Anda di halaman 1dari 1

Glukokortikoid dapat menyebabkan beberapa toksisitas unik pada kehamilan, seperti diabetes

gestasional dan hipertensi yang diinduksi kehamilan. Agen ini juga dapat dikaitkan dengan
ketuban pecah dini dan abrupsio (lepasnya) plasenta

Maternal thrombocytopenia in pregnancy hal 5

Lamanya ITP mungkin penting untuk menentukan risiko komplikasi. Trombositopenia yang
dikaitkan dengan anemia aplastik atau myelodysplasia dikaitkan dengan tingkat kelahiran
prematur 53,8% dibandingkan dengan trombositopenia insidental pada kehamilan (11,3%)
dan ITP (16,7%) [12]

Pregnancy and Birth Outcomes among Women with Idiopathic Thrombocytopenic


Purpura hal 10

Therapeutic Options for Immune Thrombocytopenia (ITP) During Pregnancy

Obat lainnya. Imunosupresan, obat sitostatik atau androgen (Cyclophosphamide, Rituximab,


Vincristine, Danazol atau agen androgenik lainnya) harus dihindari selama kehamilan,
terutama selama trimester pertama, karena teratogenisitas, risiko reaksi buruk pada janin
menurun setelah minggu ke-20, namun risiko kelahiran prematur bertahan

Hal 11

Dexametasone lebih aktif, karena menghasilkan konsentrasi darah pada ibu / janin 3/1. Efek
samping yang pada ibu: hiperglikemia, hipokalemia, hipertensi, osteoporosis, kejengkelan
edema, eksaserbasi diabetes yang sudah ada pada kehamilan atau diabetes gestasional,
timbulnya psikosis gestasional atau eklampsia, ketuban pecah dini dan prematuritas

Hal 7

Kesimpulan dari 3 jurnal diatas.


Penggunaan glukortikoid sebagai terapi ITP pada kehamilan memang efektif teteapi ada efek
samping yang diantaranya berupa ketuban pecah dini dan prematuritas. Diketahui pecahnya
ketuban juga merupakan salah satu bentuk induksi persalinan mekanis yang dapat memicu
timbulnya bayi lahir prematur

PS: saya tidak menemukan kalau pasien hamil dengan ITP harus dilahirkan prematur. Tapi
cuma resiko prematur

Anda mungkin juga menyukai