Anda di halaman 1dari 3

RAMADHAN BAGI HASAN BIN ALI ABI THALIB

u% äa =æpufeãÖM<pkb~fQhwBeã
k~1=eãoj1 =eã ufeã kBæ
GjfReãå<ufe 9j<ã
o}9eãp ä~m9eã <qiã ûfQ oR&Bm uæp
o~ç.&nUãGç~Ëeã ueãp9j2i äm9~A GfA=Uãp Óä~çm vã
X=Eã 2Q hwBeãp ÕwJeãp
äj~fB% kfApu~fQ ãqfI qniã o};eã ät}ä} éçneãûfQ lqfJ}
u&bywip ufeã lã
9Ræ hã 9jIl9~Adã2Qp9jIl9~A gQ gI ktfeã
Kepada Yang Terhormat
1. ……
Hadirin rahimakumullah
Di Bulan ramadlan yang penuh keberkahan ini marilah kita isi dengan kebaikan dan amal saleh.
Salah satunya adalah dengan taklim pagi kita ini. Kali ini saya akan mengajak kita semua untuk
mengenal amalan Kegiatan dibulan Ramadan keluarga Nabi Muhammad SAWW diantaranya adalah
Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib putra pertama Sayyidina Ali dan Sayyidah Fathimah Azzahro
Putri tercinta Rasulullah Muhammad SAWW. Dulu diwaktu kita kecil kita hanya mengenal beliau
adalah anak kecil beliau yang ikut naik dipunggung Rasul ketika beliau sedang melaksanakan sholat.
Baiklah kita coba mengenal beliau Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib lahir di Madinah, 15 ramadhan
tahun ketiga hijriyah dan wafat diusia 47 Tahun di Madinah tanggal 28 Shafar 50 H. beliau pernah
menjabat Khalifah selama 10 tahun dan memilih persatuan umat Islam dan menyerahkan
kepemimpinan ke bani muawiyah.
Ala kulli Haal, Kita kembali ke Bahasan ke amalan Ramadan bagi keluarga Nabi yaitu Sayyidina
Hasan Bin Ali Bin Abi thalib. Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib, putra pertama Sayyidina Ali, hampir
setiap hari di bulan Ramadhan, menghidangkan makanan bagi orang miskin untuk berbuka. Beliau
melayani dan mengatur makanan yang diberikan pada para tamunya, untuk segenap orang miskin
yang berada di Madinah kala itu.
Sebegitu populernya acara tersebut sampai hampir seluruh masyarakat yang ada tahu bahwa
bila ingin berbuka dan menikmati makanan nikmat mereka boleh ke tempat Hasan bin Ali.
Semakin hari semakin banyak orang datang, dan walaupun demikian makanan yang disiapkan selalu
mencukupi untuk semua tamu.
Di antara para tamu tersebut, ada satu orang yang pada hari itu membawa pulang
makanannya tanpa menyentuhnya. Ia hanya membatalkan dengan sebuah kurma dan 3 teguk air. Dan
ini tak luput dari pandangan Beliau. Beliaupun tergelitik untuk bertanya :"Saudaraku tercinta, tidak
seperti yang lain, engkau tidak memakan makananmu, apakah ada keluargamu yang sedang sakit ?.
Bila iya, izinkan saya membantu atau minimal bolehkah saya menengoknya ?... Semoga saya bisa
melakukan sesuatu."
Orang tua itu pun menatap Sayyidina Hasan, dan kemudian dengan wajah sedih ia menjawab
: " Maafkan saya, wahai cucu Rasulullah saw, saya hidup sebatang kara, dan saya tidak punya keluarga
lagi. Tentang makanan ini, saya ingin berikan kepada seorang lelaki gagah yang selalu saya temui di
perkebunan yang ada di dekat rumahku. Setiap hari saya melihatnya kerja di perkebunan itu, dan bila
waktu berbuka tiba dia selalu hanya memakan sepotong roti kering yang dibasahi air. Ia bekerja dan
bekerja, seperti lelah tak menghampirinya. Demikian pula tatkala duduk beristirahat, saya senantiasa
mendengar lantunan ayat Al-Quran yang suci dari mulutnya. Saya tak pernah berbicara dengannya.
Tapi saya kagum dan sangat hormat terhadapnya. Hari ini, saya berharap bisa menyenangkannya
dengan makanan ini, setidaknya memberikan dia menu yang berbeda, maafkan saya wahai Tuan."
Sayyidina Hasan bin Ali terharu mendengarnya, beliau meneteskan air matanya :
"Makanlah makananmu, dan bawalah makanan untuknya."
"Tidak wahai Tuan, Anda telah demikian baik, biarlah makan jatahku kuberikan padanya, hatiku
membisikkan demikian, ijinkanlah wahai Tuan," kata orang tua itu bersikukuh.
Sayyidina Hasan bin Ali makin terharu, air matanya makin menetes deras.
" Bapak tua, tahukah engkau siapa lelaki yang hendak kau berikan makanan tersebut ?. Dialah ayahku,
Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Sang Singa Gurun Pasir, Menantu Rasulullah SAW, Pedang ALLAH, Kekasih
ALLAH dan kekasihnya Rasulullah SAW .
Sesungguhnya makanan yang kita makan ini adalah hasil kerjanya, dan dia memilih berbuka dengan
apa yang kau sebutkan tadi."
Dari uraian singkat diatas amalan dibulan suci Ramadhan yang dilakuikan oleh Sayyidina Hasan
bin Ali adalah contoh bagi kita Bahwa disamping kehusyukan kita melaksanakan siyam, qiyamul lail,
Qiro’atul Qur’an, Berdzikir an amal saleh lainnya dalam bulan ramdhan ini kita harus mampu
merasakan penderitaan Kaum Fakir Miskin. Dalam memberikan sesuatu kepada orang lain hendaknya
lebih baik dari yang kita pakai atau kita makan atau kalu belum bias sam dengan yang kita pakai.

Demikian semoga bermanfaat lebih kurangnya mohon maaf. kbni qZReãp


u% äa =æpufeãÖM<pkb~fQhwBeãp

Anda mungkin juga menyukai