Anda di halaman 1dari 10

Metabolisme Lipoprotein dalam Pengangkutan Lemak Tubuh

Stevani
102015030, F1
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510
stevani.2015fk030@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak :
Menurut sumber energi yang dapat diperoleh, makanan dapat digolongkan menjadi 3 kelas
makanan utama (makronutrien), yaitu karbohidrat, lipid (lemak), dan protein. Salah satu
metabolisme yang memiliki peranan penting bagi tubuh manusia adalah metabolisme
lipoprotein. Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang diserap dari
makanan dan lipid yang di sintesis oleh hati dan jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai
jaringan dan organ untuk digunakan dan disimpan. Karena lipid tidak larut di dalam air,
masalah cara pengangkutan lipid dalam plasma darah yang berbahan dasar air, dipecahkan
melalui metabolisme lipoptotein. Lipoprotein adalah konstituen sel yang penting, yang terdapat
baik di membran sel maupun di mitokondria, dan juga berfungsi sebagai alat pengangkut lipid
dalam darah melalui proses metabolisme lipoprotein yang dibantu oleh enzim lipoprotein.
Kata Kunci: Metabolisme lipoprotein, enzim lipoprotein, jenis lipoprotein

Abstract :
According to the source of energy that can be gained, food can be classified into 3 main food
grade (macronutrient), namely carbohydrates, lipids (fats), and protein. One of the metabolic
role for the human body is the metabolism of lipoproteins. Fat is also known as lipids, is a
substance that is rich in energy, serves as the primary source of energy for the body's
metabolic processes. The fat that is absorbed from food and the lipids in the synthesis by the
liver and adipose tissue have to be transported to various tissues and organs to be used and
stored. Since lipids do not dissolve in water, the problem of how to transport of lipids in the
blood plasma made of water, broken through the metabolism of lipoptotein. Lipoproteins are
important constituents of the cell, which is contained in both the cell membrane and
mitochondria, and also serves as a tool to transport lipids in the blood through lipoproteins
metabolism process assisted by the enzyme lipoprotein.
Key Words: lipoprotein metabolism, type of lipoprotein, lipoprotein enzyme

1
Pendahuluan
Didalam tubuh manusia terjadi berbagai macam proses metabolisme. Metabolisme
adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Lemak/lipid yang
diserap dari makanan dan lemak yang disintesis oleh hati dan jaringan adiposa harus diangkut
ke berbagai jaringan dan organ untuk digunakan dalam metabolisme dan disimpan sebagai ca-
dangan. Lipid bersifat non polar dan tidak larut dalam air, maka tim- bullah masalah
bagaimana mengangkut lipid dalam lingkungan aqueous, yaitu dalam plasma darah. Di dalam
plasma sendiri ditemukan 4 (empat) macam lipid yaitu: triasilgliserol (45% dari total lipid),
fosfolipid (35%), kolesterol dan kolesterol ester (15%) serta asam lemak bebas (kurang dari
5%).
Masalah pengangkutan lipid dalam plasma darah yang bersifat aqueous tersebut dapat
terselesaikan dengan adanya pengangkut yang larut dalam air yaitu lipoprotein. Struktur umum
partikel lipoprotein terdiri dari inti hidrofobik yang tersusun dari triasilgliserol dan kolesterol
ester. Inti ini dikelilingi selapis permukaan lipid amfipatik (fosfolipid dan kolesterol) dengan
posisi gugus polarnya terletak di luar menghadap medium aqueous.1 Tinjauan pustaka ini
bertujuan untuk membahas struktur, fungsi, jenis, metabolisme pada lipoprotein dan enzim
yang berperan dalam metabolisme lipoprotein, serta akibat yang ditimbulkan jika terjadi
defisiensi enzim dan ciri-ciri kelainan pada metabolisme lipoprotein.

Struktur Lipoprotein
Secara garis besar partikel lipoprotein mengandung proporsi yang bervariasi dari 4
elemen utama, yaitu : Kolesterol, trigliserid, fosfolipid dan protein spesifik yang disebut
apoprotein.1
a. Trigliserida : Trigliserida (dalam bentuk triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah
gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.
b. Kolesterol : Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan
pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah.
c. Fosfolipid : Fosfolipid merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan bagian dari
membran sel makhluk hidup; bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol. Fosfolipid
memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga dari kerangka gliserol ditempati
oleh gugus fosfat yang terikat pada amino alkohol.
d. Apolipoprotein : Apolipoprotein adalah suatu protein di dalam tubuh yang membantu
transportasi lipid. Beberapa apoprotein bersifat menyatu (integral), dan tidak bisa dilepaskan,

2
sementara sebagian lagi (apoprotein perifer) dapat berpindah dengan bebas ke lipoprotein
lainnya.

Gambar 1. Struktur Lipoprotein.1

Fungsi Lipoprotein
Lipoprotein merupakan struktur untuk mengangkut lipid misalnya seperti triasligliserol
disekitar tubuh kedalam darah. Seluruh sel menggunakan dan mengandalkan lemak dan
kolestrol sebagai pembentuk untuk membuat membrane sel ganda yang menggunakan
keduanya untuk mengontrol kadar air internal dan zat yang larut dalam air serta elemen untuk
mengatur struktur internal dan sistem protein enzimatik.1,2
Partikel lipoprotein memiliki kelompok hidrofilik fosfolipid , kolesterol, dan apoprotein
yang diarahkan keluar. Karateristik tersebut membuat komponen tersebut larut dalam darah.
Lemak trigliserida dan ester kolesterol dibawa secara internal terlindungi oleh air oleh
monolayer fosfolipid dan apoprotein.
Interaksi protein membentuk permukaan partake, dengan enzim dalam darah, satu sama
lain, dan dengan protein spesifik pada permukaan sel menentukan apakah trigliserida dan
kolesterol akan ditambahkan atau dihilangkan dari partikel transportasi lipoprotein.2

Jenis - Jenis lipoprotein


Lipoprotein dalam tubuh manusia terbagi menjadi 5 golongan utama, yaitu :1-3
1. Kilomikron
Kilomikron merupakan lipoprotein terbesar dan paling ringan karena kaya akan TAG.
Kilomikron disintesis dalam sel epitel usus halus, mengangkut lipid dalam makanan yang
diabsorpsi dari usus ke pembuluh limfe, selanjutnya ke sirkulasi darah. 80-90% TAG dalam
kilomikron diambil jaringan dengan bantuan enzim lipoprotein lipase (LPL) di sel endotel
kapiler jaringan. Setelah kehilangan TAG kilomikron menjadi kilomikron remnant yang kaya

3
kolesterol kemudian mengikat pada reseptor di hati mengadakan endositosis, degradasi oleh
lisosom menjadi komponen – komponennya.
2. VLDL (very low density lipoproteins)
VLDL adalah lipoprotein yang dibentuk di hati yang kemudian akan diubah di pembuluh darah
menjadi LDL (low density Lipoproten). Bentuk Lipoprotein ini memiliki komponen kolesterol
paling banyak dan akan membawa kolesterol tersebut ke jaringan seperti dinding pembuluh
darah. VLDL berkaitan dengan penyakit DM dan penurunan HDL.
3. LDL (low density lipoprotein)
Sesuai dengan istilah penamaanya, kolesterol LDL (low density liporotein) ini memiliki kadar
protein lebih sedikit dan memiliki kandungan kolesterol lebih banyak. Dalam perjalanannya ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah, kolesterol ini memiliki sifat yang mudah sekali
menempel pada dinding pembuluh darah. Ketika proses penempelan pada dinding pembuluh
darah ini berakumulasi, timbunan tersebut menjadi plak lemak dan volumenya bertambah
hingga menyempitkan aliran dalam pembuluh darah. Ketika sebuah aliran dalam pembuluh
darah tersumbat, berbagai macam ancaman yang fatal berpotensi menyerang tubuh manusia.
Sebut diantaranya stroke, penyakit jantung koroner dan lainnya bahkan kematian. Akibatnya
kolesterol golongan LDL dewasa ini akrab dengan sebutan ‘si kolesterol jahat’.
4. HDL (high density lipoprotein)
Merupakan lipoprotein yang mengangkut kolesterol yang lebih sedikit. HDL sering disebut
sebagai kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol di pembuluh arteri
kembali ke liver untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap di
pembuluh arteri dan melindungi dari artherosklerosis.
5. IDL (intermediate density lipoprotein)
IDL merupakan sisa hasil metabolism dari VLDL. Asam lemak bebas diambil oleh jaringan
(otot, adiposa) kemudian dioksidasi untuk energi/ diesterifikasi kembali untuk disimpan. Pada
keadaan sesudah makan, asam lemak yang berlebih diambil jaringan adiposa untuk disimpan
sebagai TAG. Setelah kehilangan TAG, VLDL berubah menjadi VLDL remnant, 50% diambil
hati dengan cara endositosis melalui pengikatan dengan reseptor. Sisanya menjadi IDL setelah
kehilangan lebih banyak TAG dan fosfolipid, sehingga LDL yang kaya akan kolesterol bebas
dan ester: 60% diambil hati dengan cara endositosis, 40% diambil jaringan ekstrahepatik
dengan cara yang sama kemudian didegradasi oleh enzim lisosom sehingga kolesterol
dilepaskan sebagai kolesterol bebas untuk inkoporasi ke membran, sintesis hormon steroid atau
vitamin D, atau diesterifikasi untuk disimpan.

4
Gambar 2. Jenis lipoprotein berdasarkan ukuran dan dentisitas partikel.3

Metabolisme Lipoprotein
Metabolisme lipoprotein dapat dibagi atas tiga jalur yaitu jalur metabolisme eksogen,
jalur metabolisme endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Kedua jalur pertama
berhubungan dengan metabolisme kolesterol-LDL dan trigliserid, sedang jalur reverse
cholesterol transport khusus mengenai metabolisme kolesterol-HDL.3,4
Jalur Eksogen

Setelah makanan diurai oleh tubuh, uraian yang dihasilkan berupa trigliserida dan
kolesterol dikemas lagi dalam usus dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut
kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserida
dalam kilomikron tadi akan mengalami penguraian lebih lanjut oleh enzim lipoprotein lipase,
sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas yang
dihasilkan akan menembus jaringan lemak di bawah kulit dan sel otot untuk diubah menjadi
trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnant akan
dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol yang
mencapai organ hati akan diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus,
berfungsi seperti pembersih dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian
lagi dari kolesterol yang dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme lagi
kemudian menjadi asam empedu yang oleh organ hati akan didistribusikan ke jaringan tubuh
lainnya melalui jalur endogen.4

Jalur Endogen

Makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan kandungan karbohidrat yang banyak
akan diolah oleh hati menjadi asam lemak yang akhirnya akan terbentuk trigliserida.

5
Trigliserida tersebut akan ditransportasikan di dalam tubuh dalam bentuk lipoprotein yang
bernama VLDL (very low density lipoprotein). VLDL ini akan dimetabolisme kembali oleh
tubuh menjadi IDL (intermediate density lipoprotein) yang akan diproses kembali oleh tubuh
menjadi LDL (intermediate density lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. LDL tersebut akan
mendistribusikan kolesterol yang dimilikinya ke seluruh jaringan tubuh melalui sistem
peredaran darah untuk digunakan tubuh dan sebagian lagi akan dilepaskan di dalam darah.
Kolesterol yang dilepaskan tersebut kemudian akan berikatan dengan HDL (high density
lipoprotein) yang akan membawa kelebihan kolesterol tersebut dalam darah menuju hati untuk
diproses kembali. Trigliserid adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah
mengalami hidrolisis. Trigliserid kemudian masuk ke dalam plasma dalam 2 bentuk yaitu
sebagai klomikron berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak, dan sebagai VLDL yang
dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin. Trigliserid ini di dalam jaringan diluar hati
(pembuluh darah, otot, jaringan lemak), dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa
hidrolisis kemudian oleh hati dimetabolisasikan menjadi LDL. Kolesterol yang terdapat pada
LDL ini kemudian ditangkap oleh suatu reseptor khusus di jaringan perifer itu, sehingga LDL
sering disebut sebagai kolesterol jahat. Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan
diangkut oleh HDL ke hati untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak
empedu sehingga sering disebut sebagai kolesterol baik. Trigliserid adalah merupakan lemak-
lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan,
diet yang kaya dengan gula dan lemak serta gaya hidup yang senang untuk duduk saja. Tidak
diragukan lagi bahwa penambahan Trigliserid meningkatkan resiko perkembangan penyakit
jantung dan stroke. Terbukti bahwa orang-orang yang mempunyai Trigliserid tinggi juga
cenderung untuk mendapatkan tambahan-tambahan dalam tekanan darah dan resiko tambahan
untuk mengembangkan penyakit diabetes.4,5

Jalur Reverse Cholester Transport


HDL berasal dari usus halus dan hati, berbentuk gepeng dan memiliki sedikit sekali
kolesterol. HDL ini disebut dengan HDL Nascent (HDL muda). HDL Nascent akan mendekati
makrofag untuk mengambil kolesterol yang ada dalam makrofag. Setelah itu, HDL Nascent
akan berkembang dan berbentuk bulat menjadi HDL dewasa. Kolesterol bebas yang diambil
dari makrofag akan diesterifikasi oleh enzim lecithin cholesterol acyl transferase (LCAT)
menjadi kolesterol ester. HDL yang membawa kolesterol ester tersebut mengambil dua jalur.
Jalur pertama langsung masuk ke hepar, sedangkan jalur kedua, kolesterol ester yang dibawa
oleh HDL ditukar dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester

6
transfer protein (CETP), lalu trigliserid tersebut masuk ke hepar. Secara keseluruhan, fungsi
dari HDL adalah menyerap kolesterol dari makrofag untuk dikembalikan ke hepar.4-6

Gambar 3. Metabolisme Lipoprotein.6

Enzim yang Berperan pada Metabolisme Lipoprotein


Terdapat dua sistem enzim yang terlibat dalam metabolisme lipoprotein yaitu,
lipoprotein lipase (LPL) yang berperan dalam pelepasan asam lemak bebas dan gliserol dari
kilomikron dan VLDL ke dalam jaringan serta lecithin cholesterol acyl transferase (LCAT)
yang membentuk ester kolesteril dari kolesterol bebas dan asam lemak.7

Akibat Defisiensi Enzim yang Berperan dalam Metabolisme Lipoprotein


Defisiensi LPL (lipoprotein lipase) menunjukan penimbunan kilomikron yang dramatis
di dalam plasma yang akan menyebabkan peningkatan kadar lemak seperti kolesterol atau
trigliserida (hipertriasilgliserolemia).
Defisiensi LCAT (lecithin cholesterol acyl transferase) menyebabkan penurunan HDL
yang sangat nyata. Defisiensi enzim LCAT juga menyebabkan partikel lipoprotein abnormal
pada semua tipe yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengesterifikasi kolesterol bebas
sehingga terakumulasi di plasma. Secara klinis, defisiensi LCAT muncul pada awal masa anak,
seperti kekeruhan kornea, anemia, proteinuria, histiosit biru-laut pada sumsum tulang dan
limpa.7

7
Ciri - Ciri Kelainan Metabolisme Lipoprotein
Sesuatu hal yang berlebihan atau kurang akan menimbulkan suatu ketidaknormalan.
Keadaan ini juga berlaku pada manusia, terkait dengan kandungan lipoprotein dalam tubuhnya.
Ketika satu atau lebih jenis lipoprotein meningkat maka akan timbul kondisi
hiperlipoproteinemia, sedangkan bila konsentrasi suatu lipoprotein rendah maka akan terjadi
hipolipoproteinemia.8,9
Sampai saat ini dikenal 3 kelompok hipolipoproteinemia, yaitu:10
1. abetalipoproteinemia
Ciri-ciri : tidak adanya LDL, intestinum menimbun asilgliserol, berhubungan dengan
kerusakan dalam sintesis apo B.
2. hipobetalipoproteinemia
Ciri-ciri : konsentrasi LDL 10-50% dari normal, kilomikron tetap terbentuk.
3. defisiensi alfa lipoprotein
Ciri-ciri : menyebabkan penyakit Tangier, yaitu hampir tidak ada HDL, penderita cenderung
mengalami hipertriasilgliserolemia, tidak ada apo C-II, terdapat penimbunan kolesterol ester
dalam jaringan.
Dalam kelompok hiperlipoproteinemia dikenal adanya:10
1. Defisiensi lipase lipoprotein familial (Tipe II)
Menyebabkan pengambilan triasilgliserol dari darah terganggu. Kilomikron menumpuk
dalam darah yang disertai pula oleh peningkatan kadar VLDL. Penyakit ini disebabkan oleh
defisiensi apo C-II (kofaktor lipase lipoprotein).
2. Hiperkolesterolemia familial (Tipe II)
Merupakan suatu kelainan autosomal dominan dengan kelainan pada reseptor LDL.
Triasilgliserol dan kolesterol ester yang telah memasuki sel menumpuk di berbagai jaringan.
3. Hiperpoproteinemia familial (Tipe III)
Terdapat peningkatan kilomikron dan VLDL, menyebabkan hiperkolesterolemia dan
hipertriasilgliserolemia.
4. Hipertriasilgliserolemia familial (Tipe IV)
Triasilgliserol plasma dan VLDL meningkat. Biasanya dikaitkan dengan kegemukan,
diabetes melitus dan jantung koroner.
5. Hiperlipoproteinemia familial (Tipe V)
Kilomikron dan VLDL meningkat, sering dikaitkan dengan kegemukan dan diabetes.
Diduga juga disebabkan oleh produksi apo B yang berlebihan.

8
Kesimpulan
Lipid diangkut oleh lipoprotein plasma ke seluruh bagian tubuh untuk digunakan atau
sebagai simpanan. Setiap lipoprotein mempunyai komposisi dan fungsi tersendiri berkaitan
dengan jenis lipid yang diangkut. Dalam metabolisme lipoprotein melibatkan enzim lipoprotein
lipase dan lecithin kolesterol asiltransferase. Jika terjadi defisiensi enzim lipoprotein lipase
dalam darah akan menyebabkan peningkatan kadar lemak seperti kolesterol atau trigliserida
dalam darah karena kilomikron tidak dapat di degradasi. Hal ini menyebabkan terjadinya
hipertriasilgliserolemia.

9
Daftar Pustaka
1. Murray RK, Hartono A, Ronardy DH. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: EGC;
2009.h.152-94, 225-78.
2. Hall JE. Buku saku fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC; 2009. Hal 517-
537.
3. Harjasasmita. Ikhtisar biokimia dasar B. Jakarta: FKUI; 2006. Hal 33-6.
4. Campbell M.K, Farrell S.O. Biochemistry. 7th edition. USA: Brooks/Cole, Cengage
Learning. 2012. p.481-92.
5. Moran L.A, Horton H.R, Scrimgeour K. G, Perry M.D. Principles of biochemistry. 5th
edition. USA: Pearsons. 2012. p.475-514.
6. Garrett RH. Grisham CM. Biochemistry. 4th Ed. Brooks/ Cole Cengange Learning;
2010.p.542-45.
7. Wahab AS. Ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC; 2008.h.475.
8. Katzung, Bertram G. Farmakologi dasar dan klinik. Penerbit Salemba Medika: Jakarta;
2006. Hal 33-9.
9. Kliegman B, Nelson A. Ilmu kesehatan anak Nelson. Edisi 15 (3). Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2005.h 472-6.
10. Adam John MF. Dislipidemia. Dalam : Sudoyo Aru W, Setiyohadi Bambang, Alwi
Idrus dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Edisi IV, Jakarta : FK-UI, 2006.h
1926-58.

10

Anda mungkin juga menyukai