SP Askep Halusinasi
SP Askep Halusinasi
Fase Orientasi
“Halo, selamat Siang Ibu. Perkenalkan, saya perawat I Putu Praja Santika
Abadi bisa dipanggil Praja. Mulai hari ini saya bertugas untuk merawat Ibu
selama 1 minggu ke depan. Nama Ibu siapa? nama lengkapnya? suka
dipanggil siapa? oh iya bu, baiklah. Saya panggil Ibu Dhiyah saja ya. Hari
ini saya jaga pagi dari jam 8 pagi sampai jam setengah 2 siang. Jadi, jika Ibu
ada keperluan, bisa mencari saya di ruang perawat” “Bagaimana kabarnya
hari ini, Ibu ? tadi pagi Ibu sudah sarapan? “Hari ini kita akan mengobrol-
ngobrol untuk saling mengenal” “Lamanya 15 menit, bagaimana Ibu? Jadi,
kita akan ngobrol dari jam setengah 12 sampai jam 12 nanti ya?” “Ingin
ngobrol dimana, Ibu ? Bagaimana jika di kursi tempat makan?”
Fase Kerja
“Bagaimana perasaan dan keadaan Ibu hari ini? Apakah ada yang
dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita mengobrol-ngobrol?”
“Ibu tidak usah khawatir karena kita berada di tempat yang aman.
Saya dan perawat-perawat di sini akan selalu menjadi teman dan membantu
Ibu”
“Ibu, bisa saya bertanya tentang identitas Ibu, baik alamat, keluarga,
hobi atau mungkin keinginan untuk saat ini?”
“Bagus sekali Ibu sudah dapat menceritakannya dengan detail. Ibu
dulu bekerja dimana?
“Bagaimana dengan teman-teman sekamar Ibu? Ibu sudah kenal
dengan mereka semua? Ada berapa orang semuanya? bagus sekali Ibu bisa
menghafal semua nama teman-temannya dengan baik”
“Wah terima kasih Ibu karena sudah mau berkenalan dengan saya
dan sekarang saya akan memberitahu identitas saya, Ibu mau kan
mendengarkan?”
“Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita
berteman, jadi Ibu Dhiyah tidak perlu sungkan lagi. Bila ada masalah bisa
diceritakan pada saya, Ibu Dhiyah mau kan berteman dengan saya?”
Fase terminasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang?” “Coba
bisa diulang tadi, nama saya siapa? Wah, bagus sekali Ibu bisa ingat nama
saya.”
“Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Ibu Dhiyah dan Ibu
sudah bisa mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau berkenalan dan
berteman dengan saya. ”Baiklah, sesuai janji di awal, hari ini kita akan
berbincang-bincang selama 15 menit dan ternyata waktunya sudah habis.
Jika ada yang ingin Ibu bicarakan, Ibu bisa mencari saya di ruang perawat.”
“Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang lagi? Besok kita
akan membahas tentang cara mempraktekkan membina hubungan dengan
orang lain dan membicarakan kemampuan yang Ibu miliki.” “Mau dimana
kita bincang-bincang? Bagaimana kalau tetap disini?”
“Kira-kira 15 menit lagi ya. Kalau begitu, Saya pamit dulu. Terima
kasih Ibu. Sampai jumpa besok.”
Fase Kerja
“Apakah Ibu Dhiyah mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apakah
yang dikatakan suara itu?”
“Apakah terus-menerus terdengar atau hanya sewaktu-waktu saja?
Kapan Ibu paling sering dengar suara? Berapa kali sehari Ibu alami? Pada
keadaan apa suara itu terdengar? Apakah waktu sendiri?”
“Apakah yang Ibu rasakan ketika mendengar suara itu?”
“Apa yang Ibu lakukan ketika mendengar suara itu? Apakah dengan
cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul. Pertama dengan menghardik suara
tersebut. Kedua, dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga,
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan yang keempat minum obat
denga teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
menghardik.”
“Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung
bilang pergi sana, saya tidak mau dengar, saya tidak mau dengar, pergi sana
kamu suara aneh, begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.
Coba ibu peragakan! Nah begitu, bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah
bisa.”
Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah peragaan latihan tadi ? Kalau
muncul lagi suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya? (masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk
belajar dan berlatih mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua?
Jam berapa Ibu? Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama kita
akan berlatih? Dimana tempatnya?”
“Baiklah, sampai jumpa”
Fase Terminasi :
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang obat?
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba
jelaskan! Bagus, (jika jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum
obat pada jadwal kegiatan Ibu. Jangan lupa pada waktu minum obat minta
obat pada perawat atau pada keluarga kalau ada dirumah. Nah makanan
sudah datang. Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara
mencegah suara yang telah kita bicarakan. Mau jam berapa? Bagaimana
kalau jam 16.00. Sampai jumpa.”.