SATCF Lengkap
SATCF Lengkap
JUDUL PROGRAM
SURABAYA
2018
Daftar isi
RINGKASAN ......................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
LATAR BELAKANG ....................................................................................................................... 4
Tujuan Penulisan .............................................................................................................................. 5
Manfaat Penulisan ............................................................................................................................ 5
GAGASAN ............................................................................................................................................. 5
Kondisi Kekinian .............................................................................................................................. 5
Gagasan yang Pernah Ditawarkan.................................................................................................. 6
Solusi yang Ditawarkan .................................................................................................................... 7
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Konsep ........................................................................ 8
KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 8
Inti Gagasan ...................................................................................................................................... 8
Teknik Implementasi Gagasan ........................................................................................................ 9
Presentasi Keberhasilan Gagasan ................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ......................................................................................................................................... 9
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang tak ternilai.
Sholawat dan salam selalu tertuju pada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa mendoakan
keselamatan umatnya. Tak ada yang pantas diucapkan selain Alhamdulillah, penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini.
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam isi proposal
karya tulis ini. Keterbatasan pikiran, kemampuan, tidak membatasi penulis untuk terus
berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis memohon maaf serta kritik dan saran
demi kesempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing selama proses penyusunan karya tulis ini baik secara moril
maupun materil, terutama kepada:
1. Dosen mata kuliah Wawasan Teknologi.
2. Asisten Dosen mata kuliah Wawasan Teknologi.
Karya tulis ini diharapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan, khususnya di
Departemen Infrastruktur Teknik Sipil Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Penulis
RINGKASAN
Latar Belakang
Saat ini jumlah kendaraan yang ada di Indonesia khususnya, terus mengalami
peningkatan. Ruas jalan yang ada terkadang tidak mampu menampung kendaraan yang terus
bergerak. Seiring dengan makin pesatnya pertambahan jumlah kendaraan yang ada, perlu
diadakannya pembenahan - pembenahan terhadap ruas - ruas jalan yang sudah ada. Tentunya
hal ini ini ditujukan untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi.
Selama ini data penghitungan tentang jumlah kendaraan yang melintas di jalan raya
tidak semuanya terpantau, sehingga volume kendaraan yang melintas tidak diketahui setiap
saat. Akibatnya tingkat kerawanan kecelakaan lalu-lintas dan tingkat kerawanan kemacetan
sulit dipantau dan cenderung meningkat. Data ini sangat diperlukan sebagai masukan bagi Bina
Marga, Dinas Perhubungan dan Kepolisian untuk mengetahui jumlah kendaraan yang melintas,
referensi pembangunan jalan baru, perbaikan jalan, penghitungan jumlah polusi rata-rata,
perbaikan rambu-rambu lalu lintas serta data survey kendaraan, agar dapat menekan angka
kecelakaan dan kemacetan di ruas jalan.
Untuk memperoleh data volume kendaraan yang lewat di jalan raya masih dilakukan
dengan cara manual yaitu dengan menugaskan beberapa orang untuk berada di lapangan dan
menghitung jumlah setiap kendaraan yang lewat, kemudian dibagi dengan rentang waktu
tertentu. Biasanya pengambilan data ini dilakukan pada dua kondisi yaitu pada jam sibuk (peak
time) dan jam tidak sibuk (off time) (Tarnoto and Lusiana, 2010).
Dalam penghitungan secara manual ini masih terdapat banyak kelemahan, diantaranya
yaitu tingkat keakuratan data yang masih kurang, data masih berada di tempat penghitungan
dan untuk mengumpulkannya masih diperlukan waktu yang relatif lama.
Berdasarkan pada kondisi tersebut, fokus karya tulis ini adalah melakukan
pengembangan yang sudah ada, adapun fokus tersebut dititik beratkan pada perancangan
jaringan penghitung kendaraan otomatis berbasis client server dengan tujuan untuk merancang
penyedia informasi volume kendaraan secara real time dan untuk membantu menyediakan
informasi volume kendaraan kepada pihak terkait secara cepat dan akurat.
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Counting merupakan cara untuk mendapat jumlah dan klasifikasi jenis kendaraan yang
melintas pada suatu ruas jalan. Counting saat ini yang masih digunakan oleh pemerintah melalu
cara manual. Dengan menempatkan beberapa orang pada ruas jalan yang ingin ditinjau pada
waktu tertentu untuk mendapatkan sebuah data. Metode counting manual ini tentunya sering
dipilih dikarenakan tidak membutuhkan biaya yang banyak. Namun tentunya disamping
keunggulan pada sisi biaya, metode ini memiliki kekurangan. Kekurangan di sini dikarenakan
tidak menentunya kondisi kepadatan ruas jalan yang ada. Counting manual ini akan sangat
akurat dan valid ketika kendaraan yang melintas tidak terlalu banyak, namun pada saat jam –
jam puncak baik saat pagi, siang, dan malam, tentunya seorang counter akan kesulitan dalam
melakukan counting terutama pada pengguna sepeda motor.
PLATO 2
Badan penelitian dan pengembangan (Balibang) Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia menghasilkan teknologi alat hitung lalu lintas cepat
yang dinamakan Plato 2. Alat ini berupa kabel - kabel yang dipasang pada badan jalan. Setiap
kendaraan yang melintasi media tersebut, akan mengirimkan sinyal ke pusat data untuk
diproses. Alat ini akan mampu menghitung jumlah, beban kendaraan yang lewat dan jenisnya.
Keunggulan dari alat ini juga adalah tidak menggunakan listrik. Tetapi memanfaatkan tenaga
surya atau solar sel. Data dari jalan tersimpan dalam box memori yang ada di pinggir jalan
dengan menggunakan solar sel langsung dikirim ke Pusat Data. Pemanfaatan material lokal
sangat tinggi di teknologi ini. Dari data tersebut bisa tergambar jumlah lalu lintas di sebuah
jalan secara lengkap dan akurat setiap detiknya. Namun sayangnya, alat ini rawan kehilangan
dan kerusakan. Mengingat perilaku pengguna jalan yang kurang tertib saat melintasi jalan. Alat
ini tidak bisa menghitug bila kendaraan berhenti atau melewati tepat di garis kabel media.
Padahal, dari alat yang sudah di pasang di sejumlah ruas ini akan mampu memberikan data
penggunaan jalan dengan tepat. Kekurangan lainnya adalah akibat pelapisan jalan. Alat akan
tertutup bila ada pelapisan jalan. Oleh karenanya dibutuhkan koordinasi dan kesepakatan
bersama terhadap pembangunan jalan. Bila akan dilakukan penghitungan jalan pada suatu ruas,
maka di ruas tersebut harus dibuat baik dan dalam jangka waktu tertentu tidak dilakukan
pelapisan (Penelitian and Pengembangan, 2015).
Dengan melihat teknologi yang digunakan oleh LaLiga (Liga Sepakbola Spanyol),
NBA (Liga Basket Amerika), dan NFL (Liga Football Amerika) yaitu 360 degree video replay
yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Amerika Serikat dan
terkenal dengan rancangan dan produksi mikroprosesor dan mengkhususkan dalam sirkuit
terpadu yaitu Intel. SATCF (Smart Automatic Traffic Counting Flash) hadir dengan
mengaplikasikannya pada ruas jalan yang ada di Indonesia untuk mendapatkan data – data yang
diperlukan pemerintah. Cara kerja 360 degree video replay sendiri adalah dengan
menempatkan beberapa kamera dengan penempatan yang berbeda dan sudut pengambilan
gambar yang berbeda namun mengambil gambar yang sama (‘Intel – 360 Replay Tech’, 2016).
Sehingga kita dapat melihat suatu objek dari berbagai sudut dan posisi yang berbeda namun
dalam satu waktu yang sama. Cara kerja SATCF tidak jauh berbeda dengan ATCS yang sudah
digunakan oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Malang, yaitu dengan cara pengambilan
gambar menggunakan kamera yang telah disetting dan meneruskan data – data tersebut pada
aplikasi untuk kemudian diproses menjadi sebuah data. Bedanya, SATCF menggunakan
konsep 360 degree video dengan menempatkan 5 kamera pada posisi dan sudut pengambilan
gambar yang berbeda namun mengambil gambar pada waktu yang sama. Tujuannya adalah
sebagai perbandingan antara hasil yang didapat oleh kamera satu dengan yang lain sehingga
tidak ada kendaraan yang gagal terdeteksi oleh sistem ini karena posisi dan sudut pengambilan
gambarnya yang berbeda - beda. Data – data gambar yang telah diambil oleh kamera
selanjutnya diterukan ke aplikasi yang telah disetting dapat mengklasifikasikan jenis kendaraan
dan jumlah kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan. Tidak hanya untuk kebutuhan
tersebut, SATCF yang merupakan aplikasi berbasi web sehingga bisa diakses kapanpun dan
dari manapun secara fleksibel, maka diharapkan partisipasi aktif dari berbagai pihak termasuk
masyarakat untuk ikut menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, lancar dan nyaman. Selain itu
sistem ini dapat mendeteksi tingkat kepadatan lalu lintas, menganalisis data statistik lalu lintas
serta penyajian status lalu lintas (statistik, gambar dan video) secara akurat, valid, real time dan
komprehensif, serta dapat dikembangkan secara customized & dinamis, sehingga dapat
mengikuti tuntutan perubahan & perkembangan kondisi lalu lintas, infrastruktur, lingkungan
operasi, dan budaya masyarakat Indonesia. SATCF memberikan keunggulan lain pada sisi non
lalu lintas seperti identifikasi, pelacakan, law enforcement, dan penanggulangan street crime.
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Konsep
Ahli IT
Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah yang turut serta dalam gagasan ini adalah Bina Marga, Dinas
Perhubungan, dan Kepolisian. Dinas Perhubungan memiliki peran dengan memberikan
spesifikasi dari berbagai jenis kendaraan yang nantinya akan digunakan oleh Ahli IT dalam
setting aplikasinya. Pemerintah juga memiliki peranan menentukan ruas jalan mana saja yang
membutuhkan gagasan ini serta mengambil keputusan posisi kamera. Selain itu keamanan dari
gagasan ini mulai dari aplikasi hingga kamera menjadi tanggung jawab pemerintah.
Masyarakat
Masyarakat adalah subjek dari penerapan gagasan ini. Perilaku atau cara mengendara
masyarakat menjadi hal yang penting dalam keberhasilan gagasan ini. Dengan cara mematuhi
segala jenis peraturan dalam berkendara bermotor.
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Gagasan mengenai SATCF (Smart Automatic Traffic Counting Flash) pada dasarnya
adalah dengan menggunakan 5 buah kamera yang mampu mengambil gambar kondisi lalu
lintas dengan sudut pandang dan akurasi yang lebih baik dari ATCS ( Automatic Traffic
Counting System) yang nantinya dapat meminimalisir jumlah kendaraan yang gagal terdeteksi
alat. Yang kemudian data yang diambil dari 5 buah kamera tersebut diteruskan menuju aplikasi
yang mampu mengklasifikasi jenis-jenis kendaraan dan jumlah kendaraan yang melintas pada
suatu ruas jalan atau suatu persimpangan bersinyal. . Selain itu sistem ini dapat mendeteksi
tingkat kepadatan lalu lintas, menganalisis data statistik lalu lintas serta penyajian status lalu
lintas (statistik, gambar dan video) secara akurat, valid, real time dan komprehensif, serta dapat
dikembangkan secara customized & dinamis, sehingga dapat mengikuti tuntutan perubahan &
perkembangan kondisi lalu lintas, infrastruktur, lingkungan operasi, dan budaya masyarakat
Indonesia.
Daftar Pustaka