PENDAHULUAN
Salah satu syarat untuk mencapai gelar ahli madya keperawatan pada
Akademi Keperawatan adalah karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah merupakan
muara dari semua pengetahuan dan keterampilan yang diproleh sebelumnya.
Untuk diterapkan dalam menggali dan memecahkan permasalahan yang ada (baik
dalam literatul maupun kancah). Mahasiswa yang menyusun karya tulis ilmiah
dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan proses belajar yang ada dalam
penyusunan tugas akhir tersebut. Proses belajar yang ada dalam penyusunan karya
tulis ilmiah berlangsung secara individu, sehingga tuntutan akan belajar mandiri
sangat besar. Mahasiswa yang menyusun karya tulis ilmiah dituntut untuk dapat
membuat suatu karya tulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan
diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum(Panduan Akademi
AKPERMUS, 2012)
Karya tulis ilmiah merupakan fase yang dianggap paling sulit bagi mahasiswa
keperawatan. Mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah sering
mengalami stres, dikatakan mengalamin stres ketika mahasiswa merasakan
adanya ketidakmampuan dalam menghadapi sumber stres yang ada dan
menyebabkan tekanan dalam diri. Proses mengerjakan karya tulis ilmiah tidak
semudah yang dibayangkan membutuhkan usaha yang keras dan pengorbanan
yang tidak sedikit untuk menyelesaikan pembuatan karya tulis ilmiah, karena
mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri(self-directed), aktif dan dapat berpikir
secara ilmiah. Rasa putus asa sering dialami mahasiswa yang sedang
menyelesaikan tugas akhir bahkan sampai mengakibatkan stres.
Stres adalah sebagai kondisi yang disebabkan adanya interaksi antara
individu dengan lingkungan sehingga menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan
tuntutan, berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan
sosial dari seseorang (Sarafino dan Smith, 2012).
Menurut WHO (2003) dalam Sriati (2008) stres adalah reaksi atau respon
tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan).
Populasi mahasiswa di Amerika Serikat dari tahun 1950 bertambah, terdapat
582.996 siswa berasal dari 186 negara yang tersebar di 2.500 lembaga pendidikan
tinggi di Amerika Serikat pada tahun 2001 dengan berbagai faktor seperti faktor
ekonomi, budaya, dan politik yang menyebabkan pendaftaran mahasiswa
meningkat (Misra & Castillo, 2004). Menurut data resmi Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan Republik Indonesia, saat ini sudah ada 100
Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dalam bentuk Universitas, Sekolah Tinggi,
Akademi, dan Politeknik dan 3.078 Perguruan Tinggi Swasta yang tersebar dari
Aceh sampai Papua. Dari data tahun 2012, jumlah mahasiswa baik dari Perguruan
Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta tercatat ada sekitar 5 juta orang
mahasiswa di Indonesia (Kompasiana, 2014).
Karya Tulis Ilmiah merupakan tugas akhir yang wajib disusun oleh
mahasiswa program diploma sebagai bagian dari persyaratan kelulusan akademis.
Pada proses penyelesaiannya terdapat berbagai kendala yang memungkinkan
mahasiswa mengalami kondisi tertekan ataupun stres. Hal tersebut dapat membuat
mahasiswa tertekan, karena waktu penelitian hanya sebentar yang berhubungan
dengan waktu tempuh studi yang lebih singkat. Akan tetapi, tidak semua
mahasiswa mengalami kondisi tertekan, hal ini tergantung pada kesiapan maupun
keaktifan mahasiswa mencari referensi. Kesiapan dan keaktifan tersebut sangat
memerlukan keyakinan diri. Keyakinan diri atau self efficacy merupakan hal yang
berperan penting dalam mengurangi tingkat stres, karena self efficacy bagian dari
diri seseorang yang dapat menentukan pikiran seseorang sehingga seseorang dapat
mengendalikan pikiran dan persepsinya dalam menghadapi stres. Keyakinan diri
mahasiswa tersebut dapat memberikan pengaruh pada perilaku positif maupun
negatif mahasiswa dalam mengatasi yang dihadapinya (Colbert, 2011)
Mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah sering mengalami stres,
dikatakan mengalami stres ketika mahasiswa merasakan adanya ketidakmampuan
dalam menghadapi sumber stres yang ada dan menyebabkan tekanan dalam diri.
Proses mengerjakan karya tulis ilmiah tidak semudah yang dibayangkan.
Membutuhkan usaha yang keras dan pengorbanan yang tidak sedikit untuk
menyelesaikan pembuatan karya tulis ilmiah, karena mahasiswa dituntut untuk
lebih mandiri (self-directed), aktif dan dapat berfikir secara ilmiah. Beberapa hal
yang menyebabkan mahasiswa lambat dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah
adalah sulitnya mencari literatur, mahasiswa tidak terbiasa menulis, kurangnya
inkompetensi mahasiswa, meliputi masalah teknis, minimnya menuangkan ide,
kurang paham teknik pengumpulan data dan metodologi penelitian. Rasa putus
asa sering dialami mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir bahkan
sampai mengakibatkan stres. Stres merupakakan salah faktor internal yang
menghambat mahasiswa dalam mengerjakan karya tulis ilmiah.
Dukungan keluarga yang tinggi memiliki motivasi yang tinggi dan adapun
dukungan keluarga yang rendah memiliki motivasi yang tinggi juga. Sehingga,
adanya dukungan keluarga motivasi mahasiswa tetap tinggi (Ira C, 2013). Namun,
akan lebih tinggi jika mendapatkan dukungan keluarga pernyataan ini diperkuat
oleh teori Friedman (2010) dukungan keluarga merupakan anggota keluarga
memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Adanya dukungan dari keluarga maka
akan meningkatkan motivasi mahasiswa dan karena dukungan keluarga,
mahasiswa juga semakin semangat untuk meraih cita-cita sehingga
membanggakan orang tuanya.