Anda di halaman 1dari 19

KESEHATAN DAERAH MILITER I/BUKIT BARISAN

RUMKIT TK. II 01.05.01 PUTRI HIJAU

BAB I
PENDAHULUAN

Pada negara-negara anggotaThe Organization for Economic Co-Operation


and Development (OECD)pada tahun 2007, member bukti bahwa hambatan untuk
berbagi data klinis pasien tetap sangat tinggi, meskipun banyak permintaan untuk
reformasi pengumpulan data. Laporan tersebut diperoleh dari surve imedical
records. Ini adalah salah satu contoh manfaat survei yang telah dilakukan di
Negara-negara OECD.
Pada rumah sakit di Indonesia khususnya Rumah Sakit Putri Hijau, tentu juga
banyak informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai sumber pengembangan
mutu dan risiko pasien. Informasi-informasi ini bersumber dari segala bagian di
rumah sakit seperti bagian medis, manajemen dan risiko pasien.
Agar pengumpulan informasi dapat dideskripsikan secara sistematis, dan
data-data fungsi bagian dapat dikonfirmasi serta indentifikasi data-data rumah
sakit, maka perlu dilakukan tata cara melakukan survei, validasi dan verifikasi.Pada
buku tata cara ini yang ditetapkan adalah tata cara survei, validasi dan verifikasi di
Rumah Sakit Putri Hijau.
BAB II
TEORI

A. Survei
Survei menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah teknik riset
dengan memberikan batas jelas atas data. Sedangkan menurut Prof. Ascabat
Gani, Bapak Ekonomi Kesehatan Indonesia, survey adalah suatu penelitian
dimana data atau informasi dikumpulkan secara sistematis, tetapi tidak dilakukan
eksperimen.
Survei merupakan pengumpulan data primer dengan beberapa cara
pengumpulan yang pentings eperti observation method, interview method,
through questionnaires, through schedule,dan metode lain termasuk warranty
cards, distributor audits, pantry audits, cunsomer panels, using mechanical
devices, through projective techniques, depth interviews dan content analysis.
1. Observation method
Observation method sering digunakan untuk penelitian yang
berhubungan dengan behavioural science.Informasi dicari dengan cara
investigator sendiri langsung observasi tanpa bertanya kepada responden.
Dalam melakukan observasi harus dipikirkan seperti :Apa yang seharusnya
diamati ? Bagaimana cara merekam yang diamati ? atau Bagaimana akurasi
pengamatan ?
2. Interview method
Data yang dikumpulkan dengan presentasi dari oral verbal stimuli dan
balasan dalam istilah oral verbal responses. Cara interview dapat dilakukan
dengan cara :
a. Personel interviews : interview dalam mengajukan pertanyaan secara
umum dengan kontrak face to face terhadap orang lain.
b. Telephone interview : interview kepada responden melalui telepon.
Menurut Carol Ross Spang, The VP of Human Resources, indikasi
hasil survey berhubungan dengan temuan kepuasan kerja, komitmen pribadi
pada keberhasilan kedepan dengan mengikuti metode pelayanan,
merekomendasikan metode pelayanan sebagai tempat baik untuk bekerja
dan merekomendasikan metode pelayanan kepada teman dan keluarga.

B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia. Sebelum menggunakan
data sekunder, harus dilihat kateristik di bawah ini :
1. Reliabel data :reliable dapat dites dengan penemuan seperti : siapa yang
mengumpulkan data? dari mana sumber data? pengumpulan data
menggunakan metode apa? waktu pengumpulan data? apa ada praduga
pada penyusun ? tingkat akurasi diinginkan ? apa yang mau dicapai ?
2. Kesesuaian data : data sesuai untuk satu pertanyaan tetapi belum tentu
ditemukan sesuai dengan pertanyaan lainnya.
3. Kecukupan data. Jika tingkat akurasi pencapaian data ditemukan tidak
adekuat untuk tujuan dari pertanyaan yang ada, dipertimbangkan sebagai
tidak adekuat dan sebaiknya tidak digunakan.

C. Verifikasi
Verifikasi adalah suatu sistim ahli, atau sistim beberapa computer untuk
segala masalah, tugas yang telah ditentukan oleh sistim yang sudah dibangun
sesuai spesifikasi.Verifikasi dilakukan dengan mempertimbangkan :
1. Desain harus mencerminkan kebutuhan dari masalah yang terkandung dalam
persyaratan yang ditangani.
2. Desain harus mencerminkan tujuan dan kode secara akurat, dan
mencerminkan rincian penggunaan yang benar dari sintaks bahasa untuk
menghindari bug atau kesalahan teknis.
D. Validasi
Validasi adalah alat penting untuk memahami mutu dari data dan untuk
menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil keputusan
terhadap data itu sendiri, dan salah satu langkah dalam proses menetapkan
prioritas penilaian, memilih apa yang harus dinilai, memilih dan mengetes
indikator, mengumpulkan data, dan menggunakan data untuk peningkatan.
Validasi data menjadi sangat penting dalam hal :
1. Indikator baru diterapkan khususnya, indicator klinis yang dimaksudkan untuk
membantu rumah sakit melakukan evaluasi dan meningkatkan proses atau
hasil klinis yang penting.
2. Agar diketahui publik, data dimuat di website rumah sakit atau dengan cara
lain.
3. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada, seperti cara
pengumpulan data diubah atau diproses abstraksi data, atau abstractor
diganti.
4. Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada penjelasan
5. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien
digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa
kertas maupun elektronik.
6. Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur rata-
rata pasien, komorbiditas, perubahan protocol riset, penerapan pedoman
praktek yang baru atau teknologi baru, metologi baru pengobatan
diperkenalkan / dilaksanakan.

Rumah sakit mengintegrasikan kegiatan validasi data kedalam proses


manajemen mutu dan proses peningkatan. Maksud dan tujuan dari proses
validasi data secara internal harus memasukkan elemen-elemen penting yang
terpercaya mencakup sebagaiberikut :
1. Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam
pengumpulan data sebelumnya.
2. Menggunakan sampel statistic sahih dari catatan, kasus dan data lain.
Sampel 100% dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan, kasus atau data
lainnya sangat kecil jumlahnya.
3. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang.
4. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan
dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi 90%
adalah patokan yang baik.
5. Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama, dengan catatan
alasannya (misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan
koreksi.
6. Koleksi sampel baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan.
BAB III
ORGANISASI DAN MEKANISME KERJA

A. Organisasi
Di Rumah Sakit TK II 01.05.01 Putri Hijau, mutu pelayanan dan risiko
pasien pelaksananya dilakukan oleh Koordinator Bidang Mutu dan Risiko dengan
dibantu Bidang Mutu & Risiko Klinis dan Bidang Mutu & Risiko Manajemen.
Selain itu juga terdapat Tim Mutu Pelayanan.Tim Mutu Pelayanan
berkoordinasi dengan bagian atau bidang lainnya yang diketua oleh Ketua
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).

B. Mekanisme Kerja
Kepala Rumah Sakit bersama dengan Ketua Komite PMKP membuat
program mutu/quality plan rumah sakit. Di Rumah Sakit TK II utri Hijau program
mutu/quality plan di masing-masing bagian/bidang disebut sebagai Standar Mutu
Pelayanan (SMP), yaitu :
1. SMP Marketing Terpadu
2. SMP Bidang Pelayanan Medis
3. SMP Bidang Keperawatan
4. SMP Bidang Penunjang Medis
5. SMP Bidang Marketing
6. SMP Bidang Personalia
7. SMP Bidang Keuangan
8. SMP Bidang Urusan Dalam
9. SMP Bidang Sekretaris
10. SMP Bidang Electronic Data Proccesing (EDP)
Disetiap unit pelayanan pelaksanaan mutu dilaksanakan oleh masing-
masing PenanggungJawab (PJ) Mutu.Frekuensi pengumpulan data sebanyak 1
(satu) kali setiap bulan dan periode analisis data 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
bulan.
Pelaksanaan survei yang dilakukan di masing-masing bagian atau bidang,
maka hasilnya direkapitulasi oleh PJ Mutu yang terkait. PJ Mutu menyerahkan
hasil survey kepada Kepala Instalasi atau Keperawatan untuk dilakukan
verifikasi dan disetujui oleh manajer terkait.
Setelah hasil survey diverifikasi oleh masing-masing instalasi atau
keperawatan, selanjutnya laporan verifikasi tersebut disampaikan kepada Ketua
Komite PMKP. Hasil survei yang sudah diterima oleh bagian Mutu & Risiko atau
Tim Mutu untuk dilakukan validasi dan analisis data.
Setelah dilakukan validasi dan verifikasi data maka bagian mutu &Risiko
atau Tim Mutu membuat laporan hasil disertai usul dan saran kepada Kepala
Rumah Sakit. Dari Kepala Rumah Sakit akan melanjutkan laporan hasil beserta
rekomendasinya kepada pemilik rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan
tindak lanjut.
Ketua Komite PMKP dengan Tim Mutu dalam berkoordinasi atau
berhubungan dapat dilakukan melalui perwakilan Tim yang ada pada masing-
masing bidang/bagian
BAB IV
METODOLOGI

A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan data sekunder yang
dilakukan diseluruh bidang/bagian disesuaikan dengan indicator Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien. Frekuensi pengumpulan data dilakukan 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) bulan dan dianalisis setiap 3 (tiga) bulan.

B. Sampel
Responden jika lebih dari 500 (limaratus) sampel,maka responden
sebesar 10% darisampel (n = N x 10%), dan jika dari 500 (lima ratus) sampel,
maka responden sebesar 50 responden.
BAB V
PENUTUP

Demikian Panduan Tata Cara Survei, Verifikasi dan Validas iini dibuat, dan
diharapkan menjadi panduan bagi pelaksanaan pengumpul data, bagi masing-
masing rumah sakit.

Medan, Januari 2015

Kepala Rumah Sakit Putri Hijau

dr. Sukirman SpKK, M.Kes


Letnan Kolonel Ckm NRP 32977
KESEHATAN DAERAH MILITER I/BUKIT BARISAN
RUMKIT TK. II 01.05.01 PUTRI HIJAU

BAB I
PENDAHULUAN

Pada negara-negara anggotaThe Organization for Economic Co-Operation


and Development (OECD)pada tahun 2007, member bukti bahwa hambatan untuk
berbagi data klinis pasien tetap sangat tinggi, meskipun banyak permintaan untuk
reformasi pengumpulan data. Laporan tersebut diperoleh dari surve imedical
records. Ini adalah salah satu contoh manfaat survei yang telah dilakukan di
Negara-negara OECD.
Pada rumah sakit di Indonesia khususnya Rumah Sakit Putri Hijau, tentu juga
banyak informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai sumber pengembangan
mutu dan risiko pasien. Informasi-informasi ini bersumber dari segala bagian di
rumah sakit seperti bagian medis, manajemen dan risiko pasien.
Agar pengumpulan informasi dapat dideskripsikan secara sistematis, dan
data-data fungsi bagian dapat dikonfirmasi serta indentifikasi data-data rumah
sakit, maka perlu dilakukan tata cara melakukan survei, validasi dan verifikasi.Pada
buku tata cara ini yang ditetapkan adalah tata cara survei, validasi dan verifikasi di
Rumah Sakit Putri Hijau.
BAB II
TEORI

E. Survei
Survei menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah teknik riset
dengan memberikan batas jelas atas data. Sedangkan menurut Prof. Ascabat
Gani, Bapak Ekonomi Kesehatan Indonesia, survey adalah suatu penelitian
dimana data atau informasi dikumpulkan secara sistematis, tetapi tidak dilakukan
eksperimen.
Survei merupakan pengumpulan data primer dengan beberapa cara
pengumpulan yang pentings eperti observation method, interview method,
through questionnaires, through schedule,dan metode lain termasuk warranty
cards, distributor audits, pantry audits, cunsomer panels, using mechanical
devices, through projective techniques, depth interviews dan content analysis.
3. Observation method
Observation method sering digunakan untuk penelitian yang
berhubungan dengan behavioural science.Informasi dicari dengan cara
investigator sendiri langsung observasi tanpa bertanya kepada responden.
Dalam melakukan observasi harus dipikirkan seperti :Apa yang seharusnya
diamati ? Bagaimana cara merekam yang diamati ? atau Bagaimana akurasi
pengamatan ?
4. Interview method
Data yang dikumpulkan dengan presentasi dari oral verbal stimuli dan
balasan dalam istilah oral verbal responses. Cara interview dapat dilakukan
dengan cara :
c. Personel interviews : interview dalam mengajukan pertanyaan secara
umum dengan kontrak face to face terhadap orang lain.
d. Telephone interview : interview kepada responden melalui telepon.
Menurut Carol Ross Spang, The VP of Human Resources, indikasi
hasil survey berhubungan dengan temuan kepuasan kerja, komitmen pribadi
pada keberhasilan kedepan dengan mengikuti metode pelayanan,
merekomendasikan metode pelayanan sebagai tempat baik untuk bekerja
dan merekomendasikan metode pelayanan kepada teman dan keluarga.

F. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia. Sebelum menggunakan
data sekunder, harus dilihat kateristik di bawah ini :
4. Reliabel data :reliable dapat dites dengan penemuan seperti : siapa yang
mengumpulkan data? dari mana sumber data? pengumpulan data
menggunakan metode apa? waktu pengumpulan data? apa ada praduga
pada penyusun ? tingkat akurasi diinginkan ? apa yang mau dicapai ?
5. Kesesuaian data : data sesuai untuk satu pertanyaan tetapi belum tentu
ditemukan sesuai dengan pertanyaan lainnya.
6. Kecukupan data. Jika tingkat akurasi pencapaian data ditemukan tidak
adekuat untuk tujuan dari pertanyaan yang ada, dipertimbangkan sebagai
tidak adekuat dan sebaiknya tidak digunakan.

G. Verifikasi
Verifikasi adalah suatu sistim ahli, atau sistim beberapa computer untuk
segala masalah, tugas yang telah ditentukan oleh sistim yang sudah dibangun
sesuai spesifikasi.Verifikasi dilakukan dengan mempertimbangkan :
3. Desain harus mencerminkan kebutuhan dari masalah yang terkandung dalam
persyaratan yang ditangani.
4. Desain harus mencerminkan tujuan dan kode secara akurat, dan
mencerminkan rincian penggunaan yang benar dari sintaks bahasa untuk
menghindari bug atau kesalahan teknis.
H. Validasi
Validasi adalah alat penting untuk memahami mutu dari data dan untuk
menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil keputusan
terhadap data itu sendiri, dan salah satu langkah dalam proses menetapkan
prioritas penilaian, memilih apa yang harus dinilai, memilih dan mengetes
indikator, mengumpulkan data, dan menggunakan data untuk peningkatan.
Validasi data menjadi sangat penting dalam hal :
7. Indikator baru diterapkan khususnya, indicator klinis yang dimaksudkan untuk
membantu rumah sakit melakukan evaluasi dan meningkatkan proses atau
hasil klinis yang penting.
8. Agar diketahui publik, data dimuat di website rumah sakit atau dengan cara
lain.
9. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada, seperti cara
pengumpulan data diubah atau diproses abstraksi data, atau abstractor
diganti.
10. Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada penjelasan
11. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien
digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa
kertas maupun elektronik.
12. Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur rata-
rata pasien, komorbiditas, perubahan protocol riset, penerapan pedoman
praktek yang baru atau teknologi baru, metologi baru pengobatan
diperkenalkan / dilaksanakan.

Rumah sakit mengintegrasikan kegiatan validasi data kedalam proses


manajemen mutu dan proses peningkatan. Maksud dan tujuan dari proses
validasi data secara internal harus memasukkan elemen-elemen penting yang
terpercaya mencakup sebagaiberikut :
7. Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam
pengumpulan data sebelumnya.
8. Menggunakan sampel statistic sahih dari catatan, kasus dan data lain.
Sampel 100% dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan, kasus atau data
lainnya sangat kecil jumlahnya.
9. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang.
10. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan
dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi 90%
adalah patokan yang baik.
11. Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama, dengan catatan
alasannya (misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan
koreksi.
12. Koleksi sampel baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan.
BAB III

ORGANISASI DAN MEKANISME KERJA

C. Organisasi

Di Rumah Sakit TK II 01.05.01 Putri Hijau, mutu pelayanan dan risiko


pasien pelaksananya dilakukan oleh Koordinator Bidang Mutu dan Risiko dengan
dibantu Bidang Mutu & Risiko Klinis dan Bidang Mutu & Risiko Manajemen.
Selain itu juga terdapat Tim Mutu Pelayanan.Tim Mutu Pelayanan
berkoordinasi dengan bagian atau bidang lainnya yang diketua oleh Ketua
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).

D. Mekanisme Kerja

Kepala Rumah Sakit bersama dengan Ketua Komite PMKP membuat


program mutu/quality plan rumah sakit. Di Rumah Sakit TK II utri Hijau program
mutu/quality plan di masing-masing bagian/bidang disebut sebagai Standar Mutu
Pelayanan (SMP), yaitu :
11. SMP Marketing Terpadu
12. SMP Bidang Pelayanan Medis
13. SMP Bidang Keperawatan
14. SMP Bidang Penunjang Medis
15. SMP Bidang Marketing
16. SMP Bidang Personalia
17. SMP Bidang Keuangan
18. SMP Bidang Urusan Dalam
19. SMP Bidang Sekretaris
20. SMP Bidang Electronic Data Proccesing (EDP)
Disetiap unit pelayanan pelaksanaan mutu dilaksanakan oleh masing-
masing PenanggungJawab (PJ) Mutu.Frekuensi pengumpulan data sebanyak 1
(satu) kali setiap bulan dan periode analisis data 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
bulan.
Pelaksanaan survei yang dilakukan di masing-masing bagian atau bidang,
maka hasilnya direkapitulasi oleh PJ Mutu yang terkait. PJ Mutu menyerahkan
hasil survey kepada Kepala Instalasi atau Keperawatan untuk dilakukan
verifikasi dan disetujui oleh manajer terkait.
Setelah hasil survey diverifikasi oleh masing-masing instalasi atau
keperawatan, selanjutnya laporan verifikasi tersebut disampaikan kepada Ketua
Komite PMKP. Hasil survei yang sudah diterima oleh bagian Mutu & Risiko atau
Tim Mutu untuk dilakukan validasi dan analisis data.
Setelah dilakukan validasi dan verifikasi data maka bagian mutu &Risiko
atau Tim Mutu membuat laporan hasil disertai usul dan saran kepada Kepala
Rumah Sakit. Dari Kepala Rumah Sakit akan melanjutkan laporan hasil beserta
rekomendasinya kepada pemilik rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan
tindak lanjut.
Ketua Komite PMKP dengan Tim Mutu dalam berkoordinasi atau
berhubungan dapat dilakukan melalui perwakilan Tim yang ada pada masing-
masing bidang/bagian
BAB IV
METODOLOGI

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan data sekunder yang
dilakukan diseluruh bidang/bagian disesuaikan dengan indicator Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien. Frekuensi pengumpulan data dilakukan 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) bulan dan dianalisis setiap 3 (tiga) bulan.

D. Sampel

Responden jika lebih dari 500 (limaratus) sampel,maka responden


sebesar 10% darisampel (n = N x 10%), dan jika dari 500 (lima ratus) sampel,
maka responden sebesar 50 responden.
BAB V
PENUTUP

Demikian Panduan Tata Cara Survei, Verifikasi dan Validas iini dibuat, dan
diharapkan menjadi panduan bagi pelaksanaan pengumpul data, bagi masing-
masing rumah sakit.

Medan, Januari 2016

Kepala Rumah Sakit Putri Hijau

dr. Sukirman SpKK, M.Kes


Kolonel Ckm NRP 32977

Anda mungkin juga menyukai