Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
SATCF (Smart Automatic Traffic Counter Flash)

BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS

DIUSULKAN OLEH :
Hertanto Gunawan 10111510000065
Zauhary Satya Budi Prabowo 10111510000069
Anggardha Yanotama W P 10111510000102
Calvin Pahlevi Ishaq 10111510000103
Firdaus Akhib D 10111510000106

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2018
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang tak ternilai. Sholawat dan salam selalu tertuju pada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam yang senantiasa mendoakan keselamatan umatnya. Tak ada yang pantas terucap
selain Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam isi
makalah ini. Keterbatasan pikiran, kemampuan, tidak membatasi penulis untuk terus
berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis memohon maaf serta kritik dan saran
demi kesempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan membimbing selama proses penyusunan karya tulis ini baik secara moril
maupun materil, terutama kepada:
1. Dosen mata kuliah Wawasan Teknologi.
2. Asisten Dosen mata kuliah Wawasan Teknologi.

Karya tulis ini diharapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan, khususnya di
Departemen Infrastruktur Teknik Sipil Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.

Surabaya, 25 Maret 2018

Penulis
2

RINGKASAN

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke – 4 di dunia,


dengan angka jumlah penduduk berkisar sekitar 262 juta jiwa per 2017. Dengan luas wilayah
1.094.569 km2, maka kepadatan penduduk di negara ini adalah 137 jiwa per km2. Tidak heran
betapa padatnya negara ini. Sering kita mendengar kemacetan di berbagai wilayah umumnya
ibu kota provinsi serta kota – kota besar lainnya, selain dikarenakan jumlah penduduknya
yang banyak, kemacetan ini disebabkan oleh sifat konsumtif masyarakat Indonesia. Sifat
konsumtif ini sebenarnya baik untuk memajukan roda perekonomian Indonesia, namun hal
ini bisa menjadi celah yang dimanfaatkan produsen – produsen otomotif untuk menjadikan
Indonesia sebagai pasar mereka. Dan betul saja pertumbuhan angka kendaraan di Indonesia
meningkat setiap tahunnya, apalagi dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan untuk
memiliki kendaraan baru. Meningkatnya jumlah kendaraan ini tidak sepenuhnya diimbangi
dengan perkembangan pada sisi infrastruktur yaitu jalan. Sehingga munculah permasalahan
kemacetan ini. Dinas Perhubungan, Bina Marga, serta Kepolisian memiliki andil penting
dalam permasalahan kemacetan tersebut. Mereka masing – masing memiliki peran untuk
menanggulangi kemacetan ini dan membutuhkan data yang dijadikan acuan untuk melakukan
perkembangan infrastruktur jalan.
SATCF (Smart Automatic Traffic Counter Flash) adalah sebuah konsep software
sistem transportasi berkelanjutan yang menampung data jumlah kendaraan yang melintas
pada suatu ruas jalan tertentu, klasifikasi jenis kendaraan yang melintas, deteksi tingkat
kepadatan lalu lintas, menganalisis data statistik lalu lintas serta penyajian status lalu lintas
(statistik, gambar dan video) secara akurat, valid, real time, dan komprehensif, serta
pengembangan dan pemanfaatan untuk mendukung operasional non lalu lintas, antara lain:
identifikasi, pelacakan, law enforcement, dan penanggulangan street crime.
3

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1
RINGKASAN ......................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
Tujuan Penulisan .............................................................................................................................. 5
Manfaat Penulisan ............................................................................................................................ 5
GAGASAN ............................................................................................................................................. 6
Kondisi Kekinian .............................................................................................................................. 6
Gagasan yang Pernah Ditawarkan.................................................................................................. 7
Solusi yang Ditawarkan .................................................................................................................... 7
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Konsep ........................................................................ 8
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 10
Inti Gagasan .................................................................................................................................... 10
Teknik Implementasi Gagasan ...................................................................................................... 10
Presentasi Keberhasilan Gagasan ................................................................................................. 10
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 11

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pertumbuhan kendaraan bermotor Indonesia periode 1987 - 2012 ........................................ 4
4

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini jumlah kendaraan yang ada di Indonesia khususnya, terus mengalami
peningkatan. Ruas jalan yang ada terkadang tidak mampu menampung kendaraan yang terus
bergerak. Seiring dengan makin pesatnya pertambahan jumlah kendaraan yang ada, perlu
diadakannya pembenahan - pembenahan terhadap ruas - ruas jalan yang sudah ada. Tentunya
hal ini ini ditujukan untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi.

Gambar 1 Pertumbuhan kendaraan bermotor Indonesia periode 1987 - 2012

Sumber: badan pusat statistik 2012

Selama ini data penghitungan tentang jumlah kendaraan yang melintas di jalan raya
tidak semuanya terpantau, sehingga volume kendaraan yang melintas tidak diketahui setiap
saat. Akibatnya tingkat kerawanan kecelakaan lalu-lintas dan tingkat kerawanan kemacetan
sulit dipantau dan cenderung meningkat. Data ini sangat diperlukan sebagai masukan bagi
Bina Marga, Dinas Perhubungan dan Kepolisian untuk mengetahui jumlah kendaraan yang
melintas, referensi pembangunan jalan baru, perbaikan jalan, penghitungan jumlah polusi
rata-rata, perbaikan rambu-rambu lalu lintas serta data survey kendaraan, agar dapat menekan
angka kecelakaan dan kemacetan di ruas jalan.
Untuk memperoleh data volume kendaraan yang lewat di jalan raya masih dilakukan
dengan cara manual yaitu dengan menugaskan beberapa orang untuk berada di lapangan dan
menghitung jumlah setiap kendaraan yang lewat, kemudian dibagi dengan rentang waktu
tertentu. Biasanya pengambilan data ini dilakukan pada dua kondisi yaitu pada jam sibuk
(peak time) dan jam tidak sibuk (off time).
Dalam penghitungan secara manual ini masih terdapat banyak kelemahan, diantaranya
yaitu tingkat keakuratan data yang masih kurang, data masih berada di tempat penghitungan
dan untuk mengumpulkannya masih diperlukan waktu yang relatif lama.
Berdasarkan pada kondisi tersebut, fokus karya tulis ini adalah melakukan
pengembangan yang sudah ada, adapun fokus tersebut dititik beratkan pada perancangan
5

jaringan penghitung kendaraan otomatis berbasis client server dengan tujuan untuk
merancang penyedia informasi volume kendaraan secara real time dan untuk membantu
menyediakan informasi volume kendaraan kepada pihak terkait secara cepat dan akurat.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang dicapai dalam kegiatan ini diantaranya:


1. Menciptakan software SATCF (Smart Automatic Traffic Counter Flash) yang
terintegrasi
2. Memberikan data akurat dan valid kepada pihak terkait ( Dinas Perhubungan, Bina
Marga, dan Kepolisian)
3. Memberikan informasi kondisi ruas jalan

Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:


Untuk Masyarakat :
1. Memberikan infromasi kondisi ruas jalan
2. Mendeteksi tingkat kepadatan lalu lintas
Untuk Pemerintah :
1. Memberikan data jumlah kendaraan pada ruas jalan
2. Memberikan klasifikasi jenis kendaraan pada ruas jalan
3. Mendeteksi tingkat kepadatan lalu lintas
4. Mendukung operasional non lalu lintas
6

GAGASAN

Kondisi Kekinian

Kondisi Transportasi Indonesia

Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan


masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Pertumbuhan ekonomi suatu kota tergantung
pada tersedianya pengangkutan sebagai sarana masyarakat untuk melakukan pergerakan.
Transportasi yang baik merupakan jantung dari kota keberlanjutan hingga ke tingkat global
(Kenworthly, 2006). Indonesia memiliki permasalahan transportasi yang sangat berat dan
kompleks, baik transportasi darat, laut, maupun udara. Untuk transportasi darat, bila dilihat
dari skala makro, ada dua kondisi umum yang perlu mendapatkan perhatian. Pertama adalah
yang terkait dengan kondisi lalu lintas (traffic) dan kedua adalah kondisi angkutan
(transport). Untuk kondisi lalu lintas ada pada persoalan kemacetan lalu lintas. Kemacetan
tersebut terjadi di hampir semua ruas jalan. Kemacetan yang hadir ini disponsori oleh
banyaknya jumlah penduduk di Indonesia serta perilaku konsumtif masyarakat kita.
Bagaimana tidak, sering kita temukan fakta – fakta bahwa setiap anggota keluarga pada suatu
keluarga masing – masing memiliki kendaraan pribadi. Dengan anggapan program KB (
Keluarga Berencana) pemerintah berhasil maka satu keluarga terdiri dari 4 orang anggota
keluarga yang setiap anggota keluarganya memiliki kendaraan pribadi baik mobil atau sepeda
motor untuk mobilitas tiap individunya dalam kegiatan keseharian, tidak menutup
kemungkinan jumlah kendaraan yang dimiliki melebihi jumlah anggota keluarga. Hal ini
sering kali dimanfaatkan oleh produsen – produsen otomotif dengan promo – promo
menariknya untuk mendapatkan minat masyarakat untuk membeli produknya. Pihak
pemerintah terkait (Bina Marga, Dinas Perhubungan, dan Kepolisian) memiliki peranan
penting terhadap permasalahan kemacetan yang ada. Mereka membutuhkan data yang akurat
dan valid mengenai klasifikasi serta jumlah kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan
tertentu sebagai acuan data untuk meningkatkan infrastruktur jalan. Maka sering kita jumpai
beberapa orang yang ditugaskan di lapangan (lokasi survei atau ruas jalan) tertentu untuk
melakukan counting kendaraan secara manual.

Kondisi Metode Counting

Counting merupakan cara untuk mendapat jumlah dan klasifikasi jenis kendaraan
yang melintas pada suatu ruas jalan. Counting saat ini yang masih digunakan oleh pemerintah
melalu cara manual. Dengan menempatkan beberapa orang pada ruas jalan yang ingin
ditinjau pada waktu tertentu untuk mendapatkan sebuah data. Metode counting manual ini
tentunya sering dipilih dikarenakan tidak membutuhkan biaya yang banyak. Namun tentunya
disamping keunggulan pada sisi biaya, metode ini memiliki kekurangan. Kekurangan disini
dikarenakan tidak menentunya kondisi kepadatan ruas jalan yang ada. Counting manual ini
akan sangat akurat dan valid ketika kendaraan yang melintas tidak terlalu banyak, namun
pada saat jam – jam puncak baik saat pagi, siang, dan malam, tentunya seorang counter akan
kesulitan dalam melakukan counting terutama pada pengguna sepeda motor.
7

Gagasan yang Pernah Ditawarkan

PLATO 2
Badan penelitian dan pengembangan (Balibang) Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia menghasilkan teknologi alat hitung lalu lintas cepat
yang dinamakan Plato 2. Alat ini berupa kabel - kabel yang dipasang pada badan jalan. Setiap
kendaraan yang melintasi media tersebut, akan mengirimkan sinyal ke pusat data untuk
diproses. Alat ini akan mampu menghitung jumlah, beban kendaraan yang lewat dan
jenisnya. Keunggulan dari alat ini juga adalah tidak menggunakan listrik. Tetapi
memanfaatkan tenaga surya atau solar sel. Data dari jalan tersimpan dalam box memori yang
ada di pinggir jalan dengan menggunakan solar sel langsung dikirim ke Pusat Data.
Pemanfaatan material lokal sangat tinggi di teknologi ini. Dari data tersebut bisa tergambar
jumlah lalu lintas di sebuah jalan secara lengkap dan akurat setiap detiknya. Namun
sayangnya, alat ini rawan kehilangan dan kerusakan. Mengingat perilaku pengguna jalan
yang kurang tertib saat melintasi jalan. Alat ini tidak bisa menghitug bila kendaraan berhenti
atau melewati tepat di garis kabel media. Padahal, dari alat yang sudah di pasang di sejumlah
ruas ini akan mampu memberikan data penggunaan jalan dengan tepat. Kekurangan lainnya
adalah akibat pelapisan jalan. Alat akan tertutup bila ada pelapisan jalan. Oleh karenanya
dibutuhkan koordinasi dan kesepakatan bersama terhadap pembangunan jalan. Bila akan
dilakukan penghitungan jalan pada suatu ruas, maka di ruas tersebut harus dibuat baik dan
dalam jangka waktu tertentu tidak dilakukan pelapisan.

ATCS (Automatic Traffic Counting System)

PT Len Industri (Persero) memiliki teknologi sistem penghitung otomatis kendaraan


yang dilengkapi dengan analisis otomatis situasi dan karakteristik lalu lintas. Alat ini sudah
digunakan oleh Dinas Perhubungan di beberapa wilayah seperti Bandung dan Malang. ATCS
ini merupakan aplikasi berbasis web sehingga bisa diakses secara fleksibel baik dimanapun
dan kapanpun. Namun menurut sumber yang ada, terkadang sistem ini kurang memberikan
data yang valid kepada jumlah kendaraan sepeda motor yang melintas jika dibandingkan
dengan data yang diberikan dengan metode counting manual. Hal ini diperkirakan
dikarenakan oleh perilaku pengendara sepeda motor yang kurang mematuhi tata tertib serta
jumlahnya yang terlalu banyak sehingga tidak terdeteksi pada aplikasi ini. Selain itu segi
biaya menjadi kekurangan aplikasi ini karena harganya yang cukup mahal.

Solusi yang Ditawarkan

SATCF ( Smart Automatic Traffic Counting Flash)

Dengan melihat teknologi yang digunakan oleh LaLiga (Liga Sepakbola Spanyol),
NBA (Liga Basket Amerika), dan NFL (Liga Football Amerika) yaitu 360 degree video
replay yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Amerika
Serikat dan terkenal dengan rancangan dan produksi mikroprosesor dan mengkhususkan
dalam sirkuit terpadu yaitu Intel. SATCF (Smart Automatic Traffic Counting Flash) hadir
dengan mengaplikasikannya pada ruas jalan yang ada di Indonesia untuk mendapatkan data –
data yang diperlukan pemerintah. Cara kerja 360 degree video replay sendiri adalah dengan
8

menempatkan beberapa kamera dengan penempatan yang berbeda dan sudut pengambilan
gambar yang berbeda namun mengambil gambar yang sama. Sehingga kita dapat melihat
suatu objek dari berbagai sudut dan posisi yang berbeda namun dalam satu waktu yang sama.
Cara kerja SATCF tidak jauh berbeda dengan ATCS yang sudah digunakan oleh Dinas
Perhubungan Kota Bandung dan Malang, yaitu dengan cara pengambilan gambar
menggunakan kamera yang telah disetting dan meneruskan data – data tersebut pada aplikasi
untuk kemudian diproses menjadi sebuah data. Bedanya, SATCF menggunakan konsep 360
degree video dengan menempatkan 5 kamera pada posisi dan sudut pengambilan gambar
yang berbeda namun mengambil gambar pada waktu yang sama. Tujuannya adalah sebagai
perbandingan antara hasil yang didapat oleh kamera satu dengan yang lain sehingga tidak ada
kendaraan yang gagal terdeteksi oleh sistem ini karena posisi dan sudut pengambilan
gambarnya yang berbeda - beda. Data – data gambar yang telah diambil oleh kamera
selanjutnya diterukan ke aplikasi yang telah disetting dapat mengklasifikasikan jenis
kendaraan dan jumlah kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan. Tidak hanya untuk
kebutuhan tersebut, SATCF yang merupakan aplikasi berbasi web sehingga bisa diakses
kapanpun dan dari manapun secara fleksibel, maka diharapkan partisipasi aktif dari berbagai
pihak termasuk masyarakat untuk ikut menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, lancar dan
nyaman. Selain itu sistem ini dapat mendeteksi tingkat kepadatan lalu lintas, menganalisis
data statistik lalu lintas serta penyajian status lalu lintas (statistik, gambar dan video) secara
akurat, valid, real time dan komprehensif, serta dapat dikembangkan secara customized &
dinamis, sehingga dapat mengikuti tuntutan perubahan & perkembangan kondisi lalu lintas,
infrastruktur, lingkungan operasi, dan budaya masyarakat Indonesia. SATCF memberikan
keunggulan lain pada sisi non lalu lintas seperti identifikasi, pelacakan, law enforcement, dan
penanggulangan street crime.

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Konsep

Ahli IT

Ahli IT berperan mengaplikasikan gagasan ke dalam sistem yang telah direncanakan.


Ahli IT memiliki tugas mulai dari mengsetting aplikasi untuk dapat mengklasifikasikan jenis
kendaraan yang melintas dan menghitung jumlah kendaraan yang melintas serta
mempersiapkan sebuah web untuk dapat diakses secara fleksibel baik dimanapun dan
kapanpun. Ahli IT juga bertugas melakukan update terbaru pada aplikasinya sesuai dengan
perkembangan jaman yang ada.

Pemerintah

Dalam hal ini pemerintah yang turut serta dalam gagasan ini adalah Bina Marga,
Dinas Perhubungan, dan Kepolisian. Dinas Perhubungan memiliki peran dengan memberikan
spesifikasi dari berbagai jenis kendaraan yang nantinya akan digunakan oleh Ahli IT dalam
setting aplikasinya. Pemerintah juga memiliki peranan menentukan ruas jalan mana saja yang
membutuhkan gagasan ini serta mengambil keputusan posisi kamera. Selain itu keamanan
dari gagasan ini mulai dari aplikasi hingga kamera menjadi tanggung jawab pemerintah.
9

Masyarakat

Masyarakat adalah subjek dari penerapan gagasan ini. Perilaku atau cara mengendara
masyarakat menjadi hal yang penting dalam keberhasilan gagasan ini. Dengan cara mematuhi
segala jenis peraturan dalam berkendara bermotor.
10

KESIMPULAN

Inti Gagasan

Gagasan mengenai SATCF (Smart Automatic Traffic Counting Flash) pada dasarnya
adalah dengan menggunakan 5 buah kamera yang mampu mengambil gambar kondisi lalu
lintas dengan sudut pandang dan akurasi yang lebih baik dari ATCS ( Automatic Traffic
Counting System) yang nantinya dapat meminimalisir jumlah kendaraan yang gagal terdeteksi
alat. Yang kemudian data yang diambil dari 5 buah kamera tersebut diteruskan menuju
aplikasi yang mampu mengklasifikasi jenis-jenis kendaraan dan jumlah kendaraan yang
melintas pada suatu ruas jalan atau suatu persimpangan bersinyal. . Selain itu sistem ini dapat
mendeteksi tingkat kepadatan lalu lintas, menganalisis data statistik lalu lintas serta penyajian
status lalu lintas (statistik, gambar dan video) secara akurat, valid, real time dan
komprehensif, serta dapat dikembangkan secara customized & dinamis, sehingga dapat
mengikuti tuntutan perubahan & perkembangan kondisi lalu lintas, infrastruktur, lingkungan
operasi, dan budaya masyarakat Indonesia.

Teknik Implementasi Gagasan

Langkah-langkah untuk mewujudkan SATCF ( Smart Automatic Traffic Counting


Flash) adalah :
1. Identifikasi kondisi lalu lintas di satu ruas jalan atau persimpangan bersinyal.
2. Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada pihak-pihak terkait untuk
menyampaikan gagasan yang dibawa.
3. Melakukan percobaan alat (trial and error) di satu simpang bersinyal.
4. Melakukan mekanisme pengolahan data yang dihasilkan oleh SATCF (Smart
Automatic Traffic Counting Flash).
5. Melakukan mekanisme rekayasa lalu lintas berdasarkan data yang diperoleh dari
SATCF (Smart Automatic Traffic Counting Flash)
6. Melakukan evaluasi kinerja alat secara periodik dan professional.

Presentasi Keberhasilan Gagasan

Gagasan SATCF (Smart Automatic Traffic Counting Flash) dirasa mampu


menyelesaikan permasalahan lalu lintas yang ada di Indonesia pada umumnya. Yaitu mampu
meminimalisir panjang antrian kendaraan pada jam sibuk (peak time). Panjang antrian
kendaraan atau kemacetan yang diminimalisir tentu dapat mengurangi waktu tempuh yang
dihabiskan dalam perjalanan, serta menurunkan tingkat kejenuhan pengendara di jalan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas pada bidang sosial, ekonomi dan infrastruktur di
Indonesia pada umumnya. Keberhasilan dari gagasan ini adalah seberapa besar dampak
adanya alat SATCF (Smart Automatic Traffic Counting Flash) dalam mengkondisikan lalu
lintas pada suatu ruas jalan atau simpang bersinyal agar tidak sampai terjadi panjang antrian
kendaraan yang terlalu panjang dan meminimalisir angka derajat kejenuhan (Degree of
Saturation) pada suatu ruas jalan atau simpang bersinyal.
11

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik Indonesia. Pertumbuhan Penduduk (https://www.bps.go.id/)


Badan Pusat Statistik Indonesia. Pertumbuhan Kendaraan Bermotor (https://www.bps.go.id/)
Badan Penelitian dan Pengembangan. PLATO 2 (http://litbang.pu.go.id/)

Anda mungkin juga menyukai