Anda di halaman 1dari 11

Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi

Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di


Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DAN MINUM KOPI


DENGAN TEKANAN DARAH PADA LAKI-LAKI DEWASA
DI DESA KERTOSUKO KECAMATAN KRUCIL
KABUPATEN PROBOLINGGO

Andri Budianto1), Tanto Haryanto2), Ragil Catur Adi W.3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Email: Budiantoandri@gmail.com

ABSTRAK

Meningkatnya prevalensi hipertensi pada umumnya disebabkan karena adanya perubahan


gaya hidup, sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit-
penyakit infeksi bergeser ke penyakit-penyakit chronic degeneratif. Salah satu penyakit
chronic degeneratif diantaranya adalah penyakit tekanan darah tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok, minum kopi dengan tekanan
darah pada laki-laki dewasa. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian
deskriptif korelasi dengan teknik Accidental sampling yang didapatkan 24 responden.
Analisa data menggunakan uji korelasi berganda. Hasil penelitian ditemukan dari 24
responden yang mengkonsumsi rokok, terdapat 10 orang (47,63%) yang mengkonsumsi
rokok sebanyak 1-10 batang rokok perhari, 9 orang(33,33%) 11-20 batang perhari, dan 5
orang (20,83%) sebanyak 21-30. Responden yang mengkonsumsi kopi 1-2 gelas ada 12
orang (50%), 3-4 gelas 8 orang (33,33%), dan 5-6 gelas ada 4 orang (16,67%). Untuk
tekanan darah, yang termasuk kategori tekanan darah normal ada 19 (78,71%)
orang,sedangkan tekanan darah tinggi 5 orang (20,83%). Disimpulkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok, minum kopi dengan tekanan
darah pada laki-laki dewasa di Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo.
Hal ini berdasarkan nilai sig < α (0,41>0,05).

Kata kunci: Minum kopi, prilaku merokok, tekanan darah.

11
Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi
Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di
Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

RELATIONSHIP OF SMOKING BEHAVIOR AND DRINKING COFFEE WITH


BLOOD PRESSURE IN ADULTS IN KERTOSUKO KRUCIL
KABUPATEN PROBOLINGGO

ABSTRACT

The increasing prevalence of hypertension in general due to a change in lifestyle, causing


a shift in the disease pattern of infectious diseases shift to chronic degenerative diseases.
One of the chronic degenerative disease include high blood pressure disease. This study
aimed to determine the relationship of smoking behavior, drinking coffee with blood
pressure in adult males. Methods is Using a descriptive research design correlation with
accidental sampling technique obtained 24 respondents. Data analysis using multiple
correlation test. Found from the 24 respondents who consume cigarettes, there are 10
people (47.63%) who consume cigarettes as much as 1-10 cigarettes per day, 9 (33.33%)
11-20 stems per day, and 5 (20, 83%) of 21-30. While the respondents who consumed 1-2
glass of glass there are 12 people (50%), 3-4 glass 8 people (33.33%), and 5-6 glass there
are 4 people (16.67%). For blood pressure, which belongs to the category of normal blood
pressure there are 19 (78.71%) people, while high blood pressure 5 people (20.83%). It
was concluded that not a significant correlation between smoking behavior, drinking
coffee with blood pressure in adult males in the village of the District Kertosuko Krucil
Probolinggo. It is based on sig <α (0,41> 0,05).

Keywords: Drinking coffee, smoking behavior, blood pressure.

PENDAHULUAN

Tekanan darah adalah tekanan dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata


yang ditimbulkan pada dinding arteri. tekanan darah normal biasanya 120/80
Tekanan puncak terjadi saat ventrikel (Smeltzer & Bare, 2001).
berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Menurut Hayens (2003), tekanan
Tekanan diastolik adalah tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam
terendah yang terjadi saat jantung pembuluh darah. Organ jantung dan
beristirahat. Tekanan darah biasanya pembuluh darah berperan penting dalam
digambarkan sebagai rasio tekanan proses ini dimana jantung sebagai pompa
sistolik terhadap tekanan diastolik, muskular yang menyuplai tekanan untuk
dengan nilai dewasa normalnya berkisar menggerakkan darah, dan pembuluh
12
Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi
Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di
Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

darah yang memiliki dinding yang elastis perilaku yang masih dapat ditolerir oleh
dan ketahanan yang kuat. Sementara itu masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam
Palmer (2007) menyatakan bahwa kehidupan sehari-hari di lingkungan
tekanan darah diukur dalam satuan rumah, angkutan umum, maupun di jalan-
milimeter air raksa (mmHg). jalan. Hampir setiap saat dapat
Menurut WHO batas normal disaksikan dan dijumpai orang sedang
tekanan darah adalah 120–140 mmHg merokok. Bahkan bila orang merokok
tekanan sistolik dan 80 – 90 mmHg disebelah ibu yang sedang menggendong
tekanan diastolik. Seseorang dinyatakan bayi sekalipun, orang tersebut tetap
mengidap hipertensi bila tekanan tenang menghembuskan asap rokoknya
darahnya > 140/90 mmHg. Sedangkan dan biasanya orang-orang yang ada di
menurut JNC VII 2003 tekanan darah sekelilingnya seringkali tidak peduli. Dari
pada orang dewasa dengan usia diatas 18 sisi kesehatan, bahaya merokok sudah
tahun diklasifikasikan menderita tidak dibantahkan, bukan hanya menurut
hipertensi stadium I apabila tekanan WHO, tetapi lebih dari 70 ribu artikel
sistoliknya 140 –159 mmHg dan tekanan ilmiah membuktikan bahwa dalam
diastoliknya 90 – 99 mmHg. kepulan asap rokok terkandung 4000
Diklasifikasikan menderita hipertensi racun kimia berbahaya dan 43 diantaranya
stadium II apabila tekanan sistoliknya itu adalah tar, karbon monoksida (CO)
lebih 160 mmHg dan diastoliknya lebih dan nikotin. Berbagai penyakit kanker
dari 100 mmHg sedangakan hipertensi pun mengintai serta dapat menimbulkan
stadium III apabila tekanan sistoliknya hipertensi (Abadi, 2005).
lebih dari 180 mmHg dan tekanan Faktor kebiasaan minum kopi
diastoliknya lebih dari 116 mmHg (Lanny didapatkan dari satu cangkir kopi
Sustrani, 2004: 15). mengandung 75 – 200 mg kafein, dimana
Merokok merupakan kebiasaan dalam satu cangkir tersebut berpotensi
buruk yang bagi sebagian orang meningkatkan tekanan darah 5 -10 mmHg
merupakan kebutuhan yang dapat (Rohaendi, 2008).
memberikan kepuasan secara psikologis. Meningkatnya prevalensi
Banyak alasan orang merokok, ada yang hipertensi pada umumnya disebabkan
karena gengsi gaya hidup atau hanya karena adanya perubahan gaya hidup,
ingin terlihat perkasa. Efek yang sehingga menyebabkan terjadinya
dirasakan kebanyakan para perokok itu pergeseran pola penyakit dari penyakit-
adalah efek sugesti yang bersifat penyakit infeksi bergeser ke penyakit-
psikologis (Renaldi, 2003). Meski semua penyakit chronic degeneratif. Salah satu
orang tau akan bahaya yang ditimbulkan penyakit chronic degeneratif diantaranya
akibat merokok, perilaku merokok tidak adalah penyakit tekanan darah tinggi
pernah surut dan tampaknya merupakan (Darmojo, 1994).
13
Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi
Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di
Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

Bertambahnya usia individu menyesuaikan diri terhadap pola-pola


sangat beresiko terjadinya perubahan kehidupan baru dan harapan-harapan
elastisitas pembuluh darah sebagai akibat sosial baru. Pada masa ini, seseorang
adanya arteriosklerosis sehingga tekanan dituntut untuk memulai kehidupannya
darah meningkat. Laki-laki mempunyai memerankan peran ganda seperti peran
resiko lebih tinggi mengalami gangguan sebagai suami/isteri dan peran dalam
sistem kardiovaskuler dibandingkan dunia kerja (berkarir). Secara alamiah
dengan perempuan. Hipertensi bisa dipicu setiap manusia akan menjadi tua atau
oleh konsumsi makanan yang mengalami proses penuaan. Banyak orang
mengandung lemak. Karena makanan merasa takut memasuki masa lanjut usia,
tersebut banyak disukai orang, tak heran karena mereka sering mempunyai kesan
jika hipertensi memiliki peluang negatif atas orang yang lanjut usia.
berjangkit pada semua orang. Minum Berdasarkan hasil studi
kopi, alkohol dan merokok dapat pendahuluan diketahui sangat banyak
merangsang konstriksi pembuluh darah laki-laki dewasa di Desa Kertosuko
sehingga dapat meningkatkan tekanan Kecamatan Krucil Kabupaten
darah (Lisa, 2002). Probolinggo mengkonsumsi rokok,
WHO menyatakan hipertensi minum kopi bahkan sudah menjadi
merupakan silent killer, karena banyak budaya bagi mereka. Masyarakat di
masyarakat tak menaruh perhatian wilayah tersebut memiliki kebiasaan
terhadap penyakit yang kadang dianggap hidup beraneka ragam, seperti kebiasaan
sepele oleh mereka, tanpa meyadari jika minum kopi, merokok, memakan
penyakit ini menjadi berbahaya dari makanan yang mengandung lemak.
berbagai kelainan yang lebih fatal Lingkungan pedesaan maupun perkotaan
misalnya kelainan pembuluh darah, menjadikan anggota masyarakat
jantung (kardiovaskuler) dan gangguan menjalankan kehidupannya penuh dengan
ginjal, bahkan pecahnya pembuluh darah perjuangan.
kapiler di otak atau yang lebih disebut Berdasarkan fenomena diatas,
dengan nama stroke (Nissonline, 2007). maka peneliti tertarikmelakukan
Masa dewasa biasanya dimulai dari penelitian tentang hubungan perilaku
usia 18 atau 19 tahun hingga kurang lebih merokok, minum kopi dengan tekanan
40 tahun, mungkin bisa dibilang masa darah pada laki-laki dewasa. Penelitian ini
yang paling panjang dalam perjalanannya bertujuan untuk mengetahui hubungan
dan dimasa dewasa ini pun masa yang perilaku merokok, minum kopi dengan
paling sulit karena dimasa dewasa tekanan darah pada laki-laki dewasa
mungkin kita harus berinteraksi dengan
masyarakat umum atau usia dewasa
lainnya. Masa awal seseorang dalam
14
Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi
Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di
Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

METODE PENELITIAN sampel ini dilakukan dengan cara Non


Random Sampling yang menggunakan
Peneliti menggunakan desain teknik Accidental sampling dimana
penelitian deskripsi korelasional, pengambilan sampel dilakukan dengan
korelasinal adalah suatu penelitian yang mengambil responden yang kebetulan ada
melibatkan tindakan pengumpulan data atau tersedia pada saat penelitian. Kriteria
guna menentukan, apakah ada hubungan insklusi dalam penelitian ini adalah: orang
dan tingkat hubungan antara dua variabel yang mengkonsumsi rokok dan minum
atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat kopi, laki-laki dewasa (berusia 20 sampai
variabel ini penting, karena dengan 30 tahun), bersedia menjadi responden.
mengetahui tingkat hubungan yang ada, Kriteria eksklusi dalam penelitian ini
peneliti akan dapat mengembangkannya adalah: adanya hambatan etik, menolak
sesuai dengan tujuan penelitian. populasi menjadi responden, terdapat keadaan
penelitian ini adalah laki-laki dewasa yang tidak memungkinkan untuk
yang mengkonsumsi rokok, kopi di Desa dilakukan penelitian, terdapat keadaan
Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten atau penyakit yang menggangu
Probolinggo sebanyak 24 orang. Sampel pengukuran maupun interpretasi hasil
penelitian adalah sebagian atau wakil penelitian.
populasi yang diteliti. Pengambilan

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden


HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Banyaknya
Mengkonsumsi Kopi
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden Jumlah Kopi/Hari 1 gelas f (%)
berdasarkan banyaknya rokok (120 ml)
1 sampai 2 gelas 12 50
yang dikosumsi setiap hari
3 sampai 4 gelas 8 33,33
Jumlah Rokok/Hari f (%) 5 sampai 6 gelas 4 16,67
1 sampai 10 batang 10 41,67 Total 24 100
11 sampai 20 batang 9 37,5
21 sampai 35 batang 5 20,83
Total 24 100 Berdasarkan Tabel 2. didapatkan
dari 24 responden sebagian besar
Berdasarkan Tabel 1. diketahui mengkonsumsi kopi dalam satu hari 1
dari 24 responden didapatkan bahwa sampai 2 gelas atau 50%, sedangkan yang
yang mengkonsumsi 1 sampai 10 batang mengkonsumsi 3 sampai 4 gelas ada 8
rokok sebanyak 10 orang atau 41.67%, 11 orang atau 33,33%, dan yang
sampai 20 batang sebanyak 9 orang, mengkonsumsi 5 sampai 6 gelas
sedangkan 21 sampai 35 sebanyak 5 sebanyak 4 orang atau 16,67%
orang atau 20,83%.
15
Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi
Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di
Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

Tabel 3. Distribusi frekuensi responden ada sebanyak 2 orang atau 8,33 %,


berdasarkan jenis rokok yang sedangkan filter dan kretek sebanyak 12
dikonsumsi orang yaitu 50 %.
Jenis Rokok f (%)
Filter 6 25,01 Tabel 4. Tekanan darah pada laki-laki
Mild 2 8,33
dewasa
Kretek 2 8,33
Filter dan Mild 2 8,33 Tekanan Darah (mmHg) f (%)
Filter dan Kretek 12 50 Normal 19 79,17
Total 24 100 Tinggi 5 20,83
Total 24 100
Berdasarkan Tabel 3. dari 24
Berdasarkan Tabel 4. dari 24
responden mengkonsumsi rokok merk
responden didapatkan bahwa yang
filter ada 6 orang atau 25,01 %, yang
menderita hipertensi sebanyak 19 orang
mengkonsumsi rokok mild ada 2 orang
sedangkan tekanan darah yang normal
atau 8,33 %, mengkonsumsi rokok kretek
sebanyak 5 orang.
ada 2 orang yaitu 8,33 %, filter dan mild

Tabel 5. Hasil Tabulasi Silang Antara Merokok dengan Tekanan Darah pada Laki-Laki
Dewasa
Perilaku Tekanan Darah Total P-value
Tinggi Normal n (%)
n % n %
Merokok dan minum kopi 5 20,83 19 78,17 19 100 -0,41

Total 24 100

Berdasarkan Tabel 5. diketahui darah tingggi dan 19 orang (78,17%)


bahwa hasil tabulasi silang (crosstabs) memiliki tekanan darah normal. Hasil uji
antara perilaku merokok, minum kopi statistik dengan uji Korelasi ganda
dengan tekanan darah, menunjukkan menunjukkan bahwa nilai signifikan (p)
bahwa dari 24 responden yang hubungan perilaku merokok, minum, kopi
mengkonsumsi rokok dan minum kopi dengan tekanan darah pada laki-laki
memiliki tekanan darah tinggi ada 5 orang dewasa adalah value =0,41 ( value > α
laki-laki dewasa (20,83%), dan yang 0,05) atau (H1 ditolak) hal ini berarti
konsumsi rokok dan minum kopi bahwa tidak ada hubungan bermakna
memiliki tekanan darah normal ada 19 antara perilaku merokok, minum kopi
orang (78,71%). Kemudian dari 24 dengan tekanan darah pada laki-laki
responden semuanya mengkonsumsi kopi dewasa.
tetapi 5 orang (20,83%) memiliki tekanan

16
Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi
Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di
Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

Perilaku merokok (50%), 3 sampai 4 gelas ada 8 orang


Berdasarkan hasil penelitian yang (33,33%), sedangkan yang 5 sampai 6
dilakukan dapat diketahui bahwa semua gelas ada 4 orang (16,67%). Minum kopi
responden melakukan hal tersebut, tetapi sudah menjadi kebiasaan di masyarakat
jumlah dan rokok yang dikonsumsi pedesaan terutama pada pagi hari dan
mereka berbeda-beda. Berdasarkan 24 setelah makan. Kopi juga berakibat buruk
responden yang mengkonsumsi rokok bagi penderita hipertensi. Kopi
filter ada 6 orang (25,01), rokok mild ada mengandung kafein yang meningkatkan
2 orang (8,33%), rokok kretek ada 2 debar jantung dan naiknya tekanan darah.
orang (8,33), rokok filter dan mild ada 2 Pemberian kafein 150 mg atau 2-3
orang (8,33), sedangkan filter dan kretek cangkir kopi akan meningkatkan tekanan
ada 12 orang (50%) dari 24 responden. darah 5-15 mmHg dalam waktu 15 menit.
Jumlah rokok yang dikonsumsi setiap Peningkatan tekanan darah ini bertahan
orang juga berbeda-beda. Responden sampai 2 jam, diduga kafein mempunyai
yang mengkonsumsi 1 sampai 10 batang efek langsung pada medula adrenal untuk
perhari ada 10 orang (47,63%), 11 sampai mengeluarkan epinefrin. Konsumsi kopi
20 batang perhari ada 9 orang (33,33%), menyebabkan curah jantung meningkat
sedangkan yang 21 sampai 30 batang dan terjadi peningkatan sistole yang lebih
perhari ada 5 orang (20,83%). besar dari tekanan diastole (Sianturi,
Rata-rata merokok yang dilakukan 2004). Tetapi responden yang diteliti
oleh kebanyakan laki-laki dipengaruhi tidak ada yang menderita hipertensi.
oleh faktor psikologis meliputi Banyak orang mencoba bertahan
rangsangan sosial melalui mulut, ritual dengan minum kopi, misalnya, ketika
masyarakat, menunjukkan kejantanan, piket malam, lembur kerja, dan
mengalihkan diri dari kecemasan, sebagainya, kopi dipercaya bisa
kebanggaan diri. Selain faktor psikologis membantu. Namun konsumsi kopi secara
juga dipengaruhi oleh faktor fisiologis berlebihan dapat menimbulkan banyak
yaitu adiksi tubuh terhadap bahan yang masalah, seperti warna gigi berubah, bau
dikandung rokok seperti nikotin atau juga mulut, meningkatkan stress, serangan
disebut kecanduan terhadap nikotin jantung, kemandulan pada pria, gangguan
(Mangku Sitepoe, 1997:13). pencernaan, kecanduan dan bahkan
penuaan dini. Kafein juga merupakan
Perilaku Konsumsi Kopi salah satu penyebab utama sakit kepala.
Berdasarkan hasil penelitian yang Selain itu mengkonsumsi kopi secara
dilakukan dapat diketahui bahwa semua berlebihan dipagi hari dapat
responden melakukan hal tersebut, tetapi meningkatkan tekanan darah, tingkat
frekuensi minum kopi setiap responden stress dan memicu produksi hormone
berbeda, 1 sampai 2 gelas ada 12 orang penyebab stress selama satu hari penuh.
17
Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi
Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di
Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

Kafein dalam kopi merangsang kelenjar- meningkat sampai usia 55-60 tahun,
kelenjar adrenal, yang dapat kemudian berkurang secara perlahan atau
meningkatkan salah satu faktor penyebab bahkan menurun drastis. Penyakit
stres setelah 18 jam. Kafein pada kopi hipertensi paling banyak dialami oleh
sangat berpotensi meningkatkan tekanan kelompok umur 31-55 tahun dan
darah serta detak jantung yang banyak umumnya berkembang pada saat umur
dilaporkan menjadi penyebab kebanyakan seseorang mencapai paruh baya yakni
timbulnya rasa stres yang berkepanjangan cenderung meningkat khususnya yang
pada hari kerja. Efek ini biasanya masih berusia lebih dari 40 tahun bahkan pada
akan terbawa sampai malam hari usia lebih dari 60 tahun keatas (Krummel,
menjelang waktu tidur. Oleh karena itu 2004). Tekanan darah sistolik dan
setelah minum kopi kita menjadi susah diastolic berpengaruh nyata dengan umur
tidur dan gelisah. Kopi juga mengandung pada laki-laki maupun perempuan.
sebuah unsur yang disebut terpenoid, Koefisien korelasi antara umur dan TDS
yang diketahui dapat meningkatkan kadar sebesar 0,38 pada laki-laki dan 0,40 pada
kolesterol darah. Hal ini dapat wanita. Kejadian hipertensi meningkat
menyebabkan pembuluh darah arteri drastis pada usia 55-64 tahun dan IMT
tersumbat dan akibatnya pembuluh darah kuintil ke-5 (Tesfaye et al., 2007).
ini bekerja terlalu keras. Williams (1991) menyatakan bahwa
umur, ras, jenis kelamin, kolesterol darah,
Tekanan darah pada laki-laki dewasa intoleransi glukosa, dan berat badan dapat
Berdasarkan penelitian yang mempengaruhi kejadian hipertensi.
dilakukan di Desa Kertosuko Kecamatan
Krucil Kabupaten Probolinggo tekanan Hubungan Perilaku Merokok, Minum
darah pada laki-laki dewasa kebanyakan Kopi dengan Tekanan Darah pada
adalah normal dan yang termasuk dalam Laki-laki Dewasa di Desa Kertosuko
kategori tekanan darah normal ada 19 Kecamatan Krucil Kabupaten
orang (78,71%), sedangkan yang Probolinggo
termasuk kategori tekanan darah tinggi Berdasarkan hasil penelitian tidak
ada 5 orang (20,83%). Tekanan darah terdapat hubungan yang signifikan antara
meningkat tidak hanya dengan kebiasaan merokok, minum kopi dengan tekanan
merokok dan juga minum kopi, diumur darah pada laki-laki dewasa di Desa
responden yang masih muda juga tekanan Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
darah masih tergolong normal. Sejalan Probolinggo. Munculnya hipertensi, tidak
dengan bertambahnya usia, hampir setiap hanya disebabkan oleh tingginya tekanan
orang mengalami kenaikan tekanan darah. darah, akan tetapi juga karena adanya
Tekanan sistolik terus meningkat sampai faktor risiko lain seperti
usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus keturunan/genetik, komplikasi penyakit,
18
Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi
Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di
Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

dan kelainan pada organ target, yaitu al (2007) menyebutkan bahwa


jantung, otak, ginjal, dan pembuluh darah. peningkatan konsumsi sayur dan buah
Hipertensi sering muncul dengan faktor serta penurunan konsumsi lemak pangan,
resiko lain yang timbul sebagai sindrom disertai dengan penurunan konsumsi
metabolik, yaitu hipertensi dengan lemak total dan lemak jenuh, dapat
gangguan toleransi glukosa atau diabetes menurunkan tekanan darah. Penemuan ini
mellitus (DM), dislipidemia (tingginya memperkuat hasil penelitian sebelumnya,
kolesterol darah) dan obesitas (Krummel the Nurses’ Health Study and the Health
2004). Kondisi fisiologis lainnya yang Professionals Follow-up Study groups
dapat menyebabkan hipertensi (2003), yang menemukan bahwa
diantaranya adalah aterosklerosis penurunan risiko jantung koroner dan
(penebalan dinding arteri yang stroke berhubungan dengan tingginya
menyebabkan hilangnya elastisitas pola konsumsi buah, sayur, kacang-
pembuluh darah), bertambahnya jumlah kacangan, ikan, dan padi-padian tumbuk.
darah yang dipompa ke jantung, penyakit Berbagai penelitian menunjukkan
ginjal, kelenjar adrenal, dan sistem saraf bahwa kerusakan pembuluh darah biasa
simpatis (Ganong, 1998). Kelebihan berat dicegah dengan mengkonsumsi
badan, tekanan psikologis, stress, dan antioksidan sejak dini. Dalam hal ini,
ketegangan pada ibu hamil bisa antioksidan mampu menangkap radikal
menyebabkan hipertensi. bebas dan mencegah dimulainya proses
Kebiasaan makan merupakan cara kerusakan pembuluh darah. Radikal bebas
individu atau kelompok individu memilih adalah suatu molekul oksigen dengan
pangan dan mengkonsumsinya sebagai atom pada orbit terluarnya memiliki
tanggapan pengaruh fisiologis, psikologis, elektron yang tidak berpasangan. Karena
budaya dan sosial. Banyak faktor yang kehilangan pasangannya itu, molekul lalu
mempengaruhi kebiasaan makan, menjadi tidak stabil, liar, dan radikal.
diantaranya adalah perbedaan etnis, Dalam hal ini, antioksidan mampu
tingkat sosial ekonomi, geografi, iklim, menstabilkan radikal bebas dengan
agama, dan kepercayaan serta tingkat melengkapi kekurangan elektronnya dan
kemajuan teknologi (Suhardjo, 1989). menghambat terjadinya reaksi berantai
Pada penelitian ini, kebiasaan makan yang dari pembentukan radikal bebas yang
diduga berhubungan dengan kejadian dapat menimbulkan stress oksidatif.
hipertensi adalah konsumsi buah dan Antioksidan terbagi atas dua jenis, yakni
sayur, makanan manis, makanan asin, antioksidan endogen dan eksogen.
makanan berlemak, jeroan, makanan Antioksidan endogen berupa enzim dalam
awetan, dan minuman beralkohol. tubuh, misalnya Superoksida Dismutase
Konsumsi buah dan sayur dalam (SOD), glutathion, dan katalase.
penelitian yang dilakukan oleh Dauchet et Sedangkan, antioksidan eksogen
19
Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi
Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di
Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

mencakup beta karotin, vitamin C, berat badan (p<0.001). Contoh dengan


vitamin E, zinc (Zn), dan selenium (Se). pola konsumsi rendah densitas energi
Mengkonsumsi sayur-sayuran dan dapat menurunkan asupan energi dan
buah-buahan dalam porsi yang memadai penurunan berat badan. Pola konsumsi
akan menjadi sumber asupan antioksidan rendah densitas energi dapat dilakukan
bagi tubuh (Almatsier 2003). Konsumsi dengan peningkatan konsumsi buah,
buah dan sayur >400 gram per hari dapat sayur, serat, vitamin dan mineral. Serat
menurunkan risiko hipertensi dengan pangan dapat membantu meningkatkan
semakin bertambahnya umur. Hal ini pengeluaran kolesterol melalui feces
tidak saja disebabkan oleh aktivitas dengan jalan meningkatkan waktu transit
antioksidan dalam buah dan sayur, tetapi bahan makanan melalui usus kecil. Selain
juga karena adanya komponen lain seperti itu, konsumsi serat sayuran dan buah akan
serat, mineral kalium, dan magnesium. mempercepat rasa kenyang. Keadaan ini
Orang yang mengkonsumsi buah dan menguntungkan karena dapat mengurangi
sayur biasanya memiliki kebiasaan yang pemasukan energi dan obesitas, dan
lebih sehat, seperti: melakukan aktivitas akhirnya akan menurunkan risiko
fisik lebih banyak, tidak mengkonsumsi hipertensi (Krisnatuti & Yenrina, 2005).
alkohol yang secara keseluruhan dapat
menurunkan risiko hipertensi (TDS: -1.6
mmHg, P<0.02; TDD: -1.0 mmHg, KESIMPULAN
P<0.005) (Dauchet et al. 2007). Pasien
hipertensi dianjurkan mengkonsumsi 1) Semua responden mengkonsumsi
sayur dan buah yang mengandung serat rokok dan kopi tetapi jenis dan
pangan minimal 30 mg/hari (Hartono, jumlah yang berbeda.dewasa.
2006). Tingginya konsumsi biji-bijian 2) Dapat mengidentifikasi tekanan
dengan kulit berhubungan dengan darah pada laki-laki dewasa
penurunan hipertensi pada orang dewasa 3) Dapat mengidentifikasi perilaku
dan lansia wanita (Wang et al, 2007). merokok dan minum kopi dengan
Konsumsi tinggi sayur dan buah serta tekanan darah pada laki-laki
rendah karbohidrat dan lemak dapat dewasa.
digunakan sebagai pola makan untuk 4) Dapat menganalisa hubungan
penurunan berat badan. perilaku perilaku merokok dan
Penelitian yang dilakukan oleh minum kopi dengan tekanan darah
Ledikwe et al (2007) pada 810 orang pada laki-laki dewasa di Desa
penderita prehipertensi dan hipertensi Kertosuko Kecamatan Krucil
ringan, menemukan hubungan nyata Kabupaten Probolinggo.
antara konsumsi pangan yang memiliki 5) Tidak terdapat hubungan yang
densitas energi rendah dengan penurunan signifikan antara perilaku merokok,
20
Nursing News Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi
Volume 2, Nomor 2, 2017 dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di
Desa Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten
Probolinggo

minum kopi dengan tekanan darah Marliani. 2007. Hipertensi tidak


pada laki-laki dewasa di Desa membedakan antara usia dan jenis
Kertosuko Kecamatan Krucil kelamin.
Kabupaten Probolinggo. Hal ini
Palmer. 2007. Tekanan darah diukur
berdasarkan nilai sig < α dalam satuan milimeter air raksa
(0,41>0,05). (mmHg).

Renaldi. 2003. Efek yang dirasakan


SARAN perokok.

Rohaendi, 2008.Faktor kebiasaan minum


Bagi peneliti selanjutnya dapat
kopi didapatkan dari satu cangkir
memanfaatkan karya tulis ini sebagai kopi mengandung 75 – 200 mg
bahan masukan dan dapat melanjutkan kafein, dimana dalam satu cangkir
penelitian ini dengan variabel yang tersebut berpotensi meningkatkan
berbeda dikemudian hari. tekana ndarah 5 -10 mmHg.

Smettzer dan Bare, 2004. Rata-rata


tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA

Abadi. 2005. komplikasi hipertensi.

Darmojo. 1994. Penyakit chronic


degenerative diantaranya adalah
penyakit tekanan darah tinggi.

Gunawan. 2001. Hipertensi primer

Hayens. 2003. Tekanan darah timbul


ketika bersikulasi di dalam
pembuluh darah.

Lany Sustrani, 2004. Klasifikasi


hipertensi.

Lisa, 2002. Minum kopi, alcohol dan


merokok dapat merangsang
konstriksi pembuluh darah.

Mangku, Sitompu. 1997. Faktor-faktor


yang mempengaruhi perokok.

21

Anda mungkin juga menyukai