Anda di halaman 1dari 5

TUTORIAL PGI 1

1. Bagaimana kiat-kiat meningkatkan tingkat produktivitas tenaga kerja?

Produktivitas =

= 259 x 100%

330

= 78,48% (produktivitas minimal 80% (Ilyas, 2004))

a. Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil kerja yang dicapai
dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (Kusriyanto, 1993). Sedangkan
b. Produktivitas kerja adalah suatu ukuran yang menunjukkan pertimbangan antara
input dan output yang dikeluarkan oleh suatu organisasi atau perusahaan serta
peran tenaga kerja yang dimiliki persatuan waktu (Sunyoto, 2012)
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja (Sedarmayanti, 2009):
diantaranya adalah sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan
industrial pancasila (HIP), tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, jaminan social,
lingkungan dan iklim kerja, sarana dan produksi, teknologi, kesempatan berprestasi.
Sedangkan menurut Tiffin dan Cormick (dalam Sutrisno, 2009), mengatakan
Bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dibagi menjadi dua
Golongan yaitu yang pertama faktor yang ada pada diri individu seperti umur,
temperamen, keadaan fisik individu, kelelahan dan motivasi. Sedangkan yang kedua
adalah faktor yang ada di luar individu seperti suara, penerangan, waktu istirahat,
lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan social dan keluarga.
d. Kiat-kiat / strategi dalam meningkatkan tingkat pruduktivitas tenaga kerja (sec
umum)
- Meningkatkan mutu sumberdaya manusia melalui pelatihan, kursus, dll
- Membangun dan mengembangkan teknologi dan sains;
- Peningkatan produktivitas dan kualitas produk melalui penerapan teknologi tepat
guna : teknologi ini menggunakan metode / sederhana namun dapat
menghasilkan sesuatu yang lebih baik
- Usaha peningkatan produktivitas dengan productivity evaluation tree (pet)
models : Metode ini merupakan suatu metode yang mengandalkan pada
keputusan manajerial terutama dalam mengidentivikasi dan menguji alternatif
yang mungkin serta memutuskan alternatif mana yang sebaiknya dilakukan
dalam penetapan target produktivitas total dimasa datang. Jadi penetapan tingkat
produktivitas dimasa yang akan datang tidak semata-mata hanya berdasarkan
hasil peramalan dengan menggunakan data masa lalu.

2. Diketahui :
Jumlah tenaga dapur (p,s,mlm) : 27 orang
Waktu kerja yang tersedia : 365 hari
Cuti tahunan (t.efektif) : 12 hari
Hari libur nasional : 14 hari
Izin sakit : 0 hari
Libur mingguan : 52 hari
Jam kerja pramusaji+istirahat disela2 : 7,5 jam/ hari
Waktu cuti/ izin alasan keluarga,dll) : 3,33 jam/ hari (320 jam/ tahun)
Kegiatan diklat : 3 hari/ tahun (60 jam/ tahun)

Ditanya :
a. Kuantitas Kegiatan Pokok (KKP) ?
b. Standar Beban Kerja (SBK) ?
c. Standar Kelonggaran ?
d. Jumlah Kebutuhan tenaga dapur bagian persiapan lauk berdasarkan WISN
dan dibandingkan dengan jumlah tenaga yang tersedia saat ini ?
Jawab :
Langkah-langkah metode WISN
1. Menentukan waktu yang tersedia per tahun
Hari efektif = waktu 1 tahun – (cuti tahunan + hari besar + ijin sakit + hari
libur)
= 365 – (12 +14 +0 +52)
= 365 – 78
= 287 hari
= 287 hari
Waktu kerja 1 th = 287 x 7,5 jam = 2152,5 jam = 129.150 menit

2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM


Tenaga kerja yang dihitung kebutuhannya adalah tenaga dapur bagian
persiapan lauk

3. Menghitung Kuantitas Kegiatan Pokok (KKP) dan Standar Beban Kerja


(SBK)
Kuantitas Kegiatan Pokok (KKP) = jumlah hari dalam 1 tahun x frekuensi
kegiatan dalam 1 hari x waktu per
kegiatan

Standar Beban Kerja (SBK) =

4. Menetapkan Indeks

Indeks =

No. Uraian Tugas Frek Rata KKP SBK Indeks


uen -rata (KKP:SBK)
si

1 Menyiapkan alat 3 15 = 287 x 3 x 5 129.150 : 15 0,5


makan dan minum = 4305 = 8610
pasien
2 Mengantar dan 3 30 = 287 x 3 x 129.150 : 30 6,041
mengambil makanan 30 = 4305
pasien = 26.010
dan petugas jaga
rawat inap
3 Membuat minuman 1 5 = 287 x 1 x 5 129.150 : 5 0,055
pasien dan petugas = 1435
jaga rawat inap
= 25.830

4 Memberi label diet 2 5 = 287 x 2 x 5 129.150 : 5 0,11


pada alat makan = 2870
pasien = 25830

5 Mempersiapkan 1 30 = 287 x1 x 30 129.150 : 30 2


penyajian buah dan = 8610 = 4305
snack untuk pasien
6 Mengemas makanan 2 20 = 287 x 2x 20 129.150 : 20 1,77
dengan plastik = 11.480 = 6457,5
perekat (wrapping)
7 Menawarkan menu 1 2 = 287 x 1 x 2 129.150 : 2 0,0088
pilihan kepada = 574
pasien VIP = 64.575

8 Menyajikan makanan 3 25 = 287 x 3 x25 129.150 : 25 4,16


dan minuman serta = 21.525
snack pasien = 5166

9 Mengambil dan 3 20 = 287 x 3x 20 129.150 : 2,66


mencuci alat makan = 17.220 20= 6457,5
yang telah dipakai
pasien
10 Mencatat inventaris 0 0 = 287 x 0 x 0 129.150 : 0 0
alat makan di dapur =0
ruangan* =0

11 Mencatat diet pasien 2 2 = 287 x 2 x 2 129.150 : 2 0,017


pada buku = 1148 =64.575
permintaan makanan
pasien
12 Menyajikan Welcome 1 2 = 287 x 1 x 2 129.150 : 2 = 0,0088
Fruits pada pasien = 574 64.575
VIP
13 Membersihkan dan 1 10 = 287 x1x 10 129.150 : 10 0,22
menjaga peralatan = 2870 = 12.915
(troli makan, rak
piring, kompor, dll)
dan lingkungan kerja
di dapur Instalasi Gizi
maupun dapur
ruangan
14 Melaksanakan 0 0 = 287 x 0x 0 129.150 : 0 = 0
kegiatan bongkaran =0 0
di dapur ruang rawat
inap setiap 1 (satu)
bulan sekali*
15 Merebus dan 1 20 = 287 x1 x 20 129.150 : 20 0,88
mendistribusikan air = 5740 = 6457,5
untuk mandi pasien
16 Mengantar bon 0 0 = 287 x 0x 0 129.150 : 0 0
kebutuhan rumah =0
tangga ruang rawat =0
inap yang
bersangkutan di
gudang barang
umum setiap
minggu*

17 Mengambil bon 1 8 = 287 x 1 x 8 129.150 : 8 = 0,142


kebutuhan rumah = 2296 16.143,75
tangga ruang rawat
inap di gudang
barang
Jumlah 18,5726

5. Menyusun Standar Kelonggaran

Standar Kelonggaran=

= (320+60) : 2152,5
= 0,1765

6. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga


Jumlah kebutuhan tenaga =
= 18,5726 + 0,1765
= 18,7491
= 18,75

Rasio WISN =

= 27 : 18,75
= 1,44 (jumlah tenaga kerja aktual berlebih)

Bila rasio WISN = 1, maka jumlah tenaga kerja telah memenuhi dan
sesuai dengan kebutuhan serta beban kerja yang diberikan
Bila rasio WISN > 1, maka jumlah tenaga kerja aktual berlebih
Bila rasio WISN < 1, maka jumlah tenaga kerha aktual tidak
mencukupi

3. Sebuah Rumah Sakit melakukan analisis beban kerja dan kebutuhan nutrisionis di
unit Instalasi Gizi berdasarkan analisis beban kerja di lingkungan Kementerian
Kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 53
tahun 2012.
Pada saat ini RS tersebut memiliki nutrisionis berjumlah 3 orang yang terdiri
dari 1 orang Kepala Unit Gizi (beban kerja sebesar 1700,23 jam per tahun); 1 orang
Dietisien Pengawas Produksi dan Distribusi Makanan (beban kerja sebesar 1961,28
jam per tahun), dan 1 orang Dietisien Pelayanan Gizi Rawat Inap dan Rawat Jalan
(beban kerja sebesar 1909,07 jam per tahun). Dari hasil pengumpulan data diketahui
juga bahwa beban kerja unit Instalasi Gizi sebesar 5570,58 jam per tahun.
Diketahui waktu kerja yang tersedia per tahun untuk ketiga kategori pekerjaan sama,
yaitu 1589 jam (227 hari).
a. Perhitungan kebutuhan pegawai/pejabat nutrisionis dibandingkan dengan jumlah
tenaga saat ini

Kebutuhan kepala unit =

= 1700,23 : 1589
= 1,07  2 pegawai ( tidak sesuai kebutuhan)

Kebutuhan dietisien 1 =

= 1961,28 : 1589
= 1,23 1 pegawai (sesuai kebutuhan)

Kebutuhan dietisien 2 =
Pelayan gizi
rawat inap dan = 1909,07 : 1589
rawat jalan = 1,201 1 pegawai (sesuai kebutuhan)

b. Efisiensi dan prestasi jabatan masing-masing nutrisionis

Kepala unit =

= (1700,23) : (1 x 1589)
= 1,07 ( A = Sangat baik )

Dietisien 1 =

= (1961,28) : (1 x 1589)
= 1,23 ( A= Sangat Baik )

Dietisien 2 =

= (1909,07) : (1 x 1589)
= 1,201 ( A= Sangat Baik)

c. Prestasi kerja unit berdasarkan angka efisiensi unit

Unit =

= (5570,58) : (3 x 1589)
= 1,168 ( A= Sangat Baik )

Anda mungkin juga menyukai