Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN RAMBUT JAGUNG DAN KAYU MANIS

SEBAGAI PERMEN YANG BERKHASIAT UNTUK MENCEGAH


KANKER

BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN


Nama : Nur Mela Wijaya
NIM : A420150152
Kelas : D

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kandungan zat yang terdapat di


dalam rambut jagung dan kayu manis; mendeskripsikan proses pengolahan
rambut jagung dan kayu manis sebagai bahan campuran pembuatan permen;
mengidentifikasikan permen rambut jagung dan kayu manis dapat bermanfaat
untuk mencegah kanker. Permasalahan dalam penelitian ini mencakup 1.
Bagaimanakah kandungan zat di dalam rambut jagung dan kayu manis; 2.
Bagaimanakah proses pengolahan rambut jagung dan kayu manis sebagai bahan
campuran pembuatan permen; 3. Apakah permen rambut jagung dan kayu manis
dapat mencegah kanker yang ada di dalam tubuh. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari lingkungan sekitar ataupun dapat dibeli di pasar
tradisional. Metode penelitian ini dengan eksperimen pembuatan permen dari
rambut jagung dan kayu manis dengan cara memasak air rambut jagung hingga
mendidih dan berwarna kekuningan dan menambahkannya dengan kayu manis,
gula pasir, glukosa cair serta perisa makanan lalu di cetak dan di kemas ke dalam
alumunium foil. Penelitian ini bermanfaat untuk masyarakat ataupun mahasiswa
bahwa rambut jagung dan kayu manis dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan permen yang bermanfaat untuk mencegah kanker. Luaran penelitian
ini adalah produk permen yang terbuat dari rambut jagung dan kayu manis.
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis, yakni negara yang berada di sekitar
garis katulistiwa yang memiliki berbagai macam flora dan fauna, di antaranya
adalah jagung. Negara ini sangat dikenal sebagai salah satu negara dengan
penghasil jagung terbesar, daerah-daerah penghasil utama tanaman jagung adalah
Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, DI Yogyakarta, NTT, Sulawesi
Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Jagung dikenal sebagai salah satu jenis
pangan yang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan mulai dari jagung bakar,
jagung rebus, sampai minuman berbahan dasar jagung. Namun, bagian dari
tanaman jagung yang banyak dimanfaatkan hanyalah bagian buahnya saja, banyak
dari masyarakat Indonesia belum tahu salah satu bagian dari tanaman jagung yang
sering diabaikan yaitu rambut jagung yang sangat bermanfaat. Rambut jagung
merupakan limbah dari industri pangan buah jagung. Dalam penelitian yang
dilakukan Cabrera (2015), rambut jagung mengandung senyawa antioksidan yang
bermanfaat bagi tubuh.
Kayu manis merupakan tanaman herba yang hampir terdapat di seluruh
negara tropis. Di Indonesia, kayu manis terdapat di Sumatra Barat, Sumatra
Utara, Jambi, Bengkulu, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Maluku. Tanaman ini
merupakan tumbuhan berkayu semak. dengan ciri khas beraroma tajam, manis
dan pedas. Kayu manis merupakan tanaman dari keluarga Lauraccae dengan
nama latin ​Cinnamomum burmanii d​ an dikenal sebagai rempah yang bermanfaat
untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Permen adalah salah satu bentuk makanan modern yang terbuat dari gula
proses ​(highly processed sugar) yang mudah didapatkan di toko-toko serta
bentuknya yang keil sehingga mudah dibawa kemana-mana serta
bermaam-macam rasa dan bentunya (Tumiwa, 2016).
Gaya hidup modern masyarakat perkotaan semakin memicu terjadinya
berbagai penyakit berbahaya. Salah satunya kerusakan sel-sel tubuh yang dapat
mengakibatkan terjadinya kanker. Menurut WHO ada 58 juta kasus kematian
didunia pada tahun 2005 dan 7,6 juta kasus di sebabkan oleh kanker
Inovasi produk permen rambut jagung dengan campuran kayu manis
dapat memudahkan masyarakat untuk mengkonsumsi rambut jagung. Setelah
diinovasikan menjadi produk permen, air rebusan rambut jagung dan kayu manis
akan dengan mudah dikonsumsi. Permen rambut jagung dan kayu manis dapat
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan usia, mulai dari
anak-anak hingga dewasa. Karena rambut jagung dan kayu manis diinovasikan
sebagai permen yang mudah dikonsumsi kapanpun maka hal ini dapat memicu
masyarakat untuk memulai gaya hidup yang sehat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimanakah kandungan zat di dalam rambut jagung dan kayu manis?
2. Bagaimanakah proses pengolahan rambut jagung dan kayu manis sebagai
bahan campuran pembuatan permen?
3. Apakah permen rambut jagung dan kayu manis dapat mencegah kanker yang
ada di dalam tubuh?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan kandungan zat yang terdapat di dalam rambut
jagung dan kayu manis.
2. Untuk mendeskripsikan proses pengolahan rambut jagung dan kayu manis
sebagai bahan campuran pembuatan permen.
3. Untuk mengidentifikasikan permen rambut jagung dan kayu manis dapat
bermanfaat untuk mencegah kanker.
D. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan setelah penulisan proposal Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) adalah produk permen yang berbahan dasar rambut jagung dan
kayu manis yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker dan mampu
memotivasi masyarakat untuk hidup sehat.

E. Manfaat Penulisan
Manfaat yang akan diperoleh bagi khalayak sasaran pada saat atau setelah
kegiatan PKM ditinjau dari berbagai sisi yaitu sebagai berikut :
Bagi Masyarakat
1. Membentuk masyarakat yang sehat
2. Mencegah penderita kanker
3. Dapat dikonsumsi segala usia
Bagi Mahasiswa
1. Menumbuhkan kreativitas mahasiswa untuk menciptakan inovasi produk
terbaru.
2. Dapat mempelajari dan memahami lebih dalam tentang rambut jagung dan
kayu manis serta pemanfaatannya sebagai bahan pembuatan permen.

2. TINJAUAN PUSTAKA

A. Jagung (Zea Mays)


Tanaman jagung sudah dikenal sejak lama yaitu pertama kali oleh bangsa
India America sekitar tahun 1779. Jagung merupakan tanaman yang dapat hidup
di daerah yang beriklim sedang sampai beriklim panas. (Rochani, 2006)
Klasifikasi Tanaman Jagung:
Devisio : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : monokotiledonae
Ordo : Glumiflorae / graminae
Familia : Maydeae
Genus : Zea
Species : Zea mays
Menurut Aak (1993), tanaman jagung termasuk keluarga (​famili)​ ​graminae,
seperti kebanyakan jenis rumput-rumputan. Tetapi tanaman jagung yang termasuk
genus zea​ ini hanya memiliki spesies tunggal.

B. Rambut Jagung
Rambut jagung atau ​silk adalah pemanjangan dari saluran stylar ovary
yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dengan panjang hingga 30,5
cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Panjang rambut jagung
bergantung pada panjang tongkol dan kelobot (Hardman dan Gunsolus, 1998).

C. Manfaat dan Kandungan Rambut Jagung


Rambut jagung segar dan proses memiliki aktivitas antioksidan yang
paling tinggi dibandingkan dengan pandan dan tumpang angin. Senyawa fenolik
yang terdapat dalam rambut jagung yaitu antosianin, asam p-coumaric, asam
vanilat, asam protokatenat, turunan dari hesperidin dan kuercetin, dan bentuk
terikat asam hidroksisinamat terdiri dari p-coumaric dan asam ferulat. Rambut
jagung juga mengandung senyawa bioaktif seperti minyak volatile, steroid,
alkaloid, alantoin, tannin, asam, klogenat dan senawa fenolik lainya. Selainitu
juga mengandung prptein, karbohidrat, serat, vitamin B, vitamin K, vitamin C,
minyak atsiri, garam mineral seperti: Na, Fe, Si, Zn, K, Ca, Mg, dan P, steroid,
protokatein, vanilic acid, derivate hasperidin dan quersetin, terpenoid, glikosida,
maysin, beta-karoten, beta sitosterol, geraniol, hordonin, limonen, mentol dan
viteskin (Laeliocattleya dkk, 2014)

Sampel
Parameter
Segar Proses
Tumpan Tumpan
Panda Rambut Panda Rambut
g g
n Jagung n Jagung
angin angin
Flavonoid 44.42 58.84 72.74 76.37 52.69 61.03
(mg
±0.63 ±1.60 ±1.18 ±3.83 ±3.18 ±0.65
QUEg-1)
Fenolik 1862.25 35.21 68.61 66.94 218.62 232.38
(mg
±76.9 ±2.48 ±3.56 ±3.84 ±19.92 ±6.17
GAEg-1)
Antosianin 71.67 1.05 0.02 39.08 6.41
-107.01
(mg g-1) ±9.70 ±3.47 ±2.08 ±0.07 ±36.01
Vitamin E 558.71 700.66 1.38 501.23 664.80 4.97
(mg g-1) ±199.4 ±92.20 ±0.11 ±14.84 ±40.65 ±0.40
% Aktivitas 73.70 51.58 88.63 39.09 3.72 70.29
Antioksidan ±2.31 ±2.89 ±1.65 ±0.97 ±7.53 ±1.84
Tabel 1. Tabel Senyawa Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan dari Bahan

Secara umum antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat


menunda, memperlambat dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam artikhusus,
antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi
antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Khohhar, 1990).

D. Kayu Manis (​Cinnamomum burmanii)​


Kayu manis merupakan herba berupa pohon dengan tinggi mencapai 15 m.
batangnya berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, berbentuk, berbentuk
lanset, warna daun muda merah pucat dan setelah tua berwarna hijau. Bunga
berbentuk malai, tumbuh di ketiak daun, dan berwarna kuning. Jenis buahnya
berupa buah buni. Saat muda buahnya berwarna hijau dan setelah tua bewarna
hitam.
Sebenarnya, bagian yang paling sering kita gunakan merupakan bagian
kulit kayu manis. Kulit kayu manis adalah tanaman herba dengan cirri khas
beraroma tajam, manis dan pedas. Kayu manis merupakan tanaman dari keluarga
Lauraccae dengan nama latin ​Cinnamomum burmanii. ​Di Indonesi kayu manis
memiliki berbagai sebutan nama, di antaranya huru mentek, ki amis (Sunda);
manis jangan (Jawa); kenyengar (Madura); madang siak-siak (Toba); kulik manih
(Minangkabau); onte (Sasak); kuninggu (Sumba); puundinga (Flores); Cingar
(Bali); dan kacingar atau kasingar (Nusa Tenggara) (Utami dkk, 2016).
Klasifikasi Tanaman Kayu Manis:
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnopsioda
Ordo : Magnoliales
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomus
Spesies : ​Cinnamomum burmanii
Kayu manis telah menyebar ke hampir seluruh negara tropis. Di Indonesia, kayu
manis terdapat di Sumatra Barat, Sumatra Utara, Jambi, Bengkulu, Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Maluku (Suwarto dkk, 2014)

E. Manfaat dan Kandungan Kayu Manis


Kandungan kulit kayu manis adalah alkaloid, flavonoid, tanin, dan minyak
atsiri yang terdiri dari kamfer, safrol, eugenol, sinamaldehid, sinamilasetat, terpen,
sineol, sitral, sitronelal, polifenol dan benzaldehid (Pratiwi, 2011).
Banyak hasil penelitian yang menunjukan bahwa flavonoid mempunyai
kontribusi dalam aktivitas anti-proliferatif pada sel kanker manusia. Diketahui
bahwa dari hasil penelitian ​tangeretin​, suatu senyawa flavoniod yang terdapat
pada citrus, dapat menghambat sel tumor manusia (Brake dkk, 1994).
Di dunia kedokteran, senyawa sinamaldehid yang merupakan turunan dari
senyawa fenol tersebut diketahui memiliki sifat anti-agregasi platelet dan sebagai
vasodilator secara ​in vitro.​ Selain itu, senyawa antioksidan lain seperti tanin dan
flavonoid juga diharapkan dapat memperbaiki sel-sel yang terdapat dalam tubuh
sehingga dapat mencegah penyakit berbahaya seperti kanker (Azima, 2004).
Umur pohon
No Komponen Kimia (%) <5 5-10 .10 Kategori
tahun tahun tahun
1. Zat Ekstraktif

a. Larut air dingin 3,00 3.33 5,00 tinggi

b. Larut air panas 4,33 6,00 7,33 tinggi

c. Larut alcohol
6,33 8,00 9,33 tinggi
benzena

d. Larut NaOH1% 13,33 15,00 16,67 tinggi

2. Holoselulosa 44,00 51,33 57,33 rendah


3. Selulosa 25,78 30,00 34,67 rendah
4. Hemiselulosa 18,22 21,33 22,66 rendah
5. Lignin 19,67 23,67 27,00 sedang
6. Abu 0,41 0,45 0,74 sedang
Tabel 2 Komponen kimia kayu manis pada tiga kelas umur pohon (Dirjen
kehutanan, 1976).

F. Permen
Permen atau dalam bahasa inggrisnya adalah ​candy berasal dari bahasa
Arab ​quan yang arttinya gual, hal tersebut disebabkan komponen utama permen
dalah gula, yang member cita rasa dan dapat mempertahankan bentuknya dalam
waktu yang lama, serta dapat dicetak menurut bentuk-bentuk yang diinginkan.
Gula ini akan menentukan jenis permen yaitu berkristal atau tidak. Jenis gula
yang sering digunakan adalah sukrosa (gula pasir), sirup jagung, dan sirup
fruktosa. Kristal pada permen menyebabkan produk permen tidak dapat jernih
dan terasa kasar dilidah. Upaya untuk menghilangkan pembentukan kristal ini
dengan ditambahkan susu padat, lemak, emulsifier, gelatin, dan berbagai
senyawa lain (Hidayat dan Ikaristiana, 2004). Permen merupakan salah satu
bentuk makanan modern yang terbuat dari gula proses ​(highly processed sugar)
yang mudah didapatkan di took-toko serta bentuknya yang keil sehingga mudah
dibawa kemana-mana serta bermaam-macam rasa dan bentunya (Tumiwa, 2016).

G. Penyakit Kanker
Kanker adalah penyakit akibat dari pertumbuhan abnormal sel yang tidak
terkendali sehingga sel ini terus tumbuh, merusak bentuk dan fungsi organ. Sel ini
kemudian menyusup dan menyebar serta merusak jaringan sekitar serta dapat juga
menyebar ke organ tubuh yang lain (Sjamsuhidayat, 2004). Proses terjadinya
kanker ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor lingkungan, kimia,
fisika, radiasi, ionisasi, dan virus (Haryanto, 2009).
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dan angka penderita kanker
yang cukup tinggi (nomor dua penyebab kematian setelah penyakit jantung dan
pembuluh darah), dirasakan jumlah dokter di Indonesia yang bisa menanganin
penderita kanker sangat terbatas. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat saat ini
mempunyai dekter ahli kanker (oncologist) sekitar 5000 orang, sedangkan di
Indonesia hanya sekitar 60 dokter saja (Tapan, 2005). Menurut WHO ada 58 juta
kasus kematian didunia pada tahun 2005 dan 7,6 juta kasus di sebabkan oleh
kanker. Kanker payudara merupakan tumor ganas yang banyak terjaddi pada
wanita dan merupakan penyebab kematian ke-2 stelah kanker mulut rahim.
Prevalensi kanker payudara di Indonesia meningkat mencapai 11,6 % dari seluruh
keganasan dengan rata-rata jumlah penderintanya adalah 10 dari 100.000
permpuan (Tjindarbumi, 2000).
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif dengan harapan dapat
memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai hal yang ingin dicapai.
Untuk memudahkan mendapatkan data baik primer maupun data sekunder, yaitu :
studi pustaka dan dokumentasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimen, dengan
membuat permen rambut jagung dan kayu manis. Tujuannya merencanakan dan
melakukan ekperimen, menganalisa data yang dihasilkan. Eksperimen merupakan
bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan
adanya kelompok kontrol. Sehingga dalam metode ini, peneliti menggunakan
paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan
mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Penggunaan variabel bebas
inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian
eksperimental dari penelitian-penelitian lain.
Data hasil eksperimen selanjutnya dilakukan uji laboratorium. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui eksperimen ini sesuai atau tidak dengan data yang
telah diperoleh. Selanjutnya melakukan uji organoleptik untuk mengetahui
kesukaan panelis terhadap aroma, rasa, dan warna dari sampel permen yang
terbuat dari rambut jagung dan kayu manis.
Tahap-tahapan metode penelitian ini adalah:
1. Tahap persiapan dan survey
Tahap persiapan dan survey diawali dengan memperkirakan berapa banyak
masyarakat yang ingin memiliki pola hidup yang sehat, dan mengurangi resiko
penyakit kanker. Mencari literatur yang berkaitan dengan kandungan serta
manfaat dari rambut jagug dan kayu manis.
2. Pengadaan alat dan bahan
Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah pembelian alat penunjang serta bahan
baku. Bahan baku yang dipilih ialah berupa rambut jagung serta kayu manis yang
berkualitas baik dapat ditemukan di pasar tradisional maupun supermarket. Serta
alat penunjang disediakan untuk melancarkan proses pembuatan produk.
Alat dan bahan:
a. Wadah : 1 buah a. Air putih : 150 mL
b. Panci : 1 buah b. Rambut jagung : 150
gram
c. Sendok/spatula : 1 buah c. Kayu manis : 150 gram
d. Kompor : 1 buah d.Glukosa cair : 165 gram
e. Cetakan : 1 buah e. ​Flavor : Setengah
sendok teh
f. Alumunium foil : 1 buah
3. Pembuatan produk
Pembuatan produk dilakukan dengan memperhatikan kualitas produk. Berikut
merupakan langkah-langkah pembuatan permen rambut jagung dan kayu manis:
1. Pisahkan jagung dengan rambutnya.
2. Cuci bersih rambut jagung.
3. Siapkan panci berisi air 150mL kemudian masukkan rambut jagung
yang sudah dicuci kedalam panci berisikan air. Rebus rambut jagung sampai
kurang lebih 20 menit.
4. Setelah 20 menit air akan berubah menjadi warna kuning kemudian
saring air dari rambut jagung.
5. ​Masukkan gula pasir sebanyak 250 gram dan kayu manis kedalam air
rebusan rambut jagung serta diaduk terus sampai gula meleleh lalu tambahkan
glukosa cair sebanyak 165 gram dan terus aduk sampai kira-kira 30 menit.
6. Angkat, dan diamkan kira-kira 5 menit.
7. Masukkan setengah sendok teh flavor secara cepat dan aduk rata.
8. Segera masukkan adonan permen ke dalam cetakan.
9. Diamkan hingga dingin dan mengeras.
10. Setelah dingin dan mengeras, keluarkan permen dari cetakan dan
bungkus dalam aluminium foil.
DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1993. ​Seri Budi Daya Jagung.​ Yogyakarta: Kanisus

Bracke, Marc E, Erik A. Bruyneel, Stefan J. Vermeulen, Krist’l Vennekens,


Veerlevan Marck, and Mare M. Marcel. 1994. ​Citrus Flavonoid effect on
​ ood Tech: 121-124
TumorInvasion and Metastasis. F

Hardman and Gunsolus. 1998. ​Corn growth and development.​ Extension Service.
University of Minesota.
Haryanto, Sri. 2009. ​Terapi Pengobatan Tumor-Kanker.​ Yogyakarta: Kanisus

Hidayat, N, dan Ikarisztiana, K. 2004. ​Membuat Permen Jelly.​ Surabaya: Trubus


Agrisarana

Kochar, S.P. dan B. Rossell. 1990. ​Detection estimation and evaluation of


​ ew York: Van Nostrand Reinhold
antioxidants in food syste. N

Laeliocattleya dkk. 2014, ”Bioaktif Rambut Jagung”. ​Jurnal Teknologi


Pertanian,​ Vol.15 No.3
Sjamsuhidajat,R & De Jom Wing. 2004. ​Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2​. Jakarta:
EGC

Suarto, dkk. 2014. ​Top 15 Tanaman Perkebunan.​ Jakarta: Niaga Swadaya

Tapan, Eri. 2005. ​Kanker, Antioksidan, dan Terapi Komplementer​. Jakarta:


Geamedia

Tjindarbumi. 2000. ​Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penanggulangan.​ Jakarta:


Balai Penerbit FKUI

Tumiwa-Bacrens, Inge. 2016. ​Eating Clean.​ Jakarta: Kawan Pustaka

Rochani, Siti. 2006. ​Bercocok Tanam Jagung​. Jakarta: Azka


Utami, Prapti, Desty Ervira Puspaningtyas. 2013. ​The Miracle of Herbs. J​ akarta:
Agromedia Pustaka

Anda mungkin juga menyukai