Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN TEKANAN

DARAH
Titik dimana bunyi terdengar menghilang merupakan tekanan diastolik
No. Dukumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman : 1/3
SOP

Puskesmas Burneh HANDAYANINGSIH


19640306 199203 2 003

1. Pengertian Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua
ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor
atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat
denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80)
menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan,
dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur
tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau
berbaring.
2. Tujuan Mengukur tekanan darah
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas tentang jeni-jenis pelayanan
4. Refrensi KMK RI nomor hk.02.02/menkes/514/2015 tentang panduan praktik
klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
5. AlatdanBahan 1. Sphygmomanometer
2. Stetoskop
3. Kursi atau meja periksa
6. Prosedur / Langkah A. Teknik Pemeriksaan
1. Siapkan alat dan bahan.
– langkah
2. Jelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan yang
akan dilakukan.
3. Mempersilahkan pasien untuk istirahat paling tidak 5 menit
dalam posisi pemeriksaan (posisi duduk/ tidur).
4. Pastikan ruang pemeriksaan tenang dan nyaman.
5. Lengan yang akan diperiksa harus bebas dari pakaian. Pastikan
pada lengan tersebut tidak terdapat cimino untuk dialisis, bekas
luka yang disebabkan putusnya arteri brachial sebelumnya
maupun limfaoedem.
6. Lakukan palpasi pada arteri brakhialis untuk memastikan
terabanya denyut.
7. Posisikan lengan pasien sedemikian rupa sehingga arteri
brakhialis sejajar dengan jantung. Apabila pasien dengan posisi
duduk maka letakkan lengan pada meja sedikit diatas pinggul.
8. Tentukan ukuran manset. Bila manset terlalu besar untuk lengan
pasien, seperti pada anak-anak, maka pembacaannya akan lebih
rendah dari tekanan sebenarnya. Bila manset terlalu kecil,
misalnya pada penggunaan manset standar pada pasein obes,
maka pembacaan tekanan akan lebih tinggi dibanding tekanan
sebenarnya.
9. Pasang manset dengan membalutkannya dengan kencang dan
lembut pada lengan atas. Batas bawah manset berada pada 2.5
cm di atas fossa antecubiti, dan balon manset harus berada di
tengah arteri brakialis.
10. Posisikan lengan pasien sedemikan rupa sehingga siku sedikit
fleksi.
11. Pompa manset hingga mengembang. Untuk menentukan
seberapa tinggi tekanan manset, pertama-tama perkirakan
tekanan sistolik dengan palpasi. Raba arteri radialis dengan satu
tangan, kembangkan manset secara cepat sampai dengan pulsasi
arteri radialis menghilang. Baca tekanan yang terbaca pada
manometer, lalu tambahkan 30 mmHg. Gunakan jumlah ini
sebagai target untuk mengembangkan manset sehingga
mengurangi ketidaknyamanan karena manset yang terlalu
kencang.
12. Kempiskan manset dan tunggu 15-30 detik.
13. Tempatkan membran stetoskop pada arteri brachialis.
14. Kembangkan manset secara cepat sampai dengan tekanan yang
telah ditentukan sebelumnya.
15. Kempiskan secara perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg per
detik.
16. Dua bunyi pertama yang terdengar adalah tekanan sistolik
pasien.
17. Turunkan tekanan 10-20 mmHg.
18. Kemudian kempiskan manset secara cepat hingga nol.
19. Titik dimana bunyi terdengar menghilang merupakan tekanan
diastolik pasien.
20. Tunggu selama 2 menit, kemudian ulangi pemeriksaan untuk
mendapatkan nilai rata-rata.
B. Analisis Hasil Pemeriksaan
Bunyi pertama yang terdengar pada auskultasi arteri brakhialis saat
manset dikempiskan adalah tekanan darah sistolik (fase korotkof
I).Bunyi terkahir yang masih dapat terdengar adalah tekanan
diastolic (fase korotkof II).
Klasifikasi tekanan darah dewasa (> 18 th) menurut JNC VII

Apabila tekanan darah sistolik dan diastolik berada pada kategori


yang berbeda, gunakan kategori yang tertinggi. Misalnya, tekanan
darah 170/92 mmHg berada pada kategori hipertensi stage II;
tekanan darah 135/100 mmHg berada pada kategori hipertensi stage
I.
Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah sistolik ≥ 20
mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 10 mmHg setelah pasien
berdiri sampai dengan 3 menit.

Pasien
istirahat 5 Jelaskan
menit kepada pasien
(duduk/tidur) jenis dan
prosedur

Siapkan alat dan bahan


7. Unit Terkait 1. BP
2. KIA
3. UGD
4. Pustu
5. Polindes
6. Ponkesdes
8. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis Dirubah diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai