Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FARMAKOLOGI II

Untuk Memenuhi Tugas Farmakologi II


Hormon Tiroid dan Anti Tiroid

Dosen Pengampu : Rizky Yulion Putra, M.Farm, Apt.

Disusun Oleh:

Kelompok III (IV A Farmasi)

1. Afrudi Rudheka (1648201003)


2. Anggita Kresna Wardani (16482010
3. Anggita Septia (16482010
4. Aminatuzzulfa (16482010
5. Ananda Jihan (16482010
6. Arin Fitriani (16482010
7. Belia Destama Putri (16482010
8. Diah Kusumawati (16482010
9. Dina Latul Salma (16482010
10. Devi Maisyah (16482010
11. Friska Ayu Ningtyas (16482010

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI


2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1. Pengertian Hormon Tiroid........................................................................ 2
2.2. Mekanisme Hormon Tiroid Terbentuk di dalam Tubuh .......................... 3
2.3. Penyakit Kelebihan dan Kekurangan Hormon Tiroid .............................. 5
2.4. Pengertian Anti Tiroid dan bagaimana mekanisme kerja obat Anti Tiroid
5
BAB III ................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

i
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kelenjar ini terdiri atas 2 lobus (belahan) dan terletak di pangkal tenggorok
yang dihubungkan oleh suatu jaringan yang disebut istmus. Itsmus ini terletak di
bawah kotak suara. Kelenjar ini dibangun oleh sel-sel folikel yang berisi koloid
homogen. 1. Kerangka Teori
Tiroid menghasilkan dua jenis hormon derivat asam amino tirosin
yangmengandung unsur iodium. Salah satu dari hormon ini adalah hormon
tiroksin(T4) yang mengandung 4 atom lodium (I). Yang lainnya adalah
tetraiodotironinyang dinamakan T3 karena mengandung 3 atom lodium. Pada
mamalia, tiroidmensekresikan terutama hormon T4, tetapi sel-sel target
kebanyakanmengkonversikannya menjadi T3. T3 lebih besar daya ikatnya dengan
reseptor, yang berada dalam inti sel. Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan
kelenjar tiroid adalah penyakit Grave.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Hormon Tiroid dan Anti Tiroid?
2. Bagaimana mekanisme hormon tiroid terbentuk di dalam tubuh?
3. Apa saja penyakit terhadap kelebihan dan kekurangan hormon tiroid?
4. Apa yang dimaksud Anti Tiroid dan bagaimana mekanisme kerja obat
Anti Tiroid?

1.3. Tujuan
1. Dapat lebih mengetahuin apa itu hormon tiroid.
2. Untuk mengetahui obat-obatan anti tiroid beserta mekanisme kerjanya.
3. Untuk mengetahui akibat kekurangan dan kelebihan hormon tiroid.
4. Agar mampu memahami mekanisme kerja pembentukan hormon tiroid.
5. Untuk mendapatkan nila A pada mata kuliah Farmakologi II.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hormon Tiroid


Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak
di leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus,
sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu. Dalam keadaan
normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar,
dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah
atau di samping jakun.(Zaitunah & Hut, 2002)

Gambar 1. Letak Kelenjar Tiroid

Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid:


1. Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan
kegiatan sistem saraf
2. Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan
kegiatan sistem saraf
3. Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara
mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan
kecepatan metabolisme tubuh. Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan
metabolisme tubuh melalui 2 cara :
1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein.
2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.
Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan iodium yaitu
elemen yang terdapat di dalam makanan dan air. Iodium diserap oleh usus halus
bagian atas dan lambung, dan kira-kira sepertiga hingga setengahnya ditangkap
oleh kelenjar tiroid, sedangkan sisanya dikeluarkan lewat air kemih. Hormon tiroid

2
3

dibentuk melalui penyatuan satu atau dua molekul iodium ke sebuah glikoprotein
besar yang disebut tiroglobulin yang dibuat di kelenjar tiroid dan mengandung asam
amino tirosin. Kompleks yang mengandung iodium ini disebut iodotirosin.
Dua iodotirosin kemudian menyatu untuk membentuk dua jenis hormon tiroid
dalam darah yaitu
1. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid,
hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
2. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif,
yaitu triiodotironin (T3).
T3 dan T4 berbeda dalam jumlah total molekul iodium yang terkandung (tiga
untuk T3 dan empat untuk T4 ). Sebagian besar (90%) hormon tiroid yang
dilepaskan ke dalam darah adalah T4, tetapi T3 secara fisiologis lebih bermakna.
Baik T3 maupun T4 dibawa ke sel-sel sasaran mereka oleh suatu protein plasma.
Tubuh memiliki mekanisme yang rumit untuk menyesuaikan kadar hormon
tiroid. Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan
thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan
thyroid-stimulating hormone (TSH). Sesuai dengan namanya, TSH ini merangsang
kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam
darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam
jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka
kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme
umpan balik.(Garry, 2013)

2.2. Mekanisme Hormon Tiroid Terbentuk di dalam Tubuh


Kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroid memiliki dua buah lobus,
dihubungkan oleh isthmus, terletak di kartilago krokoidea di leher pada cintin
trakea ke dua dan tiga. Kelenjar tiroid menghailkan dua hormon penting yaitu
tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Tiroksin memiliki banyak banyak reseptor
pada protein pengikat plasma di serum yang mengakibatkan banyaknya jumlah
hormon di serum, tetapi ia kurang kuat berikatan pada jaringan karena jumlah
reseptornya sedikit.(Zaitunah & Hut, 2002)
Proses pembentukan hormon tiroid adalah sebagai berikut:
1. Proses penjeratan ion iodida dengan mekanisme pompa iodida. Pompa ini
dapat memekatkan pembentukan tiroglobulin kira-kira 30 kali
konsentrasinya di dalam darah.
2. Proses pembentukan tiroglobulin. Tiroglobulin adalah glikoprotein besar
yang nantinya akan mensekresi hormon tiroid.
4

3. Proses pengoksidasian ion iodida menjadi iodium. Proses ini dibantu oleh
enzim peroksidase dan hidrogen peroksidase.
4. Proses iodinasi asam amino tirosin. Pada proses ini iodium (I) akan
menggantikan hidrogen (H) pada cincin benzena tirosin. Hal ini dapat
terjadi karena afinitas iodium terhadap oksigen (O) pada cincin benzena
lebih besar daripada hidrogen. Proses ini dibantu oleh enzim iodinase agar
lebih cepat.
5. Proses organifikasi tiroid. Pada proses ini tirosin yang sudah teriodinasi
(jika teriodinasi oleh satu unsur I dinamakan monoiodotirosin dan jika
dua unsur I menjadi diiodotirosin).
6. Proses coupling (penggandengan tirosin yang sudah teriodinasi). Jika
monoiodotirosin bergabung dengan diiodotirosin maka akan menjadi
triiodotironin. Jika dua diiodotirosin bergabung akan menjadi
tetraiodotironin atau yang lebih sering disebut tiroksin.

Gambar 2. Mekanisme Pembentukan Hormon Tiroid

Regulasi hormon TSH (Tiroid Stimulating Hromone) yang dilepas


hipotalamus. TSH berfungsi untuk:
1. Meningkatkan proteolisis tiroglobulin.
2. Meningkatkan aktivitas pompa iodium.
3. Meningkatkan ukuran dan meningkatkan aktivitas
4. Meningkatkan iodinasi tirosin dan meningkatkan kecepatan proses
coupling.
5. Meningkatkan jumlah sel-sel tiroid, disertai perubahan sel kuboid jadi
kolumner.
5

2.3. Penyakit Kelebihan dan Kekurangan Hormon Tiroid


Hipotalamus mensekresi TRH (hormon pembebas TRH) yang merangsang
pituitari anterior untuk mensekresi TSH (hormon perangsang tiroid). Ketika TSH
berikatan dengan reseptor spesifik di kelenjar tiroid terjadi pembebasan T3 dan T4.
Kadar T3 dan T4 yang tinggi, dan TSH dalam darah akan menghambat sekresi TRH
oleh hipotalamus. Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa menghambat sekresi TSH
oleh pituitari anterior. Sistem umpan balik hipotalamus-pituitari anterior-kelenjar
tiroid menjelaskan mengapa defisiensi iodin menyebabkan penyakit gondok.
Apabila iodin tidak mencukupi, kelenjar tiroid tidak dapat mensintesis T3 atau T4
dalam jumlah mencukupi. Dengan demikian pituitari akan terus mensekresi TSH,
dan menyebabkan pembesaran tiroid
Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan kelenjar tiroid adalah
penyakit Grave, keadaan ini menyebabkan pembengkakan pada mata (kiri).
Gondok juga merupakan salah satu keadaan yang diakibatkan oleh pembesaran
kelenjar tiroid (kanan). Kelebihan hormon tiroid disebut juga hipertiroid, jika
kekurangan hormon ini disebut hipotiroid.
Hipertiroid menyebabkan kecepatan metabolisme individu bertambah dan
suhu tubuh lebih tinggi dari normal. Hal ini menyebabkan bertambahnya oksidasi
atau pembakaran bahan makanan dalam tubuh. Orang ini akan mempunyai nafsu
makan yang besar, jika makan sebagian besar zat tepung, maka akan berkurang
berat badannya, karena metabolismenya sangat giat, kecepatan denyut nadi naik,
dan suka marah terus menerus. Eksoptalmia yaitu kelenjar tiroid sangat aktif dan
pengeluaran tiroksin berlebihan. Orang ini akan kurus, gelisah, lekas gugup, dan
ragu-ragu, mata akan terbelalak dan denyut jantung cepat. Penyakit ini disebut juga
Basedow. Penyakit ini dapat dikontrol dengan iodium radioaktif. Jika iodium
radioaktif disuntikkan akandiserap oleh tiroid, akan memberikan sinar tertentu yang
merusak jaringan sel. Jika jaringan sel kelenjar rusak akan berkurang dihasilkan
tiroksin.

2.4. Pengertian Anti Tiroid dan bagaimana mekanisme kerja obat Anti Tiroid
Anti tiroid adalah zat yang berkhasiat menekan produksi hormon-hormon
tiroid. Antitiroid golongan tionamida, misalnya propiltiourasil (PTU), bekerja
menghambat proses inkorporasi yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin, dan
juga menghambat yodium membentuk yodotironin. Obat antitiroid bekerja dengan
cara menghambat pengikatan (inkorporasi) iodium pada TBG (thyroxine binding
globulin) sehingga akan menghambat sekresi TSH (Thyreoid Stimulating
Hormone) sehingga mengakibatkan berkurang produksi atau sekresi hormon tiroid.
Antitiroid digunakan Untuk penghambat sintesis hormon tiroid ada 4 jenis yaitu :
1. Antitiroid, menghambat sintesis hormon langsung
6

2. Penghambat ion, yang memblok mekanisme transpor yodida


3. Yodium konsentrasi tinggi
4. Yodium radioaktif

Adapaun obat dan mekanisme kerja obat anti tiroid adalah sebagai berikut:
1. Tiamazol
- Indikasi : Hipertiroidisme terutama pasien usia muda,
persiapan operasi dan akan mengalami pengobatan
radioiodin.
- Mekanisme : mengurangi pembentukan hormon tiroid.
- Dosis : a. Pemblokiran total hormon tiroid; 25-40 mg per
hari. Kasus ringan 2 x 1 tab 10 mg (20mg). Kasus
berat sehari 2 x 1 tab 20 mg (40mg). Setelah fungsi
tiroid normal, umunya antara minggu ke 3-8 dosis
perlahan-lahan diturunkan hingga 5-sehari 20 mg.
b. Bila hanya menggunakan tiamazol, dosis
tergantung pada aktivitas metabolik masing-masing
pasien dengan memperhatika nilai TSH, dosis 2,5
mg dan 10 mg.
- Efek samping : Alergi kulit, perubahan pada jumlah sel,
limfadenitis, pembengkakan kelenjar ludah.
- Kontra indikasi : Hipersensitif
- Merek dagang : Thyrozol

2. Levotiroksin
- Indikasi : Hipotiroid
- Mekasnisme : Menggantikan kerja hormon tiroid yang dihasilkan
kelenjar tiroid paska pengangkatan dari kelenjar
tiroid itu sendiri.
- Dosis : Dewasa; sehari 0,5-10 mg (1,5-3 mg sehari). Anak;
sehari 0,03-0,09 kg/BB.
- Efek samping : Nyeri dada, sesak nafas, dneyut nadi cepat,
irreguler, demam, merasakan dingin tidak biasa,
nyeri otot, mual muntah, diare, perubahan nafsu
makan hingga perubahan berat badan
- Kontra indikasi : Gangguan jantung, diabetes, anemia, pembekuan
darah, kelenjar adrenal, sedang dalam terapi iodin
- Nama dagang : Euthyrox, Thyrax
7

3. Na Tiroksin
- Indikasi : Hipotiroid
- Mekanisme : Meningkatkan kecepatan metabolisme sel pada
semua jaringan tubuh sebagai pengganti hormon
T4.
- Dosis : Dewasa awal; 50-100 mcg, ditambah 50 mcg
dengan interval 3-4 minggu sampai metabolisme
normal
- Efek samping : Takikardia, aritmia, palpitasi, nyeri angina, keram
otot rangka, berkeringat, sakit kepala, gugup.
- Kontra indikasi : hipersensitif, tirotoksikosis.
- Nama dagang : Levothyroxine

4. Propylthiouracil
- Indikasi : Hipertiroid
- Mekanisme : Menghentikan produksi kelenjar tirooid terlalu
banyak
- Dosis : Dewasa awal; 100-150 mg oral setiap 8 jam.
- Efek samping : Demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, badan
nyeri, batuk kering, kulit pucat, kulit melepuh,
kesulitan bernafas.
- Kontra indikasi : hipersensitif
- Nama dagang :-
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Tiroid merupakan kelenjar kecil yang memiliki dua lobus berfungsi sebagai
penghasil hormon T4 dan T3. Hormon tiroid digunakan dalam metabolisme di
dalam tubuh.
Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid dengan bantuan TSH yang di
dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa dengan ransangan dari TRH yang dihasilkan oleh
hipotalamus.
Penyakit Grave, gondok, basedow, hipertiroid, hipotiroid merupakan
gangguan penyakit yang terjadi karen kerusakan atau pun ketidak seimbangan
hormon tiroid di dalam tubuh.
Anti tiroid adalah zat yang berkhasiat mempengaruhi hormon tiroid dan
kelenjar tiroid, contohnya: propyltiouracil, Na tiroksin, Tiamizol, dan lain-lain.

8
9

DAFTAR PUSTAKA

Garry, D. (2013). Penyakit Tiroid pada Kehamilan. Cdk, 40(7), 500–503.

Ikatan Apoteker Indonesia. (2015). Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume


50. Jakarta: PT. ISFI

Zaitunah, A., & Hut, S. (2002). digitized by USU digital library 1. Seminar,
(1987), 1–7.

Anda mungkin juga menyukai