Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RENCANA KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN: 2017
SUB UNIT : III (Kebayan 3)
UNIT : 17T-JTG-90
KECAMATAN : TANON
KABUPATEN : SRAGEN
PROVINSI : JAWA TENGAH

Disusun Oleh:

Nama Mahasiswa : Made Mita Dwi Rahmayanti


Nomor Mahasiswa : 14/362844/FA/10000

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Sumber
No Permasalahan Lokasi
(P/M/D)

Masih rendahnya
pemahaman dan kesadaran
masyarakat mengenai cara
1 Desa Gabugan M
mendapatkan, menggunakan,
menyimpan serta membuang
obat yang kadaluarsa.

Masih rendahnya
2 pemahaman remaja terkait Desa Gabugan M
kesehatan reproduksi.

Belum terdapat sistem bank


data golongan darah
sehingga masih terdapat
3 Desa Gabugan D
kendala apabila ada warga
desa yang membutuhkan
darah.

Pada desa Gabugan masih


terdapat warga yang belum
4 memiliki jamban sendiri dan Desa Gabugan P
juga masih menumpang
jamban tetangga

Kurangnya pengetahuan
mengenai profesi apoteker
5 Desa Gabugan D
dan dokter di lingkungan
sekolah

Kurangnya kesadaran ibu ibu


di desa tentang timeline
tumbuh kembang balita
6 Desa Gabugan D
karena belum adanya edukasi
pengertian tentang tumbuh
kembang balita

Prevalensi penyakit diabetes


7 melitus dan hipertensi masih Desa Gabugan D
tinggi di Desa Gabugan
Rendahnya peran sosial
Lansia sehingga dapat
menjadi penyebab
8 Desa Gabugan D
peningkatan kerentanan
lansia terhadap gangguan
depresi

Masih rendahnya
pengetahuan anak
9 Desa Gabugan M
perempuan ketika
menghadapi menstruasi

Masih kurangnya
pengetahuan anak sekolah
dasar tentang cara gosok gigi
10 Desa Gabugan M
dan cuci tangan yang benar
untuk meningkatkan
kesehatan anak sekolah

Masih terdapat beberapa ibu


hamil di Desa Gabugan yang
11 beresiko tinggi dalam Desa Gabugan D
kehamilan dan
persalinannya.

Rendahnya Cakupan ASI


12 Desa Gabugan M
ekslusif di desa Gabugan

Semakin tingginya
13 Desa Gabugan D
prevalensi kanker serviks
PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN

No. Permasalahan Alasan Pemilihan


1. Belum terdapat sistem bank data Golongan darah dibutuhkan untuk
golongan darah sehingga masih terdapat memenuhi keperluan administratif dan data
kendala apabila ada warga desa yang desa. Dengan mengetahui golongan darah
membutuhkan darah. akan memudahkan dalam penanganan kasus
saat kekurangan donor darah.
2. Masih terdapat beberapa ibu hamil di Tingginya angka ibu hamil yang berisiko
desa Gabugan yang beresiko tinggi tinggi di kabupaten Sragen cukup tinggi.
dalam kehamilan dan persalinannya Segala upaya dilakukan untuk mengurangi
kasus tersebut namun belum maksimal.
Sehingga diperlukan pendampingan
terhadap ibu hamil untuk menekan angka
kematian tinggi.
3. Prevalensi penyakit diabetes melitus Pemeriksaan kesehatan berkala sangat
dan hipertensi masih tinggi di Desa memegang peran penting dalam screening
Gabugan prevensi penyakit dan juga memantau
progresivitas penyakit. Tekanan darah
merupakan pemeriksaan vital yang sangat
penting dilakukan untuk memeriksa keadaan
tubuh sesorang. Tekanan darah dapat
menunjukan bagaimamana sistem
keseimbangan tubuh manusia. Indeks Masa
Tubuh juga merupakan salah satu
pemeriksaan sederhana yang sangat penting
untuk mengetahui tingkat gizi seseorang,
dan screening obesitas. Tingkat prevalensi
obesitas yang tinggi juga menjadi latar
belakang pentingnya pemeriksaan ini.
Berdasarkan survey dari puskesmas
didapatkan bahwa masih tinggi prevalensi
diabetes melitus pada Desa Gabugan,
pemeriksaan gula darah termasuk kegiatan
yang akan dilakukan untuk mendeteksi dini
dan juga memantau gula darah pada
penderita diabetes melitus.
4. Masih rendahnya pemahaman dan Obat diibaratkan seperti madu atau racun.
kesadaran masyarakat mengenai cara Obat sebagai madu dianggap dapat
mendapatkan, menggunakan, mengobati penyakit yang diderita pasien
menyimpan serta membuang obat yang sedangkan obat sebagai racun berarti adanya
kadaluarsa penyalahgunaan obat yang menyebabkan
timbulnya efek samping dari penggunaan
obat. Sehingga diperlukan penyuluhan
terkait cara mendapatkan obat yang benar,
cara menggunakan obat yang benar, cara
penyimpanan obat yang benar, serta
pembuangan obat kadaluarsa yang benar.
5. Masih rendahnya pemahaman remaja Prevalensi perilaku berisiko pada remaja
terkait kesehatan reproduksi semakin meningkat dan dampak yang
ditimbulkannya juga semakin
mengkhawatirkan. Pengetahuan yang benar
tentang kesehatan reproduksi remaja juga
tidak meningkat prevalensinya. Diperlukan
adanya analisis yang mendalam tentang
determinan atau faktor-faktor yang
menentukan terjadinya perilaku berisiko
pada remaja.Sehingga dapat dilakukan
intervensi yang lebih baik dan lebih tepat
sasaran dari berbagai program yang ada saat
ini, baik dari sektor pemerintah maupun
swasta. Kesehatan reproduksi, sama halnya
dengan kesehatan pada umumnya, adalah
hak setiap manusia. Untuk mampu
mencapainya, diperlukan pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi yang benar
dan komprehensif
6. Pada desa Gabugan masih terdapat Jamban adalah suatu ruangan yang
warga yang belum memiliki jamban mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
sendiri dan juga masih menumpang manusia yang terdiri atas tempat jongkok
jamban tetangga atau tempat duduk dengan leher angsa atau
tanpa leher angsa yang dilengkapi dengan
unit penampungan kotoran dari air untuk
membersihkannya. Setiap anggota keluarga
wajib memiliki jamban untuk menjaga
lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau
selain itu agar tidak mencemari sumber air
yang ada di sekitarnya.
7. Kurangnya pengetahuan mengenai Program pembinaan pendidikan kesehatan
profesi apoteker dan dokter di dan pelayanan kesehatan di usia sekolah
lingkungan sekolah terutama di tingkat sekolah dasar sudah
mulai berkembang. Kegiatan peran dokter
dan apoteker cilik sangat penting untuk
dikenalkan sejak dini. Adanya kegiatan
apoteker cilik yang nantinya bisa
berdampingan dengan dokter kecil dapat
menciptakan suasana sehat dan
komprehensif di lingkungan sekolah
maupun dilingkungan rumah. Peran dari
dokter dan apoteker cilik ini berguna
mengenalkan kegiatan kesehatan kepada
anak-anak usia dini.
8. Kurangnya kesadaran ibu ibu di desa Stimulasi Dini Intervensi, dan Deteksi
tentang timeline tumbuh kembang balita Tumbuh Kembang (SDIDTK) merupakan
karena belum adanya edukasi pembinaan tumbuh kembang anak secara
pengertian tentang tumbuh kembang komprehensif dan berkualitas melalui
balita kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi
dini penyimpangan tumbuh kembang pada
masa 5 tahun pertama kehidupan.
9. Rendahnya peran sosial Lansia sehingga Proses penuaan adalah proses yang alami
dapat menjadi penyebab peningkatan terjadi di dalam tubuh yang dalam prosesnya
kerentanan lansia terhadap gangguan dapat terjadi penurunan kualitas secara
depresi fisiologis maupun psikologis. Penurunan
kapasitas kesehatan dapat menjadi lebih
cepat jika dalam kesehariannya lansia tidak
melakukan aktivitas-aktivitas yang
menunjang kesehatan seperti olahraga dan
menjaga pola hidup yang teratur.
10. Masih rendahnya pengetahuan anak Menarche adalah haid yang datang pertama
perempuan ketika menghadapi kali dan dialami oleh wanita yang beranjak
menstruasi dewasa, disebabkan oleh sistem hormonal.
Menarche biasanya terjadi pada umur 10 -
15 tahun , namun ada juga yang mengalami
hal tersebut lebih cepat. Masih banyak
remaja puteri yang belum memahami proses
dan tanda tanda terjadi menstruasi tersebut.
11. Masih kurangnya pengetahuan anak Pengetahuan tentang kesehatan tangan dan
sekolah dasar tentang cara gosok gigi gigi sangat diperlukan. Hal ini terkait
dan cuci tangan yang benar untuk dengan perilaku hidup sehat yang sejatinya
meningkatkan kesehatan anak sekolah ditanamkan pada anak-anak. Sehingga dari
perilaku tersebut dapat digetok tularkan
kepada masyarakat
RENCANA PROGRAM KKN PPM UGM

No Nama Program No. Sektor Bahan Volume Waktu Sumber


Dana

1 Edukasi pentingnya 4.2.25 Pamflet 100 orang 4x10 jam LPPM


Donor Darah

2 Pemeriksaan IMT 4.2.23 Timbanga 50 orang 3x10 jam LPPM


n badan
Mistar
tinggi
badan
3 Penyuluhan 4.2.05 Materi 20 orang 4x5 jam LPPM
Menarche kesehatan
reproduksi

LCD

Print
leaflet

4 Cara membuang 4.2.03 Materi 25 orang 4x5 jam LPPM


obat yang baik dan Dagusibu
benar
Leaflet

LCD

Mikrofon

Speaker

5 Pengenalan jenis 4.2.16 Jenis-jenis 20 orang 3x5 jam LPPM


sediaan obat dan sediaan
tanaman obat obat

Kartu
tanaman
obat

Materi

Puzzle
Boneka

6 Penyuluhan PHBS 4.2.01 Materi 15 orang 5x3 jam LPPM


(Jamban sehat)
Lcd

Mikrofon

7 Pemeriksaan 4.2.19 Alat 15 orang 6x5 jam LPPM


SDIDTK aspek tumbuh
lingual kembang

Mainan
anak

8 Edukasi Gosok 4.2.28 Pasta gigi 20 orang 4x5 jam LPPM


Gigi yang benar
Sikat gigi

Gelas
plastik

Video cara
gosok gigi

9 Skrining Gizi 4.2.21 Timbanga 10 orang 4x5 jam LPPM


Lansia n badan

Mistar
tinggi
badan

10 Penyuluhan 4.2.34 Materi 20 orang 5x4 jam LPPM


Penyakit dengan
prevalensi paling Leaflet
tinggi LCD

PPT

Mikrofon

11 Kelas Ibu Hamil 4.2.22 Buku KIA 10 orang 5x3 jam LPPM

Anda mungkin juga menyukai