Biologi - Perkecambahan
Biologi - Perkecambahan
Nama Anggota:
Aldo Amerta
Alvin Christian
Dian Gita Ramadani
XI CI
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Junaedi M.M
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan
tepat waktu.
Penulisan pengetahuan bahwa laporan ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
iii
ABSTRAKSI
Penelitian tentang “Pengaruh Jenis Air terhadap Pertumbuhan tanaman cabai” bertujuan
untuk mengetahui jenis air terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Penelitian ini dilakikan dengan
cara studi Literature dan Observasi dengan Variable Bebas dan Terikat. Pengambilan data
dengan cara studi literature dilakukan dengan mengumpulkan data-data dan landasan teori dari
buku-buku dan jurnal di internet. Sedangkan secara Observasi yaitu dengan melakukan
percobaan, penelitian, dan pengamatan sesuai prosedur kegiatan yang tercantum dalam cara
kerja.
Dari penelitian ini diharapkan pada akhirnya dapat memberikan manfaat mengenai budi
daya tanaman cabai. Berbagai jenis air dapat dijadikan sebagai media siram tanaman cabai tak
terkecuali air garam, air deterjen, ataupun air cuka. Jenis air itu akan diuji kebenarannya, apakah
jenis air tersebut dapat mempercepat pertumbuhan tanaman cabai.
iv
DAFTAR ISI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan bagi tanaman adalah air, selain air
factor factor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah factor dalam yaitu hereditas atau
hormone, sedangkan faktor luar antara lain cahaya, suhu, kelembapan, nutrisi, serta air itu
sendiri.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Daun
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak
bergerigi/berlekuk), ukuran daun lebih kecil dibandingkan dengan daun tanaman cabai yang
besar. Merupakan daun tunggal dengan kedudukan agak mendatar. Memiliki tunggal yang
melekat pada batang atau cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga tanaman cukup rimbun.
Bunga
2
Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga
tumbuh menunduk pada ketiak daun dengan mahkota bunga berwarna putih. Penyerbukan bunga
termasuk penyerbukan sendiri, namun dapat terjadi secara silang dengan keberhasilan sekitar
56%
Buah
Buah cabai rawit akan terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah memiliki
keanekaragaman dalam hal ukuran, bentuk, rasa, dan warna buah. Buah cabai rawit dapat
terbentuk bulat pendek dengan ujung runcing atau berbentuk kerucut. Ukuran buah bervariasi,
menurut jenisnya, cabai rawit yang kecil memiliki ukuran panjang antara 2 - 2,5 cm dan lebar 5
mm. sedangkan cabai rawit yang agak besar memiliki ukuran 3,5 cm dan lebar mencapai 12 mm.
warna cabai rawit bervariasi, buah muda berwarna hijau atau putih, sedangkan buah yang telah
masak berwarna merah menyala atau merah jingga. Pada waktu masih muda, rasa cabai rawit
kurang pedas, tetapi setelah masak jadi pedas
Biji
Biji cabai rawit berwarna putih kekuning kuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun
berkelompok (bergerombol) dan saling melekat pada empulur. Ukuran cabai rawit lebih kecil
dibandingkan dengan cabai rawit berukuran besar. Biji biji ini dapat digunakan dalam
memperbanyak tanaman (perkembangbiakan).
Akar
Perakaran cabai rawit terdiri atas akar tunggang yang tumbuh lurus kepusat tanah, dan
akar serabut yang tumbuh menyebar kesamping. Perkakaran tanaman tidak dalam sehingga
tanaman yang tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang subur dan gembur, porous
(mudah menyerap air).
2.2 Air
2.3 Air Garam
2.4 Air Cuka
2.5 Air Deterjen
3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.5 Waktu
Penelitian ini dilakukan selama 7 hari dari tanggal 8-14 Oktober 2017
3.6 Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Aldo Amerta (Taman Raya Rajeg K7/16 Mekarsari
Rajeg)
4
BAB IV
Jenis air
Hari ke-
Air biasa Air cuka Air garam Air deterjen
1 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
2 0.5 cm 0 cm 0 cm 0.3 cm
3 1.3 cm 0.1 cm 0 cm 0.9 cm
4 1.7 cm 0.3 cm 0 cm 1.4 cm
5 2.6 cm 0.6 cm 0 cm 1.9 cm
6 3.4 cm 0.8 cm 0 cm 2.6 cm
7 4 cm 1 cm 0 cm 3.3 cm
4.2 Analisis
Jenis air yang digunakan untuk menyirami cabai berpengaruh terhadap pertumbuhan
tinggi tanaman sebagai cerminan pertumbuhan tanaman. Tanaman cabai yang disiram
menggunakan air biasa mengalami pertumbuhan yang lebih cepat bila di bandingkan dengan
penyiraman mengunakan air cuka, air garam, dan air deterjen.Tanaman cabai yang disiram air
cuka mengalami pertumbuhan walaupun sangat kecil, sebenarnya hal ini membingungkan karena
pada dasarnya, biji tidak akan mengalami perkecambahan jika disiram air cuka, karena cuka
bersifat asam dan bersifat menghambat perkecambahan karena keasamannya. Namun, pada
kenyataanya tanaman cabai tersebut mengalami pertumbuhan, ini dikarenakan konsentrasi air
yang sedikit lebih banyak daripada konentrasi cuka sehingga biji bisa berkecambah. Tanaman
cabai yang disiram air garam tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan, ini di sebabkan karena
air garam merupakan salah satu larutan dengan tingkat osmotic tinggi yang dapat menghambat
perkecambahan, meskipun pada larutan garam mengandung air, akan tetapi kadar atau
konsentrasi garam lebih tinggi daripada air, sehingga tidak terjadi perkecambahan pada
tumbuhan yang disirami air garam. Tanaman cabai yang di siram air deterjen seharusnya tidak
mengalami pertumbuahan karena air deterjen berisi zat-zat kimia yang sangat berbahaya, tetapi
dalam percobaan tumbuhan cabai yang disiram air deterjen mengalami pertumbuhan dikarenakan
5
kadar detejen yang dipakai sangat rendah dan konsentrasi air lebbih banyak dari konsentrasi
deterjen yang dipakai.
6
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pertumbuhan tanaman cabai paling cepat jika tanaman
disiram oleh air biasa. Penyiraman menggunakan air cuka dan air garam akan menghambat
pertumbuhan tanaman cabai dikarenakan kandungan yang terdapat dalam air cuka dan air garam
tidak cocok untuk tumbuhan. Untuk tanaman yang disiram menggunakan air deterjen walaupun
tumbuh sangat tinggi hampir menyamai tanaman yang disiram oleh air biasa, akan tetapi
kandungan yang ada didalam deterjen akan mempengaruhi kesehtan tanaman dan kualitas cabai
nantinya. Oleh karena nya pemberian air terhadap tanaman cabai perlu diperhatikan.
5.2 Saran
Penyiraman yang dilakukan harus teratur, yaitu tanaman harus di siram sehari sekali
jangan terlalu banyak, sebab akan membuat batang menjadi lembek dan membusuk. Selain itu
menanam tanaman cabai sebaiknya menggunakan media tanah dan pupuk yang baik.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
PROFIL PENULIS
Alamat : Jl. Teluk Naga Tugu RT 03/01 Kec. Teluknaga Kab Tangerang