Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Laporan Praktikum mata
kuliah Mikrobiologi semester ganji

Disusun oleh :
Kelompok 8 - A
Rifai Dermawan 230110120061
Luthfy Wulandari 230110120062
Thaha Yasin 230110120063
Birta Baruna 230110120064
Azka Iqbal 230110120066
Kenny Pramudya 230110120067
Inda Andiani 230110120068
Respandu Zulfachri 230110120069
Muhammad Rizki M 230110120070
Ahmad Rizqi Rubiansyah 230110120072
Efran Adzi Solihat 230110120073
Anita Nur Azizah D P 230110120074

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan Akhir Praktikum
”Pengenalan Peralatan” yang merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah
Mikrobiologi Perikanan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah Mikrobiologi Perikanan, yang telah membantu dan membimbing kami
selama penyusunan Laporan Akhir Praktikum ini. Tidak lupa teman-teman dan
semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan,


oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk memperbaiki kesalahan
agar dapat lebih baik lagi kedepannya. Saya berharap semoga makalah ini dapat
berguna bagi semua civitas akademika yang membutuhkannya.

Jatinangor, 4 November 2013

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ..................................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................. 3
LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 3
BAB III ............................................................................................................................... 7
METODOLOGI PRAKTIKUM ......................................................................................... 7
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................................................. 7
3.2. Alat dan Bahan......................................................................................................... 7
3.3. Prosedur Kerja ......................................................................................................... 9
BAB IV ............................................................................................................................. 10
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................... 10
4.1 Hasil ........................................................................................................................ 10
BAB IV ............................................................................................................................. 20
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 20
BAB V .............................................................................................................................. 25
PENDALAMAN............................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 27

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Mikroba adalah organisme yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi (mikros =
kecil/sangat kecil; bios = hidup/kehidupan) mempelajari tentang bentuk,
kehidupan, sifat, dan penyebaran organisma yang termasuk golongan mikroba
(jasad renik). Ilmu yang mempelajari tentang mikroba disebut mikrobiologi.
Karena peranan mikroba yang sangat penting di perikanan, maka kita memiliki
matakuliah mikrobiologi, dan matakuliah ini memiliki praktikum. Karena
peralatan yang digunakan di labolatorium tergolong baru maka kita perlu
mengenalnya.

Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan


percobaan atau penelitian . Dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi
masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan
alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang
dilakukan. Dan dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-
alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau
penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan
cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan
atau penelitian yang maksimal.

Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut untuk


terampil dalam alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi dengan
ketelitian dalam melakukan suatu percobaan ataupun penelitian sehingga
didapatkan hasil yang maksimal.

1
Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita dapat mengetahui berbagai
macam alat yang terdapat di Laboratorium. Selain itu kita juga dapat
meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan
mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang
berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam
menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal
yang berbahaya.

1.2 Tujuan

1. Praktikan mengetahui nama alat-alat yang ada di laboraturium

2. Praktikan mengetahui fungsi pada setiap alat yang digunakan

3. Praktikan mampu menggunakan alat-alat sesuai dengan kegunaan dan


fungsinya

1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui, memahami,


dan mampu menggunakan alat-alat di laboratorium serta dapat melakukan proses
sterilisasi yang baik dan benar baik terhadap bahan atau peralatan praktikum agar
dapat menjadi dasar untuk menunjang praktikum selanjutnya.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari
tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan
protozoa. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan
makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200
tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang
biologi yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti
dalam penelaah hampir semua gejala biologis yang utama.

Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali


mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia
dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga
sama sekali keadaannya. Mikroskop buatan Leeuwenhoek itu memberikan
pembesaran sampai 300 kali. Dari air hujan yang menggenang di kubangan-
kubangan dan dari air jambangan bunga ia peroleh beraneka sel hewan bersel satu
yang olehnya diberi nama Infusoria atau “Hewan tuangan”.
Antara tahun 1674 sampai 1683 ia terus-menerus mengadakan hubungan dengan
lembaga “Royal Society” di Inggris. Ia melaporkan hal-hal yang diamatinya
dengan mikroskop itu kepada lembaga tersebut. Laporan-laporan itu disertai
dengan gambar-gambar mikroorganisme yang beraneka ragam. Di dalam sejarah
mikrobiologi, Leeuwenhoek dapat dipandang sebagai peletak batu pertamanya.
Mikroorganisme tersebut diantaranya adalah bakteri dan cendawan yang
merupakan penghasil bermacam-macam zat organik dan obat-obatan antibiotik.

Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu


pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan
berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat
diperlukan.

3
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan
alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,
hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka,2008).

Peralatan utama yang digunakan dalam kegiatan praktikum mikrobiologi


perairan terdiri dari peralatan yang berkaitan dengan inokulasi mikroba dan
sterilisasi. Adapun prinsip kerja dan kegunaan peralatan tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Mikroskop adalah alat untuk memperbesar kenampakan objek sehingga
mempermudah melakukan pengamatan.
b) Colony counter adalah peralatan yang dilengkapi dengan kuadran
penghitungan, lampu dan kaca pembesar untuk mempermudah
penghitungan mikroba.
c) Inkubator adalah peralatan yang dilengkapi dengan sistim untuk
mempertahankan suhu dan kelembaban selama masa inkubasi sehingga
mikroba dapat tumbuh secara baik
d) Hot plate stirrer adalah alat yang dilengkapi fasilitas pengaduk dan
pemanas sehingga dapat digunakan untuk membantu pengadukan agar
suspensi tidak mengendap dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu
atau media fermentasi, baik pada suhu kamar maupun suhu yang lebih
tinggi.
e) Electric shaker adalah alat yang dapat digerakkan kearah depan dan
belakang atau melingkar sehingga dapat digunakan untuk membantu
pengadukan larutan dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu atau
media fermentasi

4
f) Lemari pendingin adalah lemari yang dilengkapi sistim penurunan suhu
sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan aktivitas dan
pertumbuhan mikroba dalam media kultur
g) Oven adalah alat pemanas yang dapat digunakan untuk sterilisasi peralatan
secara kering
h) Otoklaf adalah alat yang dilengkapi sistim peningkatan suhu sehingga
dapat mengubah air menjadi uap panas. Otoklaf dapat digunakan untuk
melakukan sterilisasi basah, baik peralatan maupun media kultur
i) Timbangan analitik adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk
menentukan bobot sampel dengan ketelitian tinggi
j) Peralatan untuk memudahkan proses inokulasi, isolasi maupun transfer
mikroba. Peralatan ini teridiri dari :
1) Jarum ose adalah alat berupa kawat baja berujung tajam atau membulat
yang digunakan untuk mengambil mikroba yang akan diinkubasi,
diisolasi atau ditransfer ke media kultur lain.
2) Lampu spirtus adalah lampu berbahan bakar spirtus yang digunakan
untuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi,
isolasi dan transfer mikroba
3) Tabung reaksi adalah tabung berbahan gelas atau plastik yang
digunakan sebagai wadah media kultur berupa agar tegak dan agar
miring
4) Cawan petri (Petri disk) adalah cawan berbahan gelas atau plastik yang
digunakan sebagai wadah media kultur dalam bentuk lempeng agar
5) Pipet tetes adalah pipet yang memiliki alat penghisap berbahan karet
dan digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil
6) Pipet hisap adalah pipet yang berkerja dengan cara dihisap sehingga
cairan akan memasuki pipet sebanyak yang diinginkan. Pipet hisap
digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah relatif lebih
banyak
7) Balon pipet adalah bola terbuat dari bahan karet yang dipasang di
bagian pangkal pipet hisap. Balon pipet digunakan untuk menghisap

5
cairan yang akan dipindahkan ke media lainnya menggunakan pipet
hisap

6
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan pada :


Hari / Tanggal : Rabu / 30 Oktober 2013
Tempat : Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan FPIK,
Universitas Padjajaran

3.2. Alat dan Bahan

Peralatan utama yang digunakan dalam kegiatan praktikum mikrobiologi


perairan terdiri dari peralatan yang berkaitan dengan inokulasi mikroba dan
sterilisasi. Adapun prinsip kerja dan kegunaan peralatan tersebut adalah
sebagai berikut :

 Mikroskop adalah alat untuk memperbesar kenampakan objek sehingga


mempermudah melakukan pengamatan.
 Colony counter adalah peralatan yang dilengkapi dengan kuadran
penghitungan, lampu dan kaca pembesar untuk mempermudah
penghitungan mikroba.
 Inkubator adalah peralatan yang dilengkapi dengan sistim untuk
mempertahankan suhu dan kelembaban selama masa inkubasi sehingga
mikroba dapat tumbuh secara baik
 Hot plate stirrer adalah alat yang dilengkapi fasilitas pengaduk dan
pemanas sehingga dapat digunakan untuk membantu pengadukan agar
suspensi tidak mengendap dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu
atau media fermentasi, baik pada suhu kamar maupun suhu yang lebih
tinggi.
 Electric shaker adalah alat yang dapat digerakkan kearah depan dan
belakang atau melingkar sehingga dapat digunakan untuk membantu

7
pengadukan larutan dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu atau
media fermentasi
 Lemari pendingin adalah lemari yang dilengkapi sistim penurunan suhu
sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan aktivitas dan
pertumbuhan mikroba dalam media kultur
 Oven adalah alat pemanas yang dapat digunakan untuk sterilisasi peralatan
secara kering
 Otoklaf adalah alat yang dilengkapi sistim peningkatan suhu sehingga
dapat mengubah air menjadi uap panas. Otoklaf dapat digunakan untuk
melakukan sterilisasi basah, baik peralatan maupun media kultur
 Timbangan analitik adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk
menentukan bobot sampel dengan ketelitian tinggi
 Peralatan untuk memudahkan proses inokulasi, isolasi maupun transfer
mikroba. Peralatan ini terdiri dari :
1. Jarum ose adalah alat berupa kawat baja berujung tajam atau
membulat yang digunakan untuk mengambil mikroba yang akan
diinkubasi, diisolasi atau ditransfer ke media kultur lain.
2. Lampu spirtus adalah lampu berbahan bakar spirtus yang
digunakan untuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi
ruang inokulasi, isolasi dan transfer mikroba.
3. Tabung reaksi adalah tabung berbahan gelas atau plastik yang
digunakan sebagai wadah media kultur berupa agar tegak dan agar
miring
4. Cawan petri (Petri disk) adalah cawan berbahan gelas atau plastik
yang digunakan sebagai wadah media kultur dalam bentuk
lempeng agar.
5. Pipet tetes adalah pipet yang memiliki alat penghisap berbahan
karet dan digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah
kecil
6. Pipet hisap adalah pipet yang berkerja dengan cara dihisap
sehingga cairan akan memasuki pipet sebanyak yang diinginkan.

8
Pipet hisap digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah
relatif lebih banyak
7. Balon pipet adalah bola terbuat dari bahan karet yang dipasang di
bagian pangkal pipet hisap. Balon pipet digunakan untuk
menghisap cairan yang akan dipindahkan ke media lainnya
menggunakan pipet hisap

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kali ini adalah mengamati mengamati alat-alat yang akan


digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, serta dapat memahami prinsip
kerja dan fungsi dari masing-masing alat.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Nama
Prinsip Kerja Prosedur Kerja Gambar Peralatan
Peralatan

Prinsip Kerjanya 1. Letakkan


yaitu memantulkan mikroskop di atas
cahaya melalui meja dengan cara
cermin,lalu memegang lengan
diteruskan hingga mikroskop
lensa obyektif sedemikian rupa
dilensa obyektif sehingga mikroskop
bayangan yang berada persis di
dihasilkan adalah hadapan pemakai !
maya,terbalik dan
2. Putar revolver
Mikroskop diperbesar
sehingga lensa
kemudian bayangan
obyektif dengan
akan diteruskan dan
perbesaran lemah
dihasilkan
berada pada posisi
bayangan
satu poros dengan
tegak,nyata dan
lensa okuler yang
diperbesar oleh
ditandai bunyi klik
mata pengamat
pada revolver.
semakin banyak
cahaya yang 3. nyalakan
dipantulkan melalui mikroskop dengan
cermin ,maka akan ukuran cahaya yang

10
semakin terang pula normal ( jangan
mikroorganisme terlalu terang )
yang dilihat
4. Tempatkan
preparat pada meja
benda tepat pada
lubang preparat dan
jepit dengan
penjepit
obyek/benda!

5. Aturlah fokus
untuk memperjelas
gambar obyek
dengan cara
memutar pemutar
kasar, sambil dilihat
dari lensa okuler.
Untuk
mempertajam
putarlah pemutar
halus.

6. Apabila
bayangan obyek
sudah ditemukan,
maka untuk
memperbesar
gantilah lensa
obyektif dengan
ukuran dari 10 X,40
X atau 100 X,

11
dengan cara
memutar revolver
hingga bunyi klik.

7. Apabila telah
selesai
menggunakan,
bersihkan
mikroskop dan
simpan pada tempat
yang tidak lembab.

Cara
menggunakannya
adalah setelah kita
on-kan, kita simpan
cawan petri yang
Prinsip kerjanya berisi bakteri atau
adalah menghitung jamur kedalam
mikroba secara kamar hitung,
Colony
otomatis dengan mengatur alat
counter
bantuan penghitung pada
pulpen/tombol posisi dan mulia
hitung. menghitung dengan
menggunakan
jarum penunjuk
sambil melihat
jumlah pada layar
bidang.

12
1.Hubungkan kabel
power ke stop
kontak.

2.Putar tombol
power ke arah kiri
(lampu power hijau
menyala).

3.Atur suhu dalam


incubator dengan
menekan tombol
set.
Prinsip kerjanya
adalah 4.Sambil menekan

menginkubasi tombol set, putarlah


Inkubator sesuai suhu yang tombol di sebeklah

diinginkan kanan atas tombol


set hingga
mencapai suhu
yang di inginkan.

5. Setelah suhu
yang diinginkan
selesai diatur,
lepaskan tombol
set.

6.Inkubator akan
menyesuaikan
setingan suhu
secara otomatis
setelah beberapa

13
menit.

Pelat (plate) yang


terdapat dalam alat
ini dapat
dipanaskan
sehingga mampu
Prinsip kerjanya mempercepat
dilakukan dengan proses
cara menambah air homogenisasi.Peng
pada ferri tartrat adukan dengan
lalu meletakkannya bantuan batang
di atas hot plate. magnet Hot plate
Hot plate
Setelah dan magnetic stirrer
stirrer
dihubungkan seri SBS-100 dari
dengan arus listik, SBS® misalnya
alat ini akan mampu
menghomogenkan menghomogenkan
sekaligus sampai 10 L,
memanaskannya dengan
kecepatansangat
lambat sampai 1600
rpm dan
dapatdipanaskan
sampai 425oC.

14
Prinsip kerjanya Sambungkan alat

yaitu mengagitasi dengan listrik

pertumbuhan kemudian simpan

mikroba dengan tabung reaksi atau

Electric kecepatan yang bisa media yang akan


diatur atau kita aduk di
shaker
menghomogenkan penjepit karet pada

isolat-isolat dalam electric shaker. Atur

medium cair. waktu dan


kecepatan yang
akan digunakan.

dengan
memasukkan
Prinsip kerjanya
medium secara
yaitu, mengawetkan
Lemari langsung
mikroba/medium
pendingin kedalamnya,
sesuai pada suhu
kemudian mengatur
yang diinginkan
suhunya sesuai
dengan ketentuan

Prinsip kerjanya tekan saklar power


yaitu alat-alat yang indikator lampu
ingin disterilkan menyala, setelah itu
dibungkus dalam atur suhu dalam
Oven kertas kemudian ruangan yang
dimasukkan dalam diinginkan dengan
oven lalu ditutup. cara memutar
Setelah itu pengatur suhu,
mengaktifkan begitu pula dengan

15
tombol power dan waktunya
mengatur suhu
yang diinginkan.

tekan saklar power


indikator lampu
Prinsip kerjanya menyala, setelah itu
menggunakan uap atur suhu dalam
bersuhu dan ruangan yang
Autoklaf
bertekanan tinggi diinginkan dengan
121 C selam kurang cara memutar
lebih 15 menit pengatur suhu,
begitu pula dengan
waktunya

1. Nolkan terlebih
dulu neraca tersebut
Prinsip kerjanya
Pastikan timbangan 2.Letakkan zat yang

hidup/masih bagus akan ditimbang

Letakkan zat yang pada bagian

akan ditimbang timbangan


Timbangan
diatasnyakemudian 3.Baca nilai yang
analitik
lihat hasil yang tertera pada layar
ditunjukkan monitor neraca

4.Setelah
digunakan, nolkan
kembali neraca
tersebut

16
sebelum alat ini
digunakan, terlebih
Prinsip kerjanya dahulu disterilkan
yaitu ose dengan
disentuhkan pada memanaskan
bagian mikrobia ujungnya sampai
Jarum Ose
kemudian berpijar, kemudian
menggosokkan membiarkan ujung
pada kaca preparat ose dingin sebelum
untuk diamati digunakan untuk
mencegah matinya
bakteri.

Prinsip kerja alat ini dengan menyalakan


bekerja berdasarkan sumbu pada tabung
Lampu
metode pemanasan spiritus kemudian
spirtus
bakteri dengan lampu spiritus dapat
nyala api langsung digunakan.

Prinsip kerjanya dapat diisi media


yaitu sebagai padat maupun cair.

Tabung wadah Media padat yang

Reaksi penyimpanan dimasukkan ke


medium dengan tabung reaksi dapat
volume tidak diatur menjadi 2
diketahui karena bentuk menurut

17
tidak dilengkapi fungsinya, yaitu
dengan skala media agar tegak
dan agar miring.

Prinsip kerjanya
yaitu, medium
diletakkan di dalam
cawan petri
Cawan kemudian ditutup digunakan untuk
Petri dengan membiakkan sel.

menggunakan
penutup cawan.

Pipet ini digunakan


Prinsip kerjanya
untuk mengambil
yaitu pengambilan
dan memindahkan
larutan berdasarkan
Pipet Tetes larutan yang akan
pompa karet atau
digunakan dan
pengatur skala pada
dikeluarkan tetes
bagian atas.
per tetes

Prinsip kerjanya
mengambil zat cair Pipet ini digunakan
yang akan untuk mengambil
Pipet Hisap
direaksikan, dan memindahkan
ditetesi, maupun larutan
dicampurkan

18
Prinsip kerjanya
Letakkan dahulu
larutan kedalam
Beker gelas lalu Digunakan bersama

tekan S untuk pipet ukur, untuk


Balon pipet menghisap, tekan E mengambil cairan

untuk dengan ketelitian

mengeluarkan yang akurat

cairan

19
BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan alat-alat tersebut kita mengetahui masing-masing


dari fungsi alat praktikum.

1. Mikroskop
Mikroskop adalah alat untuk memperbesar kenampakan objek sehingga
mempermudah melakukan pengamatan.
o Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang berfungsi
untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran yang tersedia
adalah 5 kali, 10 kali, dan 12,5 kali.
o Tubus okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler, revolver, dan
lensa objektif.
o Kaca atau cermin merupakan bagian alat penerang yang berfungsi untuk
menangkap cahaya, kemudian memantulkannya ke arah kondensor.
o Diafragma merupakan bagian yang dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk. Bagian ini dapat menutup dan membuka.
o Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya pada
preparat.

2. Colony counter
Colony counter adalah peralatan yang dilengkapi dengan kuadran
penghitungan, lampu dan kaca pembesar untuk mempermudah penghitungan
mikroba. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat
berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni
pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

Bagian bagian dari colony counter :


o Pen jack (tempat memasukkan countpen)

20
o Tombol reset ( untuk mengaturtayangan dari indikator hitung
dalamkeadaan 000)
o Power Switch (untuk menghidupkan lampu fluoresen sebelah kiri)
o Power Switch (untuk menghidupkanlampu fluoresen sebelah kanan)
o Source Switch (untuk menghidupkan lampu pada count indicator)
o Tombol hitung (tombol untuk memulai hitungan pada count indicator)
o Lampu signal Count indicator
o Pembesar (Loupe)
o Indikator hitung / Count indicator (maksimal 3 digit/3 angka)
o Petridish/cawan petri yang akan dihitung jumlah koloninya
o Penjepit petridish/Cawan petri
o Pen hitung / Count pen

Cara kerjanya:
1. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
2. Nyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’.
3. Reset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’.
4. Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas
meja yang
5. dilengkapi dengan skala.
6. Tandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala.
7. Hitung koloni bakteri yang terpisah.
8. Lihat koloni dengan bantuan kaca pembesar.
9. Matikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’.
10. Inkubator

3. Inkubator
Inkubator adalah peralatan yang dilengkapi dengan sistim untuk
mempertahankan suhu dan kelembaban selama masa inkubasi sehingga mikroba
dapat tumbuh secara baik. Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau
memeram mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya diatas suhu ambient).

21
Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu, dan pengatur waktu. Semakin kecil
ukuran inkubator maka semakin rentan pula perubahan suhunya saat pintu
inkubator dibuka. Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada
didalam dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau
terdapatnya kipas penyebar suhu. Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model
dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara sekilas supaya tidak terjadi
penurunan suhu.
Tipe lain inkubator berdasarkan kegunaannya secara khusus menurut
Collins et al. (2004) adalah
 Shaker incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk
aerasi biakan.
 Cooled incubator; inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
 CO2 incubator; inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya
karbondioksida.
 Automatic temperature change incubator; inkubator yang dilengkapi
dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu
memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu
secara bertahap.
 Portable incubator; inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya
diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
 Incubator room; suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai
dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.

4. Hot plate stirrer


Hot plate stirrer adalah alat yang dilengkapi fasilitas pengaduk dan
pemanas sehingga dapat digunakan untuk membantu pengadukan agar suspensi
tidak mengendap dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu atau media
fermentasi, baik pada suhu kamar maupun suhu yang lebih tinggi. Alatini
juga dapat dipakai untuk melarutka ferri tartrat yang tidak mudah dilarutkan.
Dilakukan dengan cara menambah air pada ferri tartrat lalumeletakkannya di

22
atas hot plate. Setelah dihubungkan dengan arus listik,alat ini akan
menghomogenkan sekaligus memanaskannya (Lahay, 2004).
5. Electric shaker
Electric shaker adalah alat yang dapat digerakkan kearah depan dan
belakang atau melingkar sehingga dapat digunakan untuk membantu pengadukan
larutan dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu atau media fermentasi.
Prinsip kerjanya yaitu tabung reaksi yang berisi larutan ditaruh di lubang
pada shaker kemudian menekan tombol ON dengan mengatur kecepatannya
(Lahay, 2004).
6. Lemari pendingin
Lemari pendingin adalah lemari yang dilengkapi sistim penurunan suhu
sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan aktivitas dan pertumbuhan
mikroba dalam media kultur.
7. Oven
Oven adalah alat pemanas yang dapat digunakan untuk sterilisasi peralatan
secara kering.
8. Otoklaf
Otoklaf adalah alat yang dilengkapi sistim peningkatan suhu sehingga
dapat mengubah air menjadi uap panas. Otoklaf dapat digunakan untuk
melakukan sterilisasi basah, baik peralatan maupun media kultur.
Cara penggunaannya yaitu mengisi air sampai dasar yang berlubang, kemudian
alat dinyalakan. Materi yang akan disterilkan dimasukkan.
Selanjutnya penutup autoklaf dipasang dan skerup dikencangkan. Kran pengatur
tempat keluar uap dibiarkan terbuka dan ditutup hingga tekanan uap naik 2 atm
dan suhu 121 C selama 15-30 menit. Apabila sterilisasi telah selesai,
autoklaf dibiarkan sampai tekanan turun hingga 0 C. Kran uap air dibuka
secara perlahan-lahan (Ali dan Hala, 2008).
9. Timbangan Analitik
Timbangan analitik adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk
menentukan bobot sampel dengan ketelitian tinggi. Prinsip kerjanya yaitu
meletakkan bahan pada timbangan tersebut kemudian melihat angka yang tertera

23
pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang (Ali dan
Hala, 2008).

10. Peralatan untuk memudahkan proses inokulasi, isolasi maupun transfer mikroba.
Peralatan ini teridiri dari :
o Jarum ose adalah alat berupa kawat baja berujung tajam atau membulat yang
digunakan untuk mengambil mikroba yang akan diinkubasi, diisolasi atau
ditransfer ke media kultur lain.
o Lampu spirtus adalah lampu berbahan bakar spirtus yang digunakan untuk
sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi, isolasi dan
transfer mikroba
o Tabung reaksi adalah tabung berbahan gelas atau plastik yang digunakan
sebagai wadah media kultur berupa agar tegak dan agar miring
o Cawan petri (Petri disk) adalah cawan berbahan gelas atau plastik yang
digunakan sebagai wadah media kultur dalam bentuk lempeng agar. Medium
dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang
biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml,
sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10
ml.
o Pipet tetes adalah pipet yang memiliki alat penghisap berbahan karet dan
digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil
o Pipet hisap adalah pipet yang berkerja dengan cara dihisap sehingga cairan
akan memasuki pipet sebanyak yang diinginkan. Pipet hisap digunakan untuk
memindahkan cairan dalam jumlah relatif lebih banyak.
o Balon pipet adalah bola terbuat dari bahan karet yang dipasang di bagian
pangkal pipet hisap. Balon pipet digunakan untuk menghisap cairan yang
akan dipindahkan ke media lainnya menggunakan pipet hisap

24
BAB V

PENDALAMAN

1. Menurut Anda, Proses sterilisasi seperti apa yang tepat untuk


melakukan proses sterilisasi media kultur?
Jawab :
Proses sterilisasi yang tepat menurut kami, yaitu dengan cara
menggunakan alcohol atau dimasukkan kedalam oven agar mikroba yang
masuk kedalam oven terhambat dan pada saat mikroba disiram oleh
alcohol, lama kelamaan mikroba tersebut akan mati/menghambat untuk
tumbuh kembali

2. Jelaskan oleh Saudara perbedaan utama hot plate stirrer dengan


electric shaker.
Jawab :

- Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang
terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan
batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS®
misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan
sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
Alat ini digunakan untuk mengocok media cair sambil dipanasi. Alat
ini juga dapat dipakai untuk melarutkan ferri tartrat yang tidak mudah
dilarutkan.
Prinsip kerjanya dilakukan dengan cara menambah air pada ferri
tartrat lalu meletakkannya di atas hot plate. Setelah dihubungkan

25
dengan arus listik, alat ini akan menghomogenkan sekaligus
memanaskannya

- Sedangkan Electric shaker Adalah alat yang dapat digerakkan kearah


depan dan belakang atau melingkar sehingga dapat digunakan untuk
membantu pengadukan larutan dan pendistribusian mikroba dalam
media kaldu atau media fermentasi. Shaker adalah alat yang digunakan
untuk menghomogenkan dan menginkubasi mikroba.
Prinsip kerjanya yaitu mengagitasi pertumbuhan mikroba dengan
kecepatan yang bisa diatur atau menghomogenkan isolat-isolat dalam
medium cair.

3. Jelaskan oleh Saudara, prinsip kerja dari balon pipet. Apa kerugian
yang mungkin dihadapi apabila tidak menggunakan balon pipet
tersebut?
Jawab :
Prinsip kerjanya Letakkan dahulu larutan kedalam Beker gelas lalu tekan S
untuk menghisap, tekan E untuk mengeluarkan cairan.
berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur. Jika tidak
menggunakan balon pipet dan menggunakan pipet biasa akan memekan
waktu lebih lama dan tidak akurat dalam penggambilan larutan dan bisa
terjadi kontaminasi

26
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. http://terbarudidunia.blogspot.com/2012/06/mikroskop-
cara-menggunakan-mikroskop.html
Anonim. 2009. http://firebiology07.wordpress.com/2009/04/19/teknik-
pengenalanpenyiapan-dan-penggunaan-alat-laboratorium-mikrobiologi/
Anonim. 2009. http://www.scribd.com/doc/77753245/27603070-Lap-1-
Mikrobiologi-Pen-Gen-Alan-Alat-LAb
Anonim. 2009. Pengenalan Alat Laboratorium dan Fungsinya. www.list-
wordpress.com/alat-alatlaboratorium-fungsi-prinsip kerja.html.
Definisi Sterilisasi. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/ 07/definisi-
sterilisasi.html.
Anonim. 2009. Laporan Praktikum Pengenalan Alat Mikrobiologi
http://fheeyraredzqiiy.wordpress.com/2009/12/08/laporan-praktikum-
pengenalan-alat-mikrobiologi-2/

Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: BambatangHala, Yusminah, Oslan


Jumadi. 2009.

Mikrobiologi. Bandung: Yrama Widya.Junaidi, Wawan. 2009.

27

Anda mungkin juga menyukai