Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga merupakan satuan sistem terkecil yang ada dalam kehidupan


masyarakat. Sebagai suatu sistem tersebut, keluarga bisa dikatakan sebagai sebuah
miniatur negara. Suasana yang kondusif akan menghasilkan masyarakat yang baik
karena dalam keluargalah seluruh anggota keluarga belajar berbagai dasar
kehidupan bermasyarakat. Perkembangan iptek dan kebudayaan telah banyak
memberikan pengaruh terhadap tatanan kehidupan umat manusia
khususnyakehidupan sebuah keluarga yang banyak sekali mengalami perubahan
dari nilai-nilai yang sesungguhnya. Keluarga merupakan tempat pendidikan
pertama dan utama bagi seseorang dan orang tua sebagai kuncinya. Pendidikan
dalam keluarga terutama berperan dalam pengembanghan watak, kepribadian,
nilai-nilai budaya, nilai-nilai keagamaan dan moral, serta keterampilan sederhana.
Pendidikan dalam konteks ini mempunyai arti pembudayaan, yaitu proses
sosialisasi dan enkulturasi secara berkelanjutan dengan tujuan untuk mengantar
anak agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak luhur, tangguh
mandiri, kreatif, inovatif, beretos kerja, setia kawan, peduli akan lingkungan dan
lain sebagainya.

Dalam kondisi masa kini, yang ditandai dengan modernisasi dan globalisasi,
banyak pihak yang menilai bahwa kondisi kehidupan masyarakat dewasa ini
khusunya generasi muda dalam kondisi yangmenghawatirkan dan semua ini
berakar dari kondisi sebuah keluarga. Oleh karena itu pembinaan terhadap anak
secara dini dalam sebuah keluarga merupakan suatuyang sangat mendasar. Dalam
hal ini seorang ibu memegang peranan penting dalammemberikan pembinaan
maupun bimbingan baik secara fisik maupun psikologis kepada anak-anaknya
dalam rangka menyiapkan generasi penerus yang berkualitas selaku warga negara
yang baik dan bertanggungjawab termasuk tanggungjawab sosial. Persoalan dalam
pendidikan keluarga adalah bahwa pengorbanan dan kerja keras para orangtua yang
mengharapkan anak-anak cerdas ini, seringkali tidak disertai dengan kesadaran dan

1
pengetahuan (know why and know how) yang memadai tentangmencerdaskan anak
itu sendiri. Banyak orang tua yang berpendapat bahwa tugasmencerdaskan anaknya
adalah tugas para guru dan intuisi pendidikan, sementaramereka sendiri asyik
dengan profesinya. Kesadaran bahwa tugas utamamencerdaskan anak adalah tugas
orang tua, akan memberikan pengaruh yang positif, dalam pembentukan tanggung
jawab dan pengkondisian lingkungankeluarga untuk mewujudkan anak-anak
cerdas.

Sedangkan Manajemen sumber daya keluarga adalah kemampuan keluarga


untuk meraih hasil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya melalui kegiatan suami, istri, anak-anak, dan anggota lainnya. Oleh
karenaitu, fungsi-fungsi dalam manajemen sumber daya keluarga menjadi sangat
penting (ISKANDAR, 2007). Sumberdaya dapat berasal dari dalam keluarga atau
merupakan hasil interaksi keluarga dengan lingkungan. Sumber daya harus
diketahui potensi dan kegunaannya agar bisa memenuhi keinginan (Gross et al
1973). Dengan demikian segala sesuatu yang ada di sekitar kita dapat digolongkan
menjadi sumber daya jika dapat diakses dan sudah diketahui potensiatau
kegunaannya.

Faktor yang mempengaruhi manajemen sumber daya keluarga antara lain


Peran dan perubahan dalam keluarga, Kompleksitas ; kehidupan keluarga
Kehidupan keluarga yang sangat kompleks memerlukan gaya manajemen yang
berbeda daripada keluarga yang memiliki masalah tidak terlalu kompleks, Stabilitas
keluarga ; Keluarga yang stabil cenderung dapat melakukan manajemen sumber
daya keluarga dengan lebih baik , dan yang ke empat Teknologi ; Teknologi yang
sudah semakin canggih, keluarga dapat melakukan manajemen sumber dayanya
dengan lebih terarah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Keluarga?
2. Bagaimana perkembangan sumber daya keluarga dalam bidang teknologi
dan ekonomi?

2
C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana


perkembangan perekonomian dan teknologi dalam manajemen sumberdaya
keluarga.

3
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Manajemen Sumber Daya Keluarga


Manajemen adalah perencanaan dan pelaksanaan penggunaan sumberdaya
untuk mencapai keinginan atau tujuan. Sedangkan manajemen Sumber Daya
Keluarga adalah penggunaan sumber daya keluarga dalam usaha atau proses
mencapai suatu tujuan yang dianggap penting oleh keluarga. Menurut Kathryn
Rettig (1993), manajemen adalah adaptasi yang bijaksana terhadap peluang
dan tuntutan hidup. Manajemen melibatkan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan, serta melakukan tindakan untuk menerapkan
keputusan. Kesadaran akan pertimbangan yang terjadi sebelum keputusan
tentang bagaimana menggunakan sumber daya dan pelaksanaan keputusan
yang terkendali untuk mencapai tujuan yang bernilai akan membedakan
manajemen dengan tanggapan lain.
Kebutuhan akan pemecahan masalah secara sadar dan pengambilan
keputusan tercipta karena adanya perubahan yang diinginkan oleh individu dan
keluarga (manajemen proaktif) atau karena perubahan internal dan / atau
lingkungan terjadi yang memerlukan tanggapan yang berbeda (manajemen
reaktif).
Sumber daya adalah alat atau bahan yang tersedia dan diketahui potensinya
untuk memenuhi keinginan. Terdapat 3 asumsi dasar memepelajari Sumber
Daya Keluarga yaitu:
a. SDK tidak hanya terdapat di dalam keluarga sendiri tetapi juga terdapat di
berbagai lingkungan sekitar keluarga.
b. Kondisi dari sumber daya merupakan elemen dari sistem yang dapat
mendorong atau menghambat pencapaian tujuan keluarga.
c. Perubahan salah satu sumber daya akan berpengaruh pada sumber daya
lainnya dalam sistem keluarga
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi mengelola atau manajemen
sumber daya keluarga yaitu:

4
1. Kompleksitas kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga yang sangat
kompleks memerlukan gaya manajemen yang berbeda daripada
keluarga yang memiliki masalah tidak terlalu kompleks.
2. Stabilitas/ketidakstabilan keluarga. Keluarga yang stabil cenderung
dapat melakukan manajemen sumber daya keluarga dengan lebih baik
karena semua anggota keluarga dapat difokuskan untuk melakukan
kegiatan untuk mencapai tujuan.
3. Peran dan Perubahan Keluarga. Manajemen sumber daya keluarga juga
dipengaruhi oleh peran masing-masing anggota keluarga di masyarakat
dan juga oleh perubahan dalam keluarga, misalnya adanya keluarga
yang meninggal atau baru lahir.
4. Teknologi. Dengan teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga
dapat melakukan manajemen sumber dayanya dengan lebih terarah.

Sistem manajemen sumber daya keluarga tergantung pada sistem keluarga


itu sendiri. Sistem Keluarga terdiri dari 2 subsistem yaitu

1. Sistem personal. Sistem ini berperan dalam menerima masukan dari


kekuatan eksternal dan mengklarifikasi nilai, menumbuhkan kapasitas
individual dari seluruh anggota keluarga.
2. Sistem manajerial yang terdiri dari masukan, proses, keluaran dan
umpan balik.

Proses manajemen sumberdaya keluarga terdiri dari masukan, proses,


keluaran, dan umpan balik.

1. Input (masukan)
Input dalam sumber daya keluarga meliputi benda, energi, dan atau
informasi yang memasuki sistem dalam berbagai bentuk untuk
mempengaruhi proses dalam mencapai hasil atau keluaran. Input atau
Masukan untuk keluarga adalah:
a. Tuntutan: tujuan atau kejadian yang memerlukan tindakan
b. Sumber-sumber: alat atau kemampuan yang dimiliki untuk
memenuh tuntutan yang terdapat pada keluarga karena adanya
tujuan dan kejadian

5
2. Proses
Proses adalah transformasi benda, energi dan atau informasi oleh suatu
sistem dari masukan sampai keluaran.
3. Output
Output meliputi benda, energi dan atau informasi yang dihasilkan oleh
suatu sistem dalam respon terhadap input dari proses transformasi. Output
dari sistem manajerial adalah respon terhadap tuntutan dan perubahan
sumber-sumber.
4. Umpan Balik
Umpan balik adalah bagian dari output yang memasuki suatu sistem
sebagai input untuk mempengaruhi output yang telah ada.

Manajemen sumber daya keluarga bersifat interdisiplin, unik, serta aplikasi


lintas budaya dan internasional. Berdasarkan jenisnya, manajemen sumber
daya keluarga terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya non manusia atau
material, dan sumber daya waktu.

1. Sumber daya manusia


Mempunyai 2 ciri : Personal dan Interpersonal. Ciri personal : kognitif,
afektif, psikomotor; status kesehatan, bakat, tingkat intelegensia, minat,
sensitivitas. Ciri interpersonal : HAM, kerjasama/gotong royong dan
keterbukaan antar personal dalam kaitannya dengan pengembangan.
2. Sumber daya non manusia atau materi
Sumber daya non manusia atau sumber daya materi merupakan benda-
benda yang mempunyai kegunaan pada individu dan keluarga dalam
mencapai tujuan. Sumber daya materi in dapat berupa benda/barang serta
aset keluarga (barang tahan lama, barang habis pakai) dan jasa.
3. Sumber daya waktu
Bersifat unik yaitu tidak dapat ditambah atau dikurangi, diakumulasi
atau disimpan. Sumber daya waktu yang dimiliki manusia adalah sama yaitu
24 jam.

6
B. Dinamika Sumber Daya Keluarga
Individu dan keluarga pasti akan mengalami perubahan dalam
kehidupannya. Perubahan cuaca, musim, dan politik misalnya. Perubahan ini
tidak dapat dihindari dan menyebabkan perbedaan, perubahan, atau
transformasi. Dengan begitu individu dan keluarga harus dapat mengantisipasi
dan mengatasi perubahan agar salah satu tujuan pengelolaan sumber daya dapat
terpenuhi. Kemampuan untuk mengatasi perubahan disebut kemampuan
beradaptasi. Kemampuan beradaptasi adalah contoh sumber daya manusia
yang dimiliki setiap orang, namun beberapa orang lebih mudah beradaptasi
atau fleksibel daripada yang lain. Ada banyak jenis perubahan, dan manusia
bereaksi berbeda terhadap mereka.
Perubahan dikatagorikan menjadi dua tipe umum internal dan ekstemal.
Perubahan internal berasal dari anggota keluarga. Kelahiran, perkawinan,
perceraian dan kematian adalah contoh perubahan internal. Sebaliknya,
perubahan eksternal dipupuk oleh masyarakat atau lingkungan luar. Perubahan
ekstemal seperti pengangguran dapat menyebabkan perubahan internal seperti
penurunan konsumsi dan ketegangan perkawinan. Selain itu, kecanggihan
gadget di zaman modern ini dapat mempengaruhi pola asuh anak dalam
keluarga.
Teknologi dan ekonomi merupakan dua hal yang sangat besar efeknya
terhadap sumber daya keluarga. Keduanya memiliki perkembangan yang tentu
saja melibatkan komponen keluarga. Hal ini penting untuk dipahami dan
dikelola sebagaimana tujuan dari manajemen sumber daya keluarga.

C. Perkembangan Teknologi dalam Manajemen Sumber Daya Keluarga


Kemajuan teknologi membawa berbagai dampak dalam berbagai bidang.
Berkembangnya kebudayaan materi seperti tingkat penemuan dan inovasi
teknologi dan meluasnya industrialisasi merupakan faktor pendorong untuk
perubahan keluarga. Dalam konteks pemenuhan kebutuhan hidup, kemajuan
teknologi mampu memberikan kemudahan bagi manusia dalam memenuhi
segala kebutuhan hidupnya.

7
Kemajuan teknologi hadir sebagai “budaya baru” yang mampu
menggantikan tugas – tugas manusia dengan tenaga mesin. Teknologi
membuat segala yang tidak mungkin menjadi mungkin serta teknologi mampu
menhilangkan batas ruang dan waktu. Tetapi di sisi lain kemajuan teknologi
justru membawa berbagai dampak negatif. Bahwa seperti yng kita tahu
kemajuan teknologi sering disalahartikan oleh manusia untuk berbagai tindak
kejahatan yang merugikan orang lain.
Kaitanya dengan keluarga, kemajuan teknologi telah membawa berbagai
perubahan terhadap peran masing-masing anggota keluarga. Bagi wanita (istri)
kemajuan teknologi telah secara perlahan mengurangi perananya dalam
keluarga. Berbagai tugas – tugas rumah tangga kini bisa diwakilkan pada alat
– alat baru berteknologi canggih sehingga ia tidak perlu melaksankanya lagi.
Rutinitas seperti mencuci telah tergantikan oleh mesin cuci, memasak telah
tergantikan dengan Rice Cooker dan lain sebagainya. Seolah segalanya serba
praktis dan efisien sesuai dengan zaman yang dinamakan oleh para ahli sebagai
“zaman tombolisasi”.
Dampak lain dari kemajuan teknologi adalah menyebabkan adanya
ketergantungan terhadap teknologi pada masing-masing anggota keluarga.
Model interaksi langsung yang intim antar sesama anggota keluarga seolah
telah berganti dengan model interaksi secara tidak langsung dengan perantara
teknologi. Maka interaksi yang terjalin antar sesama anggota keluarga menjadi
tidak intim dan harmonis sehingga menyebabkan hubungan ketidakharmonisan
dalam keluarga itu sendiri.
Dampak positif teknologi terhadap keluarga yaitu:
1. Memudahkan Komunikasi dan Informasi Antar Anggota Keluarga
Melalui perkembangan Teknologi menggunakan jaringan komputer
maupun Telephone, kita bisa mengirim dan menerima pesan dari yang lain
sampai beribu kilometer jauhnya. Telekomunikasi ialah proses pertukaran
pesan di beberapa sistem komputer atau terminal melalui alat media seperti
telepon, telegraf dan satelit. Seperti media Social Network dan E-mail yang
dapat memudahkan transfer dan komunikasi dengan jarak jauh.
2. Memudahkan terjadinya Transfer of Knowledge dalam keluarga

8
Perkembangan teknologi yang pesat melalui adanya jaringan internet
akan membuka kesempatan bagi anggota keluarga dalam hal memperoleh
informasi dari berbagai penjuru dunia. Meereka akan saling menambah dan
bertukar ide, gagasan dan pengetahuan sehingga menambah wawasan
keluarga dalam kaitannya menuju kelangsungan hidup keluarga yang
sejahtera dalam masyarakat.
3. Sebagai Orang tua, dapat memantau pergaulan dan perkembangan
anggota keluarga
Keluarga yang memiliki alat komunikasi satu sama lain akan cenderung
memiliki kemudahan dalam mengetahui kondisi dan perkembangan satu-
sama lain dalam rutinitas dan kesibukan mereka masing-masing. Orang tua
juga dapat memantau sejauh mana anak-anak mereka dalam bergaul di
lingkungan sosialnya, baik itu di sekolah maupun dalam masyarakat
melalui Gadget.
4. Progress Peran Serta Wanita/ibu dalam Mengisi Tenaga Kerja
Adanya perkembangan teknologi dan ekonomi membawa pengaruh
dimana akibat dari situasi ini adalah semakin bertambahnya jumlah wanita
yang bekerja di pabrik-pabrik, perusahaan, maupun di kantor-kantor
sebagai ladang penghasilan mereka. Perubahan ini telah menghancurkan
paham kuno tentang “laki-laki harus bekerja dan wanita harus di dapur“.
Juga pepatah jawa yang mengatakan bahwa “tugas istri hanyalah macak,
manak dan masak“. Umumnya baik di pedesaan maupun di perkotaan
suami dan istri sudah sama-sama bekerja. Baik itu didasarkan pada
tuntutan sosial maupun karena kebutuhan ekonomi keluarga.
5. Memudahkan Seseorang dalam Mengurusi Urusan Rumah Tangga.
Perkembangan teknologi tidak terlepas dengan adanya barang yang
bereneka ragam. Barang-barang tersebut dapat berupa barang pemuas
kebutuhan, alat-alat rumah tangga dll. Seperti adanya mesin cuci, mesin
jahit, dan Vacum Cleaner yang secara otomatis memberikan kemudahan
bagi seseorang dalam hal mengurusi urusan rumah tangga. Hampir seluruh
pekerjaan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin, sehingga

9
pekerjaan mereka akan diringankan dengan adanya mesin-mesin yang
bertekhnologi.
Selain itu, terdapat dampak negatif teknologi terhadap sumberdaya keluarga
antara lain
1. Anak Dengan Mudah Menerima Perilaku Yang Menyimpang
a. Violence and Gore (Kekejaman dan kesadisan)
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan pada komputer.
Karena segi isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik
situs menggunakan berbagai macam cara agar dapat menjual situs
mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang menunjukan
kekejaman dan kesadisan.
Studi eksperimental menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara
bermain permainan komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan
anak muda, khususnya permainan komputer yang banyak memuat
unsur kekerasan dan pembunuhan. Bahkan ada sebuah penelitian yang
menunjukkan bahwa games yang di mainkan di komputer memiliki
sifat menghancurkan yang lebih besar dibandingkan kekerasan yang
ada di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata sekalipun. Hal
ini terjadi terutama pada anak-anak. Mereka akan memiliki kekurangan
sensitivitas terhadap sesamanya, memicu munculnya perilaku-perilaku
agresif dan sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan dorongan
kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang dilihatnya (meniru
adegan kekerasan).
b. Sebagai Media Sosialisasi Sex Terhadap Anak.
Seperti halnya anggapan yang mengatakan bahwa internet identik
dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan
penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajalela. Begitu banyak situs-situs pornografi yang ada di internet,
meresahkan banyak pihak terutama kalangan orang tua yang khawatir
anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal yang bersifat porno.
Dalam internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa
mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

10
Ironisnya, ada situs-situs yang memang menjadikan anak-anak sebagai
target khalayaknya. Mereka berusaha untuk membuat situs yang
kemungkinan besar memiliki keterkaitan dengan anak-anak dan sering
mereka jelajahi.
2. Teknologi Dapat Mengalihkan Fungsi Rekreatif dan Afektif Keluarga
Media komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala
stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya, membuat
penggunanya seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang
membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. kita bisa
menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain games
yang ada. Sehigga hal ini dapat melemahkan fungsi keluarga dalam
memberikan hiburan dan kasih sayang antar anggota keluarga satu-sama
lain.
3. Memicu Terjadinya Antisocial Behavior
Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan
komputer adalah antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut
tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung
mengutamakan komputer. Selain itu, pengguna komputer tersebut tidak
peduli lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu-satunya yang dapat menarik
perhatiannya hanyalah komputer saja. Orang akan menjadi lebih jarang
berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga kemampuan
interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama
kelamaan, seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun
relasi dengan orang-orang disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera
ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang
dimana manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan
ada lagi interaksi ataupun sosialisasi.
4. Dapat Menimbulkan Disorganisasi Dalam Keluarga.
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit,
karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban - kewajiban sesuai
dengan peran sosialnya. Bentuknya, bisa berupa putusnya perkawinan
akibat perceraian, atau adanya gangguan dalam hal komunikasi antar –

11
Individu sebagaimana disebut Goode dalam "Family Disorganization in
Contempory Social Problems" sebagai emptyshell family atau rumah
tangga hampa.
5. Perubahan Status Dan Peran Wanita/Ibu Dalam Keluarga
Perubahan ini menyebabkan para istri dan suami mempunyai derjat
kebebasan yang sama dalam konteks “pembagian kerja“ antara suami dan
istri dalam keluarga. Saat ini pekerjaan istri telah terspesialisasikan seperti
layaknya kaum laki – laki dan tidak lagi dicurahkan pada tugas – tugas
rumah tangga saja. Dengan keadaan ini maka timbul konsekuensi lain bagi
keluarga. Seperti berkurangya waktu bagi wanita sebagai ibu dalam
mendidik mendidik anak-anaknya yang sudah mulai diabaikan.
Sebagai solusinya maka pendidikan dan perawatan anak diserahkan
kepada Baby Sisters. Karena kesibukan orang tua dengan pekerjaanya
itulah yang menyebabkan mereka menyerahkan kepada Baby Sisters itu.
Melihat kondisi ini jelas anak lah yang menjadi korbanya. Perhatian dan
kasih sayang orang tua menjadi tidak mereka dapatkan pada saat yang
sebenarnya sangat mereka butuhkan. Akibatnya anak sulit untuk
membangun kedekatan emosional dengan ibunya sendiri.
6. Kecenderungan Melemahnya sistem Ekonomi Keluarga
Fungsi ekonomi keluarga pada dekade akhir-akhir ini telah mengalami
modifikasi dan proses tersebut rata-rata akan berlangsung dengan cepat,
Dahulu pembuatan barang-barang termasuk segala kebutuhan keluarga
dilakukan semuanya oleh keluarga. Tetapi sekarang dengan adanya
pabrik-pabrik telah mengambil alih semua aktivitas-aktivitas itu. Dengan
mudahnya sekarang tanpa harus melakukan kerja yang berarti segala
kebutuhan mudah untuk dipenuhi.
Perubahan-perubahan yamg nyata jelas terlihat dalam aktivitas orang
dirumah adalah kini keluarga sudah jarang menggunakan ala-alat
masaknya, melainkan banyak dari mereka yang membeli langsung di toko-
toko luar. Walaupun tidak secara keseluruhan demikian tetapi paling tidak
ada kecenderungan yang seperti itu.

12
D. Perkembangan Ekonomi dalam Manajemen Sumber Daya Keluarga
Pertumbuhan ekonomi mengandung dua arti yaitu, pengertian pertama yang
di artikan sebagai pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menggambarkan
bahwa suatu perekonomian telah mengalami perkembangan ekonomi dan
mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi. Pengertian kedua merupakan
tujuan dalam mendapatkan gambaran atas permasalahan ekonomi yang
dihadapi dalam jangka panjang.
Masalah jangka panjang perekonomian makro adalah masalah
pertumbuhan. Masalah ini mengenai bagaimana kita menyetir perekonomian
agar ada keserasian antara pertumbuhan penduduk ,pertambahan kapasitas
produksi dan tersedianya dana untuk investasi. Sedangkan, menurut Suryana
(dalam Hasiani, 2015) pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP
(Gross Domestic Product) tanpa memandang kenaikan tersebut lebih besar atau
lebih kecil dari pertumbuhan penduduk yang terjadi, serta tanpa memandang
apakah terjadi perubahan dalam struktur perekonomiannya atau tidak. Aspek
pertumbuhan ekonomi memegang peranan terpenting selaku indikator
pembangunan suatu negara. Bahkan tidak jarang pertumbuhan ekonomi
diidentikkan pula dengan kesejahteraan dan tingkat kehidupan keluarga.
Sebagian besar dari komponen pertumbuhan ekonomi ini berorientasi terhadap
aspek konsumsi dari perkiraan pendapatan nasional. Komponen konsumsi ini
dianggap lebih penting daripada komponen pendapatan, karena komponen ini
secara langsung akan mempunyai pengaruh besar terhadap tingkat kehidupan
keluarga.
Menurut Manurung (dalam Hasiani, 2015), pertumbuhan ekonomi sangat
penting dan di butuhkan. Sebab tanpa pertumbuhan tidak akan terjadi
peningkatan kesejahteraan, kesempatan kerja, produktivitas dan distribusi
pendapatan. Pertumbuhan ekonomi juga penting untuk mempersiapkan
perekonomian menjalani tahapan kemajuan selanjutnya.
Perkembangan ekonomi pun akan sangat berpengaruh karena sebagai
sumber daya yang dapat dipertukarkan dan diukur bukan hanya untuk tujuan
konsumsi tetapi untuk proses produksi dan distribusi (lahan, tenaga kerja,
modal, keterampilan & segala sesuatu yang ada di dalam dan diluar kelauarga

13
yang bermanfaat. Dalam pengembangan sumber daya keluarga, terdapat kaitan
sumberdaya dengan tujuan keluarga dalam memperoleh kepuasan yang
optimal. Pengembanagn mencakup identifikasi,alokasi,penggunaan dan
peningkatan baik kualitas bagi semua sumberdaya maupun kuantitas bagi
sebagian besar sumberdaya. Selain itu dalam pengembangan sumberdaya
keluarga beberapa asumsi dasar perlu di ketahui terlebih dahulu. Gross,
crandall dan knoll (1973) mengemukakan tiga asumsi dasar yaitu :
1. Sumber daya keluarga tidak hanya terdapat di dalam keluarga sendiri
(internal) tetapi juga yang berada di berbagai lingkungan sekitarnya yaitu
lingkungan di mana keluarga itu berada.
2. Kondisi dari sumberdaya merupakan elemen dari sistem yang dapat
mendorong atau menghambat pencapaian tujuan keluarga.
3. Perubahan pada salah satu sumberdaya akan berpengaruh pada
sumberdaya lainnya dan pada komponen lain dalam sistem keluarga.

Pertumbuhan ekonomi daerah adalah pertambahan pendapatan masyarakat


yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added
value) yang terjadi di wilayah tersebut. Pertambahan pendapatan itu diukur
dalam nilai riil, artinya dinyatakan dalam harga konstan (Robinson Tarigan,
2004). Penekanan pertumbuhan ekonomi regionallebih dipusatkan pada
pengaruh perbedaan karateristik space terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dengan adanya perkembangan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat
tentunya salah satunya keluarga menjadi mendapatkan pendapatan lebih karena
perkembangan yang ekonomi yang maju mengakibatkan kenaikanya produksi,
impor sehingga pendapatan perkapita Negara naik.

14
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Manajemen Sumber Daya Keluarga adalah penggunaan sumber daya


keluarga dalam usaha atau proses mencapai suatu tujuan yang dianggap
penting oleh keluarga. Manajemen sumber daya keluarga bersifat interdisiplin,
unik, serta aplikasi lintas budaya dan internasional. Dalam konteks pemenuhan
kebutuhan hidup, kemajuan teknologi mampu memberikan kemudahan bagi
manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kaitanya dengan
keluarga, kemajuan teknologi telah membawa berbagai perubahan terhadap
peran masing-masing anggota keluarga. Dampak lain dari kemajuan teknologi
adalah menyebabkan adanya ketergantungan terhadap teknologi pada masing-
masing anggota keluarga. Kemajuan teknologi memberikan dampak positif
dan negatif pada kehidupan keluarga.

Dalam pengembangan sumber daya keluarga, terdapat kaitan sumberdaya


dengan tujuan keluarga dalam memperoleh kepuasan yang optimal. Dengan
adanya perkembangan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat tentunya salah
satunya keluarga menjadi mendapatkan pendapatan lebih karena
perkembangan yang ekonomi yang maju mengakibatkan kenaikanya produksi,
impor sehingga pendapatan perkapita Negara naik.

B. Saran
Dengan adanya perkembangan teknologi dan ekonomi ini tentunya
diharapkan untuk mempermudah pekerjaan dan kehidupan yang lebih
berkembang. Namun, kita harus pandai memanfaatkannya sehingga lebih
banyak hal positif yang dapat diperoleh daripada hal negatif.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hasiani, F. Analisis Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap


Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan. (Skripsi). Fakuktas
Ekonomi, Universitas Riau, Pekanbaru.

Rettig, K. D. (1993). Problem-solving and decision-making as central processes of


family life: An ecological framework for family relations and family
resource management. Marriage & Family Review, 18(3-4), 187-222.

Harlina, d.k.k. 2017. Sumber Daya Keluarga. Diakses dari web:


www.himapkkftunm.blogspot.com/2017/02/sumber-daya-keluarga.html

Muhnito, M. 2013. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi. Dapat diakses dari web:


www.digilib.unila.ac.id/976/8/BAB%20II.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai