Anda di halaman 1dari 5

Anda sebagai orangtua maupun guru pasti mempunyai model disiplin yang diterapkan untuk anak-

anak anda. Setiap orang pasti mempunyai pandangan tersendiri tentang disiplin. Misalnya anda
berpendapat bahwa anak yang menangis didiamkan saja hingga ia tenang sendiri, karena itu adalah
salahsatu cara membuatnya mengerti bahwa da aturan tertentu yang harus dipatuhi.
Pandangan tentang disiplin tentunya dipengaruhi beberapa faktor seperti kenangan semasa anda
dibesarkan, nasihat orang tua, teman, dan keluarga, serta pengamatan anda terhadap cara-cara
oranglain mengendalikan tingkah laku anaknya.
Sebagian besar model disiplin dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori di bawah ini, atau
mungkin model disiplin yang anda terapkan setidaknya adalah perpaduan dua dari ketiga teori di
bawah ini :
Orang tua pemimpin
Dalam model disiplin seperti, orangtua yang menetapkan peraturan dan tidak ada tawar menawar,
dan harus diikuti setiap saat.

Anak pemimpin
Model seperti ini, anak dibebaskan menentukan bagi dirinya. anak menetapkan sendiri dan belajar
dari pengalamannya.

Orangtua dan anak memimpin bersama


Dimana peraturan dijelaskan orangtua namun dapat didiskusikan dengan anak. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa disiplin biasanya akan lebih efektif jika dipimpin bersama oleh anak dan
orangtua. Dengan model ini anak didorong untuk memahami maksud peraturan tersebut sejak usia
dini, sekaligus memiliki wewenang dalam batas tertentu.

Peraturan yang sederhana


Semakin sederhana sebuah peraturan semakin baik. Anak akan lebih memahaminya dan juga tidak
ada keragu-raguan, serta anak juga tidak mengartikan peraturan dengan caranya sendiri

Periksa pemahamannya
Tanya kembali si anak tentang peraturan tersebut, dari caranya menjawab, anda sudah mengetahui
apakah dia sudah memahami peraturan tersebut.

Berikan alasan mengapa anda menerapkan peraturan tersebut


Peraturan yang diterapkan harus dilatarbelakangi alasan yang masuk akal jika alasan yang anda
berikan tidak masuk akal, maka sudah seharusnya anda mengganti peraturan tersebut.

Buatlah Peraturan sejelas mungkin


Jelaskan peraturan sejak awal ke anak, agar mereka tahu apa yang anda harapkan darinya.

Berikan fleksibilitas
Tidak ada salahnya sesekali melonggarkan peraturan pada saat-saat tertentu, jelaskan mengapa anda
mengubah peraturan tersebut. Agar si anak tidak mengharapkan peraturan bisa dilonggarkan setiap
saat. Misalnya mengubah jam tidur siangnya saat-saat anda merayakan acara keluarga.

Disarikan dari :
Mengapa Anakku Begitu,
Erlangga for Kids

Anda mungkin juga menyukai