Disusun Oleh:
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Dapat lebih mengetahuin apa itu hormon tiroid.
2. Untuk mengetahui obat-obatan anti tiroid beserta mekanisme kerjanya.
3. Untuk mengetahui akibat kekurangan dan kelebihan hormon tiroid.
4. Agar mampu memahami mekanisme kerja pembentukan hormon tiroid.
5. Untuk mendapatkan nila A pada mata kuliah Farmakologi II.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
dibentuk melalui penyatuan satu atau dua molekul iodium ke sebuah glikoprotein
besar yang disebut tiroglobulin yang dibuat di kelenjar tiroid dan mengandung asam
amino tirosin. Kompleks yang mengandung iodium ini disebut iodotirosin.
Dua iodotirosin kemudian menyatu untuk membentuk dua jenis hormon tiroid
dalam darah yaitu
1. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid,
hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
2. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif,
yaitu triiodotironin (T3).
T3 dan T4 berbeda dalam jumlah total molekul iodium yang terkandung (tiga
untuk T3 dan empat untuk T4 ). Sebagian besar (90%) hormon tiroid yang
dilepaskan ke dalam darah adalah T4, tetapi T3 secara fisiologis lebih bermakna.
Baik T3 maupun T4 dibawa ke sel-sel sasaran mereka oleh suatu protein plasma.
Tubuh memiliki mekanisme yang rumit untuk menyesuaikan kadar hormon
tiroid. Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan
thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan
thyroid-stimulating hormone (TSH). Sesuai dengan namanya, TSH ini merangsang
kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam
darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam
jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka
kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme
umpan balik.(Garry, 2013)
3. Proses pengoksidasian ion iodida menjadi iodium. Proses ini dibantu oleh
enzim peroksidase dan hidrogen peroksidase.
4. Proses iodinasi asam amino tirosin. Pada proses ini iodium (I) akan
menggantikan hidrogen (H) pada cincin benzena tirosin. Hal ini dapat
terjadi karena afinitas iodium terhadap oksigen (O) pada cincin benzena
lebih besar daripada hidrogen. Proses ini dibantu oleh enzim iodinase agar
lebih cepat.
5. Proses organifikasi tiroid. Pada proses ini tirosin yang sudah teriodinasi
(jika teriodinasi oleh satu unsur I dinamakan monoiodotirosin dan jika
dua unsur I menjadi diiodotirosin).
6. Proses coupling (penggandengan tirosin yang sudah teriodinasi). Jika
monoiodotirosin bergabung dengan diiodotirosin maka akan menjadi
triiodotironin. Jika dua diiodotirosin bergabung akan menjadi
tetraiodotironin atau yang lebih sering disebut tiroksin.
2.4. Pengertian Anti Tiroid dan bagaimana mekanisme kerja obat Anti Tiroid
Anti tiroid adalah zat yang berkhasiat menekan produksi hormon-hormon
tiroid. Antitiroid golongan tionamida, misalnya propiltiourasil (PTU), bekerja
menghambat proses inkorporasi yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin, dan
juga menghambat yodium membentuk yodotironin. Obat antitiroid bekerja dengan
cara menghambat pengikatan (inkorporasi) iodium pada TBG (thyroxine binding
globulin) sehingga akan menghambat sekresi TSH (Thyreoid Stimulating
Hormone) sehingga mengakibatkan berkurang produksi atau sekresi hormon tiroid.
Antitiroid digunakan Untuk penghambat sintesis hormon tiroid ada 4 jenis yaitu :
1. Antitiroid, menghambat sintesis hormon langsung
6
Adapaun obat dan mekanisme kerja obat anti tiroid adalah sebagai berikut:
1. Tiamazol
- Indikasi : Hipertiroidisme terutama pasien usia muda,
persiapan operasi dan akan mengalami pengobatan
radioiodin.
- Mekanisme : mengurangi pembentukan hormon tiroid.
- Dosis : a. Pemblokiran total hormon tiroid; 25-40 mg per
hari. Kasus ringan 2 x 1 tab 10 mg (20mg). Kasus
berat sehari 2 x 1 tab 20 mg (40mg). Setelah fungsi
tiroid normal, umunya antara minggu ke 3-8 dosis
perlahan-lahan diturunkan hingga 5-sehari 20 mg.
b. Bila hanya menggunakan tiamazol, dosis
tergantung pada aktivitas metabolik masing-masing
pasien dengan memperhatika nilai TSH, dosis 2,5
mg dan 10 mg.
- Efek samping : Alergi kulit, perubahan pada jumlah sel,
limfadenitis, pembengkakan kelenjar ludah.
- Kontra indikasi : Hipersensitif
- Merek dagang : Thyrozol
2. Levotiroksin
- Indikasi : Hipotiroid
- Mekasnisme : Menggantikan kerja hormon tiroid yang dihasilkan
kelenjar tiroid paska pengangkatan dari kelenjar
tiroid itu sendiri.
- Dosis : Dewasa; sehari 0,5-10 mg (1,5-3 mg sehari). Anak;
sehari 0,03-0,09 kg/BB.
- Efek samping : Nyeri dada, sesak nafas, dneyut nadi cepat,
irreguler, demam, merasakan dingin tidak biasa,
nyeri otot, mual muntah, diare, perubahan nafsu
makan hingga perubahan berat badan
- Kontra indikasi : Gangguan jantung, diabetes, anemia, pembekuan
darah, kelenjar adrenal, sedang dalam terapi iodin
- Nama dagang : Euthyrox, Thyrax
7
3. Na Tiroksin
- Indikasi : Hipotiroid
- Mekanisme : Meningkatkan kecepatan metabolisme sel pada
semua jaringan tubuh sebagai pengganti hormon
T4.
- Dosis : Dewasa awal; 50-100 mcg, ditambah 50 mcg
dengan interval 3-4 minggu sampai metabolisme
normal
- Efek samping : Takikardia, aritmia, palpitasi, nyeri angina, keram
otot rangka, berkeringat, sakit kepala, gugup.
- Kontra indikasi : hipersensitif, tirotoksikosis.
- Nama dagang : Levothyroxine
4. Propylthiouracil
- Indikasi : Hipertiroid
- Mekanisme : Menghentikan produksi kelenjar tirooid terlalu
banyak
- Dosis : Dewasa awal; 100-150 mg oral setiap 8 jam.
- Efek samping : Demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, badan
nyeri, batuk kering, kulit pucat, kulit melepuh,
kesulitan bernafas.
- Kontra indikasi : hipersensitif
- Nama dagang :-
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tiroid merupakan kelenjar kecil yang memiliki dua lobus berfungsi sebagai
penghasil hormon T4 dan T3. Hormon tiroid digunakan dalam metabolisme di
dalam tubuh.
Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid dengan bantuan TSH yang di
dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa dengan ransangan dari TRH yang dihasilkan oleh
hipotalamus.
Penyakit Grave, gondok, basedow, hipertiroid, hipotiroid merupakan
gangguan penyakit yang terjadi karen kerusakan atau pun ketidak seimbangan
hormon tiroid di dalam tubuh.
Anti tiroid adalah zat yang berkhasiat mempengaruhi hormon tiroid dan
kelenjar tiroid, contohnya: propyltiouracil, Na tiroksin, Tiamizol, dan lain-lain.
8
9
DAFTAR PUSTAKA
Zaitunah, A., & Hut, S. (2002). digitized by USU digital library 1. Seminar,
(1987), 1–7.