Anda di halaman 1dari 25

A.

Pengkajian
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Ny.I
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Umur : 78 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Mengurus rumah tangga
Telp :-
Alamat : Kampung Cibongkok Wetan RT/RW 02/09 Desa
Padaasih Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat

b. Komposisi Keluarga
No Nama Hub. Keluarga L/ P Umur Pekerjaan Agama
1. Ny. I Istri P 78 th IRT Islam
2. Ny. W Anak P 35 th Swasta Islam
3. An. M Cucu L 14 th Sekolah Islam

c. Genogram

K
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
K : Klien

d. Tipe Keluarga
Ny.I termasuk kedalam tipe The single adult living alone/single adult family,
karenya Nyi.I hanya tinggal dirumah sendiri Keluarga yang terdiri dari orang
dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)
Keluarga Tn. E merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak
(Nuclear Family).
e. Suku Bangsa
Ny. I mengatakan bahwa keluarganya merupakan suku Sunda dan tinggal di
lingkungan orang-orang yang bersuku Sunda. Tn. E berkomunikasi dengan bahasa
Sunda dan bahasa Indonesia baik antara anggota keluarga maupun kelurga sekitar.
f. Agama
Semua anggota keluarga Tn. E beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai
keyakinan di rumah dan di masjid. Dalam menjalankan perintah agama keluarga
cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat jamaah di
Musholla, sholat Jumat di Mesjid, acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu),
dan acara keagamaan lainnya.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga Rp. 2.000.000 perbulan, yang diperoleh dari hasil Tn. E
sebagai pegawai swasta sebesar Rp. 2.000.000. Sedangkan Ny. I tidak menghasilkan
uang karena hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pengeluaran perbulan untuk
keperluan makan, dan kebutuhan lain seperti membayar listrik, keperluan sekolah,
dan Rp. 580.000 disisihkan untuk ditabung oleh Ny. I yang dikolektifkan oleh ibu-
ibu sekitar tetangga yang bisa diambil setiap 1 bulan sekali.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga setiap hari mereka menonton TV bersama-
sama, dan semua berkumpul menonton TV ketika malam hari, namun menurut Ny. I
suaminya 2 minggu sekali pulang ke rumah. Kadang mereka berkumpul bersama
tetangga atau saudara dekat untuk berbincang-bincang bersama setiap minggunya
apabila suaminya pulang.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini dengan anak usia sekolah
Tahap perkembangan keluarga Tn. E keluarga dengan anak dewasa: dimulai saat
anak pertama meninggalkan rumah sampai anak terakhir, lamanya tergantung dengan
jumlah anak atau banyaknya anak belum menikah dan tinggal dalam rumah. 2 anak
Tn. E yang pertama bekerja dan anak yang ke kedua menginjak kelas 3 SD.
b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi diantaranya memperluas keluarga inti
menjadi keluarga besar, mempertahankan keintiman pasangan, membantu orang tua
yang sedang sakit dan memasuki masa tua, membantu anak untuk mandiri di
masyarakat, dan penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
c. Riwayat kesehatan keluarga inti.
Menurut istrinya Tn. E tidak memiliki riwayat penyakit. Tetapi Ny. I sering
mengeluh nyeri pada bagian sendinya. Ny. I pernah diperiksa ke pelayanan
kesehatan lalu Dr. mengatakan bahwa Ny. I mempunyai gejala asam urat. Selain itu
Ny.I mengatakan sempat dioperasi ketika belum menikah klien pernah dioperasi
mamae karena terdapat benjolan disebelah kanan. Dan anaknya yang kedua memiliki
riwayat penyakit yang sama dengannya, Nn. G dioperasi pada bagian mamae nya,
menurutnya terdapat 8 benjolan di mamae nya.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. I mengatakan ibunya mempunyai penyakit asthma dan sudah meninggal,
sedangkan dari ayah suaminya pernah mempunyai penyakit kanker prostat dan sudah
meninggal.

3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. A merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang ± 10 meter
dan lebar 7 meter. Di rumah tersebut terdapat :
1) Kamar tidur ( terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar tidur berada di depan samping
ruang tamu, 1 kamar tidur berada di atas).
2) Ruang tamu, ruang makan, dan ruang menonton TV bersatu dalam satu ruangan
ruangannya cukup rapi.
3) Terdapat 1 buah kamar mandi.
4) Lantai rumah Tn. E tidak menggunakan semen, lantai dapur tidak tampak licin.
5) Atap rumah dari asbes. Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang tamu yang
menyatu dengan ruang keluarga dan ruang makan hanya ada satu jendela dan
pintu yang berada di dekat jendela tersebut. Ventilasi masih terlalu sempit, < 10
m luas lantai.
6) Sumber air keluarga berasal dari sumur gali yang telah dipasang pompa air,
kualitas air tergantung musim, pada musim hujan warna air keruh kekuning-
kuningan, pada musin kemarau warna air agak bening. Sumber air minum
keluarga menggunakan air sumur yang ditampung dan diendapkan dalam tong.
7) Jarak septictank dengan sumur ± 3 meter. Keluarga mengatakan membuang air
limbah ke selokan. Untuk pembuangan sampah dilakukan dengan cara ditampung
dahulu di tong sampah lalu kemudian diangkut oleh petugas sampah. Untuk
sarana penerangan keluarga Tn. A menggunakan listrik semuanya.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Rumah Tn. E berada di wilayah kelurahan yang mayoritas penduduk sekitarnya
adalah pegawai swasta. Sarana jalan tersebut sudah ditembok. Sarana kesehatan di
lingkungan tersebut berupa posyandu, posbindu dan puskesmas. Di dekat rumah Tn.
E ± 7 meter terdapat masjid. Tetangga Tn. E mayoritas beragama Islam serta
memiliki sifat kebersamaan serta menganut adat Sunda, misalnya selamatan,
pengajian, yasinan setiap malam jum’at, dll. Jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan
biasanya diumumkan melalui pengeras suara yang ada di masjid.

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Tn. E kadang-kadang suka berkunjung ke rumah saudaranya. Kegiatan
rutin Tn. E adalah bekerja di luar kota dan aktivitas Ny. I adalah mengurus anaknya
yang masih duduk di bangku SD untuk mengantarnya pergi ke sekolah. Aktivitas
yang lainnya yang suka dilakukan oleh Ny. I adalah menonton TV, mengikuti
pengajian dan mengobrol dengan tetangganya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Keluarga dengan Masyarakat.
Keluarga Tn. E mengatakan setiap hari raya semua anak-anak dan keluarga Tn. E
berkumpul di rumah. Apabila ada acara-acara syukuran keluarga Tn. E selalu datang
berkunjung dan sebaliknya. Ny. I dan keluarganya rutin mengikuti kegiatan, seperti
pengajian.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Tn. E memiliki tetangga yang berada di sekitar rumahnya sehingga sewaktu-
waktu dapat dimintai bantuan. Ny. I memiliki BPJS. Jika sakit biasanya keluarga
dibawa ke Puskesmas terlebih dahulu, dan jika perlu rujukan ke rumah sakit yang
berjarak ± 1 km dari rumahnya.

4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
keluarga Tn. E dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda dan bahasa
Indonesia. Komunikasi antar anggota lancar dan tidak ada konflik dalam keluarga.
Dalam keluarga mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap malam ketika
menonton TV, keluarga bertukar pendapat dan menceritakan hal-hal yang terjadi
dalam keluarga.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn. E adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah karena
Tn. E dianggap sebagai orang yang paling berpengaruh dan sebagai kepala keluarga.
Namun pada saat Tn. E bekerja pemegang keputusan diambil alih oleh Ny. I. Untuk
anak-anak yang telah berkeluarga keputusan diserahkan kepada keluarga masing-
masing, tetapi anak-anaknya juga sering meminta pendapat Tn. E dan Ny. I.
c. Struktur Peran ( Formal dan Informal )
1) Tn. E berperan sebagai kepala keluarga, dan seorang ayah.
2) Ny. I berperan sebagai istri dan ibu.
3) Nn. G berperan sebagai anak dan karyawan
4) An. Z berperan sebagai anak dan siswa
d. Nilai dan Norma Keluarga
Ny. I mengatakan ia terbiasa menanamkan pada anak-anaknya sikap saling
menghormati dan menyayangi antar keluarga dan dengan tetangga. Keluarga Tn. E
menganut agama Islam, dalam kehidupan keseharian menggunakan keyakinan
sesuai syariat Islam. Keluarga Tn. E menganut norma atau adat yang ada di
lingkungan sekitar misalnya takziah atau menjenguk tetangga yang sakit. Disamping
itu keluarga menganut kebudayaan Sunda, norma yang dianut juga kebudayaan
Sunda. Dalam kebiasaan keluarga Tn. E tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. E mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota
keluarga, saling menyayangi, dan menghormati. Apabila ada anggota yang
membutuhkan atau sakit maka keluarga yang lain berusaha membantu.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn. E mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan dengan baik.
keluarga Tn. E menganut kebudayaan Sunda. Keluarga Tn. E berusaha untuk tetap
memenuhi aturan yang ada di keluarga, misalnya saling menghormati dan
menghargai. Keluarga juga mengatakan mengikuti norma yang ada di masyarakat
sekitar, sehingga dapat menyesuiakan dan berhubungan baik dengan para tetangga
atau masyarakat sekitar.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan


1) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui penyakit di keluarganya tetapi tidak
mengetahui sama sekali apa penyebabnya. Keluarga Tn. E mengatakan hanya
sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala, serta tidak mengetahui apa saja yang
harus dihindari untuk mencegah terjadinya penyakit pada Ny. I
2) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa Ny. I sering merasa sakit pada sendi kaki dan
pusing. Pada saat rasa nyeri pada bagian sendi itu muncul Ny. I selalu
memeriksakannya ke pelayanan kesehatan terlebih dahulu, agar dapat
mengkonsumsi obat yang dapat mengurangi rasa sakitnya tersebut.
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah
meminum obat dan jika sakitnya berlarut segera dibawa ke Puskesmas dan
dilanjutkan ke Dr. umum apabila sakitnya belum hilang.
4) Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mengatakan tiap hari selalu membersihkan lingkungan
rumahnya (menyapu, mengepel), sistem pembuangan limbah keluarga langsung
ke saluran kolam di belakang rumah, pembuangan sampah ditampung sementara
di tong sampah kemudian di angkut oleh petugas sampah.
5) Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat
Keluarga Tn. E mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke
Puskesmas terlebih dahulu, dan jika perlu rujukan dibawa ke Rumah Sakit
terdekat. Tetapi apabila sudah dirasa sakit keluarga baru membawanya ke
pelayanan kesehatan.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. E dan Ny. I memiliki tiga orang anak, satu orang anak sudah menikah dan dua
orang lagi belum menikah dan masih tinggal bersama mereka di rumah.

e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. E termasuk keluarga mampu, hal ini dapat dilihat dari penghasilan
keluarga tiap bulannya sekitar Rp 2.000.000/perbulan. Keluarga Tn. E dapat
memenuhi setiap kebutuhan sandang, pangan dan papan walaupun dengan kapasitas
seadanya. Selain itu anak pertama Tn. E selalu memberi uang pada Ny. I setiap
anaknya sudah menerima gaji.

6. Stres Dan koping Keluarga


a. Stresor Jangka Pendek Dan Panjang
1) Stresor jangka pendek
Ny. I mengatakan bahwa dirinya pernah mengalami stress jangka pendek
apabila mempunyai masalah dengan keluarganya. Namun hal tersebut tidak
berlangsung lama karena keluarga mampu memecahkan masalahnya, dan hal-hal
lain yang menimbulkan stress dalam keluarga segera dapat diatasi.
2) Stresor jangka panjang
Keluarga Tn. I mengatakan pernah mengalami stress jangka panjang pada
saat mengandung anaknya yang ketiga ketika akan dilahirkan dilakukan dengan
cara di vacuum, sehingga hal tersebut membuat Ny. I takut anaknya akan tumbuh
tidak sesuai dengan perkembangan anak lainnya yang melahirkan dengan cara
normal. Ny. I mengatakan pada saat hamil ke tiga pada saat itu usianya sudah
berusia 37 tahun sehingga keadaan tersbut mempengaruhi kehamilan dan proses
bersalinnya.
3) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Pemecahan masalah dalam keluarga Tn. E biasanya dengan cara
musyawarah antar anggota keluarga, kadang juga melibatkan anaknya.
b. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. E biasanya
mengkonsentrasikan pada bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Sehingga
keluarga tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan keseharian.

7. Harapan Keluarga
Keluarga sangat berharap agar masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga
dapat teratasi atas bantuan dari pertugas kesehatan.
8. Pemeriksaan Fisik
a. Ny. I
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 Tanda vital
 Keadaan umum  Baik, klien terlihat rapi.
 Kesadaran  Composmentis
 Tekanan darah  120/90 mmHg
 Nadi  70 x/ menit
 Respirasi  24 x/ menit
 Suhu  36,5°C
2 Pemeriksaan fisik
Rambut/ kepala Warna rambut hitam, tekstur halus, rambut
tidak bau, tidak rontok, tidak terdapat lesi,
dan distribusi rambut rata.
Mata, telinga, mulut, hidung  Mata : alis mata simetris, bulu mata
simetris dan distribusi rata, kelopak mata
posisinya di tengah, tidak ada edema, bola
mata letaknya berada di tengah tidak
menonjol dan tidak cekung, conjungtiva
tidak anemis, sclera berwarna puih jernih,
pupil bulat, isokor, berwarna hitam,
miosis saat diberi cahaya dan midriasis
saat tidak disorot oleh cahaya. Tidak ada
nyeri tekan pada daerah mata.
 Telinga : ukuran kedua telinga sama,
posisi pinna sejajar dengan sudut mata,
simetris, tidak ada lesi atau massa, aurikel
dan mastoid tidak ada bengkak.
 Mulut : bibir berwarna merah muda tidak
terdapat ulkus, lesi atau massa. Gigi tidak
ada karies. Gusi berwarna merah muda
dan tidak ada lesi dan perdarahan. Lidah
sejajar lurus dengan tonsil, bersih dan
tidak ada ulkus. Uvula simetris.
 Hidung : bentuk hidung simetris, tidak
ada pernapasan cuping hidung, warna
mukosa hidung merah muda, septum
posisinya berada di tengah. Tidak ada
nyeri tekan pada 4 sinus. Pemeriksaan
fungsi penciuman (tidak terkaji).
Leher ROM pada bagian persendian leher sempurna
tanpa ada hambatan. Trakhea berada di
tengah tyroid, tidak ada pmbesaran kelenjar
tyroid, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembesaran kelenjar lymphe. Pemeriksaan
JVP (tidak terkaji).
Thoraks  Mamae dan axila : ukuran dan bentuk
simetris, terdapat luka bekas operasi
pengangkatan tumor payudara, tidak
edema, warna aerola coklat, tidak ada
pembengakakan dan tanda kemerahan
pada axila. Palpasi pada daerah mamae
(tidak terkaji), tidak ada pembesaran
kelenjar lymphe.
 Paru-paru : simetris, pernapasan 12-
24x/menit, tidak sulit bernapas, tidak ada
nyeri tekan, kesimetrisan dada dan traktil
fremitus (tidak terkaji), suara napas
resonan, ketika di auskultasi tidak ada
bunyi pernapasan yang abnormal.
 Jantung : Pemeriksaan jantung (tidak
terkaji)
 Punggung : pemeriksaan punggung (tidak
terkaji)
Abdomen Pemeriksaan abdomen tidak terkaji
Genitalia Pemeriksaan genitalia tidak terkaji
Ektremitas atas dan bawah Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah
tidak terkaji

b. Nn. G
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 Tanda vital
 Keadaan umum  Baik, klien terlihat rapi.
 Kesadaran  Composmentis
 Tekanan darah  110/90 mmHg
 Nadi  70 x/ menit
 Respirasi  15 x/ menit
 Suhu  36,5°C
2 Pemeriksaan fisik
Rambut/ kepala Warna rambut hitam, tekstur halus, rambut
tidak bau, tidak rontok, tidak terdapat lesi,
dan distribusi rambut rata.
Mata, telinga, mulut, hidung  Mata : alis mata simetris, bulu mata
simetris dan distribusi rata, kelopak mata
posisinya di tengah, tidak ada edema, bola
mata letaknya berada di tengah tidak
menonjol dan tidak cekung, conjungtiva
tidak anemis, sclera berwarna puih jernih,
pupil bulat, isokor, berwarna hitam,
miosis saat diberi cahaya dan midriasis
saat tidak disorot oleh cahaya. Tidak ada
nyeri tekan pada daerah mata.
 Telinga : ukuran kedua telinga sama,
posisi pinna sejajar dengan sudut mata,
simetris, tidak ada lesi atau massa, aurikel
dan mastoid tidak ada bengkak.
 Mulut : bibir berwarna merah muda tidak
terdapat ulkus, lesi atau massa. Gigi tidak
ada karies. Gusi berwarna merah muda
dan tidak ada lesi dan perdarahan. Lidah
sejajar lurus dengan tonsil, bersih dan
tidak ada ulkus. Uvula simetris.
 Hidung : bentuk hidung simetris, tidak
ada pernapasan cuping hidung, warna
mukosa hidung merah muda, septum
posisinya berada di tengah. Tidak ada
nyeri tekan pada 4 sinus. Pemeriksaan
fungsi penciuman (tidak terkaji).
Leher ROM pada bagian persendian leher sempurna
tanpa ada hambatan. Trakhea berada di
tengah tyroid, tidak ada pmbesaran kelenjar
tyroid, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembesaran kelenjar lymphe. Pemeriksaan
JVP (tidak terkaji).
Thoraks  Mamae dan axila : ukuran dan bentuk
simetris, terdapat luka bekas operasi
pengangkatan tumor payudara, tidak
edema, warna aerola coklat, tidak ada
pembengakakan dan tanda kemerahan
pada axila. Palpasi pada daerah mamae
(tidak terkaji), tidak ada pembesaran
kelenjar lymphe.

 Paru-paru : simetris, pernapasan 12-


24x/menit, tidak sulit bernapas, tidak ada
nyeri tekan, kesimetrisan dada dan traktil
fremitus (tidak terkaji), suara napas
resonan, ketika di auskultasi tidak ada
bunyi pernapasan yang abnormal.
 Jantung : Pemeriksaan jantung (tidak
terkaji)
 Punggung : pemeriksaan punggung (tidak
terkaji)
Abdomen Pemeriksaan abdomen tidak terkaji
Genitalia Pemeriksaan genitalia tidak terkaji
Ektremitas atas dan bawah Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah
tidak terkaji

c. An. Z
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 Tanda vital
 Keadaan umum  Baik, klien terlihat rapi.
 Kesadaran  Composmentis
 Tekanan darah  120/80 mmHg
 Nadi  83 x/ menit
 Respirasi  19 x/ menit
 Suhu  36,5°C
2 Pemeriksaan fisik
Rambut/ kepala Warna rambut hitam, tekstur halus, rambut
tidak bau, tidak rontok, tidak terdapat lesi,
dan distribusi rambut rata.
Mata, telinga, mulut, hidung  Mata : alis mata simetris, bulu mata
simetris dan distribusi rata, kelopak mata
posisinya di tengah, tidak ada edema, bola
mata letaknya berada di tengah tidak
menonjol dan tidak cekung, conjungtiva
tidak anemis, sclera berwarna puih jernih,
pupil bulat, isokor, berwarna hitam,
miosis saat diberi cahaya dan midriasis
saat tidak disorot oleh cahaya. Tidak ada
nyeri tekan pada daerah mata.
 Telinga : ukuran kedua telinga sama,
posisi pinna sejajar dengan sudut mata,
simetris, tidak ada lesi atau massa, aurikel
dan mastoid tidak ada bengkak.
 Mulut : bibir berwarna merah muda tidak
terdapat ulkus, lesi atau massa. Gigi tidak
ada karies. Gusi berwarna merah muda
dan tidak ada lesi dan perdarahan. Lidah
sejajar lurus dengan tonsil, bersih dan
tidak ada ulkus. Uvula simetris.
 Hidung : bentuk hidung simetris, tidak
ada pernapasan cuping hidung, warna
mukosa hidung merah muda, septum
posisinya berada di tengah. Tidak ada
nyeri tekan pada 4 sinus. Pemeriksaan
fungsi penciuman (tidak terkaji).
Leher ROM pada bagian persendian leher sempurna
tanpa ada hambatan. Trakhea berada di
tengah tyroid, tidak ada pmbesaran kelenjar
tyroid, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembesaran kelenjar lymphe. Pemeriksaan
JVP (tidak terkaji).
Thoraks  Mamae dan axila : ukuran dan bentuk
simetris, terdapat luka bekas operasi
pengangkatan tumor payudara, tidak
edema, warna aerola coklat, tidak ada
pembengakakan dan tanda kemerahan
pada axila. Palpasi pada daerah mamae
(tidak terkaji), tidak ada pembesaran
kelenjar lymphe.
 Paru-paru : simetris, pernapasan 12-
24x/menit, tidak sulit bernapas, tidak ada
nyeri tekan, kesimetrisan dada dan traktil
fremitus (tidak terkaji), suara napas
resonan, ketika di auskultasi tidak ada
bunyi pernapasan yang abnormal.
 Jantung : Pemeriksaan jantung (tidak
terkaji)
 Punggung : pemeriksaan punggung (tidak
terkaji)
Abdomen Pemeriksaan abdomen tidak terkaji
Genitalia Pemeriksaan genitalia tidak terkaji
Ektremitas atas dan bawah Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah
tidak terkaji
B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Ketidaktahuan Gangguan
 Ny. I mengatakan mengatakan bahwa ia kadang-kadang keluarga dalam mobilisasi
sering merasa linu di persendian. mengenal fisik pada
 Ny. I mengatakan apabila sakitnya sedang kambuh masalah keluarga
hanya diobati dengan obat warung dahulu, apabila Tn.E (Ny.I)
sudah berlanjut maka diperiksakan ke Dr. umum
 Ny. I mengatakan bahwa Dr. yang memeriksakannya
mengatakan sakit yang kadang dirasakan pada kakinya
adalah gejala dari asam urat.
DO:
2 DS: Ketidaktahuan Potensial
 Ny. I mengatakan pernah dioperasi pengangkatan keluarga dalam terjadinya
benjolan di daerah payudara sebelah kanan mengenal kanker
 Ny. I mengatakan bahwa anaknya (Nn. G) pernah masalah payudara
mengalami operasi pengangkatan tumor pada bagian pada
payudara kanan dan kiri keluarga
 Keluarga mengatakan tidak mengetahui penyebab, Tn.E
tanda gejala, dan pencegahan terjadinya kanker (Ny.I, Nn.
payudara G)
DO:
2. Prioritas Masalah
a. Diagnosa keperawatan 1
Gangguan mobilisasi fisik pada keluarga Tn. E (Ny. I) berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga dalam mengenal masalah.

Kriteria Skor Rasional


Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Aktual karena masalah yang terjadi pada keluarga Tn. E (Ny.
I) kadang-kadang timbul apabila telah mengkonsumsi sayuran
hijau sehingga berisiko untuk terjadinya gangguan masalah
mobilisasi fisik pada Ny. I jika nyeri pada bagian sendi
kambuh.
Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Mudah, karena masalah ini dapat terselesaikan apabila
masalah dapat dilakukan tindakan intervensi yang tepat. Dan klien diajarkan
diubah cara mengatasi rematik sehingga masalah ini dapat
diminimalisir.
Potensi 2/3 x 1 = 2/3 Cukup, karena masalah ini sudah terjadi sehingga berisiko
masalah kembali untuk terjadi gangguan mobilitas fisik, sehingga
perlu berkolaborasi dengan keluarga mengenai faktor saja
yang dapat memicu timbulnya kembali gangguan mobilitas
fisik pada klien.
Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Ada masalah tapi segera ditangani, karena keluarga menilai
masalah masalah ini biasa saja sehingga ketika Ny. I mempunyai
masalah tidak ditangani dengan segera.
Jumlah : 6/3
b. Diagnosa Keperawatan 2
Potensial terjadinya kanker payudara pada keluarga Tn.E (Ny.I, Nn. G)

Kriteria Skor Rasional


Sifat masalah 1/3 x 1 = 1/3 Potensial, karena masalah pada diagnosa ini sudah pernah
dialami sebelumnya oleh Keluarga Tn. E (Ny. I dan Nn. G)
dan sudah ditangani sehingga mereka berpotensi kembali
untuk mengalami penyakit yang sama.
Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Mudah, karena masalah ini sudah pernah terjadi sebelumnya
masalah dapat dan telah ditangani oleh keluarga.
diubah
Potensi masalah 1/3 x 1 = 1/3 Rendah, karena saat masalah yang dialami oleh keluarga
sudah terjadi
Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Ada masalah segera diatasi, dibuktikan saat benjolan pada
masalah pasien terasa, keluarga langsung membawanya ke Rumah
sakit untuk dilakukan tindak lanjut lebih cepat sebelum
terjadinya cancer.
Jumlah :
5/3

3. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah


a. Gangguan mobilisasi fisik pada keluarga Tn. E (Ny. I) berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga dalam mengenal masalah.
b. Potensial terjadinya kanker payudara pada keluarga Tn.E (Ny.I dan Nn. G)
C. Perencanaan
Nama Keluarga : Tn. E
Klien : Ny. I

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Umum Khusus Kriteria Standar
1 Gangguan mobilisasi fisik Setelah dilakukan Setelah dilakukan  Respon Verbal :  Keluarga mampu  Berikan edukasi
pada keluarga Tn. E (Ny. I) tindakan keperawatan tindakan Keluarga mampu mengatakan kepada keluarga
berhubungan dengan pada Ny. I sakit di keperawatan mengatakan pengertian mengenai pengertian
ketidaktahuan keluarga persendiannya dengan 2 kali pengertian dari mobilisasi fisik dari mobilisasi fisik
dalam mengenal masalah. berkurang, dan dapat pertemuan dalam mobilisasi fisik menggunakan dan rematik
mengerjakan waktu 2 hari selama adalah seseorang bahasanya sendiri.  Ajarkan klien untuk
aktivitasnya sehari- 20 menit Ny. I mampu bergerak Bahwa mobilisasi menggunakan alat
hari secara optimal. dapat mengatasi tanpa beban dan fisik adalah bantu.
rasa nyeri di bisa kemampuan  Berikan edukasi
sendinya dan dapat mempertahankan seseorang mengenai makanan
melakukan aktivitas kekuatannya. bergerak aktif apa saja untuk
sehari-hari secara secara bebas. mencegah dan memicu
optimal. terjadinya nyeri sendi
pada klien.
 Berikan kompres
hangat untuk
 Respon  Dengan mengurangi rasa nyeri
psikomotor: menggunakan alat pada lutut.
- Ny. H mampu bantu Ny. H dapat
memakai alat meningkatkan
bantu. mobilitas fisiknya
 Berikan kompres jahe
- Klien dapat  Mobilisasi fisik hangat untuk
melakukan adalah mengurangi rasa nyeri
gerakan yang kemampuan tubuh pada sendi yang sakit.
sesuai dengan untuk
kemampuannya. mempertahankan
 Respon kekuatan serta
kognitif: mampu bergerak
- Keluarga (mobilisasi) secara
mampu bebas.
memahami
pengertian dari
mobilisasi fisik.
2 Potensial terjadinya kanker Setelah dilakukan Setelah dilakukan  Respon Verbal : Keluarga mampu  Berikan penyuluhan
payudara pada keluarga Tn.E tindakan keperawatan tindakan Keluarga mampu menyebutkan kembali tentang kanker
(Ny.I dan Nn. G) potensi untuk keperawatan menyebutkan pengertian kanker payudara dan deteksi
terjadinya kanker dengan 2 kali kembali tentang payudara dengan dini untuk mencegah
payudara pada pertemuan dalam pengertian kanker bahasanya sendiri: terjadinya kanker
keluarga Tn. E (Ny. I waktu 2 hari selama payudara, - Kanker payudara payudara pada
dan Nn. G tidak 20 menit keluarga penyebab, tanda adalah penyakit keluarga
terjadi atau dapt mampu mengenal gejala serta deteksi yang menyerang  Jelaskan faktor-faktor
diminimalisir) masalah kesehatan : dini untuk pada wanita yang yang mempengaruhi
mengetahui mencegah kanker disebabkan karena terjadinya kanker
pengertian kanker payudara. pertumbuhan sel payudara
payudara, yang tidak
penyebab, tanda terkendali
gejala serta deteksi - Penyebab:
dini untuk keturunan dan
mencegah kanker lingkungan.
payudara.
- Tanda dan gejala :
timbul benjolan
pada payudara,
perubahan warna
pada warna puting
susu, keluar darah
atau cairan dan
ada nyeri tekan.
- Deteksi dini :
pemeriksaan
SADARI,
menghindari
makanan yang
mengandung
lemak berlebih,
 Respon banyak olahraga.
psikomotor : - Keluarga mampu
Keluarga Tn. E melakukan
(Ny. I dan Nn. aktivitas olahraga
G) dapat dan melakukan
melakukan pemeriksaan
aktivitas secara dini
olahraga secara SADARI untuk
rutin dan mendeteksi dini
pemeriksaan penyakit kanker
secara dini payudara.
 Respon kognitif
:  Kanker payudara
Keluarga mampu adalah suatu
memahami tentang penyakit yang
penyakit kanker menyerang pada
payudara. wanita yang bisa
menyebabkan
kematian apabila
tidak ditangani
dengan segera.
D. Catatan Perkembangan (Evaluasi dan Implementasi)
Nama klien : Ny. I
Alamat : Jln. Rajawali Gang Burung Tungku 4

Tanggal Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf


Gangguan mobilisasi  Memberikan edukasi kepada S:
fisik pada keluarga Tn.E keluarga mengenai pengertian  Keluarga mampu mengatakan
(Ny.I) berhubungan dari mobilisasi fisik dan rematik. pengertian mobilisasi fisik
dengan ketidaktahuan  Memberikan edukasi mengenai menggunakan bahasanya
keluarga dalam makanan apa saja untuk sendiri. Mobilisasi fisik adalah
mengenal masalah. mencegah dan memicu kemampuan seseorang
terjadinya nyeri sendi pada klien bergerak aktif secara bebas.
 Keluarga mampu menyebutkan
kembali mengenai makanan
yang dapat mencegah dan
memicu terjadinya nyeri sendi
pada klien.

O:
 Keluarga dapat menyebutkan
pengertian mobilisasi fisik
menggunakan bahasanya
sendiri.
 Penyakit pada klien adalah
rematik, sehingga pada saat
diberi penyuluhan klien dan
keluarga terlihat kooperatif dan
 Keluarga (Ny. I) dapat
menyebutkan kembali
mengenai makanan apa saja
yang dapat menyebabkan dan
memicu terjadinya nyeri pada
sendi, dan bagian sendi mana
saja yang dapat mengakibatkan
rematik.
A:
 Masalah teratasi
P:
 Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai