Anda di halaman 1dari 10

TIMBAL ASETAT

LEAD ACETAT

1. N a m a

Golongan
Garam logam organik (1)

Sinonim / Nama Dagang (1,,2,3)


Acetic acid, lead (+2) salt trihydrate; Lead diacetate trihydrate; Plumbous acetate
trihydrate; Sugar of lead, trihydrate; Acetate de plomb; Bleiacetat; Dibasic lead
acetate; Lead(2+) acetate; Lead(II) acetate; Lead diacetate; Lead dibasic acetate;
Normal lead acetate; RCRA waste number U144; Salt of Saturn; Acetic acid
lead(2+) salt; CCRIS 35; Caswell No. 523; Dibasic lead acetate; EINECS 206-104-
4; EPA Pesticide Chemical Code 048001; HSDB 1404; Lead acetate (anhydrous);
Lead(II) acetate; NSC 75797; RCRA waste number U144; Salt of saturn ; UNII-
KL498O6790; UNII-RX077P88RY; Unichem PBA

Nomor Identifikasi (1,2,4,5,6)


Nomor CAS : 301-04-2
Nomor OHS : 12520
Nomor RTECS : AI5250000
Nomor Indeks EC :-
Nomor EINECS : 206-104-4
UN : 1616
STCC :-

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan
Timah Asetat

Deskripsi(6,8,9,10,11)
bentuk kristal, granul atau serbuk, berwarna putih, abu-abu atau coklat, sedikit
berbau asam asetat, titik leleh 327.4 0C; titik didih 1740; kelarutan: dalam air
1600 ml, dalam air panas 0,5 ml, dalam alkohol 30 ml, cepat larut dalam gliserol,
pH dalam larutan aqua 5% pada 25 0C = 5,5–6,5; rumus molekul Pb(C2H3O2)2 .
3H2O, tekanan uap 7.22E-04 mm Hg 25 0C; kerapatan spesifik 2,55.

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya


Peringkat NFPA (Skala 0-4)(11):
Kesehatan 3 = Tingkat keparahan sangat tinggi
Kebakaran 0 = Tidak dapat terbakar
Reaktivitas 0 = Tidak reaktif
Klasifikasi EC (1,5):
R33 = Berbahaya dari efek kumulatif
R61 = Berbahaya bagi janin
R48/22 = Berbahaya, merusak kesehatan jika tertelan secara
berulang dalam jangka waktu yang panjang
R50/53 = Sangat beracun bagi organisme perairan dan efek
yang merugikan bagi organism perairan dalam waktu
yang panjang
R62 = Kemungkinan menyebabkan resiko yang rendah
terhadap kesuburan
S53 = Jaga agar pada posisi menghadap ke atas dan
jauhkan dari jangkauan anak-anak.
S45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika
memungkinkan segera bawa ke dokter/rumah
sakit/puskesmas (perlihatkan label kemasan)

S61 = Hindari/cegah pembuangan ke lingkungan. Rujukan


pada Lembar Data Keamanan/Instruksi khusus
3. Penggunaan
Reagen laboratorium (11,12).

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ(13)


Bahaya utama terhadap kesehatan berbahaya fatal jika tertelan, terhirup atau
terabsorbsi melalui kulit; bahaya kanker; menyebabkan iritasi mata, kulit dan
saluran pernafasan.
Organ sasaran: ginjal, sistem saraf pusat, sistem saraf perifer, kerangka otot,
system saluran cerna, sistem reproduksi, darah (7,13).

Rute paparan
Paparan jangka pendek (6)
Terhirup
Dapat mengiritasi saluran pernafasan, mual, muntah, diare, konstipasi,
sakit perut, sakit dada, kelelahan, gangguan tidur, gangguan emosi,
keram otot, gangguan penglihatan, kerusakan ginjal, kerusakan liver,
paralisis, kerusakan otak, kejang-kejang.
Kontak dengan kulit
Dapat menyebabkan iritasi.
Kontak dengan mata
Dapat mengiritasi mata.
Tertelan
Mempunyai efek yang sama dengan terhirup.
Paparan jangka panjang (6)
Terhirup
Mempunyai efek yang sama dengan paparan jangka pendek, perubahan
tekanan darah, kehilangan napsu makan, kehilangan berat badan, sakit
kepala, disorientasi, sakit tulang sendi, kerusakan mata, kekacauan
hormonal, kekacauan darah, kerusakan syaraf, efek reproduksi, cacat
lahir, koma.
Kontak dengan kulit
Mempunyai efek yang sama dengan paparan jangka pendek dan
kemungkinan iritasi yang lebih parah.
Kontak dengan mata
Mempunyai efek yang sama dengan paparan jangka pendek
Tertelan
Mempunyai efek yang sama dengan paparan jangka pendek, kanker.

5. Stabilitas dan reaktivitas


Reaktivitas : Stabil pada temperatur dan tekanan normal(6),
segera menyerap CO dari udara
Kondisi yang harus : Suhu tinggi/panas, nyala api, sumber api/panas
dihindarkan dan bahan-bahan yang tidak tercampurkan(6,11)

Taktercampurkan : Bromat, fenol, kloral hidrat, sulfida, hidrogen


peroksida, resorsinol, asam salisilat, sulfit, infuse
sayuran, alkali, tanin, fosfat, sitrat, klorida,
karbonat, tartrat dan asam-asam.(11)
Bahaya dekomposisi : Uap beracun dari timah atau timah oksida dapat
(11)
produk terlepas jika terjadi dekomposisi oleh panas ;
Polimerisasi : Tidak akan terjadi (11)

6. Penyimpanan
 Simpan dalam wadah tertutup rapat(5,11)
 Simpan di tempat yang sejuk dan kering dengan ventilasi yang baik (5,11)
 Jauhkan dari bahan-bahan yang muda terbakar. (5,11).
 Jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar(11)
 Simpan dengan kondisi atmosfer yang netral (inert) (7).

7. Toksikologi
Toksisitas
Data pada manusia:(4)
LDLo oral: 714mg/kg (714mg/kg), TDLo intravenous- pria : 71mg/kg (71mg/kg) (4)
Data pada hewan(4)
LDLo subkutan-kucing (cat) 100mg/kg (100mg/kg); LDLo intravenus -anjing(dog)
300mg/kg (300mg/kg); LDLo oral-anjing (dog) 300mg/kg (300mg/kg); LDLo
subkutan-anjing(dog) 80mg/kg(80mg/kg); LDLo subkutan-katak(frog) :
1600mg/kg(1600mg/kg); LD50 intraperitonial-tikus(mouse): 140mg/kg
(140mg/kg); LD50 intravenus-tikus(mouse): 104mg/kg (104mg/kg); LDLo
intraperitonial-burung dara(pigeon) : 150mg/kg (150mg/kg); LD50 intravenus-
kelinci(rabbit) : 25mg/kg (25mg/kg); LDLo subkutan –kelinci(rabbit) : 300mg/kg
(300mg/kg); LD50 intraperitonial-tikus(rat) : 150mg/kg (150mg/kg)
Data Karsinogenik(7)
IARC : group 3
ACGIH :-
NTP :-
OSHA :-

Data Tumorigenik(7)

- Efek tumor telah dilaporkan pada percobaan dengan hewan (database


RTECS)

Data Teratogenik(7)
- Kemungkinan berbahaya bagi janin

Data Mutagenik
- Tidak tersedia informasi (7).

Data Reproduksi
-
Kemungkinan beresiko gangguan kesuburan (7)

Informasi Ekologi
Jangan buang bahan kedalam selokan karena beracun bagi organisme perairan.
Dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang bagi lingkungan perairan (7).
.
8. Efek Klinis

Keracunan akut (11)


Terhirup
Timah dapat diabsorsi melalui sistem pernafasan, menyebabkan iritasi lokal
pada bronkus dan paru-paru, dengan gejala-gejala : berasa logam, sakit dada
dan sakit perut, dan kadar timah darah dapat meningkat menimbulkan gejala
seperti pada rute tertelan.
Kontak dengan kulit
Berbahaya jika terabsorbsi melalui kulit. Dapat menimbulkan iritasi kulit menjadi
kemerahan yang menimbulkan rasa sakit
Kontak dengan mata
Dapat meyebabkan iritasi local pada mata atau abrasi pada mata.
Tertelan
Dapat menyebabkan keracunan dengan gejala : sakit dan keram perut, mual,
muntah, sakit kepala, Kelelahan otot, pada gusi muncul garis hitam ,berasa
logam, kehilangan nafsu makan, insomnia, pusing, kadar timah dalam darah dan
urin yang tinggi secara tiba-tiba, koma dan meninggal pada kasus yang hebat.

Keracunan kronik(7)
Dapat menyebabkan bahaya pada janin, kemungkinan mengganggu kesuburan,
pada binatang percobaan menyebabkan tumor, bahaya kumulatif yang
menyebabkan kerusakan liver dan ginjal.

Pertolongan Pertama(7,11)
Terhirup
Segera pindahkan ke area yang aman dan berudara segar. Jika napas berhenti
lakukan bantuan penapasan buatan, tetapi jangan berikan pernafasan buatan
dari mulut ke mulut dengan korban yang tertelat dan atau terhirup. Jika sulit
bernafas berikan oksigen. Segera larikan ke instansi kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci
dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai
selama kurang lebih 15 menit. Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau
instansi kesehatan terdekat.

Kontak dengan mata


Segera lepaskan kontak lens (jika menggunakannya) dan cuci mata dengan air
yang banyak, sekurang-kurangnya selama 15 menit, dengan sesekali membuka
kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang
tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan
Jangan sekali-kali merangsang muntah tanpa pengawasan tenaga kesehatan.
Jangan berikan sesuatu apapun ke dalam mulut korban yang tidak
sadar/pingsan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

9. Penatalaksanaan(9)

Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.
d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30
menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin
diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.
Anak-anak: 200-300 µg/kg BB

Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
 Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan
miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
 Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan
selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
 Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
 Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
 Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
 Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)
 Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
 Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
 Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
 Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau
muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
 Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati
untuk tidak menghirupnya.
 Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
c. Dekontaminasi saluran cerna: -

10. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri(11)


Batas paparan timbal asetat :
OSHA (PEL) : 0.05 mg/m3 (TWA)
ACGIH (TLV) : 0,05 mg/m3 (TWA)
NIOSH (REL) : 0,1 mg/m3 (TWA)
Ventilasi: sistem ekshaus sesuai rekomendasi ACGIH

Proteksi mata: Gunakan kacamata pelindung atau pelindung wajah dari partikel
debu atau percikan larutan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat
serta semprotan air mengalir dekat dengan area kerja (11)

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tertutup, termasuk sepatu bot, sarung
tangan, jas lab, celemek atau baju penutup yang sesuai untuk mencegah kontak
kulit (13).

Respirator: Berdasarkan rujukan dari NIOSH, jika batas paparan terlampaui dan
penanganannya tidak memadai pelindung bentuk setengah wajah tipe filter N100
NIOSH dapat dipakai sampai batas 10 kali batas paparan, pelindung bentuk
seluruh wajah tipe filter N100 NIOSH memiliki efisiensi lebih tinggi dapat
digunakan sampai batas 50 kali atau telah mecapai konsentrasi penggunaan
maksimum yang ditetapkan. Peringatan: alat respirator tidak dapat melindungi
pekerja dalam keadaan kekurangan oksigen (11).

11. Manajemen Pemadam Kebakaran


Gunakan cara apapun yang cocok untuk memadamkan api di sekitarnya. Jangan
biarkan aliran air masuk selokan atau saluran air (11).

12. Manajemen Tumpahan


Gunakan perlengkapan pelindung personel yang sesuai persyaratan yang
ditetapkan. Tumpahan ditempatkan pada wadah yang sesuai dan ditanam dalam
tanah (11).

13. Daftar Pustaka


1. ________http://www.chemicalbook.com/ProductChemicalPropertiesCB375031
7_EN.htm
2. ________http://www.chemicalbook.com/CASEN_301-04-2.htm
3. ________http://www.chemcas.com/msds/cas/msds4/301-04-2.asp
4. ________http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/htmlgen?CHEM
5. ________http://nj.gov/health/eoh/rtkweb/documents/fs/1097.pdf
6. ________http://www.chemadvisor.com/symyxsummary/ohsdoc.pl?OHSNUMB
ER=OHS12520&DOCTYPE=SUMMARY
7. ________https://www.fishersci.ca/viewmsds.do?catNo=L33250
8. ________ The merck Index eleventh Edition
9. ________ Pedoman Penatalaksanaan Keracunan untuk Rumah Sakit Bidang
Informasi Keracunan PIOM
10. ________http://www.segulab.com/lead+acetate_MSDS.htm
11. ________http://www.analytyka.com.mx/tabla%20periodica/MSDS/Pb/LEAD%2
0ACETATE.htm
12. ________http://en.wikipedia.org/wiki/Lead%28II%29_acetate

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2012
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai