LP Aktivitas Dan Latiha Fix
LP Aktivitas Dan Latiha Fix
Disusun oleh:
MUFIDAH AULIA AZIS
J230181029
Fraktur
Fraktur terbuka
Perubahan fragmen tulang kerusakan pada jaringan ujung tulang
dan pembuluh darah menembus otot dan kulit
Perdarahan lokal
Luka
Hematoma pada daerah fraktur
Gangguan integritas kulit
Aliran darah ke daerah distal berkurang atau terhambat
Kerusakan neuromuskuler
VII.PENATALAKSANAAN KOLABORATIF
A. Pengaturan Posisi Tubuh sesuai Kebutuhan Pasien
Pengaturan posisi dalam mengatasi masalah kebutuhan mobilitas,
digunakan untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan otot, dan
fleksibilitas sendi. Posisi-posisi tersebut, yaitu :
a. Posisi fowler (setengah duduk)
b. Litotomi
c. Posisi dorsal recumbent
d. Posisi supinasi (terlentang)
e. Posisi pronasi (tengkurap)
f. Posisi lateral (miring)
g. Posisi sim
h. Posisi trendelenbeg (kepala lebih rendah dari kaki)
B. Ambulasi dini
Cara ini adalah salah satu tindakan yang dapat meningkatkan kekuatan
dan ketahanan otot serta meningkatkan fungsi kardiovaskular..
Tindakan ini bisa dilakukan dengan cara melatih posisi duduk di
tempat tidur, turun dari tempat tidur, bergerak ke kursi roda, dan lain-
lain.
C. Melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri juga dilakukan untuk
melatih kekuatan, ketahanan, kemampuan sendi agar mudah bergerak,
serta meningkatkan fungsi kardiovaskular.
D. Latihan isotonik dan isometrik
Latihan ini juga dapat dilakukan untuk melatih kekuatan dan
ketahanan otot dengan cara mengangkat beban ringan, lalu beban yang
berat. Latihan isotonik (dynamic exercise) dapat dilakukan dengan
rentang gerak (ROM) secara aktif, sedangkan latihan isometrik (static
exercise) dapat dilakukan dengan meningkatkan curah jantung dan
denyut nadi.
E. Latihan ROM Pasif dan Aktif
Latihan ini baik ROM aktif maupun pasif merupakan tindakan
pelatihan untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan otot.
Latihan-latihan itu, yaitu :
a. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
b. Fleksi dan ekstensi siku
c. Pronasi dan supinasi lengan bawah
d. Pronasi fleksi bahu
e. Abduksi dan adduksi
f. Rotasi bahu
g. Fleksi dan ekstensi jari-jari
h. Infersi dan efersi kaki
i. Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki
j. Fleksi dan ekstensi lutut
k. Rotasi pangkal paha
l. Abduksi dan adduksi pangkal paha
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas b.d nyeri dan pembatasan pergerakan
2. Gangguan mobilitas fisik b.d imobilisasi dan gangguan neuromuskular
3. Keletihan b.d proses penyakit
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas b.d nyeri dan pembatasan gerak
NOC :
Energy conservation
Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
a. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan
tekanan darah, nadi dan RR
b. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
NIC :
Energy Management
a. Observasi adanyapembatasan klien dalam melakukan aktivitas
b. Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
c. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
d. Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas
e. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
a. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam
merencanakan progran terapi yang tepat.
b. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan.
2. Gangguan mobilitas fisik b.d imobilisasi dan gangguan neuromuskular
NOC :
Mobility Level
Self care : ADLs
Transfer performance
Kriteria Hasil :
a. Klien meningkat dalam aktivitas fisik
b. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
c. Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan
kemampuan berpindah
d. Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)
NIC :
Exercise therapy : ambulation
a. Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon
pasien saat latihan
b. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik
ambulasi
c. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
d. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
e. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
f. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
g. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan
3. Keletihan b.d proses penyakit
NOC :
Energy conservation
Nutritional status : energy
Kriteria Hasil :
1. Memverbalisasikan peningkatan energi dan merasa lebih baik
2. Menjelaskan penggunaan energi untuk mengatasi kelelahan
NIC :
Energy Management
1. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
2. Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap
keterbatasan
3. Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
4. Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat
5. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
6. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien