Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Blok Sistem Cardiocerebrovaskular adalah blok kesepuluh pada semester III dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

Laporan Skenario C Blok X “Cardiocerebrovaskular” |Kelompok Tutorial 4 1


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial


Tutor : dr. Indriyani
Moderator : Aldy Fauzan
Sekretaris Papan : Astri Ningsih
Sekretaris Meja : Vinthia Yuriza
Waktu : Senin, 5 Januari 2015
Pukul 08.00 – 10.30 WIB.
Rabu, 7 Januari 2015
Pukul 08.00 – 10.30 WIB.

The Rule of Tutorial : 1. Menonaktifkan ponsel atau mengkondisikan


ponsel dalam keadaan diam
2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan
argumen.
3. Izin saat akan keluar ruangan
4. Dilarang membawa makanan atau makan di
ruangan saat proses diskusi sedang berlangsung

2.2 Skenario kasus


Eko, anak laki-laki, usia 7 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas karena nyeri pada lutut
sebelah kanan yang kadang-kadang berpindah ke sebelah kiri. Ibu Eko juga mengeluh
anaknya seperti cepat lelah bila bermain bersama teman-temannya. Sejak 1 tahun
terakhir, Eko sering demam hilang timbul disertai dengan sakit menelan. Demam turun
jika dibawa berobat kedokter. Perawakan tubuh Eko tampak lebih kurus dibandingkan
teman-teman sebayanya, padahal nafsu makan seperti biasa.
Riwayat Kelahiran : lahir spontan ditolong bidan, cukup bulan, lahir langsung menangis,
berat badan lahir 300g.
Riwayat imunisasi dasar : lengkap: BCG (1 kali), DPT (3kali), hepatitis B (3-4 kali),
campak (1 kali), polio (3-4 kali)
Riwayat tumbuh kembang ; merangkak usia 9 bulan, berdiri 10 bulan, berjalan 13 bulan.
Dalam 1 tahun terakhir berat badan tidak naik.

Laporan Skenario C Blok X “Cardiocerebrovaskular” |Kelompok Tutorial 4 2


Riwayat makanan : ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, bubur susu usia 6-8 bulan, bubur
saring 8-12 bulan, nasi biasa beserta lauk pauk sejak usia 12 bulan keatas.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : tampak sakit ringan, BB 18kg, TB 110cm
Tanda vital: nadi: 130x/menit, regular, isi cukup, pernapasan 22x/menit, suhu: 36,8oC
Kepala: konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Leher: pembesaran KGB (-), JVP 5+0 cmH2O
Thoraks : simetris, retraksi intercostal -/-
Pulmo: vesikuler normal, ronkhi -/-, wheezing -/-
Cor : HR 130x/menit, BJ I dan BJ II normal, murmur sistolik grade II/6 di
apeks ICS 4-5 linea mid clavicularis sinistra.
Abdomen: dalam batas normal
Ekstremitas: sianosis -/-, jari tabuh -/-
Status lokalis : regio genue dextra: bengkak (+), kemerahan (+), nyeri (+), dan
teraba panas disbanding daerah sekitar dan sakit kepala bila digerakkan.
Pemeriksaan Laboratorium: Hb: 12mg/dl, lekosit 7000/mm3, LED 48mm/jam,
hematocrit 36mg%, trombosit 155.000/mm3, CRP 28 mg/L, ASTO 200 U/ml
Pemeriksaan Penunjang: Foto Ronsen thoraks: kardiomegali

2.3 Klarifikasi istilah


1. Nyeri Perasaan tidak nyaman, menderita, atau
nyeri yang disebabkan oleh rangsangan
pada ujung syaraf-syaraf tertentu
2. Lelah Cepat kehilangan energi atau tidak
bertenaga
3. Sakit Menelan Perasaan tidak nyaman ketika menelan
4. ASI Eksklusif ASI yang diberikan tanpa makan dan
minum tambahan selama 0-6 bulan
5. Retraksi Intercostae Tindakan menarik kembali antar ruang
costal
6. Ronkhi Bunyi kontinyu seperti mengorok pada
tabung bronchial
7. ASTO Anti-Streptolisin O, antibody yang sering

Laporan Skenario C Blok X “Cardiocerebrovaskular” |Kelompok Tutorial 4 3


digunakan untuk indicator adanya infeksi
streptococcus
8. Murmur Sistolik Bising jantung yang terdengar selama sistol
9. Sianosis Kebiruan kulit dan mukosa karena Hb
tereduksi berlebih dalam darah kapiler
10. Jari Tabuh Kelainan bentuk jari kuku tangan dan kaki
yang membulat yang berkaitan dengan
penyakit jantung dan paru
11. CRP C-Reactive Protein, protein yang
dihasilkan oleh hati pada saat proses
inflamasi
12. Demam Hilang Timbul Peningkatan temperature tubuh diatas batas
normal secara hilang dan timbul kembali

2.4 Identifikasi masalah

1. Eko, anak laki-laki, usia 7 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas karena nyeri pada lutut
sebelah kanan yang kadang-kadang berpindah ke sebelah kiri.
2. Ibu Eko juga mengeluh anaknya seperti cepat lelah bila bermain bersama teman-
temannya
3. Sejak 1 tahun terakhir, Eko sering demam hilang timbul disertai dengan sakit
menelan. Demam turun jika dibawa berobat kedokter.
4. Perawakan tubuh Eko tampak lebih kurus dibandingkan teman-teman sebayanya,
padahal nafsu makan seperti biasa.
5. Riwayat Kelahiran : lahir spontan ditolong bidan, cukup bulan, lahir langsung
menangis, berat badan lahir 300g.
Riwayat imunisasi dasar : lengkap: BCG (1 kali), DPT (3kali), hepatitis B (3-4 kali),
campak (1 kali), polio (3-4 kali)
Riwayat tumbuh kembang ; merangkak usia 9 bulan, berdiri 10 bulan, berjalan 13
bulan. Dalam 1 tahun terakhir berat badan tidak naik.
Riwayat makanan : ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, bubur susu usia 6-8 bulan,
bubur saring 8-12 bulan, nasi biasa beserta lauk pauk sejak usia 12 bulan keatas.

Laporan Skenario C Blok X “Cardiocerebrovaskular” |Kelompok Tutorial 4 4


6. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : tampak sakit ringan, BB 18kg, TB 110cm
Tanda vital: nadi: 130x/menit, regular, isi cukup, pernapasan 22x/menit, suhu: 36,8oC
Kepala: konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Leher: pembesaran KGB (-), JVP 5+0 cmH2O
Thoraks : simetris, retraksi intercostal -/-
Pulmo: vesikuler normal, ronkhi -/-, wheezing -/-
Cor : HR 130x/menit, BJ I dan BJ II normal, murmur sistolik grade II/6 di
apeks ICS 4-5 linea mid clavicularis sinistra.
Abdomen: dalam batas normal
Ekstremitas: sianosis -/-, jari tabuh -/-
Status lokalis : regio genue dextra: bengkak (+), kemerahan (+), nyeri (+), dan
teraba panas disbanding daerah sekitar dan sakit kepala bila digerakkan.
7. Pemeriksaan Laboratorium: Hb: 12mg/dl, lekosit 7000/mm3, LED 48mm/jam,
hematocrit 36mg%, trombosit 155.000/mm3, CRP 28 mg/L, ASTO 200 U/ml
8. Pemeriksaan Penunjang: Foto Ronsen thoraks: kardiomegali

2.5 Analisis dan Sintesis masalah

1. Eko, anak laki-laki, usia 7 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas karena nyeri pada lutut
sebelah kanan yang kadang-kadang berpindah ke sebelah kiri.
a. bagaimana anatomi dan fisiologi pada kasus?
Jawab :
b. Bagaimana etiologi nyeri?
c. Apa hubungan usia dengan kasus?
Jawab :
Pada kasus ini diduga pasien mengalami infeksi oleh bakteri d tenggorokannya.
Infeksi tenggorokan yang identik berhubungan degan kasus ini adalah penyakit
jantung rematik yang berhubungan dengan bakteri streptococcus. Insidens
tertinggi didapati pada anak usia 5 -15 tahun.

d. Apa makna nyeri lutut pada sebelah kanan yang kadang-kadang berpindah ke
sebelah kiri?
Jawab :

Laporan Skenario C Blok X “Cardiocerebrovaskular” |Kelompok Tutorial 4 5


Jawab ;
Nyeri lutut yang berpindah-pindah ( polyarthritis migrains) adalah gejala dari demam
rematik. Pada penderita demam rematik dapat terjadi di kedua sendi tetapi jarang terjadi.

e. Apa kemungkinan penyebab nyeri lutut pada kasus ini?


f. Bagaimana mekanisme nyeri lutut pada kasus ini?

2. Ibu Eko juga mengeluh anaknya seperti cepat lelah bila bermain bersama teman-
temannya
a. Apa makna cepat lelah ketika bermain?
b. Apa etiologi cepat lelah pada kasus ini?
c. Bagaimana mekanisme cepat lelah pada kasus ini?
Jawab :
Cepat lelah yang d rasakan eko karena telah terjadi karditis komplikasi dari
demam rematik. Karena adanya infeksi bakteri streptococus yang
d. Adakah hubungan cepat lelah dengan nyeri pada lutut?
Jawab :

3. Sejak 1 tahun terakhir, Eko sering demam hilang timbul disertai dengan sakit
menelan. Demam turun jika dibawa berobat kedokter.
a. Bagaimana etiologi demam?
Jawab :

b. Apa makna demam hilang timbul yang disertai dengan sakit menelan?
c. Bagaimana patofisiologi demam hilang timbul dengan sakit menelan?
d. Apa makna demam turun jika dibawa berobat ke dokter?
Jawab :
e. Apa makna keluhan ini dirasakan sejak 1 tahun terakhir?
Jawab :
Makna keluhan telah d rasakan sejak 1 tahun yang lalu, eko telah menderita
demam rematik yang kronik. Demam rematik kronik dapat menyebabkan
komplikasi seperti karditis, dll.
f. Adakah hubungan demam hilang timbul disertai sakit menelan dengan keluhan-
keluhan sebelumnya?

Laporan Skenario C Blok X “Cardiocerebrovaskular” |Kelompok Tutorial 4 6


g. Bagaimana patofisiologi dari hubungan demam hilang timbul disertai sakit
menelan dengan dengan keluhan-keluhan sebelumnya?
h. Apa kemungkinan obat yang diberikan dokter?
Jawab :

4. Perawakan tubuh Eko tampak lebih kurus dibandingkan teman-teman sebayanya,


padahal nafsu makan seperti biasa.
a. Apa makna tubuh Eko kurus padahal nafsu makan seperti biasa?
b. Adakah hubungan Eko tampak kurus dengan keluhan-keluhan yang dideritanya?
Jawab :

c. Bagaimana patofisiologi terhambatnya pertumbuhan pada Eko?

5. Riwayat Kelahiran : lahir spontan ditolong bidan, cukup bulan, lahir langsung
menangis, berat badan lahir 300g.
Riwayat imunisasi dasar : lengkap: BCG (1 kali), DPT (3kali), hepatitis B (3-4 kali),
campak (1 kali), polio (3-4 kali)
Riwayat tumbuh kembang ; merangkak usia 9 bulan, berdiri 10 bulan, berjalan 13
bulan. Dalam 1 tahun terakhir berat badan tidak naik.
Riwayat makanan : ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, bubur susu usia 6-8 bulan,
bubur saring 8-12 bulan, nasi biasa beserta lauk pauk sejak usia 12 bulan keatas.
a. Apa makna riwayat tumbuh kembang pada kasus?
Jawab
Tumbuh kembang eko terlambat
Normalnya anak-anak sudah bisa tengkurap usia 7 bulan, eko terlambat 2 bulan
Normalnya anak-anak sudah bisa berdiri usia 9 bulan, eko terlambat 1 bulan
Normalnya anak-anak sudah bisa berjalan usia 12 bulan ,eko terlambat 1 bulan
b. Bagaimana tahapan tumbuh kembang yang normal pada anak?
Jawab :
Vin ini gek malem ye aku lagi d luar, tabelny d buku
6. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : tampak sakit ringan, BB 18kg, TB 110cm
Tanda vital: nadi: 130x/menit, regular, isi cukup, pernapasan 22x/menit, suhu: 36,8oC
Kepala: konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-

Laporan Skenario C Blok X “Cardiocerebrovaskular” |Kelompok Tutorial 4 7


Leher: pembesaran KGB (-), JVP 5+0 cmH2O
Thoraks : simetris, retraksi intercostal -/-
Pulmo: vesikuler normal, ronkhi -/-, wheezing -/-
Cor : HR 130x/menit, BJ I dan BJ II normal, murmur sistolik grade II/6 di
apeks ICS 4-5 linea mid clavicularis sinistra.
Abdomen: dalam batas normal
Ekstremitas: sianosis -/-, jari tabuh -/-
Status lokalis : regio genue dextra: bengkak (+), kemerahan (+), nyeri (+), dan
teraba panas disbanding daerah sekitar dan sakit kepala bila digerakkan.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?
Jawab :

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan fisik yang abnormal?


Jawab :

c. Bagaimana cara pemeriksaan fisik jantung?

7. Pemeriksaan Laboratorium: Hb: 12mg/dl, lekosit 7000/mm3, LED 48mm/jam,


hematocrit 36mg%, trombosit 155.000/mm3, CRP 28 mg/L, ASTO 200 U/ml
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium?
b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan laboratorium yang abnormal?
Jawab :
CRP meningkat karena adanya infeksi streptococcus , streptococcus memliki protein
M yang mirip dengan protein d dalam tubuh, sehingga keberaaan protein
streptococcus didalam tubuh membuat kadar protein di dalam darah meningkat.
ASTO dalam interperetasi (+) menandakan bahwa adanya infeksi streptococcus.
8. Pemeriksaan Penunjang: Foto Ronsen thoraks: kardiomegali
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan penunjang?
Jawab :
b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan penunjang yang abnormal?
9. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ini?
10. Apa Diagnosis banding pada kasus ini?
11. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus ini?
12. Apa Dignosis pasti pada kasus ini?

Laporan Skenario C Blok X “Cardiocerebrovaskular” |Kelompok Tutorial 4 8


13. Bagaimana epidemiologi kasus ini?
14. Bagaimana tatalaksana kasus ini?
Jawab :

15. Apa komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ini?


16. Apa prognosis kasus ini?
17. Bagaimana KDU kasus ini?
18. Bagaimana NNI kasus ini?

2.7. Hipotesis
Eko, laki-laki, 7 tahun mengeluh nyeri lutut berpindah-pindah, mudah lelah, dan gangguan
tumbuh kembang kemungkinan menderita Penyakit Jantung Rematik akibat terinfeksi
Streptococcus.

2.8. Kerangka Konsep

Terinfeksi Streptococcus

Glukosa  Demam Hilang Timbul Menyebar ke Jantung

Tumbuh Menginfeksi katup mitral Menginfeksi selaput


Mudah Lelah
Kembang jantung
Terhambat

Murmur sistolik grade II/6 Infeksi ke lutut

Laporan Skenario C Blok X “Cardiocerebrovaskular”


CO |Kelompok Tutorial 4 Nyeri lutut 9
Daftar pustaka
Buku ajar nelson ilmu penyakit anak
Repository usu

Laporan Skenario C Blok X “Cardiocerebrovaskular” |Kelompok Tutorial 4 10

Anda mungkin juga menyukai