Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN 3

1. Nama jenis tindakan keperawatan


Pemberian Terapi Oksigen
2. Indikasi Tindakan
a. Hypoxemia, didefinisikan oleh penurunan PaO2 <60 torr atau SaO2 <90% pada
udara. bebas, atau dengan PaO2 dengan atau SaO2 dibawah rentangan nilai
normal pada situasi.
b. mengalami sianosis sentral
c. Trauma berat
d. Terapi jangka pendek (keracunan karbonmonoksida) dan tindakan surgical
(pemulihan post anesthesia)

3. Rasio Tindakan
Dalam tubuh oksigen berperan penting diproses metabolismesel. Kekurangan oksigen akan
berdampak yang negatif bagi tubuh, salah satunya adalah kematian. Terpenuhinya
oksigen yang adekuat didalam tubuh untuk memenuhi kebutuhan jaringan diselutuh
tubuh.

4. Anatomi Fisiologi
a. Saluran Nafas Bagian Atas
1) Rongga hidung
Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal :
● Dihangatkan
● Disaring
● Dan dilembabkan
Yang merupakan fungsi utama dari selaput lendir respirasi ( terdiri dari
: ​Psedostrafied ciliated columnar epitelium​ yang berfungsi menggerakkan
partikel partikel halus kearah faring sedangkan partikel yang besar akan
disaring oleh bulu hidung, ​sel golbet​ dan kelenjar serous yang berfungsi
melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang berfungsi
menghangatkan udara). Ketiga hal tersebut dibantu dengan ​concha​.
Kemudian udara akan diteruskan ke
2) Nasofaring (terdapat ​pharyngeal tonsil​ dan ​Tuba Eustachius​)
3) Orofaring​ (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat
pangkal lidah)
4) Laringofaring​(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)
b. Saluran Nafas Bagian Bawah
1) Laring
Terdiri dari tiga struktur yang penting
● Tulang rawan ​krikoid
● Selaput/pita suara
● Epiglotis
● Glotis
2) Trakhea
Merupakan pipa silider dengan panjang ± 11 cm, berbentuk ¾ cincin tulang rawan
seperti huruf C. Bagian belakang dihubungkan oleh ​membran
fibroelastic​ menempel pada dinding depan ​usofagus.
3) Bronkhi
Merupakan percabangan ​trakhea ​kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut
carina.​ ​Brochus​ kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan ​trachea.
Bronchus k​ anan bercabang menjadi ​: lobus superior, medius, inferior.
Brochus​ kiri terdiri dari ​: lobus superior​ dan ​inferior
4) Alveoli
Terdiri dari : ​membran alveolar​ dan ruang ​interstisial
Membran alveolar :
● Small alveolar cell​ dengan ​ekstensi ektoplasmik​ ke arah rongga alveoli
● Large alveolar cell​ mengandung ​inclusion bodies​ yang
menghasilkan ​surfactant.
● Anastomosing capillary,​ merupakan system ​vena​ dan ​arteri​ yang saling
berhubungan langsung, ini terdiri dari : ​sel endotel,​ aliran darah dalam
rongga ​endotel
● Interstitial space​ merupakan ruangan yang dibentuk oleh : ​endotel
kapiler,​ ​epitel alveoli,​ saluran ​limfe,​ jaringan ​kolagen dan​ sedikit serum.
5. Alat Dan Bahan
a. Kateter nasal
b. Kanul nasal, sungkup muka sederhana, sungkup muka dengan kanton rebreathing,
sungkup muka dengan kantong non rebreathing,
c. Selang oksigen
d. Humidifier
e. Cairan steril
f. Tabung oksigen dengan flowmeter
g. Plester
h. Gunting plester
i. Sarung tangan bersih

6. Prinsip Tindakan
Prinsip tindakan bersih
7. prosedur tindakan
a. Menyiapkan alat
b. Jelaskan prosedur tindakan
c. Memberikan kesempatan pasien untuk bertanya
d. Menyediakan privasi untuk pasien
e. Cuci tangan
f. Memakai APD
g. Memposisikan pasien semifower 45​0
h. Membebaskan jalan nafas dengan cara menghisap sekresi
i. Mengatur posisi pasien dengan kepala ekstensi
j. Membuka regulator untuk menentukan tekanan oksigen sesuai kebutuhan
k. Mengecek apakah aliran oksigen sudah keluar
l. Memasang kanul atau sungkup pada area hidung klien
m.Mengikat tali atau sungkup dibagian kepala melewati bagian atas telinga
n. Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
8. Respon Obyektif Dan Respon Subyektif
a. Respon Obyektif
Pasien tampak menghirup oksigen
b. Respon Subyektif
Pasien mengatakan sesak napas dan mengucapkan terima kasih telah diberikan oksigen
untuk mengurangi rasa sesak yang dialaminya.
9. Analisis Keberhasilan Tindakan Yang Telah Dilakukan
Pemberian oksigenasi berhasil jika pasien kooperatif dan dengan alat memadai yang sesuai
dengan SOP
10. Refleksi Diri
a. Refleksi Pra Intraksi
Pada saat pra interaksi masih mengunakan prinsif bersih bahkan ada yang tidak
mengunakan sarung tangan
b. Refleksi Fase Kerja
Pada fase kerja sudah sesuai dengan SOP
c. Refleksi Fase Terminasi
Pada fase terminasi komunikasi sudah lancar.
d. Fase Interaksi
Fase interaksi tidak menentukan kontrak waktu selanjutnya dengan pasien.

Anda mungkin juga menyukai