Anda di halaman 1dari 1

METODE PENYELESAIAN RUMAH PAK KUANSIN

1. KPKLN

a. Perlu waktu untuk proses mulai dari mendaftar dahulu, Dana Graha
membayar biaya lelang, dibentuk panitia lelang di KPKLN, dijadwalkan
lelang, pemenang bisa siapa saja karena sifatnya yang terbuka dan
harga lelang belum dapat diketahui sampai ketemu pemenang lelang
yang bisa saja lebih rendah atau lebih tinggi, juga peserta lelang harus
menyetor dana terlebih dahulu.

b. Kalau pemenang nanti sudah diketahui, maka tidak menjadi jaminan


bila Junita istri Kuansin mau menyerahkan kunci dan meninggalkan
rumah itu.

2. Pengadilan

a. Perlu menunjuk Lawyer, yang tentu perlu biaya tertentu.

b. Kalau pihak Junita menerima keputusan pengadilan, maka proses


close (selesai).

c. Bila Junita banding, maka proses akan menjadi berlarut2, memakan


waktu dan biaya yang tidak sedikit.

3. Polisi

a. Bila perbuatan Junita bisa masuk ke ranah pidana maka proses akan
lebih cepat.

b. Alasan bisa masuk ranah pidana karena Kuansin dan Junita sudah
menyetujui bila tanah dan bangunan itu dikuasakan ke Dana Graha
untuk dijual ke pihak lain (ada Akta Notarisnya), kemudian pemenang
lelang sudah ditetapkan, namun masih berniat menguasai tanah dan
bangunan itu secara terus menerus.

c. Alasan meminta dana Rp. 50 Jt sangat tidak berdasar.

d. Bila laporan polisi dilakukan oleh Pemenang Lelang, maka Pemenang


Lelang memerlukan dokumen berupa Fotokopi SHGB, Fotokopi Akta
Notaris No. 99 dan 100 juga SK Penunjukan dan Penetapan Pemenang
Lelang serta PPJB.

Anda mungkin juga menyukai