Pokok Bahasan ISPA ANAK
Pokok Bahasan ISPA ANAK
I. Tujuan Umum :
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
V. Media / alat
1. Leaflet
2.Fliptchart
3. Microphone
VI. Pengorganisasian
Moderator : Mujianto
Reska
Rully Sasmita P
Sari Fitriasih
Siska Mitalia
- menjelaskan tujuan
2 Isi - menjelaskan - memperhatikan 15 Leaflet
pengertian ISPA - memperhatikan menit flipchat
- menjelaskan tanda - memperhatikan
dan gejala ISPA
- menjelaskan cara
perawatan ISPA
- menjelaskan cara
pengobatan
tradisional ISPA
- memberikan
ksempatan kepada
audien untuk
bertanya.
3 Penutupan- mengevaluasi - mengungkapkan 10
perasaan peserta perasaan setalah menit
setelah penyuluhan penyuluhan
- mengajukan - bertanya tentang
beberapa pertanyaan materi penyuluhan
yang belum paham
VIII. Evaluasi hasil
X. Sumber
DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit
2002,Philadelpia,USA
Naning R,2002,Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Handout kuliah Ilmu Kesehatan Anak)
Lampiran Materi
Lampiran Leaflet
TINJAUAN TEORI
I. PENGERTIAN
Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah infeksi akut yang terjadi pada
mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti
atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Sebagian besar dari infeksi saluran
pernapasan bersifat ringan, misalnya batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan
dengan antibiotik. Namun demikian jangan dianggap enteng, bila infeksi paru ini
tidak diobati dengan antibiotik dapat menyebabkan anak menderita pneumoni yang
dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan
penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia.
II. KLASIFIKASI
III. ETIOLOGI
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) disebabkan oleh virus atau kuman
saluran pernafasan (hidung, pharing, laring) dan memiliki manifestasi klinis seperti
jalan nafas, batuk, dan suara nafas wheezing, stridor, crackless, dan tidak
terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu; usia dari bayi/ neonatus,
ukuran dari saluran pernafasan, daya tahan tubuh anak tersebut terhadap penyakit
Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari
terjadinya infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan
didalam derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit
maka dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan
nafas.
Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi
antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung
Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim,
tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong; 1991; 1420).
Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus
dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang
ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin,
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan
yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-
gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan
mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih
berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh
laboratoris.
1. Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi
dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang,
cardiac arrest.
3. Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,
1. Hypoxemia,
2. Hypercapnia dan
tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan
tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa
minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah volume yang
ktor diri (host) : Umur, jenis kelamin, status gizi, kelainan congenital, imunologis, BBLR dan
premature.
r lingkungan : Kualitas perawatan orang tua, asap rokok, keterpaparan terhadap infeksi, social
V. PATOFISIOLOGI
1. Tahap prepatogenesis : penyebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-
apa.
2. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi
lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala demam
dan batuk. Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh
sempurna,sembuh dengan atelektasis,menjadi kronos dan meninggal akibat
pneumonia.
benar merupakan strategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan program (turunnya
kematian karena pneumonia dan turunnya penggunaan antibiotik dan obat batuk
antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat
petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan
a. Upaya pencegahan
2. Immunisasi.
4. Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan
yang bersih
5. Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.
6. Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih
menetek.
bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4
kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan
menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
2. Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis
½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali
sehari.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit
2002,Philadelpia,USA
Naning R,2002,Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Handout kuliah Ilmu Kesehatan Anak)