Anda di halaman 1dari 7

Skenario 12

Seorang ibu membawa bayi laki-laki 1 tahun dengan


keluhan kerak berwarna kuning kehijauan di sekitar
hidung dan mulut. Pasien menderita pilek sebelumnya
zz
sejak 1 minggu yang lalu.
Etiologi dan Epidemiologi

Bakteri gram positif, terutama


Penyebab kelompok Streptococcus B
hemolyticus.

- Higiene yang kurang


Faktor - Menurunnya daya tahan
(kurang gizi,anemia, DM,dll)
Predisposisi -Telah ada penyakit lain dikulit
(mudah infeksi)

Umur
Paling sering menyerang anak-
anak yang belum sekolah
(antara umur 2-5 tahun)

Jenis Kelamin Frekuensi pada laki-laki dan


wanita sama
Patofisiologi
Diagnosis Banding
Impetigo Krustosa Impetigo Bulosa Impetio Ulseratif / Dermatitis Atopik
Ektima
Streptococcus B Staphylococcus Streptococcus B Faktor internal &
hemolyticus aureus hemolyticus faktor eksternal
Wajah (sekitar Aksila, dada, Tulang kering dan Bayi (wajah) dan
lubang hidung dan punggung punggung kaki pada anak (bagian
mulut) fleksural ekstremitas )
Eritem & vesikel vesikel  bula Krusta tebal Gatal, penyebaran
yang cepat pecah berdinding kendur berwarma kuning, simetris di tempat
krusta kuning yang berisi cairan jika diangkat akan predileksi(sesuai
seperti madu, jika kuning jernih  tampak lekat dan usia), terdapat
dilepas tampak pecah  krusta ulkus yang dangkal dermatitis yang
erosi dibawahnya. kuning keemasan. (ulserasi). kronik-residif,
riwayat atopi pada
pasien atau
keluarga
Tata Laksana
Non medikamentosa:
 Menjaga kebersihan, memperbaiki nutrisi dan daya tahan tubuh.

Topikal
 Kompres terbuka dengan Kalium Permanganat (PK), 1:5000 atau 1:10000.
 Menggunakan salep atau krim asam fusidat 2% atau mupirosin 2%, oleskan 2-
3 kali sehari (7-10 hari).

Sistemik atau oral


1. Lini pertama (Bakterisid)
 Gol. Penisilin: amoxicillin + asam klavulanat, dosis 2 x 250-500 mg/hari
atau 20-40 mg/kgBB/hari (10 hari).
 Gol. Sefalosporin generasi 1: sefaleksin, dosis 40-50 mg/kgBB/hari (10
hari) atau klokasasilin.

2. Lini ke 2 (Bakteriostatik)
 Gol makrolid:
- Eritromisin : dosis 20-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis (5-7
hari)
Kesimpulan
Impetigo krustosa merupakan bentuk pioderma yang
paling sederhana, menyerang epidermis dengan
gambaran yang dominan ialah krusta dan
mengeluarkan cairan berwarna kuning madu.
Penyebabnya adalah Streptococcus β-hemolyticus.
Penularannya bisa melalui kontak secara langsung
ataupun melalui alat-alat yang terkontaminasi.
Pencegahan yang dapat dilakukan juga bisa menjaga
kebersihan lingkungan tempat tinggal dan kebersihan
diri. Prognosis penyakit ini umumnya baik, bila diterapi
secara tepat dan adekuat. Impetigo krustosa umumnya
sembuh tanpa penyulit dalam dua minggu, apabila
diobati secara teratur tanpa menimbulkan bekas luka.

Anda mungkin juga menyukai