Anda di halaman 1dari 5

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT

NOMOR : 348//Dir-SK/XII/2016
TENTANG
KEBIJAKAN PROGRAM EVALUASI KINERJA TENAGA UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT

1. Bahwa penyelenggaraan rumah sakit bertujuan member perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah
sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit serta meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan
rumah sakit.
2. Bahwa tenaga farmasi merupakan salah satu profesi rumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan
upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan menjamin adanya asuhan yang bermutu tinggi.
3. Bahwa dalam rangka untuk mengetahui prestasi kerja atau kinerja pda tenaga di lingkungan unit farmasi maka
diperlukan satu panduan penilaian kinerja tenaga farmasi di Rumah Sakit .

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Undang-Undang RI Nomor 7 tahun1963 tentang Farmasi.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan kefarmasian.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197 tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
U : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG KEBIJAKAN PROGRAM EVALUASI KINERJA TENAGA
UNIT FARMASI.

A : Program penilaian kinerja tenaga farmasi Rumah Sakit sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

AT : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 tahun sekali.

A : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan dilakukakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Tangerang
Tanggal : 30 Desember 2016
RUMAH SAKIT TANGERANG

Direktur

TEMBUSAN Yth :
1. Wadir Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Seluruh Dokter di Rumah Sakit
4. Kepala Bagian Keperawatan
5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
6. Instalasi Farmasi
7. Arsip

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


Nomor : 348/Dir-SK/XII/2016
Tanggal : 30 Desember 2016

KEBIJAKAN PROGRAM EVALUASI KINERJA UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT

I. PENDAHULUAN
Tenaga kefarmasian yang dimaksud dalam UU Kesehatan No.23 tahun 1992 adalah Apoteker, dan Asisten
Apoteker. Dalam melaksanakan tugas di unit farmasi diperlukan petugas yang berkualitas. Penilaian kinerja di
unit farmasi adalah sebagian dari fungsi pengawasan yang harus dijalankan agar tujuan organisasi tercapai.
II. LATAR BELAKANG
Program penilaian kinerja yang baik akan dapat memotivasi sumber daya manusia agar senantiasa meningkatkan
kualitas kinerjanya. Dengan adanya penilaian kinerja diharapkan setiap SDM di unit farmasi dapat
mempertahankan bahkan meningkatkan kompetensinya. Penilaian kinerja dilakukan secara terbuka sehingga
antara penilai dengan yang dinilai dapat mengetahui dan menyetujui hasil penilaian.
III. TUJUAN
1. Dapat mengetahui tingkat kesesuaian pelaksanaan tugas dengan uraian tugas dari setiap petugas di unit farmasi.
2. Dapat mengetahui tingkat kemampuan atau ketrampilan setiap petugas.
3. Hasil dari penilaian dapat digunakan untuk program peningkatan ketrampilan serta pengembangan pengetahuan
setiap petugas.

IV. KEGIATAN
A. KEGIATAN POKOK
1. Menyiapkan uraian tugas dari petugas di unit farmasi
2. Menyiapkan form evaluasi kinerja

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Menyiapkan materi untuk penilaian
2. Melakukan penilaian untuk masing-masing petugas farmasi.
3. Menyampaikan hasil penilaian kepada masing-masing petugas (form ditandatangani penilai dan yang dinilai)
4. Membuat laporan penilaian kinerja dan diserahkan ke bagian personalia.

V. JADWAL DAN CARA MELAKSANAKAN

NO KEGIATAN CARA MELAKSANAKAN WAKTU


1 Menyiapkan materi untuk penilaian Materi berdasarkan uraian tugas Oktober
2 Penilaian terhadap masing-masing Pemantauan di lapangan November
petugas

3 Menyampaikan hasil penilaian Memanggil tiap petugas, Desember


kepada masing-masing petugas memberitahu dan meminta tanda
tangan
4 Membuat laporan penilaian kinerja Membuat laporan Desember

VI. PETUGAS PELAKSANA


Petugas yang melaksanakan evaluasi adalah petugas yang diberi kewenangan, yaitu Apoteker untuk memberikan
evaluasi terhadap Asisten Apoteker .
VII. SASARAN
1. Seluruh petugas unit farmasi dapat mengetahui kemampuan masing-masing sehingga dapat mempertahankan
bahkan meningkatkan kualitas dan kemampuan masing-masing.
2. Bagian personalia agar dapat lebih fokus dalam membuat program pendidikan dan pelatihannya.

Tangerang,

Kepala IFRS
Form Evaluasi Kinerja
Jabatan : Asisten Apoteker
Nama Petugas :……………………………………….
NILAI

Baik Kurang
NO MATERI (+) (-)
1.TUGAS FUNGSIONAL ASISTEN APOTEKER
A. Pelayanan Resep Rawat Jalan, Rawat Inap, & IGD:
1 Penerimaan resep
2 Pengkajian resep
3 Penghitungan & pemberian harga
4 Penyiapan & peracikan obat
5 Pemberian label / etiket
6 Konsul dengan apoteker bila diperlukan
7 Konsul dengan dokter bila diperlukan
8 Pemeriksaan kesesuaian resep dengan obat
9 Pelayanan salinan resep
10 Penyerahan obat beserta pemberian informasi yang memadai.
11 Mendokumentasikan semua kegiatan pelayanan
B. Penerimaan Perbekalan Farmasi

Menerima perbekalan farmasi dan memastikan perbekalan farmasi berasal dari


12 sumber yang resmi & legal
13 Penerimaan dan pemeriksaan kesesuaian perbekalan farmasi dengan fakturnya
14 Penyimpanan obat yang diterima sesuai dengan persyaratan yang berlaku
15 Pencatatan dan pencermatan tanggal kadaluwarsa perbekalan farmasi
C. Menjaga Ketersediaan Perbekalan Farmasi di Ruang Pelayanan
16 Mengevaluasi ketersediaan stok di ruang pelayanan
17 Menyusun daftar permintaan perbekalan farmasi kepada gudang

Menata dan menjaga kerapihan dan kebersihan perbekalan farmasi di ruang


18 pelayanan

Penilai
Kepala Ruang IFRS

Ket Nilai: +> 70% = Mampu. 50-69% = Masih perlu bimbingan


Form Evaluasi Kinerja
Jabatan : Administrasi Farmasi
Nama Petugas :…………………………
NILAI
Baik Kurang
NO MATERI (+) (-)
1 Menghitung dan merekap jumalh R/ dan stok di IFRS
2 Mengentry data ke komputer untuk pengajuan klaim
3 Mengadministrasi semua dokumen pasien rawat inap/rawat jalan
Membantu AA penanggung jawab narkotik dan OKT dalam penyusunan
laporan bulanan narkotik dan OKT, memintakan tanda tangan, dan
4 mengirimkan serta mengarsipkan.
5 Mengadministrasi dan mengarsip semua dokumen farmasi
Membantu AA dalam menyiapkan perbekalan farmasi untuk pelayanan
6 resep.
7 Membuat laporan triwulan obat generik
Ket Nilai: +> 70% = Mampu.
50-69% = Masih perlu bimbingan

Anda mungkin juga menyukai