Disusun oleh :
Kelompok 8 - A
Rifai Dermawan 230110120061
Luthfy Wulandari 230110120062
Thaha Yasin 230110120063
Birta Baruna 230110120064
Azka Iqbal 230110120066
Kenny Pramudya 230110120067
Inda Andiani 230110120068
Respandu Zulfachri 230110120069
Muhammad Rizki M 230110120070
Ahmad Rizqi Rubiansyah 230110120072
Efran Adzi Solihat 230110120073
Anita Nur Azizah D P 230110120074
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan Akhir Praktikum
”Pengenalan Peralatan” yang merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah
Mikrobiologi Perikanan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah Mikrobiologi Perikanan, yang telah membantu dan membimbing kami
selama penyusunan Laporan Akhir Praktikum ini. Tidak lupa teman-teman dan
semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroba adalah organisme yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi (mikros =
kecil/sangat kecil; bios = hidup/kehidupan) mempelajari tentang bentuk,
kehidupan, sifat, dan penyebaran organisma yang termasuk golongan mikroba
(jasad renik). Ilmu yang mempelajari tentang mikroba disebut mikrobiologi.
Karena peranan mikroba yang sangat penting di perikanan, maka kita memiliki
matakuliah mikrobiologi, dan matakuliah ini memiliki praktikum. Karena
peralatan yang digunakan di labolatorium tergolong baru maka kita perlu
mengenalnya.
1
Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita dapat mengetahui berbagai
macam alat yang terdapat di Laboratorium. Selain itu kita juga dapat
meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan
mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang
berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam
menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal
yang berbahaya.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari
tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan
protozoa. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan
makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200
tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang
biologi yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti
dalam penelaah hampir semua gejala biologis yang utama.
3
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan
alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,
hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka,2008).
4
f) Lemari pendingin adalah lemari yang dilengkapi sistim penurunan suhu
sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan aktivitas dan
pertumbuhan mikroba dalam media kultur
g) Oven adalah alat pemanas yang dapat digunakan untuk sterilisasi peralatan
secara kering
h) Otoklaf adalah alat yang dilengkapi sistim peningkatan suhu sehingga
dapat mengubah air menjadi uap panas. Otoklaf dapat digunakan untuk
melakukan sterilisasi basah, baik peralatan maupun media kultur
i) Timbangan analitik adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk
menentukan bobot sampel dengan ketelitian tinggi
j) Peralatan untuk memudahkan proses inokulasi, isolasi maupun transfer
mikroba. Peralatan ini teridiri dari :
1) Jarum ose adalah alat berupa kawat baja berujung tajam atau membulat
yang digunakan untuk mengambil mikroba yang akan diinkubasi,
diisolasi atau ditransfer ke media kultur lain.
2) Lampu spirtus adalah lampu berbahan bakar spirtus yang digunakan
untuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi,
isolasi dan transfer mikroba
3) Tabung reaksi adalah tabung berbahan gelas atau plastik yang
digunakan sebagai wadah media kultur berupa agar tegak dan agar
miring
4) Cawan petri (Petri disk) adalah cawan berbahan gelas atau plastik yang
digunakan sebagai wadah media kultur dalam bentuk lempeng agar
5) Pipet tetes adalah pipet yang memiliki alat penghisap berbahan karet
dan digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil
6) Pipet hisap adalah pipet yang berkerja dengan cara dihisap sehingga
cairan akan memasuki pipet sebanyak yang diinginkan. Pipet hisap
digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah relatif lebih
banyak
7) Balon pipet adalah bola terbuat dari bahan karet yang dipasang di
bagian pangkal pipet hisap. Balon pipet digunakan untuk menghisap
5
cairan yang akan dipindahkan ke media lainnya menggunakan pipet
hisap
6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
7
pengadukan larutan dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu atau
media fermentasi
Lemari pendingin adalah lemari yang dilengkapi sistim penurunan suhu
sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan aktivitas dan
pertumbuhan mikroba dalam media kultur
Oven adalah alat pemanas yang dapat digunakan untuk sterilisasi peralatan
secara kering
Otoklaf adalah alat yang dilengkapi sistim peningkatan suhu sehingga
dapat mengubah air menjadi uap panas. Otoklaf dapat digunakan untuk
melakukan sterilisasi basah, baik peralatan maupun media kultur
Timbangan analitik adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk
menentukan bobot sampel dengan ketelitian tinggi
Peralatan untuk memudahkan proses inokulasi, isolasi maupun transfer
mikroba. Peralatan ini terdiri dari :
1. Jarum ose adalah alat berupa kawat baja berujung tajam atau
membulat yang digunakan untuk mengambil mikroba yang akan
diinkubasi, diisolasi atau ditransfer ke media kultur lain.
2. Lampu spirtus adalah lampu berbahan bakar spirtus yang
digunakan untuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi
ruang inokulasi, isolasi dan transfer mikroba.
3. Tabung reaksi adalah tabung berbahan gelas atau plastik yang
digunakan sebagai wadah media kultur berupa agar tegak dan agar
miring
4. Cawan petri (Petri disk) adalah cawan berbahan gelas atau plastik
yang digunakan sebagai wadah media kultur dalam bentuk
lempeng agar.
5. Pipet tetes adalah pipet yang memiliki alat penghisap berbahan
karet dan digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah
kecil
6. Pipet hisap adalah pipet yang berkerja dengan cara dihisap
sehingga cairan akan memasuki pipet sebanyak yang diinginkan.
8
Pipet hisap digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah
relatif lebih banyak
7. Balon pipet adalah bola terbuat dari bahan karet yang dipasang di
bagian pangkal pipet hisap. Balon pipet digunakan untuk
menghisap cairan yang akan dipindahkan ke media lainnya
menggunakan pipet hisap
9
BAB IV
4.1 Hasil
Nama
Prinsip Kerja Prosedur Kerja Gambar Peralatan
Peralatan
10
semakin terang pula normal ( jangan
mikroorganisme terlalu terang )
yang dilihat
4. Tempatkan
preparat pada meja
benda tepat pada
lubang preparat dan
jepit dengan
penjepit
obyek/benda!
5. Aturlah fokus
untuk memperjelas
gambar obyek
dengan cara
memutar pemutar
kasar, sambil dilihat
dari lensa okuler.
Untuk
mempertajam
putarlah pemutar
halus.
6. Apabila
bayangan obyek
sudah ditemukan,
maka untuk
memperbesar
gantilah lensa
obyektif dengan
ukuran dari 10 X,40
X atau 100 X,
11
dengan cara
memutar revolver
hingga bunyi klik.
7. Apabila telah
selesai
menggunakan,
bersihkan
mikroskop dan
simpan pada tempat
yang tidak lembab.
Cara
menggunakannya
adalah setelah kita
on-kan, kita simpan
cawan petri yang
Prinsip kerjanya berisi bakteri atau
adalah menghitung jamur kedalam
mikroba secara kamar hitung,
Colony
otomatis dengan mengatur alat
counter
bantuan penghitung pada
pulpen/tombol posisi dan mulia
hitung. menghitung dengan
menggunakan
jarum penunjuk
sambil melihat
jumlah pada layar
bidang.
12
1.Hubungkan kabel
power ke stop
kontak.
2.Putar tombol
power ke arah kiri
(lampu power hijau
menyala).
5. Setelah suhu
yang diinginkan
selesai diatur,
lepaskan tombol
set.
6.Inkubator akan
menyesuaikan
setingan suhu
secara otomatis
setelah beberapa
13
menit.
14
Prinsip kerjanya Sambungkan alat
dengan
memasukkan
Prinsip kerjanya
medium secara
yaitu, mengawetkan
Lemari langsung
mikroba/medium
pendingin kedalamnya,
sesuai pada suhu
kemudian mengatur
yang diinginkan
suhunya sesuai
dengan ketentuan
15
tombol power dan waktunya
mengatur suhu
yang diinginkan.
1. Nolkan terlebih
dulu neraca tersebut
Prinsip kerjanya
Pastikan timbangan 2.Letakkan zat yang
4.Setelah
digunakan, nolkan
kembali neraca
tersebut
16
sebelum alat ini
digunakan, terlebih
Prinsip kerjanya dahulu disterilkan
yaitu ose dengan
disentuhkan pada memanaskan
bagian mikrobia ujungnya sampai
Jarum Ose
kemudian berpijar, kemudian
menggosokkan membiarkan ujung
pada kaca preparat ose dingin sebelum
untuk diamati digunakan untuk
mencegah matinya
bakteri.
17
tidak dilengkapi fungsinya, yaitu
dengan skala media agar tegak
dan agar miring.
Prinsip kerjanya
yaitu, medium
diletakkan di dalam
cawan petri
Cawan kemudian ditutup digunakan untuk
Petri dengan membiakkan sel.
menggunakan
penutup cawan.
Prinsip kerjanya
mengambil zat cair Pipet ini digunakan
yang akan untuk mengambil
Pipet Hisap
direaksikan, dan memindahkan
ditetesi, maupun larutan
dicampurkan
18
Prinsip kerjanya
Letakkan dahulu
larutan kedalam
Beker gelas lalu Digunakan bersama
cairan
19
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Mikroskop
Mikroskop adalah alat untuk memperbesar kenampakan objek sehingga
mempermudah melakukan pengamatan.
o Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang berfungsi
untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran yang tersedia
adalah 5 kali, 10 kali, dan 12,5 kali.
o Tubus okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler, revolver, dan
lensa objektif.
o Kaca atau cermin merupakan bagian alat penerang yang berfungsi untuk
menangkap cahaya, kemudian memantulkannya ke arah kondensor.
o Diafragma merupakan bagian yang dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk. Bagian ini dapat menutup dan membuka.
o Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya pada
preparat.
2. Colony counter
Colony counter adalah peralatan yang dilengkapi dengan kuadran
penghitungan, lampu dan kaca pembesar untuk mempermudah penghitungan
mikroba. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat
berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni
pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
20
o Tombol reset ( untuk mengaturtayangan dari indikator hitung
dalamkeadaan 000)
o Power Switch (untuk menghidupkan lampu fluoresen sebelah kiri)
o Power Switch (untuk menghidupkanlampu fluoresen sebelah kanan)
o Source Switch (untuk menghidupkan lampu pada count indicator)
o Tombol hitung (tombol untuk memulai hitungan pada count indicator)
o Lampu signal Count indicator
o Pembesar (Loupe)
o Indikator hitung / Count indicator (maksimal 3 digit/3 angka)
o Petridish/cawan petri yang akan dihitung jumlah koloninya
o Penjepit petridish/Cawan petri
o Pen hitung / Count pen
Cara kerjanya:
1. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
2. Nyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’.
3. Reset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’.
4. Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas
meja yang
5. dilengkapi dengan skala.
6. Tandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala.
7. Hitung koloni bakteri yang terpisah.
8. Lihat koloni dengan bantuan kaca pembesar.
9. Matikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’.
10. Inkubator
3. Inkubator
Inkubator adalah peralatan yang dilengkapi dengan sistim untuk
mempertahankan suhu dan kelembaban selama masa inkubasi sehingga mikroba
dapat tumbuh secara baik. Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau
memeram mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya diatas suhu ambient).
21
Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu, dan pengatur waktu. Semakin kecil
ukuran inkubator maka semakin rentan pula perubahan suhunya saat pintu
inkubator dibuka. Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada
didalam dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau
terdapatnya kipas penyebar suhu. Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model
dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara sekilas supaya tidak terjadi
penurunan suhu.
Tipe lain inkubator berdasarkan kegunaannya secara khusus menurut
Collins et al. (2004) adalah
Shaker incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk
aerasi biakan.
Cooled incubator; inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
CO2 incubator; inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya
karbondioksida.
Automatic temperature change incubator; inkubator yang dilengkapi
dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu
memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu
secara bertahap.
Portable incubator; inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya
diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
Incubator room; suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai
dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.
22
atas hot plate. Setelah dihubungkan dengan arus listik,alat ini akan
menghomogenkan sekaligus memanaskannya (Lahay, 2004).
5. Electric shaker
Electric shaker adalah alat yang dapat digerakkan kearah depan dan
belakang atau melingkar sehingga dapat digunakan untuk membantu pengadukan
larutan dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu atau media fermentasi.
Prinsip kerjanya yaitu tabung reaksi yang berisi larutan ditaruh di lubang
pada shaker kemudian menekan tombol ON dengan mengatur kecepatannya
(Lahay, 2004).
6. Lemari pendingin
Lemari pendingin adalah lemari yang dilengkapi sistim penurunan suhu
sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan aktivitas dan pertumbuhan
mikroba dalam media kultur.
7. Oven
Oven adalah alat pemanas yang dapat digunakan untuk sterilisasi peralatan
secara kering.
8. Otoklaf
Otoklaf adalah alat yang dilengkapi sistim peningkatan suhu sehingga
dapat mengubah air menjadi uap panas. Otoklaf dapat digunakan untuk
melakukan sterilisasi basah, baik peralatan maupun media kultur.
Cara penggunaannya yaitu mengisi air sampai dasar yang berlubang, kemudian
alat dinyalakan. Materi yang akan disterilkan dimasukkan.
Selanjutnya penutup autoklaf dipasang dan skerup dikencangkan. Kran pengatur
tempat keluar uap dibiarkan terbuka dan ditutup hingga tekanan uap naik 2 atm
dan suhu 121 C selama 15-30 menit. Apabila sterilisasi telah selesai,
autoklaf dibiarkan sampai tekanan turun hingga 0 C. Kran uap air dibuka
secara perlahan-lahan (Ali dan Hala, 2008).
9. Timbangan Analitik
Timbangan analitik adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk
menentukan bobot sampel dengan ketelitian tinggi. Prinsip kerjanya yaitu
meletakkan bahan pada timbangan tersebut kemudian melihat angka yang tertera
23
pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang (Ali dan
Hala, 2008).
10. Peralatan untuk memudahkan proses inokulasi, isolasi maupun transfer mikroba.
Peralatan ini teridiri dari :
o Jarum ose adalah alat berupa kawat baja berujung tajam atau membulat yang
digunakan untuk mengambil mikroba yang akan diinkubasi, diisolasi atau
ditransfer ke media kultur lain.
o Lampu spirtus adalah lampu berbahan bakar spirtus yang digunakan untuk
sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi, isolasi dan
transfer mikroba
o Tabung reaksi adalah tabung berbahan gelas atau plastik yang digunakan
sebagai wadah media kultur berupa agar tegak dan agar miring
o Cawan petri (Petri disk) adalah cawan berbahan gelas atau plastik yang
digunakan sebagai wadah media kultur dalam bentuk lempeng agar. Medium
dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang
biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml,
sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10
ml.
o Pipet tetes adalah pipet yang memiliki alat penghisap berbahan karet dan
digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil
o Pipet hisap adalah pipet yang berkerja dengan cara dihisap sehingga cairan
akan memasuki pipet sebanyak yang diinginkan. Pipet hisap digunakan untuk
memindahkan cairan dalam jumlah relatif lebih banyak.
o Balon pipet adalah bola terbuat dari bahan karet yang dipasang di bagian
pangkal pipet hisap. Balon pipet digunakan untuk menghisap cairan yang
akan dipindahkan ke media lainnya menggunakan pipet hisap
24
BAB V
PENDALAMAN
- Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang
terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan
batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS®
misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan
sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
Alat ini digunakan untuk mengocok media cair sambil dipanasi. Alat
ini juga dapat dipakai untuk melarutkan ferri tartrat yang tidak mudah
dilarutkan.
Prinsip kerjanya dilakukan dengan cara menambah air pada ferri
tartrat lalu meletakkannya di atas hot plate. Setelah dihubungkan
25
dengan arus listik, alat ini akan menghomogenkan sekaligus
memanaskannya
3. Jelaskan oleh Saudara, prinsip kerja dari balon pipet. Apa kerugian
yang mungkin dihadapi apabila tidak menggunakan balon pipet
tersebut?
Jawab :
Prinsip kerjanya Letakkan dahulu larutan kedalam Beker gelas lalu tekan S
untuk menghisap, tekan E untuk mengeluarkan cairan.
berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur. Jika tidak
menggunakan balon pipet dan menggunakan pipet biasa akan memekan
waktu lebih lama dan tidak akurat dalam penggambilan larutan dan bisa
terjadi kontaminasi
26
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. http://terbarudidunia.blogspot.com/2012/06/mikroskop-
cara-menggunakan-mikroskop.html
Anonim. 2009. http://firebiology07.wordpress.com/2009/04/19/teknik-
pengenalanpenyiapan-dan-penggunaan-alat-laboratorium-mikrobiologi/
Anonim. 2009. http://www.scribd.com/doc/77753245/27603070-Lap-1-
Mikrobiologi-Pen-Gen-Alan-Alat-LAb
Anonim. 2009. Pengenalan Alat Laboratorium dan Fungsinya. www.list-
wordpress.com/alat-alatlaboratorium-fungsi-prinsip kerja.html.
Definisi Sterilisasi. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/ 07/definisi-
sterilisasi.html.
Anonim. 2009. Laporan Praktikum Pengenalan Alat Mikrobiologi
http://fheeyraredzqiiy.wordpress.com/2009/12/08/laporan-praktikum-
pengenalan-alat-mikrobiologi-2/
27