Anda di halaman 1dari 91

Rencana Strategis Bisnis

(Revisi Tahun 2016)


2015 - 2019
RSUD Balikpapan
KATA PENGANTAR

Sesuai amanat Undang–undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaaan Badan Layanan
Umum (PPK –BLUD), serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, maka RSUD Langsa menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB). Demi
memenuhi kebutuhan masyarakat terutama masyarakat Kota Langsa akan pelayanan
rujukan Spesialistik serta sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Langsa, maka dibutuhkan perencanaan strategis yang baik
oleh RSUD Langsa. Perencanaan strategis berlandaskan terhadap faktor-faktor
eksternal dan internal rumah sakit.

RSB RSUD Langsa tahun 2018-2022 merupakan rencana kegiatan


pengembangan rumah sakit yang bersifat strategis untuk lima tahun kedepan. RSB
dibuat sebagai salah satu persyaratan administratif menjadi Rumah Sakit Umum Daerah
yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD). RSB ini merupakan RSB kedua yang pernah diajukan sebagai salah satu
persyaratan administratif dan selanjutnya digunakan sebagai dasar menyusun
Rencana Kerja dan Anggaran tahunan (RBA). Kami sampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga terwujudnya revisi RSB Rumah Sakit
Umum Daerah Langsa.

Demikian atas segala perhatiannya kami sampaikan terimakasih.

Langsa, November 2017


Direktur RSUD Langsa

dr. FARDHIYANI
NIP. 19690912 20011 2 001

Rencana Strategis Bisnis 2017–2022| i


RINGKASAN EKSEKUTIF

Dengan visi “Langsa Kota Jasa yang Berperadaban dan Islami” dalam 5 tahun ke
depan Rumah Sakit Umum Daerah Langsa menerapkan strategi mengoptimalkan
kualitas pelayanan melalui akreditasi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia,
pengembangan layanan baru, dan peningkatan kelas rumah sakit menjadi kelas B
Pendidikan pada tahun 2022. Berdasarkan hasil analisa matriks internal dan eksternal
SWOT maka Rumah Sakit Umum Daerah Langsa berada pada posisi kwadran 2, yaitu
dalam posisi yang masih perlu penguatan internal dan di lain pihak banyak peluang
yang dapat dicapai.

Pencapaian target volume pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Langsa pada
peningkatan kinerja pelayanan, dengan peningkatan rata-rata kunjungan rawat jalan,
rawat inap, dan IGD sebesar 25% setiap tahunnya. Disamping pencapaian target
volume pelayanan yang signifikan, peningkatan mutu pelayanan diharapkan
secara bertahap sesuai dengan standar pelayanan minimal, dan akan tercapai
seluruhnya dalam tahun 2022.

Peningkatan volume dan mutu pelayanan, serta asumsi kenaikan tarif,


berdampak pada peningkatan pencapaian target pendapatan Rumah Sakit Umum
Daerah Langsa pada tahun 2018 sebesar Rp 90.109.000.000,- (sembilan
puluh milyar seratus sembilan juta rupiah) menjadi Rp.172.620.538.547,- (seratus
tujuh puluh dua milyar enam ratus dua puluh juta lima ratus tiga puluh delapan ribu lima
ratus empat puluh tujuh rupiah) pada tahun 2022 atau rata-rata mengalami kenaikan
15% per tahun. Hal ini berdampak pada kemandirian dalam pembiayaan rumah sakit
yang ditunjukan dari rasio CRR sebesar ...... pada tahun 2018 menjadi ...... pada tahun
2022.

Biaya operasional pada tahun 2018 sebesar Rp. 90.109.000.000 menjadi sebesar
Rp 110.630.213.083 pada tahun 2022 atau mengalami kenaikan rata-rata 5% per tahun.
Kenaikan biaya ini masih lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan
pendapatan, yaitu rata-rata 15% per tahun.

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022 | iii


Untuk memenuhi sarana dan prasarana sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, rumah sakit membutuhkan belanja modal termasuk belanja modal
untuk

pengembangan Rumah Sakit Regional dengan realokasi sampai dengan tahun 2022
sebesar Rp 1.300.000.000.000,- atau rata-rata sebesar Rp 300.000.000.000 per
tahun. Keperluan belanja modal terbesar pada tahun 2019 sebesar Rp
500.000.000.000 dan terkecil pada tahun 2022 sebesar Rp 300.000.000.000.
Belanja modal ini diharapkan pembiayaannnya bersumber dari APBD/APBN
minimal 90%.

Untuk memenuhi persyaratan rumah sakit kelas B Pendidikan dan akreditasi,


disusun rencana kebutuhan Dokter Spesialis dan penambahan sarana prasarana.
Sampai dengan tahun 2022 dibutuhkan 43 dokter spesialis sehingga diperlukan
tambahan 7 dokter spesialis.

Dukungan dana APBD/APBN tetap diperlukan guna mendukung pengembangan


rumah sakit, berupa subsidi belanja pegawai sebesar 100%, belanja barang dan jasa
sebesar 50%, dan belanja modal sebesar 90% dari kebutuhan pembiayaan rumah sakit
setiap tahun.

Upaya pengembangan manajemen dititik beratkan dengan pendekatan empat


perspektif Balanced Scorecard yaitu, pada proses pembelajaran dan pertumbuhan,
proses bisnis internal, pendekatan pada kepuasan pelanggan dan efektivitas
pengelolaan keuangan sehingga, akan mampu dan mau meningkatkan kinerja
pelayanan, kinerja keuangan, dan kinerja manfaat.

Rencana operasional, rencana manajemen, dan rencana program strategis


yang tergambar selama 5 tahun untuk mencapai kinerja pelayanan, kinerja keuangan,
dan kinerja manfaat akan berhasil dicapai dengan syarat adanya komitmen penuh dari
semua sumber daya manusia untuk mewujudkan visi Rumah Sakit Umum
Daerah Langsa. Selanjutnya Rencana Strategis Bisnis ini perlu dievaluasi setiap tahun

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022 | iii


dan dapat direvisi menyesuaikan perkembangan atau perubahan yang terjadi
sehingga, dapat diimplementasikan dengan Rencana Bisnis dan Anggaran.

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022 | iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit,
menyebutkan bahwa Rumah Sakit mempunyai tugas untuk memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam Pasal 5 menyebutkan
bahwa fungsi Rumah Sakit adalah melaksanakan pelayanan kesehatan, pendidikan,
dan pelatihan sumber daya manusia bidang kesehatan dan penelitian serta
pengembangan teknologi di bidang kesehatan. Dalam upaya memberikan pelayanan
kesehatan yang paripurna diperlukan suatu perencanaan strategis yang searah
dengan perencanaan pembangunan kesehatan nasional dan daerah, melalui
program-program kesehatan dan merupakan kesatuan dari Rencana Pembangunan
Jangka menengah Daerah Kota Langsa.

Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu Institusi


Pemerintah merupakan suatu kewajiban dalam upaya mewujudkan sistem Tata
Kelola yang baik. RSB Rumah Sakit Umum Daerah Langsa berfungsi sebagai
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Tahunan atau Rencana Bisnis dan Anggaran
Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Langsa dalam rangka pelaksanaan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Disamping itu juga
sebagai dasar penilaian kinerja dan evaluasi Badan Layanan Umum Daerah
RSUD Langsa. RSB menjadi pedoman utama dan tolok ukur yang membantu
pimpinan untuk mengetahui arah perjalanan Institusi dalam mencapai visinya,
target kinerja jangka pendek, dan jangka panjang serta pengambilan
keputusan strategis bila terdapat perubahan atas dinamika yang terjadi.

Dalam rangka memenuhi prinsip Tata Kelola Institusi (Good Governance),


Rumah Sakit Umum Daerah Langsa menyusun Rencana Strategis lima
tahunan yang berisikan rencana program dan kegiatan strategis untuk lima
tahun kedepan.

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 1


1. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit
Dalam mewujudkan visi dan misi Kota Langsa, telah dilakukan upaya
pembangunan Rumah Sakit Regional yang bertujuan untuk meningkatkan
akses pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas. Lokasi Rumah Sakit
adalah di Jalan Ahmad Yani No.1, Kecamatan Langsa Kota. Status lahan milik
Pemerintah Kota Langsa. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan
peruntukan lahan sesuai Rencana Tata Ruang dan wilayah Kota Langsa, luas
dan status lahan, kondisi lahan, aksesibilitas dimana lokasi tersebut merupakan
jalan arteri primer, memudahkan masyarakat di wilayah Barat, Timur, Utara dan
Selatan untuk mencapainya, kemudahan utilitas kota seperti listrik, PDAM,
telepon, dan pengangkutan sampah. Pembangunan dilaksanakan di atas lahan
seluas ± 35.800 m², Luas bangunan 15.206, dengan jumlah Tempat Tidur (TT)
sebanyak 320 TT.

Berdasarkan SK Menkes Republik Indonesia No. 51/Men.Kes/SK/II/1979


tanggal 22 Februari 1979 diberikan status menjadi Rumah Sakit dalam klasifikasi
type C, kemudian pada tahun 1997 ditingkatkan klasifikasinya menjadi Rumah
Sakit type B Non pendidikan berdasarkan Surat keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 479/Men.Kes/SKV/1997 tanggal 20 Mei 1997. Kemudian
berdasarkan Kepres No. 40 tahun 2001 berubah status menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Langsa dan telah juga ditetapkan dengan Qanun Pemerintah
Kota Langsa No. 5 Tahun 2005, dan qanun Pemerintah Kota Langsa No.10 Tahun
2009 tentang rincian pokok dan fungsi pemangku jabatan struktural dilingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. Serta berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pedoman Penetapan dan Pelaksanaan Rumah
Sakit Rujukan Regional di Aceh.

B. Tujuan Rencana Strategis Bisnis (RSB)


Rencana Strategis Bisnis (RSB) Rumah Sakit Umum Daerah Langsa disusun
untuk bisa menjadi instrumen navigasi bagi pimpinan dan manajemen rumah sakit
dalam menentukan kebijakan, program, dan rencana kerja operasional. Selain itu,
dapat menjadi pedoman kerja bagi direktur dan jajarannya dalam
Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 2
menyelaraskan proses penyusunan anggaran dan program kerja masing-masing
instalasi, terutama unit pelayanan strategis yang akan menjadi sumber pendapatan
utama (revenue centre) rumah sakit. Secara umum penyusunan RSB RSUD
Langsa bertujuan untuk mendapatkan :

1. Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan, selama


periode lima tahunan yang sejalan dengan Rencana Aksi Ditjen Bina Upaya
Kesehatan.
2. Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu
Rumah
Sakit Umum Daerah Langsa.
3. Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan misi RSUD Langsa
dalam pencapaian visi yang telah ditentukan.
4. Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan
para
stakeholder di RSUD Langsa.
5. Sebagai dasar untuk penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA).

Dalam pola pengelolaan keuangan BLUD sesuai Peraturan Pemerintah Nomor


23 tahun 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
tahun
2012 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007, rumah sakit
diberikan beberapa keleluasaan atau fleksibilitas serta penggunakan tarif sesuai
dengan Peraturan Walikota. Namun sebagai pengimbangnya, Rumah Sakit
dikendalikan secara ketat dalam perencanaan, penganggaran, dan
pertanggungjawabannya. Mengingat hal-hal tersebut maka Rumah Sakit
Umum Daerah Langsa menyusun Rencana Strategis Bisnis untuk mencapai visi,
misi, dan tujuannya.

C. Landasan Hukum

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 3


Adapun landasan hukum RSB RSUD Langsa tahun 2018-2022 adalah
sebagai berikut :

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 4


a. 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844)
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
c. Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2001
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
e. Peraturan pemerintah republik indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 48)
f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangandan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614)
g. Qanun Kota Langsa No 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Kota Langsa 2007-2027 (Lembaran Kota Tahun 2013 Nomor 2)
h. Qanun Kota Langsa No 3 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kota Langsa Tahun 2012-2017 ( Lembaran Kota Tahun 2013
Nomor 3)

D. GAMBARAN SINGKAT BISNIS RSUD LANGSA


1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI RSUD LANGSA

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 5


a. Tugas
RSUD Langsa mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan yang berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat serta melaksanakan
upaya rujukan.
b. Fungsi
Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, RSUD Langsa
mempunyai fungsi:
1) Penyelenggaraan Pelayanan Medis;
2) Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis;
3) Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan;
4) Penyelenggaraan Pelayanan Upaya Rujukan;
5) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan;
6) Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan;
7) Penyelenggaraan Administrasi Umum, Kehumasan, Kepegawaian dan Keuangan

2. Jenis Pelayanan Rumah Sakit


Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Langsa terdiri dari ruang rawat
inap, rawat jalan, ruang gawat darurat, ruang rawat intensif, kamar operasi,
kamar bersalin, dan instalasi penunjang yang terdiri dari laboratorium,
radiologi, instalasi farmasi, rekam medis, dan instalasi gizi. Sarana penunjang
lainnya seperti instalasi pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit,
instalasi laundri, unit ambulans, instalasi forensik, instalasi pengolahan limbah,
mushola dan kantin.

Pelayanan yang tersedia di RSUD Langsa :

(1) Pelayanan Gawat darurat 24 jam


(2) Pelayanan Rawat jalan :
a. Pelayanan Poliklinik Spesialis terdiri dari :
(a) Spesialis Anak
Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 6
(b) Spesialis Bedah Umum
(c) Spesialis Kebidanan dan Kandungan
(d) Spesialis Penyakit Dalam
(e) Spesialis Penyakit Paru
(f) Spesialis Penyakit Syaraf
(g) Spesialis Mata
(h) Spesialis Kulit
(i) Spesialis Kesehatan Jiwa
(j) Spesialis Bedah Mulut
(k) Spesialis Orthodonti
(l) Spesialis Bedah Orthopedi
(m) Spesialis Rehabilitasi
Medik b. Pelayanan Rehabilitasi
medik
c. Pelayanan Kamar Bedah
d. Pelayanan Rawat Inap :

a.

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 7


(a) Ruang Rawat Inap Gaharu
(b) Ruang Rawat Akasia
(c) Ruang Rawat Inap Bengkirai Anak
(d) Ruang Rawat Inap Bengkirai Gabung
(e) Ruang Rawat Inap Ebony
(f) Ruang Rawat Inap ICU, NICU dan PICU
e. Pelayanan Penunjang
(a) Laboratorium
(b) Radiologi
(c) Konsultasi Gizi dan Pelayanan Gizi
(d) Instalasi Perbaikan Sarana Rumah Sakit
(e) Instalasi Forensik
(f) CSSD dan Laundri
(g) Ambulans Rujukan 24 jam

3. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang
sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik
institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan
perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang
dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan
organisasi itu. SDM saat ini di RSUD Langsa sebagian besar didominasi oleh
tenaga Non PNS. Untuk tenaga PNS hanya 52,6 % dari seluruh tenaga yang
ada.

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 8


Tabel 1.1 SDM RSUD Langsa tahun 2018

No Uraian PNS Non PNS Jumlah


1 Dokter Umum 12 11 13
2 Dokter Spesialis 24 5 23
3 Dokter Gigi 5 0 4
4 Perawat 213 96 120
5 Bidan 31 7 19
6 Perawat Gigi 5 0 2
7 Apoteker 2 4 6
8 Teknik Farmasi 2 6 8
9 Kesehatan Masyarakat 0 2 2
10 Kesehatan Lingkungan 1 1 2
11 Nutrisionis 3 0 3
12 Dietisien 1 0 1
13 Radiografer 4 0 4
14 Teknisi Elektromedis 1 0 1
15 Analis Kesehatan 3 4 7
16 Rekam Medis 2 0 2
17 Fisioterapis 1 0 1
18 S1 Akuntansi 0 4 4
19 S1 Kehutanan 0 1 1
20 S1 Komputer 0 1 1
21 S1 Profesi Akuntansi 0 2 2
22 S1 Sastra Inggris 0 1 1
23 S1 Teknik Kimia 0 1 1
24 S1 Teknik Mesin 0 1 1
25 S1Teknik Pertambangan 0 1 1
26 S1 Administrasi Negara 0 1 1

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022 | 9


27 S1 Ekonomi 0 2 2
28 S1 Ilmu Komunikasi 0 1 1
29 S1 Teknik Informatika 0 2 2
30 S1 Pertanian 0 1 1
31 S1 Psikologi 0 1 1
32 SMK 0 31 31
33 SMU 0 25 25
34 SMP 0 3 3
Jumlah 78 219 297

4. Visi dan Misi RSUD


(1) Visi yang ingin dicapai oleh RSUD Langsa adalah “Langsa Kota Jasa
yang Berperadaban dan Islami.”

Indikator RSUD Langsa sebagai RSUD yang memberikan jasa:


a. Banyaknya pasien yang datang dari kabupaten lain.
b. Family folder meningkat.
c. Sebagai pusat rujukan untuk wilayah Timur Aceh dan
sekitarnya.
d. Meningkatnya jumlah kemitraan.

Indikator RSUD Langsa sebagai RSUD yang berperadaban :


a. Memberikan pelayanan yang adil, terbuka dan demokratis.
b. SDM yang profesional dengan kompetensi yang baik.
c. Mengutamakan kepentingan pasien

Indikator RSUD Langsa sebagai RSUD yang islami:


a. Memberikan pelayanan yang islami.
b. Mengutamakan norma-norma
agama
Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 11
(2) Misi
Misi yang diemban oleh RSUD Langsa adalah :
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,
terjangkau, profesional, dan berorientasi pada pasien;
b. Mengembangkan pelayanan unggulan yang inovatif;
c. Menyelenggarakan kemitraan pelayanan dan pendidikan
kesehatan dengan stakeholder;
d. Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada
lingkungan sehat.

5. Motto

Motto RSUD Langsa

Motto RSUD Langsa yaitu SERAMBI yang berarti Senyum, Efisien, Ramah, Aman,
Mudah, Bermutu dan Islami yang artinya memberikan Pelayanan kepada pasien dan
masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit melalui pendekatan yang islami untuk
menjaga kesehatan bagi yang sehat, memotivasi untuk kesembuhan bagi yang sakit
dengan penuh empati dan kasih sayang tanpa mengesampingkan kegiatan
pengembangan untuk peningkatan layanan kepada masyarakat di wilayah timur Aceh
pada khususnya.

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 11


6. Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Langsa

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 12


Berdasarkan Peraturan Walikota Langsa Nomor 66 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Langsa, terdiri atas :

(1) Direktur
(2) Wakil Direktur Administrasi dan Umum
(3) Wakil Direktur Pelayanan

(4) Bagian Tata Usaha :


a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Kepegawaian

(3) Bagian Penyusunan Program


a. Sub Bagian Bina Program
b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
(4) Bagian Keuangan
a. Sub Bagian Verifikasi
b. Sub Bagian
(5) Bidang Pelayanan Medis
a. Seksi Rawat Inap dan Rawat Jalan
b. Seksi
(6) Bidang Keperawatan
a. Seksi
b. Seksi
(7) Kelompok Jabatan Fungsional
a. Komite Medik
b. Satuan Pengawas Internal (SPI)
c. Komite
Keperawatan d.
Instalasi-instalasi

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 13


BAB II
ANALISA LINGKUNGAN BISNIS

Analisa lingkungan bisnis merupakan identifikasi dan pengukuran faktor-faktor


yang mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan perencanaan bisnis.
Analisa lingkungan bisnis terdiri dari analisa eksternal dan analisa internal. Analisa
eksternal terdiri dari ancaman (threats) dari para pesaing serta peluang
(opportunities) yang ada di pasar, sedangkan analisa internal merupakan kegiatan
yang mengidentifikasi kelemahan (weakness) dan kekuatan (strength). Tujuan
analisa lingkungan bisnis adalah menetapkan posisi Rumah Sakit Umum Daerah
Langsa sebagai entitas bisnis serta menetapkan strategi untuk mencapai visi
dan misi RSUD Langsa. Setelah strategi ditetapkan, selanjutnya diwujudkan dalam
pelaksanaan rincian operasional yang berupa program-program dan kegiatan-
kegiatan.

A. Analisa Lingkungan Eksternal


1. Demografi
Kota Langsa merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh. Kota
Langsa memiliki penduduk sekitar 189.073 jiwa. Dengan semakin
bertumbuhnya perekonomian terutama sejak diberlakukannya otonomi
daerah, Kota Langsa terus-menerus dibanjiri oleh pendatang dari berbagai
daerah, sehingga kota Langsa termasuk kota yang memiliki persoalan yang
termasuk kompleks di bidang kesehatan. Kota Langsa secara astronomis
terletak di antara 04° 24’ 35,68’’ – 04° 33’ 47,03” Lintang Utara dan

97° 53’ 14,59’’ – 98° 04’ 42,16’’ Bujur Timur, dengan ketinggian
antara 0 – 25 m di atas permukaan laut dan termasuk dalam
wilayah Administrasi Provinsi Aceh dengan luas wilayah 262,41 KM2.

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 14


Gambar 2.1 Peta Kota Langsa

Langsa Barat

Langsa Baro

Langsa Kota

Langsa
Langsa Lama Timur

Sumber : https://maps.google.com/

Kota Langsa memiliki luas wilayah 239,83 km2, dengan kepadatan


2
penduduk 2018 adalah 1.330 jiwa/km . Proporsi jumlah penduduk Kota

Langsa tertinggi di Kecamatan Langsa Baro yaitu 28,17 %


sedangkan terendah di Kecamatan , sedangkan
kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan ............................ (11.627
2 2
jiwa/Km ) dan terendah di Kecamatan .................. (482 jiwa/Km ). Hal ini
terkait dengan luas wilayah di ........................... yang hanya seluas
2
9,97 Km dengan jumlah penduduk menduduki nomor 3 setelah
Balikpapan
Selatan. Serta kondisi gegrafis ............................ yang berada dipusat kota
yang berdekatan pusat bisnis dan pemerintahan Kota Langsa sehingga
menjadikan wilayah ini paling banyak penduduk Kota Langsa bertempat
tinggal.

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 15


2. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Penduduk di Langsa tahun 2018 berdasarkan data
tahun 2014 adalah 704.371 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan
penduduk tahun 2014 sebesar 5,10%. Data perkembangan penduduk
Kota Langsa tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Data Jumlah Penduduk tahun 2017-2018
TAHUN JUMLAH PERTUMBUHAN (%)
2012 635.199 -0,6
2013 669.685 5,29
2014 704.371 5,10
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kota Langsa
Jumlah Penduduk Kota Langsa akhir tahun 2014 per 31
Desember mengalami penurunan pertumbuhan penduduk tahun 2013.
Pertumbuhan penduduk Kota Langsa yang tinggi dikarenakan
tingginya arus pendatang ke Kota Langsa dan apabila
dibandingkan dengan jumlah kelahiran yang ada di kota Langsa, maka
pertumbuhan pendatang dua kali dari pertumbuhan kelahiran. Hal
ini tidak terlepas dari perekonomian kota yang bertumpu pada sektor
industri yang didominasi minyak dan gas, perdagangan, dan jasa
sehingga memicu penduduk pendatang untuk mencari penghidupan
yang lebih baik.
Grafik 2.1 Penduduk Kota Langsa

Jumlah Penduduk Kota Langsa


Tahun 2016- 2018

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 16


669685 704371
635199

2012 2013 2014

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Langsa

Rencana Strategis Bisnis 2018–2022| 17


3. Tingkat Pendidikan
Peningkatan sumber daya manusia tidak terlepas dari standar minimal
pendidikan. Di Kota Langsa pada tahun 2017 presentase terbesar dari
penduduk yang tamat pendidikan adalah pendidikan SLTA sebesar 46,22%,
sedangkan yang terendah adalah Perguruan Tinggi (PT) 10,8%.
Grafik 2. 2 Penduduk Kota Langsa berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2014

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2017


90000
80000
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
tdk/bl belum Tamat SLTP SLTA Diplom Akade Diplom S2 S3
m tamat SD a I/II mi a IV/S1
sekola SD/Sed /Diplo
h erajat ma III
laki 2194 212 32647 30443 87662 167 7338 18134 1100 11
perempuan 2025 98 11565 5746 11704 53 1469 2327 98 2

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kota Langsa

4. Sex Ratio Penduduk


Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin yaitu, penduduk laki-
laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan sedangkan sex ratio
berdasarkan kecamatan di Kota Langsa tertinggi di kecamatan ...............
Tabel 2.2 Jenis Kelamin dan Sex Ratio Kota Langsa Tahun 2017

KECAMATAN LAKI LAKI PEREMPUAN SEX RATIO

Langsa Timur 43.043 38.537 111,69


Langsa Barat 76.194 69.721 109,28
Langsa Kota 80.472 74.436 108,11
Langsa Baro 54.321 49.984 108,68
Langsa Lama 61.931 57.870 107,02
Total 367.966 338.448 108,72
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

5. Sosial Ekonomi
Kondisi Perekonomian Kota Langsa relatif cukup baik. Hal itu
ditunjukkan dari perkembangan yang cukup memuaskan dengan
pertumbuhan ekonomi daerah (dengan migas) tahun 2014 mencapai 3,68 %
lebih tinggi dari tahun 2013 yang besarnya 5,20 % dan pertumbuhan
ekonomi daerah (tanpa migas) itu tahun 2014 mencapai 6,33 % lebih tinggi
dari tahun 2013 yang besarnya 7,06 %.
Grafik 2.3 PDRB / Kapita Kota Langsa Berdasar Harga Berlaku
60.000.000.000

50.000.000.000

40.000.000.000

30.000.000.000

20.000.000.000

10.000.000.000

-
2011 2013 2014

Sumber : BAPEDA Kota Langsa Dalam Angka

6. Derajat Kesehatan
a) Angka Morbiditas
Pola penyakit yang mendominasi di Kota Langsa merupakan
penyakit degeneratif. Untuk penyakit menular atau tropikal tidak begitu
mendominasi pola penyakit yang terjadi saat ini. Berdasarkan pola
penyakit ini dapat dijadikan alternatif untuk menentukan layanan
unggulan dari rumah sakit.
Grafik 2.4 10 Penyakit Terbanyak di Kota Langsa tahun 2017
Data 10 Besar Penyakit di Kota
Langsa Tahun 2017
97782

49873
23634 19488 18267 16625 15357 12464 11606 10111

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kota Langsa

b) Angka Kematian
Derajat kesehatan yang optimal dilihat dari unsur kualitas
hidup serta unsur mortalitas yang mempengaruhinya seperti morbiditas
dan status gizi. Kualitas hidup yang digunakan adalah angka kematian
bayi per 1000 kelahiran hidup, angka kematian balita per 1000
kelahiran hidup dan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran.
Tabel 2.3 Angka Kematian
INDIKATOR 2012 2013 2014
Angka Kematian
5/1000 KH 11/1000 KH 11/10
Bayi
00 KH
Angka Kematian
0,05/1000 1/1000 0/1000
Balita
Angka Kematian
69/100.000 KH 79/100.000 KH 124/100.000 KH
Ibu
Angka kematian
Umum di 1164 1.001 992
Puskesmas
Angka Kematian
418 222 295
di Rumah sakit
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kota Langsa
7. Kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Kota
a) Kebijakan Pusat
(1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
(2) Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
(3) Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran.
(4) Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial.
(5) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
(6) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang telah diubah
menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
(7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah.

b) Subsidi APBD dan APBN


Sebagai Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah dan mengingat
pendapatan fungsional RSUD yang hanya mampu untuk mencukupi
kebutuhan operasional rutin dan belum memungkinkan untuk investasi
maka, bantuan dana APBD dan APBN selain gaji sangat dibutuhkan
untuk mendukung kelancaran pelayanan publik khususnya di bidang
pelayanan kesehatan rujukan.

8. Teknologi Informasi dan Kesehatan


a) Teknologi Peralatan Kesehatan
Mengingat pelayanan kesehatan sangat sarat dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka mutu dalam memberikan pelayanan
kesehatan haruslah memenuhi kaidah ilmu pengetahuan dan
tekhnologi kedokteran yang terus berkembang.
b) Teknologi Informasi Kesehatan
Untuk peningkatan mutu pelayanan, perlu adanya sistem
informasi kesehatan yang terintegrasi dalam satu sistem yang
terkomputerisasi. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan data yang
akurat dan akuntabel dalam proses pengambilan keputusan. Pada saat
awal diresmikan RSUD Langsa menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) pada tahun 2014 telah dibangun sistem informasi dan
manajemen rumah sakit, tetapi belum optimal.

9. Peta Persaingan
Fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang berada di wilayah Kota
Langsa ada 1 Rumah Sakit Pemerintah dan 3 Rumah Sakit Milik Swasta.
Ketersediaan TT dari seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas di kota Langsa
yaitu 1660 TT, jika di kaji dengan standar WHO yaitu 1 TT untuk 1000
Penduduk, maka jumlah TT di kota Balikpapan sudah melebihi dari standar
yang seharusnya 704 TT, sementara Puskesmas memiliki 27 sedangkan
jumlah Dokter Praktek Swasta 634 Orang dan Bidan praktek swasta 77
orang. Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kota Balikpapan telah
tersebar di seluruh wilayah kecamatan, termasuk pelayanan kesehatan
khusus bagi Ibu dan anak. Kecamatan yang paling banyak sarana
pelayanannya adalah Kecamatan Langsa Kota, dimana sarana pelayanan
tersebut mudah diakses oleh seluruh penduduk dengan menggunakan
transportasi darat.
Tabel 2.4 Sarana Kesehatan di Kota Langsa
Jumlah
No Uraian Keterangan
Faskes

1 RSUD Kab/Kota 1
2. RS Swasta 4

3. Puskesmas 5
Klinik Kesehatan
4. 63
/Balai Pengobatan
Praktek Dokter
5. 365
Umum
Praktek Dokter
6. 119
Spesialis
7. Praktek Dokter Gigi 150
8. Praktek Bidan 77
Sumber: Bidang PSDK DKK Langsa

10. Data Pelanggan Rumah Sakit Kota Balikpapan


Tabel berikut menggambarkan bahwa presentase kunjungan terhadap
jumlah penduduk yang memanfaatkan rumah sakit pada tahun 2017
mencapai 124,44%. Presentase tersebut mengalami kenaikan dibandingkan
tahun 2013 seiring dengan telah diberlakukannya Jaminan Kesehatan
Nasional per 1 Januari 2014. Masyarakat secara sadar dan mandiri
bertahap mendaftarkan diri menjadi peserta JKN, sehingga animo takut
berobat ke RS karena biaya yang tinggi bisa teratasi dengan menjadi
Peserta JKN dengan Alur Pelayanan Kesehatan sesuai aturan yang berlaku.
Tabel 2.5 Pemanfaatan Pelayanan Rumah Sakit di Kota Langsa
Jumlah Kunjungan
Jumlah
Tahun Frekwensi ( X )
Penduduk
R.Jalan R.Inap Total

2012 604.390 645.358 68.145 713.503 1,18

2013 669.685 725.376 70.819 796.195 1,19

2014 633.222 706.638 81.368 788.006 1,24

Sumber: Sub Bagian Perencanaan DKK


11. Proporsi Anggaran Kesehatan Pemerintah Kota
Alokasi Anggaran Kesehatan khususnya bersumber dari APBD Kota
Langsa tahun 2017 mengalami kemunduran dibandingkan pada tahun 2016
hal ini dikarenakan defisit dan pemotongan DAU pada APBD dan proporsi
anggaran pembangunan kesehatan terhadap keseluruhan APBD Kota
Langsa mengalami peningkatan.
Tabel 2.6 Proporsi Alokasi Anggaran Kota Langsa untuk Kesehatan

Tahun APBD Kesehatan APBD Kota %

2012 127.260.323.400,40 2.399.400.871.072,42 5,30

2013 151.420.672.221,51 6.167.626.103.188,40 2,46

2014 195.313.314.483,00 3.171.727.528.472,00 6,16

Sumber: Sub. Bagian Perencanaan DKK

Grafik 2.5 Proporsi APBD Kota Langsa untuk Kesehatan

7.000.000.000.000

6.000.000.000.000

5.000.000.000.000
4.000.000.000.000
APBD Kesehatan
3.000.000.000.000 APBD Kota

2.000.000.000.000

1.000.000.000.000

-
2012 2013 2014
12. Ketersediaan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan Tahun 2017 di
Kota Langsa
Tabel 2.7 Ketersediaan SDM bidang kesehatan tahun 2017 di Kota Langsa
Rasio tenaga / 100.000
No Jenis Tenaga Jumlah
penduduk
1 Dokter Umum 651 0,00651
2 Dokter Spesialis 136 0,00136
3 Dokter Gigi 213 0.00213
4 Apoteker 228 0,00228
5 Asisten Apoteker 120 0,00120
6 Bidan 798 0,00798
7 Perawat 1016 0,01016
Perawat Gigi 45 0,00045
8 Tenaga Gizi 63 0,00065
9 Tenaga Kesehatan 15 0,00015
Masyarakat dan Sanitasi
Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan Kota Langsa

13. Analisis Peluang Bisnis


Tabel 2.8 Data Tempat Tidur dan Kunjungan Rumah Sakit Kota Langsa

Jumlah Pelayanan
Rumah Sakit Kelas Kunjungan
Tempat Tidur Unggulan

RSUD Langsa B 512 146.470 Stroke

RS Cut Mutia C 250 140.787


RS Cut Nyak Dhien D 65 22.748

RS UMMI C 183 219.230 Hyperbarik


Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan Kota Balikpapan
Sarana pelayanan rumah sakit yang ada di Kota Langsa telah tersebar
di seluruh wilayah Kecamatan, termasuk pelayanan kesehatan khusus bagi
ibu dan anak. Kecamatan yang paling banyak sarana pelayanannya adalah
kecamatan Langsa Kota dan Langsa Barat dimana sarana pelayanan
kesehatan tersebut mudah di akses oleh seluruh penduduk dengan
menggunakan transportasi darat.
B. Analisa Lingkungan Internal
Analisa lingkungan internal akan mencari seberapa besarkah kekuatan yang
di miliki RSUD Balikpapan sekaligus seberapa besar kelemahan yang masih
ada, supaya dapat disusun suatu strategi memaksimalkan kekuatan dengan
menangkap peluang seoptimal mungkin guna mengurangi kelemahan,
mengantisipasi ancaman dengan tujuan mewujudkan visi RSUD Balikpapan.
Secara umum sebagian besar pasien yang datang di RSUD Balikpapan adalah
Pasien BPJS. Secara lebih detail komposisi pasien ditunjukkan melalui tabel
sebagai berikut:

Tabel 2.10 Komposisi Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD Langsa
Tahun 2017
Cara Bayar Pasien Tahun 2017 %
BPJS 26.516 77,26
Umum 5.276 15,37
Jampersal 204 0,59
Lain - Lain 2.324 6,77
Total 34.320 100

Komposisi Pasien BPJS yang terbanyak sebesar 77,26%, dibandingkan dari


pasien lain, dimana Pasien Umum 15,37%, pasien Jampersal 0,59%, dan
pasien lain-lain 6,77%, dengan dimulainya Jaminan Kesehatan Secara Nasional
pada tahun 2014.

1. Pencapaian Kinerja Layanan


Kinerja Pelayanan medik dapat dilihat dari kunjungan pelayanan
rawat jalan dan rawat inap.
a) Kinerja Pelayanan Rawat Jalan tahun 2017, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.11 Kunjungan Rawat jalan RSUD Langsa
Kunjungan Kunjungan Total
No Poli Rawat Jalan
Pasien BPJS Pasien Umum Kunjungan

1 Poli Penyakit Dalam 4.856 158 5.014


2 Poli Bedah Umum 1.407 106 1.513
3 Poli Obgyn 2.184 248 2.432
4 Poli Anak 852 503 1.355
5 Poli Mata 689 67 756
6 Poli Kulit 1.312 256 1.568
7 Poli Paru 1.436 78 1.514
8 Poli Syaraf 1.187 49 1.236
Poli Rehabilitasi
9 2.035 25 2.060
medik
10 Poli gigi Spesialis 2.125 196 2.321
11 Poli Bedah Tulang 575 78 653
12 Poli Bedah anak 270 19 289
13 Poli kesehatan Jiwa 43 23 66
14 Poli MCU 0 837 837
Total Kunjungan 18.971 2.643 21.614
Persentase Kunjungan 87,77% 12,23% 100,00%

Kunjungan Pasien Rawat Jalan pada tahun 2015 yang


terbanyak adalah poli penyakit dalam karena sebagai Rumah Sakit
pusat rujukan berjenjang dengan kasus 10 besar penyakit terbanyak
di Kota Langsa adalah penyakit degeneratif yang memerlukan
perawatan berulang. Dari total kunjungan sebanyak 21.614 yang
terbanyak adalah pasien JKN sebesar 87,77% dan sisanya pasien
umum dan lainnya sebesar 12,23%.

b) Kinerja Pelayanan Rawat Inap RSUD Langsa Tahun 2017


Tabel 2.12 Kinerja Pelayanan Rawat Inap RSUD Langsa

No Kegiatan Satuan Px BPJS Px Umum Total Px


Ruang Selanga Hari
1 1.074 317 1.391
rawat
Ruang Ie Mawoe Hari
2 502 149 651
rawat
Ruang Siyung yung Hari
3 1.492 440 1932
rawat
Hari
4 Ruang Sikicek 339 101 440
rawat
Hari
5 Ruang ICU 158 47 205
rawat
Hari
6 Ruang VK 587 61 648
rawat
Hari
7 Ruang Perinatologi 623 184 807
rawat

8 BOR % - - 62,89

9 ALOS Hari - - 3,06

10 TOI Hari - - 2,94

11 BTO Kali - - 6,22

0
12 GDR / 00 - - 1,90

0
13 NDR / 00 - - 0,66

Total Jumlah Pasien Pasien 4.775 1.299 6.074

Jumlah TT TT - - 99

Data pengguna rawat inap RSUD Langsa terbanyak adalah di


ruang rawat .......... dan .......... Hal ini disebabkan karena ruang
rawat inap tersebut diperuntukkan untuk kasus penyakit
dalam dikaitkan dengan jumlah kasus penyakit dalam yang banyak.
BOR rumah sakit sudah memenuhi standar nasional dengan
ketersediaan jumlah bed hanya 99 buah dan diperlukan
pengembangan lagi dengan penambahan jumlah bed baru untuk
mengantisipasi jumlah kunjungan rumah sakit yang terus
meningkat. Proporsi pasien BPJS adalah
78,61% dan pasien umum dan lainnya adalah 21,39%.

c) Kinerja Pelayanan Penunjang


Tabel 2.13 Kunjungan Penunjang Medis RSUD Langsa Tahun
2017
Jumlah PX Jumlah PX
No Pemeriksaan Total PX
BPJS Umum
1 Laboratorium 54.815 16.135 70.950
2 Radiologi 1.865 550 2.415
3 Farmasi 38.299 6.630 44.929

Total 94.979 23.315 118.294


Persentase 80,29% 19,71% 100,00%

Jumlah kunjungan pelayanan penunjang mencerminkan


efisiensi tambahan pemeriksaan untuk penunjang diagnostik
sehingga, besar kecilnya capaian pelayanan penunjang bukan
gambaran naik atau turunnya kinerja pelayanan. Proporsi pasien
BPJS adalah 80,29% dan pasien umum dan lainnya adalah
19,71%.

d) Kinerja Pelayanan Gawat Darurat dan Kamar Operasi Tahun 2017


Tabel 2.14 Kinerja Layanan Gawat Darurat dan Kamar Operasi Tahun
2017
Jumlah PX Jumlah PX
No Kinerja Kegiatan Total PX
BPJS Umum
1 Kunjungan IGD 5.551 1.635 7.186
2 Operasi Besar 930 64 994
3 Operasi Sedang 145 12 157
4 Operasi Kecil 75 9 84
Total Operasi 6.701 1.720 8.421
Persentase 79,57% 20,43% 100,00%

Dari data di atas terlihat Kinerja Instalasi Bedah sentral


didominasi dengan tindakan operasi besar sebesar 80,48%. Kunjungan
Pasien IGD cukup tinggi, karena sistem triase RS belum dilaksanakan
secara maksimal dimana masih banyak kasus-kasus non Emergency
BPJS yang masih dilayani. Proporsi pasien BPJS adalah 79,57% dan
pasien umum dan lainnya adalah 20,43%.
Tabel 2.15 Pendapatan Tahun 2017
No Uraian Pendapatan Persentase Persentase
(Rp) Sub Total Total

PENDAPATAN JASA LAYANAN


1 BPJS
Rawat Jalan 4.503.736.960,00 21,99% 17,71%
Rawat Inap 15.957.066.100,00 77,91% 62,76%
Ambulance 20.125.000,00 0,10% 0,08%
Alkes 700.000,00 0,00% 0,00%
Ketenagakerjaan 365.220,00 0,00% 0,00%
Jumlah 20.481.993.280,00 100,00% 80,55%
2 Umum
Rawat Jalan 1.665.216.571,47 36,64% 6,55%
Rawat Inap 2.879.850.214,74 63,36% 11,33%
Jumlah 4.545.066.786,21 100,00% 17,88%
3 Jamkesprov
Rawat Jalan 36.110.358,60 9,44% 0,14%
Rawat Inap 346.225.503,25 90,56% 1,36%
Jumlah 382.335.861,85 100,00% 1,50%
4 Jasa Raharja
Rawat Inap 17.354.403,00 100,00% 0,07%
Jumlah 17.354.403,00 100,00% 0,07%
Jumlah (1+2+3+4) 25.426.750.331,06 98,64% 100,00%
5 PENDAPATAN
111.792.272,00 0,43%
KERJASAMA
6 PENDAPATAN
237.740.395,82 0,92%
LAIN-LAIN
Total 25.776.282.998,88 100,00%

e) Pencapaian Kinerja Keuangan


Pendapatan keuangan pada tahun 2017 terbesar adalah
pendapatan BPJS karena hampir sebagian besar pasien Rumah Sakit
Umum Daerah Langsa adalah pasien JKN sebesar 80,55% dari
pendapatan jasa layanan. Sedangkan pendapatan jasa layanan
sebesar 98,64%, sisanya pendapatan kerjasama dan pendapatan lain-
lain masing-masing sebesar 0,43% dan 0,92%. Hal ini menunjukkan
bahwa perolehan pendapatan rumah sakit didominasi dari pendapatan
jasa layanan pasien JKN.
Tabel 2.16 Biaya Tahun 2017
Persentase Persentase
No Uraian Biaya (Rp)
Sub Total Total

Biaya Operasional
1) Biaya Pelayanan
a. Pegawai 13.013.600.962 22,15% 22,13%
b. Bahan 6.505.438.651 11,07% 11,06%
c. Jasa Pelayanan 10.197.881.768 17,36% 17,34%
d. Pemeliharaan 1.044.354.300 1,78% 1,78%
e. Barang dan Jasa 11.202.633.206 19,07% 19,05%
f. Penyusutan 14.666.463.909 24,96% 24,94%
g. Biaya Administrasi
Kantor 1.940.222.387 3,30% 3,30%
h. Biaya Promosi 184.200.000 0,31% 0,31%
Jumlah (1) 58.754.795.184 100%
Biaya Non Operasional
a. Biaya administrasi
2) bank 1.082.000 2,23% 0,00%
b. PPh Jasa Giro 47.522.704 97,77% 0,08%
Jumlah (2) 48.604.704 100%
Jumlah Biaya (1+2) 58.803.399.888 100,00%
Tabel 2.17 Investasi Tahun 2017
No Uraian s/d 2017 Tambahan 2018 s/d 2015
1 Tanah 667.669.150 667.669.150
Gedung dan
2 Bangunan 146.380.298.476 914.299.650 147.294.598.126
Peralatan dan
3 Mesin 29.699.283.784 18.847.914.459 48.547.198.243
Jalan,
4 Jaringan dan 1.983.610.000 - 1.983.610.000
Instalasi
5 Kendaraan - 2.024.092.500 2.024.092.500
Konstruksi
6 dalam - - -
pengerjaan
Aset tetap
7 lainnya - 45.785.300 45.785.300

Total 178.063.192.260 22.499.761.059 200.562.953.319

f) Pencapaian Kinerja Manfaat (SPM)


Penilaian Mutu Pelayanan RSUD Langsa belum dievaluasi
secara keseluruhan. Berikut beberapa penilaian yang telah dilakukan di
RSUD Langsa tahun 2017 :
Tabel 2.17 Penilaian Mutu Pelayanan RSUD Langsa

No Indikator Standar/Target Pencapaian


o o
1 Kematian pasien <24 jam di < 2 / oo 3 / oo
IGD
2 Waktu tunggu rawat jalan <60 menit 120 menit
3 Persentase rujukan keluar < 10% 4%
4 Kejadian kematian di meja < 1% 0%
operasi
5 Angka Infeksi Nosokomial <1 % 0%
6 Waktu Tunggu Operasi Elektif ≤ 2 hari 1,5 hari
o o
7 Kematian pasien >48 jam < 25 / oo 5,7 / oo
8 Kejadian pulang paksa < 5% 1,48%
9 Kematian ibu karena persalinan <1% 0%
10 Kemampuan menangani BBLR 100% 100%

Data di atas memperlihatkan secara umum mutu pelayanan


RSUD Langsa telah baik. Waktu tunggu pelayanan rawat jalan
belum baik karena belum semua tenaga dokter spesialis adalah dokter
dengan status tetap, masih ada beberapa dokter spesialis yang
berstatus sebagai dokter yang parttime sehingga sangat
mempengaruhi mulai dan durasi jam layanan.

C. Analisa SWOT
RSUD Langsa perlu melakukan analisa SWOT yang menggambarkan situasi
eksternal dan internal rumah sakit. Dengan adanya analisa ini maka RSUD Langsa
dapat menentukan strategi sesuai dengan situasi dan kondisi rumah sakit.
Analisa SWOT ini terdiri dari aspek internal dan eksternal rumah sakit. Untuk aspek
internal terdiri dari Kekuatan/Strengths (S) dan Kelemahan/Weaknesses (W),
sedangkan untuk aspek eksternal rumah sakit terdiri dari Peluang/Opportunities (O),
dan Ancaman/Threats (T). Dalam menggambarkan analisa ini hal-hal yang menjadi
perhatian utama bagi manajemen RSUD Langsa dapat dituangkan dalam
analisa SWOT ini.

1. Analisis Internal
Tabel 2.18 Kondisi RSUD Langsa
No Uraian Bobot Skor Jumlah
Kekuatan:
1 Lokasi yang strategis dan mudah
4 0,15 0,6
terjangkau
2 Fisik bangunan yang masih baru 3 0,15 0,45
3 Pendapatan yang meningkat 2 0,13 0,26
4 Jumlah kunjungan pasien yang
2 0,14 0,28
meningkat
5 Pertambahan jumlah tempat tidur 3 0,12 0,36
6 Pusat rujukan pelayanan
4 0,16 0,64
kesehatan Kota Langsa
7 Tarif pelayanan yang terjangkau 3 0,15 0,45
Total 3,04 (+)
No Uraian Bobot Skor Jumlah

Kelemahan:

1 Tenaga medis dan non medis yang 3 0,12 0,36


masih kurang
2 Jumlah dan jenis SDM belum
3 0,10 0,3
sesuai standar
3 Kurang memadainya sarana 0,2
2 0,10
prasarana sesuai standar
4 Tata letak ruang yang belum
3 0,11 0,33
sesuai
Tenaga medis dan non medis
5 belum semua terlatih sesuai 4 0,11 0,44
standar SPM
6 Masih ada komplain masyarakat
3 0,08 0,24
mengenai pelayanan rumah sakit
7 Belum maksimalnya SIM RS 4 0,11 0,44
8 Standar waktu pengisian rekam
4 0,13 0,52
medis belum tercapai
Total 3,19 (-)

2. Analisis Eksternal
Tabel 2.19 Kondisi Eksternal RSUD Langsa
No Uraian Bobot Score Jumlah
Peluang:
1 Adanya dukungan dari Pemerintah
4 0,18 0,72
Kota Langsa dan Propinsi Aceh
2 Penerapan PPK BLUD mulai tahun
3 0,18 0,54
2014
3 Adanya Kebijakan Pemerintah
3 0,16 0,42
Tentang program JKN
4 Status ekonomi dan tingkat
2 0,15 0,30
pendidikan penduduk baik
5 Posisi Kota Langsa sebagai pintu
4 0,18 0,64
gerbang Aceh
6 Meningkatnya kesadaran
3 0,15 0,45
masyarakat tentang kesehatan
Total 3,07 (+)
No Uraian Bobot Score Jumlah
Tuntutan masyarakat akan
1 mutu pelayanan rumah sakit 4 0,3 1,2
yang semakin tinggi
Rumah sakit swasta sebagai
2 pesaing dengan pelayanan 3 0.3 0,9
yang lebih baik
3 Tingkat inflasi tinggi 2 0,2 0,4
Biaya obat-obatan dan teknologi
4 2 0,1 0,2
kesehatan yang tinggi
Pembangunan RS regional yang
5 2 0,1 0,2
belum selesai
Total 2,9 (-)

Tabel 2.20 Analisis Pilihan Strategi dengan Matriks SWOT

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


Strategi SO: Strategi WO:
Peluang (O) Optimalkan mutu pelayanan • Usulan tarif baru
dengan : • Pemenuhan kebutuhan
SDM
• Peningkatan sarana dan
• Pelaksanaan akreditasi
prasarana
• Pemenuhan sarana
• Peningkatan jumlah dan dan prasarana
kualitas SDM
• Peningkatan promosi RS
• Peningkatan kemampuan
pengelolaan PPK BLUD
• Penguatan sistem rujukan
Ancaman (T) Strategi ST: Strategi WT:
• Peningkatan pelayanan prima/ Peningkatan kompetensi
penerapan service excellent SDM
• Pengelolaan kemitraan
dengan puskesmas/klinik
swasta

Kekuatan + Kelemahan = 3,04 (+) 3,19 (-) = - 0,15


Peluang + Ancaman = 3,07 (+) 2,9 (-) = + 0,17
Dari Analisa SWOT diketahui posisi RSUD Langsa berada dalam
posisi pertumbuhan /stabilisasi.
Gambar 2.2 Total Skor SWOT

Peluang (O)
II (Conservative) 0,2
I (Agresive)

0 ,1

Kelemahan (W)
Kekuatan
0 0,2 0,1 0,1 0,2
,
3

-
0,1 )

-
III(Defensive) 0,2 IV (Competitive)

Ancaman

Bedasarkan grafik diatas posisi SWOT RSUD Kota Langsa berada


pada kwadran II dengan pilihan strategi conservative sekaligus penguatan
internal atas aspek pelayanan, sumber daya manusia, sarana prasarana
dan keuangan.

D. Isu-isu Strategis
Isu-isu strategis RSUD Langsa berdasarkan analisis situasi lingkungan
eksternal dan internal adalah sebagai berikut:
(1) Sumber daya kesehatan yang belum sesuai standar RS kelas B.
(2) Perlu penguatan infrastruktur organisasi dan manajemen serta
tata kelola rumah sakit.
(3) Pelaksanaan Clinical Governance perlu dibenahi.
(4) Adanya tantangan implementasi akreditasi.
(5) Adanya tantangan penyelenggaraan pelayanan sesuai prinsip JKN.
(6) Pangsa pasar rumah sakit masih dominan BPJS.
(7) Pemanfaatan teknologi informasi untuk SIMRS.
(8) Pelaksanaan kendali mutu dan biaya.
BAB III RENCANA
OPERASIONAL

A. Sasaran, Target, dan Strategi


Sasaran, indikator, dan target volume kegiatan tahun 2018 – 2022. Sasaran
yang ingin dicapai oleh RSUD Lansga adalah adanya peningkatan kinerja
pelayanan, kinerja keuangan, dan kinerja manfaat. Indikator Penilaian Kinerja
RSUD Langsa Tahun 2018 –2022 yang ditetapkan dengan berbasis pada
Balanced Scorecard.

Tabel 3.1 Sasaran kinerja berbasis Balanced


Scorecard
Proyeksi
Perspektif Indikato Satuan 2018
r 2019 2020 2021 2022

1. Pertumbuhan
Pelanggan % 25 25 25 25
kunjungan rawat jalan
2. Pertumbuhan
kunjungan % 25 25 25 25
rawat darurat
3. Pertumbuhan
pasien % 25 25 25 25
baru rawat
jalan
4. Pertumbuhan
pasien % 25 25 25 25
lama rawat
5. Komplain pelanggan % 5 5 5 5 5
6. Rujukan masuk % 100 100 100 100 100
7. Rujukan Keluar % 10 10 8 6 4
8. Pertumbuhan
% 25 25 25 25
pemeriksaan radiologi
9. Pertumbuhan
% 25 25 25 25
pemeriksaan laboratorium
10. Pertumbuhan operasi % 30 30 30 30
Proses
1. Bed Occupancy Ratio
Pelayanan % 60,98 70 70 70 70
(BOR)
(Bisnis
Internal)
2. Turn Over Interval kali 3,94 3-4 3-4 3-4 3–4
(TOI)
3. Bed Turn Over (BTO) kali 51,65 40-50 40-50 40-50 40-50
O
4. Net Death Rate (NDR) /OO 6,06 < 25 < 25 < 25 < 25
O
5. Gross Death Rate /OO 16,43 <45 <45 <45 <45
(GDR)
Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 36
6. Kejadian <10 <10 <10 <10
tidak kali
diharapkan

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 37


7. Angka < 1,5 < 1,5 < 1,5 < 1,5
infeksi %
Nosokomi
8. Medical Error % < 10 < 10 < 10 < 10
9. Jumlah Clinical CP 5 10 15 20 25
Pathway
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
SDM
1. Jumlah Dokter Standart Standart Standart Standart Standart
(Pertumbuha dan
RS RS RS RS RS
n Dokter
Kelas B Kelas B Kelas B Kelas B Kelas B
Pembelajara Spesialis
60% 60% 60% 60% 60%
SDM SDM SDM SDM SDM
Terlati Terlati Terlati Terlati Terlatih
2. Kompetensi SDM
h h h h Minima
Minim Minim Minim Minim l
al al al al 20 Jam
20 Jam
Sesuai 20 Jam
Sesuai 20 Jam
Sesuai 20 Jam Setahun
Sesuai Sesuai
Standar Standar Standar Standar Standar
3. Jumlah SDM
RS RS RS RS RS
Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
4. Komplain Petugas % B
<5 B
<5 B
<5 B
<5 B
<5
5. Pengembangan Produk
unit 2 2 2 2 2
Layanan Baru

Keuangan 1. Sales Growth Rate % 25 25 25 25


2. Cost Recovery Rate % 43 55 60 60 60

1. Target Kinerja Pelayanan


RSUD Langsa mempunyai target lima tahun ke depan yang harus
dicapai baik dari sisi jumlah kunjungan, pasien dirawat, jumlah bedah,
maupun jumlah pemeriksaan penunjang. Berikut merupakan target
pelayanan RSUD Langsa untuk lima tahun kedepan :

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 38


Tabel 3.2 Target Kinerja Pelayanan
Proyeksi
Variabel 2018
2019 2020 2021 2022
Market Share 14% 17% 20% 22% 24%
Kunjungan Rawat jalan 20.446 25.557 31.946 39.932 49.915
Kunjungan IGD 7.186 8.982 11.227 14.033 17.541
Kunjungan Rawat inap 6.377 10.174 12.717 15.896 19.870
BOR 63% 65% 70% 75% 80%
Jumlah Pemeriksaan
70.950 88.687 110.858 13.857 48.230
Laboratorium
Jumlah Pemeriksaan
2.415 3.018 3.772 4.715 5.893
Radiologi
Jumlah Operasi 1.235 1.543 1.928 2.410 3.012

Tabel 3.3 Pengembangan Layanan Baru


Proyeksi
No Uraian 2018
2019 2020 2021 2022

1 Pelayanan Poli Urologi X X X X


Pelayanan Rawat Jalan
2 X X
Spesialis Kesehatan Jiwa
3 Pelayanan Poli Eksecutive X X

4 Pelayanan Kateterisasi Jantung X X X X X


5 Pelayanan Bedah Urologi X X X

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 39


2. Target Kinerja Manfaat (SPM)
Tabel 3.4 Target SPM IGD
Proyeksi
No Uraian 2018
2019 2020 2021 2022
1 Kemampuan
100% 100% 100% 100% 100%
Penanganan Live Saving
2 Jam Buka IGD 24 Jam 100% 100% 100% 100% 100%
3 Pemberi Layanan
29,6% 50% 70% 90% 100%
Bersertifikat
4 Ketersediaan Tim
0% 50% 100% 100% 100%
Bencana
5 Waktu Tanggap Dokter <5 m” <5m” <5 M” <5m <5 m
6 Kematian Pasien <24
<2o/ oo <2o/ oo <2o/ oo <2o/ oo o
<2 / oo
Jam
7 Tidak Ada Uang Muka 100% 100% 100% 100% 100%

Tabel 3.5 Target SPM Rawat Jalan


Proyeksi
No Uraian 2018
2019 2020 2021 2022
1 Pemberi Pelayanan di 100% 100% 100% 100% 100%
Klinik Spesialis
2 Ketersediaan Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100%
Rawat Jalan
3 Buka Pendaftaran jam 85% 90% 90% 90% 100%
07.30 s/d 12.00
4 Waktu Tunggu Rawat 80 mnt 70 mnt 65 mnt 60 mnt 50 mnt
Jalan
5 Kepuasan Pelanggan Belum 60% 70% 80% 90%
Rawat Jalan diukur
6 Penegakkan Diagnosa 60% 60% 70% 80% 90%
TB
7 Terlaksananya 80% 90% 90% 90% 90%
Pencatatan Lap TB

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 40


Tabel 3.6 Target SPM Rawat Inap
Proyeksi
No Uraian 2018
2019 2020 2021 2022
1 Pemberi Pelayanan
Adalah Dokter dan 100% 100% 100% 100% 100%
Perawat Minimal D3
2 DPJP Rawat Inap 100% 100% 100% 100% 100%
3 Ketersediaan Pelayanan
Rawat Inap Minimal
100% 100% 100% 100% 100%
Penyakit Dalam, Anak,
Bedah, dan Obgin.
4 Jam Visit dari Spesialis
75% 80% 90% 100% 100%
Sebelum Jam 14.00
5 Kejadian Infeksi Pasca
<1 % < 1% < 1% < 1% < 1%
Operasi
6 Angka Kejadian Infeksi
<1,5 % < 1,5% < 1,5% < 1,5% < 1,5%
Nosokomial
7 Tidak Adanya Kejadian
100% 100% 100% 100% 100%
Pasien Jatuh
8 Kematian Pasien >48
0.32% ≤0,24% ≤0,24% ≤0,24% ≤0,24%
Jam
9 Kepuasan Pelanggan Belum
70% 80% 90% 90%
Rawat Inap diukur
10 Kejadian Pulang Paksa < 5% < 5%
11 Pemeriksaan Diagnosa
TB Mell Pemeriksaan 60% 60% 70% 80% 80%
Mikroskopis

Tabel 3.7 Target SPM IBS


Proyeksi
No Uraian 2018
2019 2020 2021 2022
1 Waktu Tunggu Operasi
80% 80% 90% 90% 90%
Elektif < 2hari
2 Kematian Di Meja
0% 0% 0% 0% 0%
Operasi
3 Tidak Ada Operasi Salah
100% 100% 100% 100% 100%
Sisi
4 Tidak Ada Operasi Salah
100% 100% 100% 100% 100%
Orang

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 41


5 Tidak Ada Kejadian Salah
100% 100% 100% 100% 100%
Tindakan
6 Tidak Ada Kejadian
Benda Asing Tertinggal 100% 100% 100% 100% 100%
Pasca Operasi
7 Komplikasi Anastesi 0% 0% 0% 0% 0%

Tabel 3.8 Target SPM Kebidanan


Proyeksi
No Uraian 2018
2019 2020 2021 2022
1 Kematian Ibu Persalinan 0% 0% 0% 0% 0%
2 Pemberi Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100%
Persalinan Normal
3 Pemberi Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100%
Tindakan Operasi
4 Kemampuan Menangani 100% 100% 100% 100% 100%
BBLR
5 Pertolongan Persalinan 37,69% <30% < 25% < 20% < 20%
Seksio Cesaria
6 Kepuasan Pelanggan Belum 85% >85% >85% >85%
Diukur

Tabel 3.9 Target SPM Intensif (ICU)


Proyeksi
No Uraian 2018
2019 2020 2021 2022
1 Kembali Pasien < 72 Jam
<5% <5% <5% <3% <3%
dengan Kasus Sama
2 Pemberi Pelayanan
90% 90% 90% 100% 100%
Intensif

Tabel 3.10 Target SPM Penunjang


Proyeksi
No Uraian 2018
2019 2020 2021 2022
1 Pelayanan Laboratorium 80% 85% 90% 100% 100%
2 Pelayanan Radiologi 80% 85% 90% 100% 100%
3 Pelayanan Rehabilitasi 90% 90% 90% 100% 100%
Medik

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 42


4 Pelayanan Farmasi 70% 80% 80% 90% 100%
5 Pelayanan Gizi 70% 80% 80% 90% 100%
6 Pelayanan Rekam Medik 70% 80%% 90% 100% 100%

3. Target Pendapatan Fungsional


Tabel 3.11 Target Pendapatan Fungsional 2019 – 2022
No Uraian Pendapatan Proyeksi Pendapatan
2018
2019 2020 2021 2022
1 BPJS
Rawat Jalan
4.503.736.960,00 5.404.484.352,00 9.695.644.927,49 10.665.209.420,24 12.318.316.880,37
Rawat Inap
15.957.066.100,00 19.148.479.320,00 34.352.371.900,08 37.787.609.090,09 43.644.688.499,05
Ambulance
20.125.000,00 24.150.000,00 43.325.100,00 47.657.610,00 55.044.539,55
Alkes
700.000,00 840.000,00 1.506.960,00 1.657.656,00 1.914.592,68
Ketenagakerjaan
365.220,00 438.264,00 786.245,62 864.870,18 998.925,06
Jumlah
20.481.993.280,00 24.578.391.936,00 44.093.635.133,18 48.502.998.646,50 56.020.963.436,71
Umum
Rawat Jalan
1.665.216.571,47 1.998.259.885,76 3.584.878.235,06 3.943.366.058,57 4.554.587.797,64
Rawat Inap
2.879.850.214,74 3.455.820.257,69 6.199.741.542,29 6.819.715.696,52 7.876.771.629,48
Jumlah
4.545.066.786,21 5.454.080.143,45 9.784.619.777,35 10.763.081.755,09 12.431.359.427,13
3 Jamkesprov
Rawat Jalan
36.110.358,60 43.332.430,32 77.738.379,99 85.512.217,99 98.766.611,78
Rawat Inap
346.225.503,25 415.470.603,90 745.354.263,40 819.889.689,74 946.972.591,65
Jumlah
382.335.861,85 458.803.034,22 823.092.643,39 905.401.907,73 1.045.739.203,43
4 Jasa Raharja
Rawat Inap
17.354.403,00 20.825.283,60 37.360.558,78 41.096.614,66 47.466.589,93
Jumlah
17.354.403,00 20.825.283,60 37.360.558,78 41.096.614,66 47.466.589,93
Jumlah (1+2+3+4)
25.426.750.331,06 30.512.100.397,27 54.738.708.112,71 60.212.578.923,98 69.545.528.657,19
5 Kerjasama
111.792.272,00 111.792.272,00 128.561.112,80 128.561.112,80 128.561.112,80
6 Lain-lain
237.740.395,82 261.514.435,40 287.665.878,94 316.432.466,84 348.075.713,52
Total
25.776.282.998,88 30.885.407.104,67 55.154.935.104,45 60.657.572.503,61 70.022.165.483,51

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 43


BAB IV RENCANA
MANAJEMEN

A. Proyeksi Kebutuhan SDM


Rencana Kebutuhan SDM
Tabel 4.1 Proyeksi Kebutuhan SDM
Keterangan 2018 2019 2020 2021 2022
Dokter Umum 13 5 0 0 0
Dokter Gigi 4 2 0 0 0
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2 1 1 0 0
Dokter Spesialis Kebidanan 3 0 1 0 0
Dokter Spesialis Bedah Umum 2 0 1 0 0
Dokter Spesialis Bedah Tulang 1 0 0 0 0
Dokter Spesialis Bedah Anak 1 0 0 0 0
Dokter Spesialis Anak 2 0 1 0 0
Dokter Spesialis Mata 1 1 0 0 0
Dokter Spesialis Paru 1 0 0 0 0
Dokter Spesialis THT 0 1 0 0 0
Dokter Spesialis Jiwa 1 0 0 0 0
Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin 2 0 0 0 0
Dokter Spesialis Radiologi 1 1 0 0 0
Dokter Spesialis Patologi Klinik 0 1 0 0 0
Dokter Spesialis Forensik 0 0 1 0 0
Dokter Spesialis Jantung 0 0 0 1 0
Dokter Spesialis Rehabilitasi 1 0 1 0 0
medik
Dokter Spesialis Anastesi 2 0 1 0 0
Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut 1 1 0 0 0
Dokter Gigi Spesialis Gigi Anak 0 1 0 0 0
Dokter Gigi Spesialis Konservasi 1 1 0 0 0
Dokter Spesialis Orthodonti 1 0 0 0 0

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 44


S1Keperawatan 8 2 2 2 2
D3 Keperawatan 102 20 20 0 0
D3 Kebidanan 6 2 2 0 0
D4 Kebidanan 3 0 0 0 0
Apoteker 6 4 0 0 0
Asisten Apoteker 8 2 2 0 0
Radiografer 4 2 0 0 0
Analis 7 2 0 0 0
Speechtherapy 0 1 0 0 0
S1 Gizi 1 0 0 1 0
Nutrisionis 3 0 1 0 0
Juru Masak 8 2 0 0 0
Pramusaji 15 2 2 2 2
S1 Kesehatan Lingkungan
D3 Kesling 2 0 0 0 0
S1 Kesehatan masyarakat 2 1 0 0 0
S1 Akuntan 4 2 0 0 0
S1 Manajemen Akuntansi
D3 Akuntansi 3
Kasir 4 1 1 0 0
Verifikator 11 2 2 2 2
Administrasi Umum 21 2 2 2 2
Tekhnisi Alat 23 0 0 2 0
Petugas Laundry 11 2 2 0 0
Operator komputer
Ahli rekam medik 2 2 2 0 0
Pranata Humas 0
Pemulasaran jenasah 1 2 1 1 0
Pengemudi /supir 4 2 0 0 0
Mekanik
Juru parkir 2 2 0 0 0
B. Proyeksi Kebutuhan Investasi
1. Rencana Kebutuhan Investasi

Tabel 4.2 Proyeksi Kebutuhan Investasi


Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019
Tanah
Peralatan dan mesin 17.758.333.500 21.476.700.000 15.076.000.000 800.000.000
Mesin Anastesi 1.300.000.000 - - -
Electro Surgery 1.000.000.000 1.000.000.000
Endoscopy,Broncoscopy, 7.646.250.000 - - -
Berikut Video System

Fluroscopy 3.500.000.000 -
Meja Ginekolog 420.000.000 - - -
Peralatan Laboratorium 2.200.000.000 - - -
Paket
Utd Freezer dan 400.000.000 - - -
Refrigerator
Paket Diagnostik Elektro 500.000.000 300.000.000
Medik
Paket Rehabilitasi Medik 0 500.000.000
Peralatan Kedokteran Gigi 200.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Peralatan Kedokteran Mata 0 - 1.100.000.000
Instrument Set Kedokteran 0 - 200.000.000
Mata
Paket Alat Kedokteran THT 0 800.000.000
Peralatan 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000
OperatingTheater Central
Peralatan CSSD Low Temp 0 1.300.000.000
Sterilizer
Instrument Set Bedah 1.115.083.500 1.000.000.000
Washer Desinfector 0 1.000.000.000
Bedpant Washer 0 1.200.000.000
Alat Sterelisasi Udara dan 190.000.000
Permukaan
Alat Kesehatan Kebidanan 1.000.000.000
dan Penyakit Kandungan

Pengadaan X-Ray Mobile 0 3.000.000.000


Medical Printer 287.000.000
Peralatan Pendukung 0 176.000.000
Radiografi
Peralatan Kedokteran Kulit 0 500.000.000

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 45


Elektromedik 1.000.000.000
ICU,PICU,NICU
Alat Kesehatan Rawat
Jalan
Resusitator Anak 10.500.000
Resusitator Bayi ( Rawat 4.500.000
Jalan)
Resusitator Dewasa 10.500.000
IGD
Ventilator Transport IGD 30.000.000
Alat Rawat Inap
Infant Radian Warmer 1.200.000.000

Incubator infant 1.200.000.000


Incubator Infant Transport 300.000.000
PhotoTherapi Unit 800.000.000
Resusitator Bayi/Neonatus 18.000.000
Resusitator Dewasa 18.000.000
Intensive Care
Alat Intensive Care 1.275.000.000
Bed Side Monitor 540.000.000
Ventilator 735.000.000
Radiologi
CT-Scan 32 Slices 9.000.000.000
Anaesthesi Analyzer 445.000.000
Defiblirator Analyzer 128.500.000
Digital Multimeter 1.700.000
Digital Pressure Meter 75.000.000
Digital Survey Meter 112.000.000
Electro Safety Analyzer 41.500.000
Electro Surgery Analyzer 167.000.000
Fetal Simulator 107.800.000
Incubator Analyzer 350.000.000
Infusion Device Analyzer 100.000.000
Lux MeterFunction 15.000.000
Patient Simulator 39.000.000
Personal Digital Alarm 17.000.000
Dosimeter
Phototheraphy Radiometer 71.000.000
Tachometer 10.700.000

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 46


Ultra Sound Watt Meter 124.000.000
X-Ray Multimeter 430.000.000
Hospital furniture 2.000.000.000

Gedung dan Bangunan 1.000.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 1.000.000.000


Pengembangan gedung 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Bangunan Gizi 1.000.000.000
Bangunan HCU 1.500.000.000

Aset tetap lainnya 635.000.000 918.960.000 630.000.000 620.000.000


Lemari brankas 50.000.000
Lemari kaca 150.000.000
Rak Besi 100.000.000
Kursi tunggu 18.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
Kursi rapat 18.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Meja kerja 45.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
Kursi Kerja 20.000.000
Meja rapat 100.000.000 150.000.000
Sofa tamu 16.000.000 50.000.000
Komputer 140.000.000 40.000.000 20.000.000
Printer 15.000.000 20.000.000 20.000.000
Notebook 40.500.000 25.000.000
Filling Kabinet 2 Laci 3.960.000
UPS 4.500.000 15.000.000
Televisi (TV) 53.000.000 10.000.000
Peralatan kantor 100.000.000 130.000.000 100.000.000
Perlengkapan kantor 300.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Pengembangan SIM RS 500.000.000 1.050.000.000 1.050.000.000 550.000.000


SIM RS 500.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000
SIM Aset 50.000.000 50.000.000 50.000.000
SIMDA
SIM Admisi RS

Jumlah 19.893.333.500 25.445.660.000 19.256.000.000 2.970.000.000

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 47


2. Rencana Keuangan
(1) Asumsi Mikro dan Makro
Tabel 4.3 Asumsi Mikro dan Makro
No Kondisi Makro Asumsi
1 Tingkat Inflasi 6%
2 Tingkat Pertumbuhan Penduduk 2,5%
3 Kurs Rupiah Terhadap Dolar RP 13.000,-
4 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 6%

Kondisi Mikro Asumsi


1 Subsidi Yang Diterima Dari Pemerintah Masih Menerima
2 Tarif Layanan Bisa Berubah Sesuai
Kenaikan Harga
3 Peningkatan Volume Layanan Meningkat 25%
4 Pengembangan Layanan Baru Penambahan Poli
Spesialis
5 Pengembangan Fasilitas Rawat Inap Penambahan Jumlah
Tempat Tidur
6 Peningkatan Kelas B Tahun 2019

(2) Kebijakan Keuangan


a. Dengan Asumsi Makro kenaikan inflasi 6% yang berakibat pada
kenaikan harga bahan habis pakai maupun peralatan kesehatan
serta adanyan kenaikkan kemampuan daya beli masyarakat dilihat
dari tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Langsa,
maka bisa dipertimbangkan kebijakan tarif pelayanan RSUD Langsa
yang lebih mendekati perhitungan Unit Cost sehingga, kinerja
keuangan akan meningkat lebih rasional dalam lima tahun
kedepan.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 48


b. Mengembangkan sistem Pengelolaan Keuangan sesuai
kebutuhan yang efektif dan efisien.
c. Mengembangkan sistem akuntansi keuangan sesuai kebutuhan
publik serta peraturan yang berlaku.
d. Mengembangkan sistem pemasaran dan promosi sesuai kebutuhan
pelayanan secara efektif dan efisien.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 49


3. Rencana Organisasi
Tabel 4.4 Rencana Organisasi
Proyeksi
No Uraian 2018
2019 2020 2021 2022
1 Peningkatan Sistem X X X X X
Operasional
2 Akreditasi Rumah Sakit X
3 Pengembangan Sistem X X
Informasi Rumah Sakit
4 Peningkatan Kelas X
Rumah Sakit
5 Pengembangan Sistem X X
Informasi Aset

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 50


BAB V
RENCANA PROGRAM STRATEGIS

A. RPJMD Kota Langsa


Rencana Program Strategis RSUD Langsa tahun 2018 - 2022 merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari strategi dan arah kebijakan keseluruhan
mekanisme perencanaan pembangunan kota dalam RPJMD Kota Langsa
tahun 2018 - 2022.

B. Rencana Program Strategis RSUD dengan perspektif Balanced Scorecard


1. Perspektif Pelanggan
(1) Melakukan survey kepuasan pasien di setiap unit pelayanan.
(2) Menindaklanjuti setiap komplain pasien.
(3) Menyediakan unit pengaduan masyarakat.

2. Perspektif Bisnis Internal


(1) Pelayanan Rawat Jalan
a. Menetapkan prosedur rawat jalan yang mudah dan cepat.
b. Meningkatkan sistem informasi pada pasien.
c. Membuat layanan rawat jalan yang inovatif.

(2) Pelayanan Rawat Inap


a. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan asuhan
medis. b. Melaksanakan pengendalian infeksi nosokomial.
c. Melakukan penataan ruangan rawat inap sesuai standar kelas B.
d. Menyelenggarakan pelayanan ICU sesuai standar Kelas B.
e. Melakukan pengendalian keselamatan pasien (Patient Safety).

(3) Pelayanan Gawat Darurat


a. Menetapkan prosedur layanan kegawatdaruratan yang tepat.
b. Menyelenggarakan layanan gawat darurat komprehensif dengan
kegawatdaruratan kebidanan.

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 50


(4) Pelayanan Kamar Operasi
a. Meningkatkan pengendalian mutu layanan operasi.
b. Meningkatkan mutu dan sarana prasarana kamar operasi.

(5) Pelayanan Penunjang Medik


a. Meningkatkan pengendalian dan jumlah resep sesuai formularium
rumah sakit.
b. Melengkapi peralatan penunjang medik.
c. Mengembangkan sistem informasi rumah sakit.

(6) Pelayanan Unggulan


a. Menyelenggarakan pelayanan unggulan kesehatan gigi
mulut dan perempuan dan anak.
b. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang
layanan unggulan.
c. Meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan PONEK rumah
sakit.

3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan:


(1) Mencukupi kebutuhan SDM sesuai standart.
(2) Menempatkan SDM yang profesional dan bertanggung
jawab.
(3) Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan pelatihan minimal 20
jam setahun.

4. Perspektif Keuangan
(1) Melaksanakan sistem tarif berdasarkan unit cost.
(2) Menyempurnakan sistem pengelolaan keuangan.
(3) Melakukan sistem pengendalian efisiensi

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 51


C.
Rencan
a
Progra Tabel 5.1 Program 2018-
m 2022
Tahuna
n
1.
Renc
ana
Progr
am
Tahu
n
2018-
2022
Prosedur
Penanggung Sumber
No Perspektif Program Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Pelaksanaan
Jawab Dana
Kegiatan
1. Perspektif Pengadaan Survei dan kotak Kabid BLUD Mengikuti
Pelanggan survei pelanggan. saran. kebijakan
x x x x x
keuangan
BLUD.
Peningkatan Peningkatan Kabid BLUD Mengikuti
pemanfaatan pencapaian kebijakan
layanan termasuk kuantitas dan x x x x x keuangan
layanan baru dan kualitas layanan. BLUD.
unggulan.
Membangun Leaflet, MCU, Kabid BLUD Mengikuti
kemitraan donor darah, kebijakan
dengan seminar x x x x x keuangan
pemerintah dan kesehatan untuk BLUD.
swasta. awam,

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 52


Prosedur
Penanggung Sumber
No Perspektif Program Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Pelaksanaan
Jawab Dana
Kegiatan

pembinaan
puskesmas
(ponek ke
poned), pameran,
dan kerjasama
promosi
kesehatan
dengan media.

2. Perspektif Pengadaan Pemenuhan Kabid APBD Mengikuti


Proses Bisnis alkes. kebutuhan mekanisme
Internal peralatan RS x x x keuangan
sesuai standar daerah.
kelas B.
Pengadaan SIM RS, sistem Kabid BLUD Mengikuti
sistem informasi. remunerasi, SIM x mekanisme
aset, sistem RS, keuangan

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 53


Prosedur
Penanggung Sumber
No Perspektif Program Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Pelaksanaan
Jawab Dana
Kegiatan

dan master plan. daerah.


Pengendalian Membentuk tim Kabid BLUD Mengikuti
infeksi. Pengendalian Kebijakan
Infeksi, membuat keuangan
SOP, membuat x x x x x BLUD.
standar indikator,
audit klinis, dan
audit kematian.
Tercapainya Pencapaian Direktur APBD Pelaksanaan
SPM. SPM x x x x x dan evaluasi
Rumah sakit. SPM.
3. Perspektif Pendidikan dan Workshop, Kabid APBD Mengikuti
Pertumbuhan pelatihan bagi seminar, mekanisme
dan SDM. pelatihan, in x x x x x keuangan
Pembelajaran house training, daerah.
loka karya.
Prosedur
Penanggung Sumber
No Perspektif Program Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Pelaksanaan
Jawab Dana
Kegiatan

Pendampingan Sister hospital Direktur BLUD Mengikuti


dengan mekanisme
RS/Institusi lain x x x x x keuangan
lokal, nasional, daerah.
dan internasional.
Perekrutan SDM. Penerimaan Kabag. APBD Mengikuti
pegawai PNS Umum mekanisme
x x x x x
dan non PNS. keuangan
daerah.

4. Perpektif Pencapaian Kabag. APBD/ Mengikuti


Keuangan kinerja keuangan x x x x x Umum BLUD mekanisme
yang baik. keuangan.
Penyusunan dan Kasubag. APBD/ Mengikuti
Pelaksanaan x Keuangan BLUD mekanisme
remunerasi. keuangan.
Penyusunan Kabag. APBD/ Mengikuti
x x x x x
Prosedur
Penanggung Sumber
No Perspektif Program Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Pelaksanaan
Jawab Dana
Kegiatan

sistem efisiensi. Umum BLUD mekanisme


keuangan.
Penyusunan Kasubag. APBD/ Mengikuti
sistem akuntansi x x x x x Keuangan BLUD mekanisme
biaya keuangan.

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 56


D. Strategi Pemenuhan Kebutuhan SDM dan Subsistem
Untuk mengimbangi semakin bertambahnya peningkatan kebutuhan pelayanan
kesehatan oleh masyarakat, maka dibutuhkan peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan baik tenaga fungsional maupun non fungsional. Peningkatan kebutuhan
kompetensi tersebut terutama untuk sertifikasi tenaga kesehatan dan peningkatan
keahliannya. Strategi pemenuhan kebutuhan SDM dan sub sistem yang akan
diterapkan oleh RSUD Langsa adalah:

1. Strategi status kepegawaian


Dengan status rumah sakit sebagai RSUD menerapkan PPK BLUD, untuk
memenuhi kebutuhan SDM dapat mengangkat professional non PNS disamping
tenaga yang berstatus PNS, mengingat kebijakan penerimaan PNS tidak dapat
memenuhi kebutuhan pegawai dalam jumlah dan waktu yang tepat.

2. Strategi rekrument
Untuk mendapatkan pegawai yang memenuhi persyaratan kompetensi, RSUD
secara aktif akan melakukan rekruitmen dengan kerjasama universitas ternama
dan pihak ketiga.

3. Strategi pengembangan
Untuk memenuhi kebutuhan SDM dan pengembangan sistem dan sub sistem,
maka strategi yang ditempuh adalah peningkatan kualitas dan kuantitas SDM
melalui perekrutan dan pelatihan.

4. Strategi penempatan posisi SDM


Dilakukan bedasarkan evaluasi kinerja pegawai agar dapat kesesuaian antara
persyaratan jabatan, minat dan kompetensi dalam rangka penngkatan kinerja
pegawai dan rumah sakit.

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 57


5. Strategi remunerasi
Dalam rangka memberikan motivasi dan keadilan untuk peningkatan kinerja
selalu dilakukan evaluasi terhadap system remunerasi yang sedang berjalan.

6. Strategi terminasi
Diperlukan peraturan kepegawaian terutama untuk pegawai non PNS termasuk
didalamnya mengatur tentang terminasi pegawai apabila tidak memenuhi
persyaratan jabatan dan peraturan perundang-undangan. Sedangkan untuk
PNS mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk PNS.

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 58


BAB VI PROYEKSI
KEUANGAN

1. Asumsi

a. Kenaikan volume pasien

Tahun Presentase
2016 20%
2017 56%
2018 10%
2019 10%

b. Tarif

Tahun Presentase
2016 0%
2017 15%
2018 0%
2019 5%

c. Inflasi : 6% per tahun

d. Subsidi APBD per tahun

1) Belanja pegawai : 100%

2) Belanja barang dan Jasa : 50%

3) Belanja Modal : 90%

e. Biaya bahan

Rata-rata pemakaian biaya bahan sebesar 30% dari pendapatan jasa layanan tahun
berjalan.

f. Jasa Pelayanan

Rata-rata biaya jasa pelayanan sebesar 40% dari pendapatan jasa layanan tahun berjalan.

g. Piutang

Rata-rata saldo piutang sebesar 2 bulan atau seperenam dari pendapatan jasa
layanan tahun berjalan .

h. Persediaan

Rata-rata saldo persediaan sebesar 3 bulan atau seperempat dari biaya bahan tahun
berjalan.

i. Utang

Rata-rata saldo utang sebesar 2 bulan atau seperenam dari biaya bahan tahun berjalan.

j. Biaya yang masih harus dibayar

Rata-rata saldo biaya yang masih harus dibayar untuk jasa pelayanan sebesar 2
bulan atau seperenam dari biaya jasa pelayanan dari tahun berjalan.

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 58


2. Proyeksi Belanja Modal

Tahun
2016 2017 2018 2019
Jenis Aset
Tanah
Gedung dan
Bangunan 1.000.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 1.000.000.000

Peralatan dan
Mesin 17.758.333.500 21.476.700.000 15.076.000.000 800.000.000

Aset Tetap
Lainnya 635.000.000 918.960.000 630.000.000 620.000.000

Pengembangan
SIM RS 500.000.000 1.050.000.000 1.050.000.000 550.000.000

Jumlah 19.893.333.500 25.445.660.000 19.256.000.000 2.970.000.000

( Rincian terlampir)

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

a. Dasar Akuntansi
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akutabilitas Publik (SAK ETAP) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Badan Layanan Umum Daerah. Laporan keuangan meliputi
neraca, laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Pengakuan aset dan kewajiban per 31 Desember 2014 berdasarkan hasil
inventarisasi dan appraisal yang sekaligus sebagai dasar penilaian dan penyajian
neraca awal BLUD. Nilai Ekuitas diperoleh dari hasil perhitungan aset dikurangi
kewajiban. Hal ini dilakukan khusus untuk neraca per 31 Desember 2014 sebagai
neraca awal BLUD. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan
pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan yang disajikan dengan metode langsung. Mata uang pelaporan yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.

Kas dan Setara


b. Kas
Kas dan setara kas diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai
nominal uang. Kas dan Setara Kas meliputi saldo kas dan saldo rekening giro bank.

c. Piutang Layanan
Piutang layanan diakui pada saat pelayanan jasa dan penyerahan barang
kepada
pelanggan telah dilakukan. Piutang berkurang apabila RSUD Kota Balikpapan
menerima pembayaran, selisih verifikasi dan/atau penghapusan sesuai peraturan
yang berlaku.

d. Persediaan
Persediaan diakui pada saat diterima dan berkurang pada saat pemakaian
atau
terjadinya selisih negatif. Penilaian persediaan sesuai harga perolehan atau nilai
wajar mana yang lebih rendah berdasarkan metode fisik dengan rumus Masuk
Pertama Keluar Pertama (MPKP).

e. Aset Tetap
Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 59
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (penilaian appraiser)
dikurangi
akumulasi penyusutan.

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 60


Penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa
dengan tarif berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

Jenis Aset Tetap Masa Manfaat Tarif


Penyusutan
Gedung dan bangunan 20 tahun 5%
Peralatan dan mesin gol. I 4 tahun 25%
Peralatan dan mesin gol. II 8 tahun 12,5%

Apabila tahun perolehan tidak diketahui, maka tarif dasar penyusutan


menggunakan taksiran sisa manfaat aset tetap yang bersangkutan. Secara periodik
paling lambat setiap akhir tahun dilakukan review atas nilai buku. Apabila terdapat
perbedaan material bahwa nilai buku lebih tinggi dari nilai wajar, maka aset tetap
dinilai sebesar nilai wajar tersebut. Selisih rugi dibukukan sebagai kerugian
penurunan nilai pada laporan operasional periode yang bersangkutan.

Penyusutan atas perolehan aset baru dihitung setahun penuh pada tahun yang
bersangkutan. Belanja modal yang dilaporkan pada laporan realisasi anggaran
dilakukan penyesuaian sebagai aset tetap jika memenuhi kriteria kapitalisasi aset,
yaitu dimiliki untuk digunakan operasional, memiliki masa manfaat lebih dari 1
tahun dan nilainya minimal Rp 1.000.000,-

f. Aset Tidak Berwujud


Merupakan pengeluaran untuk biaya-biaya yang mempunyai manfaat lebih
dari satu tahun (program komputer). Penilaian atas aset ini menggunakan biaya
perolehan. Amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa selama
4 tahun atau 25% per tahun.

g. Hutang Usaha
Hutang usaha diakui sebesar nilai barang atau jasa termasuk di dalamnya PPN dan
PPh sesuai faktur atau bukti pembayaran yang sah. Hutang berkurang pada saat
dilakukan pembayaran.

h. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset setelah diperhitungkan kewajiban. Ekuitas
terdiri atas:
- Ekuitas Tidak Terikat
Merupakan sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan
tertentu, terdiri atas:
Ekuitas Awal, yaitu selisih antara jumlah aset dikurangi kewajiban
pada saat penetapan awal BLUD atau neraca awal BLUD disusun.

Saldo Surplus (Defisit), yaitu jumlah akumulasi surplus (defisit) atas


pendapatan yang bersumber dari jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil
kerjasama dan pendapatan lain-lain dikurangi biaya atas beban pendapatan
tersebut.

Koreksi Ekuitas Awal, yaitu pos untuk menampung jumlah akumulasi


perubahan Ekuitas Awal apabila terjadi kesalahan pada saat awal
perhitungan.

Setoran ke Kas Daerah, yaitu jumlah akumulasi setoran ke Kas Daerah


atas surplus tidak terikat.

- Ekuitas Terikat Temporer


Merupakan sumber daya ekomoni yang penggunaannya dibatasi dalam jangka
waktu tertentu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah atau Donatur.

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 61


- Ekuitas Terikat Permanen
Merupakan sumber daya ekonomi yang penggunaan dan/atau waktunya
dibatasi.
i. Pengakuan Pendapatan
- Pendapatan Jasa Layanan diakui sesuai periode barang diserahkan atau jasa
dinikmati untuk pelanggan, atau pada saat pasien pulang.
- Pendapatan hibah diakui pada saat penerimaan sebesar nilai nominal atau nilai
wajar.
- Pendapatan kerjasama diakui pada saat penerimaan sebesar nilai nominal atau
nilai wajar.
- Pendapatan APBD diakui sesuai dengan SP2D sebesar nilai nominal atau nilai
wajar untuk pendapatan berupa natura.
- Pendapatan lain-lain diakui pada saat penerimaan kas sebesar nilai nominal.

j. Biaya dan Kerugian Penurunan Nilai


Diakui secara akrual:
- Biaya bahan
- Biaya jasa pelayanan
- Biaya penyusutan dan amortisasi
- Biaya barang dan jasa (listrik, telepon dan air)
- Kerugian penurunan nilai

Diakui secara kas karena tidak terdapat perbedaan material antara basis akrual dan
basis kas:
- Biaya pegawai
- Biaya barang dan jasa
- Biaya administrasi kantor (alat tulis kantor, fotokopi dan dokumentasi)
- Biaya pemeliharaan
- Biaya promosi
- Biaya operasional lainnya
- Biaya non operasional

4. Asumsi Tarif Pelayanan


Saat ini tarif yang berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa dibagi ke
dalam golongan yaitu:
1. Tarif untuk Pasien Umum (out of pocket).
Dasar tarif pasien umum untuk setiap produk dan pelayanan yang diberikan
kepada konsumen. Tarif yang digunakan disini berdasarkan asumsi tarif yang
akan diberlakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan.
2015 2016 2017 2018 2019
Rawat Jalan
- Klinik Penyakit Dalam 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
-Klinik Kesehatan Anak 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
- Klinik Bedah 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
- Klinik Obgyn 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
- Klinik Penyakit Saraf 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
- Klinik Penyakit Kulit 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
dan Kelamin
- Klinik Rehabilitasi 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
Medik
- Klinik Mata 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
- Klinik Bedah 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
Orthopedi
Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 62
- Klinik Psikiatri 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
- Klinik Gigi Mulut 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
- Klinik Dots Paru 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338
Rawat Darurat/IGD 65,000 65,000 74,750 74,750 78,488
Rawat Inap:
- Kelas III 105000 105,000 120,750 120,750 126,788
- Kelas II 130,000 130,000 149,500 149,500 156,975
- Kelas I 195,000 195,000 224,250 224,250 235,463
- Kelas VIP 520,000 520,000 598,000 598,000 627,900

-ICU/NICU 430,000 430,000 494,500 494,500 519,225


Ruang VK
-Normal dgn Dokter 1,925,000 1,925,000 2,213,750 2,213,750 2,324,438
-Normal dgn Bidan 1,347,500 1,347,500 1,549,625 1,549,625 1,627,106
-Penyulit dgn Dokter 2,269,000 2,269,000 2,609,350 2,609,350 2,739,818
Ruang Perinatologi 170,000 170,000 195,500 195,500 205,275
Psikiatri
-Kecil 88,000 88,000 101,200 101,200 106,260
-Sedang 132,000 132,000 151,800 151,800 159,390
-Besar 176,000 176,000 202,400 202,400 212,520
-Khusus 352,000 352,000 404,800 404,800 425,040

Radiodiagnostik
Radiologi
-Kecil 66,000 66,000 75,900 75,900 79,695
-Sedang 110,000 110,000 126,500 126,500 132,825
-Besar 242,000 242,000 278,300 278,300 292,215
-Khusus 396,000 396,000 455,400 455,400 478,170
CT scan 748,000 748,000 860,200 860,200 903,210
Mammografi 1,980,000 1,980,000 2,277,000 2,277,000 2,390,850
Tindakan Medik Non
Operatif
-Kecil 77,000 77,000 88,550 88,550 92,978
-Sedang 96,500 96,500 110,975 110,975 116,524
-Besar 260,500 260,500 299,575 299,575 314,554
-Khusus 462,500 462,500 531,875 531,875 558,469
Laboratorium
-Kecil 15,500 15,500 17,825 17,825 18,716
-Sedang 18,000 18,000 20,700 20,700 21,735
-Besar 29,000 29,000 33,350 33,350 35,018
-Khusus 35,500 35,500 40,825 40,825 42,866

Tindakan Operatif
Bedah
-Kecil 1,540,000 1,540,000 1,771,000 1,771,000 1,859,550
-Sedang 2,310,000 2,310,000 2,656,500 2,656,500 2,789,325
-Besar 4,620,000 4,620,000 5,313,000 5,313,000 5,578,650
-Khusus 5,390,000 5,390,000 6,198,500 6,198,500 6,508,425
Fisioterapi

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 63


-Kecil 50,000 50,000 57,500 57,500 60,375
-Sedang 54,000 54,000 62,100 62,100 65,205
-Besar 120,000 120,000 138,000 138,000 144,900
-Khusus 165,000 165,000 189,750 189,750 199,238

Ambulance
-Ambulans/10Km 60.000 60.000 69,000 69,000 72,450
-Ambulan Emergency 250,000 250,000 287,500 287,500 301,875
-Mobil Jenasah 250,000 250,000 287,500 287,500 301,875

2. Tarif untuk Pasien BPJS


Rumah Sakit Umum Daerah Langsa sebagai fasilitas Kesehatan rujukan
tingkat lanjutan sesuai peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 pasal 9 ayat 3
menentukan bahwa pembayaran oleh BPJS kesehatan dilakukan berdasarkan
cara Indonesian Case Based Groups (INA CBG’s). Tarif INA CBG’s adalah
besaran pembayaran klaim atas paket layanan yang didasarkan kepada
pengelompokan diagnosis penyakit dan prosedur. Tarif INA CBG’s diatur
dalam peraturan Permenkes nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
Untuk menghitung proyeksi pendapatan pelayanan selama lima tahun ke
depan, dipakai asumsi tarif rata-rata.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 64


5. Proyeksi Laporan Operasional

No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022

1 PENDAPATAN
a. Pendapatan Jasa
Layanan 25.426.750.331 30.512.100.397 54.738.708.113 60.212.578.924 69.545.528.657
b. Hibah - - - - -
c. Kerjasama 111.792.272 111.792.272 128.561.113 128.561.113 128.561.113
d. APBD
Pegawai 9.463.196.145 21.863.938.000 25.672.494.942 27.668.901.700 29.460.576.482
Barjas 34.245.122.240 12.194.235.763 16.285.272.162 17.590.820.740 19.504.299.234
Modal 22.690.686.511 17.904.000.150 22.901.094.000 17.330.400.000 2.673.000.000
e. APBN - - - - -
f. Lain-lain 237.740.396 261.514.435 287.665.879 316.432.467 348.075.714
Jumlah (1) 92.175.287.895 82.847.581.017 120.013.796.208 123.247.694.944 121.660.041.200
2 Biaya Operasional
1) Biaya Pelayanan
a. Pegawai 13.013.600.962 21.863.938.000 25.672.494.942 27.668.901.700 29.460.576.482
b. Bahan 6.505.438.651 9.153.630.119 16.421.612.434 18.063.773.677 20.863.658.597
c. Jasa Pelayanan 10.197.881.768 12.204.840.159 21.895.483.245 24.085.031.570 27.818.211.463
d. Pemeliharaan 1.044.354.300 1.107.015.558 1.173.436.491 1.243.842.681 1.318.473.242
e. Barang dan Jasa 11.202.633.206 11.874.791.198 12.587.278.670 13.342.515.390 14.143.066.314
f. Penyusutan 14.666.463.909 15.661.130.584 16.933.413.584 17.896.213.584 18.044.713.584
g. Biaya
Administrasi Kantor 1.940.222.387 2.056.635.730 2.180.033.873 2.310.835.906 2.449.486.060
h. Biaya Promosi 184.200.000 195.252.000 206.967.120 219.385.147 232.548.256
Jumlah (2) 58.754.795.184 74.117.233.348 97.070.720.360 104.830.499.655 114.330.733.998
Biaya Non
3 Operasional
a. Biaya
administrasi bank 1.082.000 1.146.920 1.215.735 1.288.679 1.366.000
b. PPh Jasa Giro 47.522.704 - - - -
Jumlah (3) 48.604.704 1.146.920 1.215.735 1.288.679 1.366.000
4 Jumlah Biaya (2+3) 58.803.399.888 74.118.380.268 97.071.936.095 104.831.788.334 114.332.099.998
Surplus/Defisit
5 33.371.888.007 8.729.200.749 22.941.860.113 18.415.906.610 7.327.941.202
Operasional (1-4)

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 65


6. Laporan Arus Kas

No . Uraian 2018 2019 2020 2021 2022

A ARUS KAS
OPERASIONAL
1 PENDAPATAN
a. Pendapatan Jasa
19.739.538.211 31.138.712.451 50.700.940.160 59.300.267.122 67.990.037.035
Layanan
b. Hibah - - - - -
c. Kerjasama 122.142.272 111.792.272 128.561.113 128.561.113 128.561.113
d. APBD - - - -
Pegawai 9.463.196.145 21.863.938.000 25.672.494.942 27.668.901.700 29.460.576.482
Barjas 34.245.122.240 12.194.235.763 16.285.272.162 17.590.820.740 19.504.299.234
Modal 22.690.686.511 17.904.000.150 22.901.094.000 17.330.400.000 2.673.000.000
e. APBN - - - - -
f. Lain-lain 237.740.396 261.514.435 287.665.879 316.432.467 348.075.714
Jumlah (1) 86.498.425.775 83.474.193.071 115.976.028.256 122.335.383.142 120.104.549.578
2 Biaya Operasional
1) Biaya Pelayanan
a. Pegawai 13.013.600.962 21.863.938.000 25.672.494.942 27.668.901.700 29.460.576.482
b. Bahan 9.933.216.609 6.488.654.671 17.027.277.627 18.200.620.447 21.096.982.340
c. Jasa Pelayanan 6.688.701.929 13.679.879.972 20.280.376.064 23.720.106.849 27.196.014.814
d. Pemeliharaan 1.044.354.300 1.107.015.558 1.173.436.491 1.243.842.681 1.318.473.242
e. Barang dan Jasa 11.196.704.206 11.874.791.198 12.587.278.670 13.342.515.390 14.143.066.314
h. Biaya Administrasi
1.940.222.387 2.056.635.730 2.180.033.873 2.310.835.906 2.449.486.060
Kantor
i. Biaya Promosi 184.200.000 195.252.000 206.967.120 219.385.147 232.548.256
Jumlah (2) 44.001.000.393 57.266.167.129 79.127.864.788 86.706.208.121 95.897.147.509
3 Biaya Non
Operasional
a. Biaya administrasi
1.082.000 1.146.920 1.215.735 1.288.679 1.366.000
bank
b. PPh Jasa Giro 47.522.704 - - - -
c. Pengeluaran
41.029.000
Lainnya
Jumlah (3) 48.604.704 42.175.920 1.215.735 1.288.679 1.366.000
4 Jumlah Biaya (2+3) 44.049.605.097 57.308.343.049 79.129.080.523 86.707.496.800 95.898.513.509
Arus Kas Bersih
42.448.820.678 26.165.850.022 36.846.947.733 35.627.886.342 24.206.036.069
Operasional (1-4)

B ARUS KAS INVESTASI


1 Penerimaan - - - - -
2 Pengeluaran
a. Tanah 667.669.150 - - - -
b. Peralatan dan
18.500.288.903 17.758.333.500 21.476.700.000 15.076.000.000 800.000.000
Mesin
c. Gedung dan
914.299.650 1.000.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 1.000.000.000
Bangunan
d. Jalan dan Jaringan - - - -
e. Konstruksi dalam
-
Pengerjaan
f. Aset Tetap Lainnya 45.785.300 635.000.000 918.960.000 630.000.000 620.000.000
g. Aset Tetap Tidak
239.940.000 500.000.000 1.050.000.000 1.050.000.000 550.000.000
Berwujud
H. Kendaraan 2.024.092.500 - - - -
Jumlah Pengeluaran
22.392.075.503 19.893.333.500 25.445.660.000 19.256.000.000 2.970.000.000
Investasi
Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 65

2
Arus Kas Bersih
(22.392.075.503) (19.893.333.500) (25.445.660.000) (19.256.000.000) (2.970.000.000)
Investasi
C Jumlah Arus Kas
20.056.745.175 6.272.516.522 11.401.287.733 16.371.886.342 21.236.036.069
Bersih
D Saldo Awal Kas - 20.056.745.175 26.329.261.697 37.730.549.430 54.102.435.772
E Saldo Akhir Kas 20.056.745.175 26.329.261.697 37.730.549.430 54.102.435.772 75.338.471.841

6. Proyeksi Neraca

No Uraian 31-Des-18 31-Des-19 31-Des-20 31-Des-21 31-Des-22

ASET
1 Aset Lancar
a. Kas dan Setara
20.056.745.175 26.329.261.697 37.730.549.430 54.102.435.772 75.338.471.841
Kas
b. Piutang 5.711.962.120 5.085.350.066 9.123.118.019 10.035.429.821 11.590.921.443
c. Persediaan 3.428.127.958 2.288.407.530 4.105.403.108 4.515.943.419 5.215.914.649
Jumlah (1) 29.196.835.252 33.703.019.293 50.959.070.557 68.653.809.012 92.145.307.934
2 Aset Tetap
a. Tanah 667.669.150 667.669.150 667.669.150 667.669.150 667.669.150
b. Peralatan dan
48.547.198.243 66.305.531.743 87.782.231.743 102.858.231.743 103.658.231.743
Mesin
c. Gedung dan
147.294.598.126 148.294.598.126 150.294.598.126 152.794.598.126 153.794.598.126
Bangunan
d. Jalan dan
1.983.610.000 1.983.610.000 1.983.610.000 1.983.610.000 1.983.610.000
Jaringan
e. Kendaraan 2.024.092.500 2.024.092.500 2.024.092.500 2.024.092.500 2.024.092.500
f. Aset Tetap
45.785.300 680.785.300 1.599.745.300 2.229.745.300 2.849.745.300
Lainnya
g. Aset Tetap Tidak
179.955.000 679.955.000 1.729.955.000 2.779.955.000 3.329.955.000
Berwujud
g. Akumulasi
(14.606.478.909) (30.267.609.493) (47.201.023.077) (65.097.236.661) (83.141.950.245)
Penyusutan
Jumlah (2) 186.136.429.410 190.368.632.326 198.880.878.742 200.240.665.158 185.165.951.574

JUMLAH ASET 215.333.264.662 224.071.651.619 249.839.949.299 268.894.474.170 277.311.259.508

KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
Kewajiban Jangka
1
Pendek
a. Utang Usaha 350.000 1.525.605.020 2.736.935.406 3.010.628.946 3.477.276.433
b. Biaya yang
masih harus 3.509.179.839 2.034.140.026 3.649.247.208 4.014.171.928 4.636.368.577
dibayar
c. Kewajiban
Jangka Pendek 41.029.000 - - - -
Lainnya
Jumlah (1) 3.550.558.839 3.559.745.046 6.386.182.613 7.024.800.874 8.113.645.010

Kewajiban Jangka
2
Panjang
Pendapatan
d. Surplus/Defisit - - -
Diterima Dimuka 33.371.888.007 8.729.200.749 22.941.860.113 18.415.906.610 7.327.941.202
Periode Berjalan
Jumlah Kewajiban
Jumlah 3.550.558.839 3.559.745.046 6.386.182.613 7.024.800.874 8.113.645.010
(1+2) (3) 211.782.705.823 220.511.906.572 243.453.766.686 261.869.673.295 269.197.614.498

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 67


3 Ekuitas
a. Ekuitas Awal 178.063.192.260 178.063.192.260 178.063.192.260 178.063.192.260 178.063.192.260
b. Koreksi Ekuitas
347.625.556 347.625.556 347.625.556 347.625.556 347.625.556
Awal
c. Surplus/Defisit
33.371.888.007 42.101.088.757 65.042.948.870 83.458.855.480
s/d Periode Lalu

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 68


JUMLAH
KEWAJIBAN DAN 215.333.264.662 224.071.651.619 249.839.949.299 268.894.474.170 277.311.259.508
EKUITAS

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 69


7. Proyeksi Rasio Keuangan

NO. NAMA RASIO PERHITUNGAN SATUAN 2015 2016 2017 2018 2019

1. RASIO LIKUIDITAS
Aset Lancar/Kewajiban
Rasio Lancar % 822,32% 946,78% 797,96% 977,31% 1135,68%
Jangka Pendek
(Aset Lancar -
Rasio Cepat Persediaan)/Kewajiban % 725,76% 882,50% 733,67% 913,02% 1071,40%
Jangka Pendek Kas
dan Setara
Rasio Kas Kas/Kewajiban Jangka % 564,89% 739,64% 590,82% 770,16% 928,54%
Pendek

RASIO
2. SOLVABILITAS
Rasio Kewajiban
Kewajiban/Aset % 1,65% 1,59% 2,56% 2,61% 2,93%
terhadap Aset
Rasio Kewajiban
Kewajiban/Ekuitas % 1,68% 1,61% 2,62% 2,68% 3,01%
terhadap Ekuitas

3. RASIO AKTIVITAS
Pendapatan Jasa X 0,09 0,14 0,20 0,22 0,25
Perputaran
Layanan/Aset
Perputaran Pendapatan Jasa X 4,45 6,00 6,00 6,00 6,00
Piutang Layanan/Piutang
Rata-rata hari 365 hari/Perputaran hari 82 61 61 61 61
pencairan piutang Piutang
Perputaran Beban Bahan/Persediaan X 1,90 4,00 4,00 4,00 4,00
Persediaan
Rata-rata hari
365 hari/Perputaran
persediaan hari 192 91 91 91 91
Persediaan
tersimpan

RASIO
4. RENTABILITAS
Pengembalian
Surplus/Aset % 15,50% 3,90% 9,18% 6,85% 2,64%
Aset
Pengembalian
Surplus/Ekuitas % 15,76% 3,96% 9,42% 7,03% 2,72%
Ekuitas
Pendapatan Tidak
Cost Recovery
Terikat/Beban % 56,29% 59,11% 77,25% 78,61% 82,50%
Rate
Operasional
Beban
Rasio Beban Bahan
Bahan/Pendapatan Jasa % 25,59% 30,00% 30,00% 30,00% 30,00%
Pelayanan
Layanan
Beban Jasa
Rasio Jasa
Pelayanan/Pendapatan % 40,11% 40,00% 40,00% 40,00% 40,00%
Pelayanan
Jasa Layanan

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan


RSUD Langsa untuk memenuhi kewajiban pembayaran tepat pada waktunya. Dari
tabel diatas terlihat bahwa rasio likuiditas RSUD Langsa mengalami peningkatan
pada tahun 2018 hingga 2019. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi rumah sakit
semakin likuid.

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 70


Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan rumah sakit untuk
membayar seluruh kewajibannya. Tabel tersebut menyatakan bahwa rasio
solvabilitas RSUD Langsa semakin solvabel.

Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan rumah
sakit dalam memanfaakan sumber daya yang tersedia. Dalam tabel 6.9 terlihat
bahwa rata-rata rasio aktivitas RSUD Langsa memiliki nilai yang stabil sesuai
asumsi keuangan.
Rasio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
rumah sakit dalam mengendalikan efisiensi. Dalam tabel 6.9 terlihat bahwa rata-
rata efisiensi RSUD Langsa diperoleh secara konstan dan memadai.
BAB VII
PENUTUP

1. Rencana Strategis Bisnis RSUD Langsa tahun 2018-2022 menunjukkan


perkembangan yang signifikan ditunjukkan dari perkembangan kunjungan
yang berdampak pada kenaikan pendapatan.

2. Hal ini sejalan dengan RSUD Langsa menjadi rumah sakit rujukan sekunder
bagi penduduk Kota Balikpapan dan sekitarnya.

3. Disamping peningkatan kinerja pelayanan, Rencana Strategis Bisnis


RSUD Lansga tahun 2018-2022 menunjukkan kemampuan dalam
peningkatan mutu pelayanan untuk memenuhi kinerja manfaat bagi masyarakat.

4. Selain itu dengan Rencana Strategis Bisnis RSUD Langsa tahun 2018-2022
dapat menunjang rencana peningkatan kelas rumah sakit dari kelas B menjadi
kelas B Pendidikan.

5. RSUD Langsa perlu untuk memperkuat SDM terutama tenaga medis


spesialis untuk meningkatkan pelayanan, dan tenaga untuk menunjang
implementasi PPK BLUD dalam rangka penguatan akuntabilitas publik.

6. Untuk memenuhi standar sarana sesuai dengan peraturan perundang-


undangan diperlukan tambahan sarana dan prasarana dalam bentuk belanja
modal yang dibiayai dari dana rumah sakit dan subsidi APBD.

7. Kinerja keuangan atas dampak dari rencana strategik terutama


dibidang pelayanan, semakin baik yang ditunjukkan dari rasio likuiditas,
solvabilitas, aktivitas, dan rentabilitas. Hal ini berdampak semakin menguatkan
kemandirian dalam pembiayaan rumah sakit.

8. RSUD Langsa dalam belanja operasional dan modal masih perlu didukung
oleh subsidi pemerintah dan pemerintah daerah.

Rencana Strategis Bisnis 2018-2022 | 70


LAMPIRAN

A. Rincian Pendapatan
1. Rincian Pendapatan Pasien Umum

Pendapatan 2015 2016 2017 2018 2019


Rawat Jalan
- Klinik Penyakit Dalam 7.110.000 8.532.000 15.306.408 16.837.049 19.446.791
- Klinik Kesehatan
22.635.000 27.162.000 48.728.628 53.601.491 61.909.722
Anak
- Klinik Bedah 9.135.000 10.962.000 19.665.828 21.632.411 24.985.434
- Klinik Obgyn 11.160.000 13.392.000 24.025.248 26.427.773 30.524.078
- Klinik Penyakit Saraf 2.205.000 2.646.000 4.746.924 5.221.616 6.030.967
- Klinik Penyakit Kulit
11.520.000 13.824.000 24.800.256 27.280.282 31.508.725
dan Kelamin
- Klinik Rehabilitasi
1.125.000 1.350.000 2.421.900 2.664.090 3.077.024
Medik
- Klinik Mata 3.015.000 3.618.000 6.490.692 7.139.761 8.246.424
- Klinik Psikiatri 1.035.000 1.242.000 2.228.148 2.450.963 2.830.862
- Klinik Gigi Mulut 8.820.000 10.584.000 18.987.696 20.886.466 24.123.868
- Klinik Paru 3.510.000 4.212.000 7.556.328 8.311.961 9.600.315
- Mcu 73.656.000 88.387.200 158.566.637 174.423.300 201.458.912
Rawat Darurat/IGD 106.275.000 127.530.000 228.788.820 251.667.702 290.676.196
Rawat Inap
Gaharu/ Akasia 309.405.000 371.286.000 666.087.084 732.695.792 846.263.640
Ebony 146.900.455 176.280.546 316.247.300 347.872.029 401.792.194
Bengkirai Anak 198.545.300 238.254.360 427.428.322 470.171.154 543.047.683
Bengkirai Gabung 206.890.360 248.268.432 445.393.567 489.932.924 565.872.527

Ruang VK
Persalinan Normal
58.600.000 70.320.000 126.154.080 138.769.488 160.278.759
dengan Dokter
Persalinan Normal
289.400.455 347.280.546 623.021.300 685.323.429 791.548.561
dengan Bidan
Penyulit dengan
168.000.000 201.600.000 361.670.400 397.837.440 459.502.243
Dokter
Ruang Perinatologi 63.110.000 75.732.000 135.863.208 149.449.529 172.614.206

Icu 143.000.500 171.600.600 307.851.476 338.636.624 391.125.301


Rehabilitasi Medik 9.642.000 11.570.400 20.757.298 22.833.027 26.372.147

Radiodiagnostik
Radiologi 289.052.300 346.862.760 622.271.791 684.498.971 790.596.311
Laboratorium 741.658.709 889.990.451 1.596.642.869 1.756.307.156 2.028.534.765
Farmasi 1.379.058.707 1.654.870.449 2.968.837.585 3.265.721.343 3.771.908.152
Gizi 280.602.000 336.722.400 604.079.986 664.487.984 767.483.622
Ambulans
Pemulasaran Jenasah
Total Pendapatan
4.545.066.786 5.454.080.143 9.784.619.777 10.763.081.755 12.431.359.427
Pasien Umum
2. Rincian Pendapatan Pasien BPJS

No Uraian Pendapatan 2015 Proyeksi Pendapatan


2016 2017 2018 2019
1 BPJS
Rawat Jalan 4.503.736.960,00 5.404.484.352,00 9.695.644.927,49 10.665.209.420,24 12.318.316.880,37
Rawat Inap 15.957.066.100,00 19.148.479.320,00 34.352.371.900,08 37.787.609.090,09 43.644.688.499,05
Ambulance 20.125.000,00 24.150.000,00 43.325.100,00 47.657.610,00 55.044.539,55
Alkes 700.000,00 840.000,00 1.506.960,00 1.657.656,00 1.914.592,68
Ketenagakerjaan 365.220,00 438.264,00 786.245,62 864.870,18 998.925,06
Jumlah 20.481.993.280,00 24.578.391.936,00 44.093.635.133,18 48.502.998.646,50 56.020.963.436,71

B. Rincian Belanja Modal

Keterangan 2016 2017 2018 2019


Tanah
Peralatan dan
17.758.333.500 21.476.700.000 15.076.000.000 800.000.000
mesin
Mesin Anastesi 1.300.000.000 - - -
Electro Surgery 1.000.000.000 1.000.000.000
Endoscopy,Bronco
scopy,Berikut 7.646.250.000 - - -
Video System
Fluroscopy 3.500.000.000 -
Meja Ginekolog 420.000.000 - - -
Peralatan
Laboratorium 2.200.000.000 - - -
Paket
Utd Freezer dan
400.000.000 - - -
Refrigerator
Paket Diagnostik
500.000.000 300.000.000
Elektro Medik
Paket Rehabilitasi
0 500.000.000
Medik
Peralatan
200.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000
Kedokteran Gigi
Peralatan
0 - 1.100.000.000
Kedokteran Mata
Instrument Set
0 - 200.000.000
Kedokteran Mata
Paket Alat
0 800.000.000
Kedokteran THT
Peralatan
OperatingTheater 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000
Central
Peralatan CSSD
Low Temp 0 1.300.000.000
Sterilizer
Instrument Set
1.115.083.500 1.000.000.000
Bedah
Washer
0 1.000.000.000
Desinfector
Bedpant Washer 0 1.200.000.000
Alat Sterelisasi 190.000.000
Udara dan
Permukaan
Alat Kesehatan
Kebidanan dan
1.000.000.000
Penyakit
Kandungan
Pengadaan X-Ray
0 3.000.000.000
Mobile
Medical Printer 287.000.000
Peralatan
Pendukung 0 176.000.000
Radiografi
Peralatan
0 500.000.000
Kedokteran Kulit
Elektromedik
1.000.000.000
ICU,PICU,NICU
Alat Kesehatan
Rawat Jalan
Resusitator Anak 10.500.000
Resusitator Bayi (
4.500.000
Rawat Jalan)
Resusitator
10.500.000
Dewasa
IGD
Ventilator
30.000.000
Transport IGD
Alat Rawat Inap
Infant Radian
1.200.000.000
Warmer

Incubator infant 1.200.000.000


Incubator Infant
300.000.000
Transport
PhotoTherapi Unit 800.000.000
Resusitator
18.000.000
Bayi/Neonatus
Resusitator
18.000.000
Dewasa
Intensive Care
Alat Intensive
1.275.000.000
Care
Bed Side Monitor 540.000.000
Ventilator 735.000.000
Radiologi
CT-Scan 32 Slices 9.000.000.000
Anaesthesi
445.000.000
Analyzer
Defiblirator
128.500.000
Analyzer
Digital Multimeter 1.700.000
Digital Pressure
75.000.000
Meter
Digital Survey
112.000.000
Meter
Electro Safety
41.500.000
Analyzer
Electro Surgery
167.000.000
Analyzer
Fetal Simulator 107.800.000
Incubator
350.000.000
Analyzer
Infusion Device
100.000.000
Analyzer
Lux
15.000.000
MeterFunction
Patient Simulator 39.000.000
Personal Digital
17.000.000
Alarm Dosimeter
Phototheraphy
71.000.000
Radiometer
Tachometer 10.700.000
Ultra Sound Watt
124.000.000
Meter
X-Ray Multimeter 430.000.000
Hospital furniture 2.000.000.000

Gedung dan
1.000.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 1.000.000.000
Bangunan
Pengembangan
1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
gedung
Bangunan Gizi 1.000.000.000
Bangunan HCU 1.500.000.000

Aset tetap
635.000.000 918.960.000 630.000.000 620.000.000
lainnya
Lemari brankas 50.000.000
Lemari kaca 150.000.000
Rak Besi 100.000.000
Kursi tunggu 18.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
Kursi rapat 18.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Meja kerja 45.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
Kursi Kerja 20.000.000
Meja rapat 100.000.000 150.000.000
Sofa tamu 16.000.000 50.000.000
Komputer 140.000.000 40.000.000 20.000.000
Printer 15.000.000 20.000.000 20.000.000
Notebook 40.500.000 25.000.000
Filling Kabinet 2
3.960.000
Laci
UPS 4.500.000 15.000.000
Televisi (TV) 53.000.000 10.000.000
Peralatan kantor 100.000.000 130.000.000 100.000.000
Perlengkapan
300.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
kantor

Pengembangan
500.000.000 1.050.000.000 1.050.000.000 550.000.000
SIM RS
SIM RS 500.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000
SIM Aset 50.000.000 50.000.000 50.000.000
SIMDA
SIM Admisi RS

Jumlah 19.893.333.500 25.445.660.000 19.256.000.000 2.970.000.000

Anda mungkin juga menyukai