Anda di halaman 1dari 32

DOKTER KECIL

PUSKESMAS BURNEH
dr. SITI SAMIYAH
PERTOLONGAN PERTAMA
PADA KECELAKAAN
(P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
(P3K)

 P3K adalah Memberikan pertolongan pertama


kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat
dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat
rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)
 Tujuan P3K
 Mencegah cidera bertambah parah
 Menunjang upaya penyembuhan
 Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K
P : Penolong mengamankan diri sendiri lebih
dahulu
A : Amankan korban
T : Tandai tempat kejadian
U : usahakan menghubungi ambulans, dokter,
rumah sakit atau yang berwajib (polisi/
keamanan setempat)
T : Tindakan pertolongan terhadap korban
dalam urutan yang paling tepat
Peralatan P3K
 Bahan yang minimal harus tersedia
 Bahanuntuk membersihkan tangan misalnya :
sabun, alkohol.
 Obatuntuk mencuci luka misalnya : air bersih,
boorwater, Providone iodine
 Obatuntuk mengurangi rasa nyeri misalnya
parasetamol
 Bahanuntuk menyadarkan misalnya moniak,
parfum.
 Alat minimal yang disediakan
10 pembalut cepat
Pembalut gulung
Pembalut segitiga
Kapas
Plester
Kassa steril
Gunting
Pinset
Langkah-langkah pemeriksaan korban
kecelakaan :
 Periksa kesadaran
 Periksa pernafasan
 Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran
darah
 Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan
perhatikan keluhan korban.
Tindakan yang dilakukan
 Gg pernapasan : bebaskan jalan nafas dan beri nafas buatan
 Gg kesadaran dan peredaran darah :
 Bawakorban ke tempat teduh dan aman Longgarkan
semua pakaian yang mengikat
 Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
 Jika perlu kirim ke rumah sakit
 Perdarahan :
 Tinggikan bagian anggota badan yang berdarah
 Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat
perdarahan
PEMBIDAIAN
1. PEMBALUTAN

 Pembalutan adalah Suatu tindakan medis


untuk menyangga atau menahan bagian
tubuh tertentu agar tidak bergeser atau
berubah dari posisi yang dikehendaki.
Macam-macam alat balut
 Mitella (pembalut segitiga)
 Dasi (cravat)
 Pita (pembalut gulung) .
 Macam ukuran lebar pembalut dan
penggunaannya:
 2,5 cm : untuk jari-jari
 5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan
bawah, betis dan kaki
 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.
 Plester (pembalut berperekat)
 Pembalut lainnya
 Snelverband: pembalut pita yang sudah
ditambah kasa penutup luka, dan steril.
 Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam
dalam antibiotika.
 Kassa steril
2. PEMBIDAIAN
 Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/
mengimobilisasi bagian tubuh yang
mengalami cedera, dengan menggunakan
benda yang bersifat kaku maupun fleksibel
sebagai fixator/imobilisator.
Tujuan
 Mencegah gerakan bagian yang sakit
sehingga mengurangi nyeri dan mencegah
kerusakan lebih lanjut
 Mempertahankan posisi yang nyaman
 Mempermudah transportasi korban
 Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
 Mempercepat penyembuhan
Prinsip Pembidaian

Lakukan pembidaian di mana


anggota badan mengalami cedera
Melewati minimal dua sendi yang
berbatasan
Jenis Alat Bidai
 Bidai Keras : Umumnya terbuat dari kayu, alumunium,
karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan.
 Bidai Traksi : Bidai bentuk jadi hanya dipergunakan
oleh tenaga yang terlatih khusus.
 Bidai Improvisasi : Bidai yang dibuat dengan bahan
yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.
 Gendongan Belat/Bebat : Pembidaian dengan
menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela
(kain segitiga)
Ukuran bidai : 25, 35, 45, 60, 75,
90, 120 cm.
Prosedur Pembidaian
 Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan
perdarahan dan rawat lukanya.
 Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah.
 Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan.
 Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju,
kopel, dll) dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur.
 Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus
cukup jumlahnya agar secara keseluruhan bagian tubuh
yang patah tidak bergerak.
 Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut
ditinggikan setelah dibidai.
Prosedur Pembidaian
OBAT-OBATAN
SEDERHANA
Cara penyimpanan obat dan peralatan
kesehatan

 Disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci


 Penyimpanan obat dipisah-pisahkan dan diberi
etiket yang jelas
 Obat dalam (obat yang diminum/dimakan)
 Obat luar : berwarna biru (misalnya salep-salep)
 Obat keras : ditandai dengan palang
merah/tengkorak (misalnya Lysol, kreolin)
TEMPAT OBAT
Bentuk cairan disimpan dalam botol
dengan mulut sempit dan disumbat
Bentuk tablet disimpan di dalam botol
dengan mulut lebar/kaleng-kaleng
kecil dan ditutup dengan baik
Bentuk salep ditempatkan dalam botol
dengan mulut lebar (pot plastik) dan
ditutup dengan rapat
Membersihkan dan menyimpan alat-alat
 Alat-alatseperti penekan lidah, pinset anatomi, pinset
hidung, sendok obat, gelas obat dicuci bersih setelah dipakai
 Direbus dan diangkat setelah sepuluh menit mendidih
 Dikeringkan dan disimpan di tempat khusus (almari)
 Baskom dan bengkok setelah dipakai dibersihkan dengan air
dan sabun dilap sampai kering
 Pengatur suhu (thermometer) setiap selesai dipakai dicuci
dengan air sabun, keringkan digosok dengan kapas yang
diberi alcohol sedikit baru disimpan dalam larutan lysol
No Nama Obat Tanda gejala Cara pemakaian
1. Salep Ichtiol Anak dengan bisul yang belum Dioleskan dibisul
matang
2. Salep Levertan Untuk luka yang sedang Dioleskan diluka dan ditutup
menyembuh terutama luka bakar dengan kasa
3. Kapas bersihkan luka, mengoleskan obat, Tidak boleh untuk menutup
mengambil benda asing dimata perdarahan
4. Lysol/ Dentol/ untuk mencuci tangan, Dilarutkan di air bersih takaran 1 cc
Detol membersihkan alat-alat dan lain- Lysol untuk 2 lt air
lain
5. Plester untuk menutup luka setelah Bila plester diberi bensin sedikit
diberikan kasa terlebih dahulu akan lebih lengket dikulit
6. Creolin untuk membersihkan lantai rumah/
kamar mandi
7. Pipet Untuk meneteskan obat mata dll
8. Betadine dan Dioleskann pada pinggir luka Betadine bila diberi air sedikit
yodium dengan kapas untuk membersihkan dapat untuk mencuci luka baru
kulit yang kotor
PENCEGAHAN PENYAKIT
MENULAR
1. Penyakit kulit
 Contoh : kudis, kadas, cacar air dan panu
 Pencegahan:
Menjaga kebersihan kulit, mandi
dengan sabun dan air bersih
Menghindari kontak dengan penderita
Menghindari mengguanakan barang-
barang yang dipakai penderita
Pakaian penderita dicuci dengan bersih
2. Penyakit TBC

 Pencegahan:
Hindari kontak dengan penderita
Vaksinasi dengan BCG semasa bayi
Makan makanan yang bergizi
3. ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Bagian
Atas)
 Contoh: influenza, dan radang tenggorokan
 Pencegahan:
 Banyak makan makanan yang mengandung vit. C seperti
sayur dan buah
 Hindari kena hujan
 Kurangi minuman dingin
 Hindari daerah yang berasap dan berdebu
 Hindari kontak dengan penderita
 Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu
tangan
 Ingus jangan dibuang sembarangan
4. Penyakit pada saluran pencernaan

 Contoh: kolera, disentri, typus, dan diare


 Pencegahan:
Menjagakebersihan diri, lingkungan,
makanan dan minuman
Alatyang dipakai penderita dicuci dengan
sabun
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai