1
Lokasi lain yang dapat dijadikan penempatan lubang biopori adalah di dasar
alur yang dibuat di sekeliling pepohonan dan juga di sekitar batas tanaman.
Keberadaan biopori di sekitar pohon akan membentuk siklus peredaran humus.
Bagian dari pohon yang berupa daun-daun, ranting, bunga dan buah yang busuk
dapat dijadikan bahan baku kompos. Dengan demikian pengambilan unsur hara
oleh tanaman akan terus tergantikan dengan adanya kompos di dalam lubang
biopori, sehingga kesuburan tanah dapat terus dipertahankan.
2
2. Menyuburkan tanah
Ketika memasukkan sampah organik ke dalam lubang resapan, akan terjadi
proses biologis yang akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk
kompos. Dengan terbentuknya pupuk kompos di dalam lubang tentu akan
membuat tanah menjadi subur
3. Membantu mencegah terjadinya banjir
Salah satu penyebab terjadinya banjir adalah system drainase yang tidak
baik. Dengan membuat lubang biopori dappat membantu air untuk segera
masuk kedalam tanah. Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang
merupakan makanan dari cacing tanah. Cacing yang masuk kedalam lubang
akan membuat lubang-lubang yang akan membuat air lebih cepat meresap
ke dalam tanah.
4. Mempengaruhi jumlah air tanah
Lubang yang dibuat oleh cacing akan meningkatkan luas permukaan tanah
yang mengakibatkan kapasitas tanah untuk menampung air akan meningkat.
Bahkan, lubang biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan
menjadi 40 kali lipat.
5. Meningkatkan kualitas air tanah
Organisme atau fauna yang berperan dalam penguraian sampah di lubang
biopori maupun mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Oleh
karen itu, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral.
6. Mencegah terjadinya erosi tanah
7. Membantu mencegah terjadinya pemanasan global
Sampah tersebut akan terurai menjadi humus, sehingga tidak cepat
diemisikan ke atmosfer sebagai gas rumah kaca.
3
Solusi untuk permasalahan banjir berupa lubang biopori ini sebenarnya
sudah sangat bermanfaat dan hamper tidak ada kesulitan dalam pembuatannya.
Akan tetapi terdapat beberapa kendala dalam penerapannya. Antara lain sebagai
berikut:
1. Kurangnya kepedulian masyarakat dalam usaha penanggulangan banjir.
2. Rasa malas untuk memilah sampah organik dan anorganik.
3. Tidak mengetahui dapak positif dari pemilihana sampah tersebut.