PENDAHULUAN
Suatu bangunan tentunya tidak akan berdiri tanpa adanya suatu pondasi.
Karena Pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban baik beban hidup
atau pun beban mati yang berada di atasnya dan gaya-gaya dari luar. Pondasi
lapisan tanah pendukung dibawahnya, oleh karena itu suatu pondasi harus
bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin, gempa
bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level
bangunan itu akan dibangun serta bagaimana bentuk bangunan yang akan
Peran pondasi yang sangat penting sebagai penopang suatu bangunan ini
menjadi salah satu alasan mengapa penulis memilih Pondasi sebagai pokok
bahasan yang akan kami uraikan. laporan ini kami akan menjelaskan apa itu
memilih suatu pondasi yang sesuai dengan bangunan yang akan dibangun
serta apa saja yang mempengaruhi pemilihan pondasi”. Rumusan masalah ini
1.3 Tujuan
memilih suatu pondasi yang tepat berdasarkan kondisi tanah serta beban-
1.3.4 Mengetahui apa saja faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan
pondasi.
1.3.5 Mengetahui apa saja bahan-bahan untuk membuat pondasi.
LANDASAN TEORI
2.1 Umum
langsung dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi
menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar
didefinisikan sebagai bagian paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat
bangunan atas (upper structure) yang akan dipikul oleh pondasi tersebut,
pondasi diletakkan pada tanah yang keras. Pemilihan jenis struktur bawah
berikut :
1. Keadaan tanah pondasi
pondasi yang sesuai. Hal tersebut meliputi jenis tanah, daya dukung
pondasi. Hal ini meliputi kondisi beban (besar beban, arah beban dan
sekitarnya.
waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan, karena hal ini sangat erat
pembangunan.
atau sama dengan lebar pondasi (D ≤ B) dan dapat digunakan jika lapisan
pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh dari
rumus yaitu :
D
𝐵≤1
𝐵>4
apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam dengan
kecil atau sama dengan empat. Jika nilai perbandingan tersebut lebih besar
PEMBAHASAN
3.1 Pondasi
bangunan terhadap :
a. Beban bangunan
b. Berat sendiri
c. Beban bergunan
pondasi
diperhatikan:
bebas.
sama.
1. Bata
2. Batu kali
A. Cukup baik, asalkan susunan batu harus tersusun dengan benar dan
khususnya untuk konstruksi rumah tinggal. Pondasi ini sangat cocok karena jika
ditanam didalam tanah kualitasnya tidak berubah. Pada umumnya bentuk pondasi
batu kali dibuat trapesium dengan lebar bagian atas paling sedikit 25 cm. Dibuat
selebar 25 cm, karena bila disamakan dengan lebar dinding dikhawatirkan dalam
kedudukan dinding pada pondasi sehingga dapat dikatakan pondasi tidak sesuai
perhitungan dari beban di atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70 –
80 cm.
Batu kali yang dipasang hendaknya sudah dibelah dahulu besarnya kurang
lebih 25 cm, ini dengan tujuan agar tukang batu mudah mengatur dalam
Bagian-bagian pondasi:
berdiameter sekitar 10-15 cm, disusun tegak dan rapat tanpa adukan
(batu kosong), disela-selanya diisi pasir yang disiram air lalu dipadatkan
(ditumbuk) sehingga tidak ada rongga kosong dan susunan batu menjadi
kanan badan pondasi. Berfungsi sebagai lantai kerja dan drainase untuk
harus dibuat lebih tinggi daripada batu pada bagian tengah. Posisi ini
badanpondasi.
5. Tanah urug, untuk mengisi sisa lubang pondasi yang tidak terisi
menutup celah antara pasangan batu yang mungkin ada dan bisa
Pondasi ini dibuat dari bata merah yang disusun secara teratur dan
bertangga yang bentuknya merupakan empat persegi panjang dan tiap-tiap tangga
terdiri dari 3-4 lapis. Apabila tiap-tiap ujung tangga dihubungkan akan merupakan
trapesium yang tetap memenuhi syarat pondasi. Sebenarnya batu bata kurang baik
jika ditanam didalam tanah dalam jangka waktu yang lama karena akan
mengalami penurunan kekuatan dari batu bata. Namun dari segi biaya,
penggunaan batu bata sebagai bahan pondasi memang lebih ekonomis apa lagi
ikatan bata tiap-tiap lapisan dihubungkan dengan perekat atau spesi. Spesi ini
dapat dibuat dari campuran, yang untuk tanah tidak mengandung air dibuat dari
1kapur : 1 semen merah : 2 pasir, sedangkan untuk tanah yang mengandung air
Sebagai lantai kerja ibuat dari lapisan pasir yang dipadatkan setelah 10cm,
lapisan ini berfungsi pula sebagai lapisan perbaikan tanah dasar. Pondasi ini dapat
dibuat dilahan yang mempunyai kondisi tanah dengan tanah keras yang tidak
dalam atau dangkal. Biasanya bangunan yang menggunakan pondasi batu bata,
bangunannya hanya berlantai satu, dikarenakan pondasi batu bata tidak kuat
lebih dari 1,5 m, sehingga pondasi menerus sangat mahal dan tidak efisien lagi,
untuk kondisi ini dapat dipakai pondasi yang dibuat dibawah kolom-kolom
Pada pondasi setempat masih perlu adanya pondasi menerus, tapi fungsinya
tidak mendukung beban, melainkan untuk tumpuan mencor balok sloof, ukuran
dan bentuk lebih kecil dari pondasi setempat dan kedalamannya tidak perlu sama
1. Beban cukup ringan dan masih dapat dipikul oleh tanah sesuai dengan
bertingkat satu atau bangunan yang didirikan didaerah berair atau rawa –
Pondasi menerus atau juga disebut pondasi langsung banyak dipakai pada
bangunan tidak bertingkat, untuk seluruh panjang pondasi jenis ini mempunyai
ukuran yang sama dan terletak pada kedalaman yang sama, oleh karena itu untuk
dibawah
kolom-kolom pendukung yang berdiri bebas. Apabila pada tembok penyekat
Untuk mendukung beban yang lebih besar, bahan pondasi yang dapat dipakai
dan banyak dipakai adalah pasangan batu kali, batu kali ini akan menjadi satu
kesatuan yang erat dan kuat dengan adukan perekat dari campuran 1kpr : 1Pc :
2Psr , atau 1 Pc : 4 Psr. Sebelum pasangan batu kali, bagian bawahnya diberi urug
pasir setebal 20 cm dan batu kosongan 1 lapis, setelah pasangan batu kali
Diatas pondasi batu perlu dipasang balok sloof beton bertulang yang
berfungsi sebagai balok pengikat dan juga dapat meratakan beban dinding. Untuk
dinding yang memikul beban agak berat atau karena daya dukung tanah kecil
tanpa terputus.
Tiang pancang kayu dibuat dari batang pohon yang cabang-cabangnya telah
dipotong dengan hati-hati, biasanya diberi bahan pengawet dan didorong dengan
ujungnya yang kecil sebagai bagian yang runcing. Kadang-kadang ujungnya yang
besar didorong untuk aksud maksud khusus, seperti dalam tanah yang sangat
lembek dimana tanah tersebut akan bergerak kembali melawan poros. Kadang
kala ujungnya runcing dilengkapi dengan sebuah sepatu pemancangan yang
terbuat dari logam bila tiang pancang harus menembus tanah keras atau tanah
kerikil. Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan
tiang pancang sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah
busuk apabila tiang kayu tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah
muka air tanah. Tiang pancang dari kayu akan lebih cepat rusak atau busuk
tiang pancang dari beton bertulang yang dicetak dan dicor dalam acuan beton (
bekisting ), kemudian setelah cukup kuat lalu diangkat dan di pancangkan. Karena
tegangan tarik beton adalah kecil dan praktis dianggap sama dengan nol,
sedangkan berat sendiri dari pada beton adalah besar, maka tiang pancang beton
momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan.
Karena berat sendiri adalah besar, biasanya pancang beton ini dicetak dan dicor di
tempat pekerjaan, jadi tidak membawa kesulitan untuk transport. Tiang pancang
ini dapat memikul beban yang besar ( >50 ton untuk setiap tiang), hal ini
tergantung dari dimensinya. Dalam perencanaan tiang pancang beton precast ini
panjang dari pada tiang harus dihitung dengan teliti, sebab kalau ternyata panjang
dari pada tiang ini kurang terpaksa harus di lakukan penyambungan, hal ini adalah
sulit dan banyak memakan waktu. Reinforced Concrete Pile penampangnya dapat
Kebanyakan tiang pancang baja ini berbentuk profil H. karena terbuat dari
baja maka kekuatan dari tiang ini sendiri sangat besar sehingga dalam
pada tiang beton precast. Jadi pemakaian tiang pancang baja ini akan sangat
bermanfaat apabila kita memerlukan tiang pancang yang panjang dengan tahanan
Tingkat karat pada tiang pancang baja sangat berbeda-beda terhadap texture
tanah, panjang tiang yang berada dalam tanah dan keadaan kelembaban tanah.
Pada tanah yang memiliki texture tanah yang kasar/kesap, maka karat yang
terjadi karena adanya sirkulasi air dalam tanah tersebut hampir mendekati keadaan
Pada tanah liat (clay) yang mana kurang mengandung oxygen maka akan
menghasilkan tingkat karat yang mendekati keadaan karat yang terjadi karena
terendam air.
Pada lapisan pasir yang dalam letaknya dan terletak dibawah lapisan tanah
yang padat akan sedikit sekali mengandung oxygen maka lapisan pasir tersebut
juga akan akan menghasilkan karat yang kecil sekali pada tiang pancang baja.
Karat atau korosi yang terjadi karena udara (atmosphere corrosion) pada
bagian tiang yang terletak di atas tanah dapat dicegah dengan pengecatan seperti
Tiang pancang komposit adalah tiang pancang yang terdiri dari dua bahan
bagian bawah tiang dengan bahan yang berbeda, misalnya dengan bahan beton di
atas muka air tanah dan bahan kayu tanpa perlakuan apapun disebelah bawahnya.
Biaya dan kesulitan yang timbul dalam pembuatan sambungan menyebabkan cara
ini diabaikan.
oleh tanah. Tanah sebagai landasan pondasi hendaknya cukup kokoh, stabil dan
dipakai.
Tanah yang berada di bawah lapisan tutup ini dapat terdiri dari :
1. Tanah padat
Merupakan lapisan tanah yang biasanya cukup tebal. Dapat terdiri dari :
luncur.
2. Pasir
Merupakan remukan batu alam, yang terdiri dari butiran-butiran kecil dan
A. Lapisan pasir halus, diameter butiran kurang dari 1,5 mm. Daya dukung 1-
2 kg/cm2.
B. Lapisan pasir kasar, diameter butiran 1,5-3 mm. Daya dukung 3 kg/cm2.
3. Kerikil.
Merupakan lapisan pasir berbutir-butir sangat kasar (diameter lebih besar dari
4. Tanah liat
Merupakan hancuran yang sangat halus dari batu alam (kadar air 20-
80%). Tanah liat memiliki tingkat permeabilitas yang rendah atau sangat
dari :
A. Tanah liat dapat (mengandung sedikit kadar air). Daya dukung 0,5–1
kg/cm2.
B. Tanah liat lunak (mengandung banyak kadar air). Daya dukung 0,2 -
0,5 kg/cm2.
A. Tidak dapat dipengaruhi oleh air hujan dan air didalam tanah sedikit sekali
atau letaknya dalam sekali. Bisa terjadi pada lapisan batu gunung dan tanah yang
tidak liat : pasir, kerikil, dsb. (biasanya sigma tanah cukup tinggi).
B. Bisa digunakan pondasi jalur atau pondasi umpak bila kekokohan landasan
pondasi umpak.
penuh beton bertulang atau pakubumi (tunggal atau kelompok) beton bertulang.
A. Dapat dipengaruhi oleh air hujan atau air tanah, atau seringkali landasan tanah
B. Bisa terjadi longsor atau pergerakan tanah terutama akibat tekanan beban
pondasi.
penuh beton bertulang, kelompok pakubumi dari kayu atau bambu atau pakubumi
(bergerak).
*Beban mati :
permanen.
*Beban hidup :
fleksibel, air hujan, salju, tekanan dan isapan angina, tekanan air dan tekanan
tanah).
*Beban termis :
Perubahan suhu siang dan malam, musim panas dan dingin. Untuk
mengatasi muai susut : dibuat konstruksi landasan beroda yang dapat meluncur
kian kemari.
*Beban dinamis :