NOMOR : 348//Dir-SK/XII/2016
TENTANG
KEBIJAKAN PROGRAM EVALUASI KINERJA TENAGA UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT
1. Bahwa penyelenggaraan rumah sakit bertujuan member perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah
sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit serta meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan
rumah sakit.
2. Bahwa tenaga farmasi merupakan salah satu profesi rumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan
upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan menjamin adanya asuhan yang bermutu tinggi.
3. Bahwa dalam rangka untuk mengetahui prestasi kerja atau kinerja pda tenaga di lingkungan unit farmasi maka
diperlukan satu panduan penilaian kinerja tenaga farmasi di Rumah Sakit .
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
U : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG KEBIJAKAN PROGRAM EVALUASI KINERJA TENAGA
UNIT FARMASI.
A : Program penilaian kinerja tenaga farmasi Rumah Sakit sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
AT : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 tahun sekali.
A : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan dilakukakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Tangerang
Tanggal : 30 Desember 2016
RUMAH SAKIT TANGERANG
Direktur
TEMBUSAN Yth :
1. Wadir Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Seluruh Dokter di Rumah Sakit
4. Kepala Bagian Keperawatan
5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
6. Instalasi Farmasi
7. Arsip
I. PENDAHULUAN
Tenaga kefarmasian yang dimaksud dalam UU Kesehatan No.23 tahun 1992 adalah Apoteker, dan Asisten
Apoteker. Dalam melaksanakan tugas di unit farmasi diperlukan petugas yang berkualitas. Penilaian kinerja di
unit farmasi adalah sebagian dari fungsi pengawasan yang harus dijalankan agar tujuan organisasi tercapai.
II. LATAR BELAKANG
Program penilaian kinerja yang baik akan dapat memotivasi sumber daya manusia agar senantiasa meningkatkan
kualitas kinerjanya. Dengan adanya penilaian kinerja diharapkan setiap SDM di unit farmasi dapat
mempertahankan bahkan meningkatkan kompetensinya. Penilaian kinerja dilakukan secara terbuka sehingga
antara penilai dengan yang dinilai dapat mengetahui dan menyetujui hasil penilaian.
III. TUJUAN
1. Dapat mengetahui tingkat kesesuaian pelaksanaan tugas dengan uraian tugas dari setiap petugas di unit farmasi.
2. Dapat mengetahui tingkat kemampuan atau ketrampilan setiap petugas.
3. Hasil dari penilaian dapat digunakan untuk program peningkatan ketrampilan serta pengembangan pengetahuan
setiap petugas.
IV. KEGIATAN
A. KEGIATAN POKOK
1. Menyiapkan uraian tugas dari petugas di unit farmasi
2. Menyiapkan form evaluasi kinerja
B. RINCIAN KEGIATAN
1. Menyiapkan materi untuk penilaian
2. Melakukan penilaian untuk masing-masing petugas farmasi.
3. Menyampaikan hasil penilaian kepada masing-masing petugas (form ditandatangani penilai dan yang dinilai)
4. Membuat laporan penilaian kinerja dan diserahkan ke bagian personalia.
Tangerang,
Kepala IFRS
Form Evaluasi Kinerja
Jabatan : Asisten Apoteker
Nama Petugas :……………………………………….
NILAI
Baik Kurang
NO MATERI (+) (-)
1.TUGAS FUNGSIONAL ASISTEN APOTEKER
A. Pelayanan Resep Rawat Jalan, Rawat Inap, & IGD:
1 Penerimaan resep
2 Pengkajian resep
3 Penghitungan & pemberian harga
4 Penyiapan & peracikan obat
5 Pemberian label / etiket
6 Konsul dengan apoteker bila diperlukan
7 Konsul dengan dokter bila diperlukan
8 Pemeriksaan kesesuaian resep dengan obat
9 Pelayanan salinan resep
10 Penyerahan obat beserta pemberian informasi yang memadai.
11 Mendokumentasikan semua kegiatan pelayanan
B. Penerimaan Perbekalan Farmasi
Penilai
Kepala Ruang IFRS