LANDASAN TEORI
2.1. Oxygen
Oksigen adalah gas yang paling dibutuhkan manusia saat bernapas. Oksigen
memainkan peranan penting dalam proses perombakan bahan makanan di dalam
tubuh. Tanpa oksigen, manusia akan mati secara perlahan. Itulah sebabnya
mengapa tabung-tabung gas oksigen selalu tersedia di rumah sakit yang ada di
sekitar kita. Di saat tertentu seseorang membutuhkan oksigen dengan alat bantu
agar bisa bernapas dengan baik. Bukan nitrogen, argon, maupun karbon dioksida.
Jika menghirup gas karbon dioksida terus menerus tanpa oksigen yang cukup,
maka seseorang bisa mati lemas secara perlahan. Udara yang kita hirup sehari-hari
selama hidup di dunia ini ternyata bukanlah oksigen murni. Saat bernapas, tubuh
kita mengambil udara dari alam bebas untuk digunakan untuk berbagai keperluan
tubuh.
Udara yang masuk ke dalam tubuh mengandung berbagai gas seperti oksigen,
karbon dioksida, argon, nitrogen, dan uap air. Namun tidak menutup
kemungkinan terdapat gas lain yang tercapur di dalam udara yang dihirup
manusia. Udara bebas yang digunakan oleh manusia untuk bernapas mengandung
gas nitrogen sebesar 78%, mengandung gas oksigen sebesar 20%, mengandung
gas argon sebesar kurang dari 1%, mengandung uap air kurang lebih sekitar 1%
dan menganding karbon dioksida sebanyak kurang dari 0,1%. Gas-gas tersebut
tercampur dengan baik di dalam udara yang ada di dunia ini. Jika kita lihat
persentasenya maka manusia sebenarnya bernapas dengan menghirup nitrogen,
karena sebagian besar gas yang dihirup manusia saat bernapas adalah gas
nitrogen.
• Komposisi Kandungan Udara yang Digunakan Bernapas oleh Manusia :
1. Nitrogen - 78%
2. Oksigen - 20%
3. Argon - kurang dari 1%
4. Karbon Dioksida - kurang dari 0,1%
5. Uap Air - kurang lebih 1%
2.3. Mikrokontroller
Mikrokontroller adalah piranti elektronik berupa IC (Integrated Circuit)
yang memiliki kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu
urutan instruksi (program) yang dibuat oleh programmer. Chip tunggal yang
dirancang secara spesifik untuk aplikasi-aplikasi kontrol dan bukan untuk
aplikasi serbaguna. Perangkat ini seringkali digunakan untuk memenuhui seuatu
kebutuhan kontrol tertentu seperti mengendalikan sebuah penggerak melalui
progremmer.
• Sistem Mikrokontroller
Besaran yang diraba kuantitas yang diukur dari perubahannya; misalnya,
suhu, posisi, dll) dikonversi menjadi sinyal listrik yang sesuai dengan
mengguanakan sensor dan Output dari sensor. Dilewatkan sebagai sinyal input
pada mikrokontroller. Mikrokontroller juga dapat menerima input dari
pengguna. Pillihan-pilihan yang ditetapkan pengguna ini tipikalnya meliputi
nilai–nilai sasaran bagi berbagi variabel (seperti suhu ruangan yang diinginkan),
nilai batas (seperti kecepatan putaran poros maksimum), atau batasan–batasan
waktu (seperti waktu ‘hidup’ dan waktu ‘mati’ waktu tunda (delay), dan lain-
lain. Pengoperasian mikrokontroller dikendalikan oleh rangkaian instruksi
software yang dikenal oleh sebagai program kontrol. Program kontrol bekerja
secara terus menerus, memeriksa input dari sensor–sensor, setting–setting
pengguna, dan data waktu sebelum mengadakan perubahan pada sinyal–sinyal
output yang dikirmkan ke satu atau perangkat terkontrol.
Besaran–besaran terkontrol dihasilkan oleh perangkat-perangkat terkontrol
sebagai tanggapan atas sinyal-sinyal output dari mikrokontroller. Perangkat
terkontrol biasanya mengkonversi energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Sebagai contoh, peangkat terkontrol mungkin saja merupakan sebuah pemanas
listrik yang merubah energi listrik dari sumber a.c. menjadi energi panas
sehingga menghasilkan suatu suhu tertentu (besaran terkontrol). Dalam sebagian
besar sistem yang ada, salah pesyaratan yang diperlukan adalah sistem harus
Catatan: Proses ini hanya dapat dilakukan pada saat ada project yang
telah dibuat atau dibuka.
2.5 Bahasa C
Bahasa yang digunakan dalam Code VisionAVR adalah bahasa C,
Bahasa pemrograman C merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer.
Dibuat pada tahun 1972 oleh Dennis Ritchie untuk Sistem Operasi Unix di Bell
Telephone Laboratories. Meskipun C dibuat untuk memprogram sistem dan
jaringan komputer namun bahasa ini juga sering digunakan dalam
mengembangkan software aplikasi. C juga banyak dipakai oleh berbagai jenis
platform sistem operasi dan arsitektur komputer, bahkan terdapat beberepa
compiler yang sangat populer telah tersedia. C secara luar biasa memengaruhi
bahasa populer lainnya, terutama C++ yang merupakan extensi dari C. Dibawah
ini adalah berupa gambar tampilan software bahasa C.
• Kelebihan
1. C mempunyai operator yang lengkap untuk memanipulasi data.
2. Berbagai struktur data dan pengendalian proses disediakan dalam C,
sehingga memungkinkan dibuat program yang terstruktur, bahkan program
yang berorientasi pada objek (OOP = Object Orientied Programming).
3. Dibanding dengan bahasa mesin atau rakitan (assembly), C jauh lebih mudah
dipahami dan pemrogram tidak perlu tahu detail mesin komputer yang
digunakan sehingga tidak menyita waktu dalam menyelesaikan masalah ke
dalam bentuk program. C merupakan bahasa yang berorientasi pada
permasalahan (objek), dan bukan berorientasi pada mesin.
4. Kecepatan eksekusi C mendekati kecepatan eksekusi program yang dibuat
dengan bahasa tingkat rendah, namum kemudahan dalam memprogram
setara dengan bahasa tingkat tinggi.
• Kekurangan
Adapun kelemahan --atau lebih tepatnya kesulitan bahasa pemrograman
C terutama yang dirasakan oleh pemrogram pemula diantaranya adalah:
1. Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang
membingungkan pemakai, yang jika belum familiar akan menimbulkan
masalah.
2. Para pemrogram C tingkat pemula umumnya belum pernah mengenal
pointer dan tidak terbiasa menggunakannya, padahal keampuhan bahasa
C justru terletak pada pointer.
Dengan gambar diatas dapt digunakan untuk keperluan antar muka suatu
komponen elektronika dengan mikrokontroler perlu diketahui fungsi dari setiap
pin yang ada pada komponen tersebut. Adapun konfigurasi pin LCD sebagai
berikut:
a. Pin 1 (VSS) : Ground voltage
b. Pin 2 (VCC) : +5V
c. Pin 3 (VEE) : Contrast Voltage
d. Pin 4 (RS) : Register Select,
0; intruction register
1; data register
e. Pin 5 (R/W) : Read/Write to choose write or read mode
0; write mode
1; read
f. Pin 6 (E) : Enable
0; start to lacht data to LCD character
1; disable
g. Pin 7 (D0) : Data bit ke-0 (LSB)
h. Pin 8 (D1) : Data bit ke-1
i. Pin 9 (D2) : Data bit ke-2
j. Pin 10 (D3) : Data bit ke-3
LCD (Liquid Crystal Display) mempunyai 3 jalur kontrol dan 8 jalur I/O
untuk data bus. Tiga jalur kontrol adalah EN, RS dan RW. Jalur EN (enable)
digunakan untuk menyatakan pada LCD terjadi pengiriman data. Untuk
mengirim data ke LCD jalur ini harus low (0) dan kedua jalur lainnya diset dan
data diletakkan pada data bus. Ketika kedua jalur lainnya benarbenar suadah
siap, EN dibuat high (1) dan ditunggu untuk beberapa saat dan kemudian di
kembalikan ke low (0). Jalur Rs (Register Select) digunakan untuk menyatakan
bahwa data dianggap sebagai perintah bila RS low (0). Ketika RS high (1)
kondisi ini menyatakan bahwa data yang sedang dikirim adalah data text yang
hendak ditampilkan pada layar LCD. Jadi jika untuk menampilkan huruf ‘T’
pada layar, RS harus di set high (1). Jalur RW (read/write) adalah jalur kontrol
yang dalam keadaan low (0) memberi informasi bahwa bus data sedang ditulis di
LCD. Bila RS high (1) menyatakan bahwa data sedang dibaca dari LCD. Pada
data bus delapan data dinyatakn dengan DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5,
DB6, DB7.