Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELUARGA BERENCANA DI DESA PEKAJA


“Disususn untuk memenuhi tugas praktek keperawatan Maternitas”

Disusun Oleh :
CANDRA SETYO HARYATI
( P1337420216134 )
TINGKAT II C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2018
A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia.


Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi.
Kondisi ini jelas menimbulkan dua sisi yang berbeda. Disatu sisi kondisi tersebut bisa
menjadi salah satu kekuatan yang besar untuk Indonesia. Tetapi di satu sisi kondisi
tersebut menyebabkan beban negara menjadi semakin besar. Selain menjadi beban
negara juga menimbulkan permasalahan lain. Banyaknya jumlah penduduk yang tidak
disertai dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mampu menampung seluruh
angkatan kerja bisa menimbulkan pengangguran, kriminalitas, yang bersinggungan
pula dengan rusaknya moralitas masyarakat.
Karena berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara untuk
memberikan penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya, maka
pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang
dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menggalakkan program KB (Keluarga
Berencana). Program KB pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan
Soeharto yaitu saat Orde Baru. Melalui KB masyarakat diharuskan untuk membatasi
jumlah kelahiran anak, yaitu setiap keluarga memiliki maksimal dua anak. Tidak
tanggung-tanggung, KB diberlakukan kepada seluruh lapisan masyarakat, dari lapisan
bawah hingga lapisan atas dalam masyarakat. Oleh sebab itu makalah ini disusun
untuk mengetahui seluk beluk mengenai penyelenggaraan KB di Indonesia, mulai dari
sejarah, proses pelaksanaan, kelebihan dan kekurangan dari KB, serta dampak positif
maupun dampak negatf dari pelaksanaan KB.

B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Ibu mengetahui macam-macam metode kontrasepsi yang dapat digunakan
pasangan usia subur.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a. Ibu mengetahui pengertian KB
b. Ibu mengetahui manfaat KB
c. Ibu mengetahui macam-macam metode alat kontrasepsi
C. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah Ny. W

D. METODE
Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah ceramah dan tanya jawab.

E. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/tanggal : Senin, 22 Januari 2018
Waktu : 08.30 WIB – selesai

F. MEDIA DAN ALAT


Jenis media yang digunakan adalah leaflet dan lembar balik

G. PROGRES KEGITAN
 Persiapan lingkungan
 Menjelaskan materi yang akan disampaikan
 Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
 Memberikan feed back
 Menutup kegiatan

H. STRATEGI PELAKSANAAN
Tahap Kegiatan Penyaji Kegiatan Audience Media
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Leaflet
Waktu : 5 2. pembuka 2. Memperhatikan dan
menit 3. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan lembar
4. Menjelaskan pokok bahasan dan 4. Memperhatikan balik
tujuan penyuluhan
5. Membagi leaflet
Penyajian 1. Menjelaskan tentang pengertian KB 1. Mendengarkan dan Leaflet
waktu : 15 2. Menjelaskan manfaat KB memperhatikan. dan
menit 3. Menjelaskan tentang macam-macam lembar
metode KB balik
Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan kepada ibu 1.Menjawab Leaflet
waktu : 10 menyusui tentang materi yang pertanyaan dan
menit diberikan 2. Mendengarkan lembar
2. Mengucapkan terimakasih atas peran 3. Menjawab salam balik
serta dan peserta
3. Mengucapkan salam penutup

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Preplaning sudah di sampaikan
b. Media telah dipersiapkan
c. Kontrak waktu dan tempat sudah disepakati
2. Evaluasi Proses
a. Waktu dan tempat sesuai kontrak
b. Klien mendengar dengan baik
c. Lingkungan kondusif
3. Evaluas Hasil
a. Ibu bisa menjelaskan tentang pengertian KB
b. Ibu bisa menjelaskan manfaat KB
c. Ibu Menjelaskan tentang macam-macam metode KB
Lampiran
KELUARGA BERENCANA

A. PENGERTIAN
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan
penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk
individu merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai
keluarga berkualitas.

B. MANFAAT KELUARGA BERENCANA


a. Perbaikan kesehatan badan ibu
b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anaak, beristirahat, dan
menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
c. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.
d. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.

C. MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI


1. SENGGAMA TERPUTUS
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana biasa,
tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang vagina dan
sperma dikeluarkan di luar. Cara ini tidak dianjurkan karena sering gagal, karena
suami belum tentu tahu kapan spermanya keluar.
2. PANTANG BERKALA (SISTEM KALENDER)
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam masa
subur. Selain sebagai sarana agar cepat hamil,kalender juga difungsikan untuk
sebaliknya alias mencegah kehamilan. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar
dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama untuk ‘puasa’. Selain itu, kadang juga
istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap bulan.
3. KONTRASEPSI SEDERHANA DENGAN ALAT
a. Kondom
Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah populer
di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks,
tidak berpori, dipakai untuk menutupi penis yang berdiri (tegang) sebelum
dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di
laboratorium sehingga dapat mencegah penularan penyakit seksual, termasuk
HIV/AIDS.
b. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang di
insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
c. Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menon-
aktifkan atau membunuh sperma.
d. Kb Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal.
Kb Suntik 1 bulan (kombinasi)
adalah 25 mg Depo medroksiprogestreon asetat dan 5 mg esestradiol sipionat yang
diberikan injeksi I.m sebulan sekali (Cyclofem). Dan 50 mg roretindron enantat dan
5mg Estradional Valerat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali
e. KB PIL
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah diperkenalkan sejak
1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara
pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur.
Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi,
atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang
ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah
kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara
pencegah kehamilan yang lain..
f. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan alat
kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari
seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi,
kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum
dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini. Karena itu, setiap calon pemakai AKDR
perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini.
g. KONTRASEPSI IMPLANT
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada
lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam
.Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan
ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah
kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif
berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi,
konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti
setiap tahun.
h. KONTRASEPSI TUBEKTOMI (Sterilisasi pada Wanita)
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa
dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu pasangan
telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang
konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi
hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah
kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada
wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan
perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu
menerima sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk
sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun,
jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.
i. KONTRASEPSI VASEKTOMI VASEKTOMI
adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan
jalan melakukan oklusi vasa deferensia alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi tidak terjadi.
Indikasi kontrasepsi vasektomi
Vasektomi merupakan upaya untuk menghenttikan fertilis dimana fungsi reproduksi
merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta
melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, AB, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Konmtrasepsi YBP. Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
Sundquist, K, 1998, Kontrasepsi Apa Yang Terbaik Untuk Anda, Arcan, Jakarta.
Manuaba, 1999, Buku Acuan Pelayanan Maternal Neonatal dan Keluarga
Berencana. Balai Pustaka, Jakarta.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai