Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan quasi experimental designs dengan one group

pre and post test, suatu desain yang memberikan perlakuan pada dua atau lebih

kelompok, kemudian diobservasi sebelum dan sesudah implementasi. Desain ini

digunakan untuk membandingkan hasil intervensi dua kelompok yaitu kelompok

intervensi dan kelompok kontrol yang keduanya diukur sebelum dan sesudah

dilakukan intervensi (Notoatmodjo, 2012).

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Pretest Perlakuaan Posttest


O1 X O2

Keterangan :

O1 : Kelompok dengan perilaku kooperatif sebelum diberikan terapi bermain

puzzel.

O2 : Kelompok dengan perilaku kooperatif sesudah diberikan terapi bermain

puzzel.

X : Intervensi yaitu terapi bermain puzzel

32
33

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

penelitian tertentu (Notoatmodjo, 2014). Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah terapi bermain puzzel.


2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku kooperatif.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan

obervasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Definisi Operasional


34

Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Cara ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Independen Suatu kegiatan -SOP terapi Memberika
t bermain untuk bemain n
Terapi menghilangkan puzzel intervensi
bermain ketegangan, -puzzel terapi
puzzel mengubah tingkah yang bermain
laku bermasalah digunakan puzzel
dan menempakan puzzel sebelum
pada situasi terbuat dari dilakukan
bermain bahan kayu tindakan
dengan invasi
karakter suntik
hewan .

Dependent Perilaku Lembar Observasi a. Nomin


Perilaku kooperatif adalah observasi dan Kooperatif al
kooperatif sikap yang perilaku pengamata b. Tidak
menunjukkan kooperatif n
kerjasama, tidak Kooperatif
melakukan
penentangan
terhadap suatu
sikap individu
maupun golongan
tertentu. Dalam
hal ini kerjasama
yang ditunjukkan
anak saat
dilakukan
tindakan invasif

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari suatu objek penelitian atau objek

yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi dan mendapatkan

tindakan invasi suntik di Rumah Sakit Umum Nurhayati.


35

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi yang diteliti (Arikunto, 2010).

3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria Inklusi :

1) Anak usia 3–6 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Nurhayati yang

dilakukan tindakan invasi suntik

2) Anak yang baru pertama kali menjalani rawat inap di rumah sakit

3) Anak dapat diajak berkomunikasi atau berbicara

4) Anak dalam keadaan compos mentis

5) Anak yang diijinkan orang tuanya untuk menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi :

a) Anak dengan retardasi mental atau anak dengan gangguan

pemusatan perhatian dan hiperaktif.


b) Penurunan Kesadaran
c) Sakit Berat (Jantung bawaan, Asma, meningitis dll )

3.6 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik accidental sampling yaitu mengambil responden yang

kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.

seberapa banyak pasien yang ditemui pada hari yang ditentukan itu menjadi

responden, dengan syarat memenuhi kriteria sampai memenuhi sampel yang telah

ditentukan (Notoatmodjo, 2014). Pada penelitian ini responden pertama adalah


36

pasien anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi dan mendapatkan

tindakan invasi suntik, untuk responden seterusnya dilihat berdasarkan data rawat

inap pasien anak usia prasekolah.

Untuk menentukan besarnya sampel karena populasi belum diketahui maka

untuk pengambilan sampel dengan uji hipotesis beda 2 proporsi (Dahlan, 2012).

Untuk menentukan besarnya sampel digunakan rumus kategorikal berpasangan

(Dahlan, 2010).

(Zα + Zβ) S ²
N1= N2=
X1 - X2

Dimana :

N1 =N2= Jumlah sampel untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol

Kesalahan tipe I = 5% hipotesis satu arah, Zα = 1,64

Kesalahan tipe II = 10%, maka Zβ= 1,28

Simpang baku gabungan (studi pendahuluan)= S = 4,5

Selisih minimal yang dianggap bermakna (X1-X2) = 3 (Penelitian Marlina, 2014 )

(1,64 + 1,28) 4,5 ²


N1 = N2 =
3

N1 = N2 = 19,18 ≈ 20

Jadi sampel yang digunakan adalah 20 anak untuk masing-masing kelompok

pre dan post test atau total sebanyak 2 x 20 = 40 orang anak yang mengalami

hospitalisasi dan mendapatkan tindakan invasi suntik.


37

3.7 Instumen Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian

3.7.1 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah SOP terapi bermain , puzzel yang

terbuat dari kayu dengan karakter hewan, lembar observasi pengukuran perilaku

kooperatif.

3.7.2 Pengumpulan Data Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian ini meliputi pengumpulan data sekunder

yaitu data dari Rumah Sakit Umum Nurhayati berupa data-data terkait pasien usia

prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Adapun pengumpulan data primer

diperoleh dari responden dengan perilaku kooperatif pre dan post terapi bermain

puzzel yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pemilihan responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik inklusi

maupun eksklusi. Menjelaskan kepada responden dan orangtua tentang

tujuan, proses serta melakukan informed consent.


b. Mengikuti tindakan invasi suntik , mengamati perilaku kooperatif sebelum

dilakukan terapi bermain puzzel kemudian diukur.


c. Mengikuti tindakan invasi suntik berikutnya, kemudian melakukan terapi

bermain puzzel sesuai SOP sebelum dilakukan tindakan invasi suntik.

3.8 Rancangan Analisis Hasil Data Penelitian


3.8.1 Cara Pengolahan Data
1. Memeriksa Data (Editing)

Tahap ini dilakukan pengecekan terhadap isi serta data yang

kemungkinan terdapat kesalahan pada saat pengumpulan data. Data

yang salah dikoreksi dan diperbaiki agar data tersebut bisa

digunakan pada tahap selanjutnya (Notoatmodjo, 2015).


38

2. Memberi Kode (Coding)

Pada tahap ini melakukan pengkodean terhadap data yang

sudah diedit sebagai usaha menyederhanakan data. Data yang

disederhanakan meliputi jenis kelamin dengan memberi kode 1

untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan (Notoatmodjo, 2015).

Untuk kepentingan pembahasan, apabila terjadi perubahan yang

meningkat itu dikatakan perubahan yang positif kooperatif (+) dan

apabila terjadi perubahan yang menurun dikatakan perubahan negatif

tidak kooperatif (-). Positif (+) diberi kode 2 sedangkan negatif (-)

diberi kode 1. usia kategorikan menjadi usia prasekolah (3-6 Tahun).

Lama rawat diktagorikan menjadi 1-7 hari.dan pengkatagorian

perilaaku menurut wright (Permatasari, 2014).

3. Proses (Processing)

Memproses data yang dilakukan dengan cara meng-entry data dari

hasil observasi menggunakan perangkat komputer (Notoatmodjo,

2014)

4. Membersihkan Data (Cleaning)

Tahap ini yaitu melakukan pengecekkan kembali data yang sudah di

entry apakah ada kesalahan atau tidak (Notoatmodjo, 2014).

3.8.2 Analisa Data


1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap variabel perilaku anak

sebelum dan sesudah diberi terapi bermain puzzel. Hasil analisis


39

dapat berupa distribusi frekuensi berdasarkan perilaku kooperatif

anak sebelum dan sesudah diberikan terapi bermain puzzel.

Kaidah hasil penelitian :

1. Kooperatif, bila anak bersedia dilakukan tindakan invasi suntik.

2. Tidak kooperatif, bila anak tidak bersedia dilakukan tindakan

invasi suntik.

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat adalah statistik untuk mengetahui keterkaitan

dua variabel. Pada penelitian ini analisa bivariat akan menggunakan

uji statistik Wilcoxon untuk menilai pengaruh terapi bermain puzzel

terhadap perilaku kooperatif anak usia prasekolah yang mengalami

hospitalisasi berdasarkan perbedaan rata-rata data pre dan post test

menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan hasil skala ukur

kategorik (Dahlan, 2013)

Adapun rumus uji Wilcoxon adalah sebagai berikut :

T −[n (n+1)/4]
z=

√ n ( n+ 1 )( 2 n+1 )
24

Keterangan :

z = Hasil uji Wilcoxon

T = Total jenjang (selisih) terkecil antara nilai yang sudah diberi

intervensi dan yang sbeleum diberi intervensi.

n= jumlah sampel.
40

Uji Wilcoxon digunakan untuk menguji pengaruh bermain

puzzle dengan perilaku kooperatif anak sebelum dan sesudah diberi

terapi dengan ketentuan bila taraf kepercayaan 95% (α = 0,05),

dengan ketentuan hasil uji bila :

1. p-value ≤ 0.05, Ho ditolak artinya ada pengaruh terapi bermain

puzzel terhadap perilaku kooperatif anak usia prasekolah yang

mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Umum Nurhayati Garut.

2. p-value > 0.05 Ho gagal ditolak, artinya tidak ada pengaruh terapi

bermain puzzel terhadap perilaku kooperatif anak usia prasekolah

yang mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Umum Nurhayati

Garut.

3.9 Langkah-Langkah Penelitian


3.9.1 Tahap Persiapan
1. Mengurus surat perizinan
2. Mengurus perizinan ke Rumah Sakit Nurhayati
3. Melakukan studi pendahuluan
4. Menentukan sampel penelitian/responden
3.9.2 Tahap Pelaksanaan
1. Mendapatkan persetujuan dari responden.
2. Melakukan kontrak waktu dengan responden.
3. Melakukan informed consent.
4. Melakukan penelitian berupa terapi bermain puzzel
5. mengukur perilaku kooperatif pre test dan prost test

3.9.3 Tahap Akhir


1. Mendapatkan hasil penelitian
2. Mengolah data hasil penelitian
3. Menyimpulkan hasil penelitian
4. Menyajikan hasil penelitian

3.10 Etika Penelitian


41

Penelitian ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan etika penelitian dan

sudah mendapat kode etik penelitian dari Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan serta

memberikan perlindungan dengan responden yang menjadi subjek dalam

penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya masalah etik yang

dapat terjadi selama proses penelitian berlangsung. Prinsip etika (Polit & Hungler,

2001, dalam Muthmainah, 2012) yang akan diterapkan penelitian ini yaitu :

1) Self determination

Dalam penelitian ini peneliti menghormati responden untuk bebas menentukan

pilihan ikut atau menolak penelitian. Peneliti tidak memaksa atau menekan

agar responden bersedia ikut dalam penelitian, responden yang di wakili oleh

ibunya bersedia langsung diminta untuk menandatangani lembaran inform

consent. Apabila responden menolak untuk dilanjutkan dalam melakukan

terapi bermain maka responden boleh untuk keluar dan membatalkannya.

2) Anonymity dan confidentialy

Peneliti merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi responden

dan ibunya dengan tidak menampilkan indentitasnya pada instrumen

penelitian yang peneliti buat hanya menampilkan inisial pada kolom nama

responden.

3) Beneficence dan non malaficence

Peneliti menjelaskan kepada responden bahwa penilitian ini bermanfaat bagi

responden dan penelitian ini tidak akan merugikan responden.

4) Justice
42

Dalam melakukan penelitian, perlakukannya sama dilakukan secara adil

terhadap responden baik sebelum, selama, dan setelah berpartisipasi dalam

penelitian, tanpa ada diskriminasi. Perlakuan terhadap responden yang satu

dengan yang lain sama tidak ada membedakan yang kaya dengan yang

miskin.

3.11 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2017, sedangkan

lokasi penelitian berada di Rumah Sakit Umum Nurhayati Garut.

Anda mungkin juga menyukai