0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan6 halaman
1. Dokumen menceritakan kisah seorang anak yatim piatu yang diangkat menjadi anak oleh Nabi Muhammad SAW setelah ayah kandungnya gugur dalam perang.
2. Nabi Muhammad SAW memberikan kasih sayang sebagai ayah, serta memberinya makanan, pakaian, dan keluarga.
3. Setelah kematian Nabi Muhammad SAW, anak tersebut kembali menjadi yatim piatu dan meratapi kepergian ayah angkatnya.
1. Dokumen menceritakan kisah seorang anak yatim piatu yang diangkat menjadi anak oleh Nabi Muhammad SAW setelah ayah kandungnya gugur dalam perang.
2. Nabi Muhammad SAW memberikan kasih sayang sebagai ayah, serta memberinya makanan, pakaian, dan keluarga.
3. Setelah kematian Nabi Muhammad SAW, anak tersebut kembali menjadi yatim piatu dan meratapi kepergian ayah angkatnya.
1. Dokumen menceritakan kisah seorang anak yatim piatu yang diangkat menjadi anak oleh Nabi Muhammad SAW setelah ayah kandungnya gugur dalam perang.
2. Nabi Muhammad SAW memberikan kasih sayang sebagai ayah, serta memberinya makanan, pakaian, dan keluarga.
3. Setelah kematian Nabi Muhammad SAW, anak tersebut kembali menjadi yatim piatu dan meratapi kepergian ayah angkatnya.
Setidaknya ada 4 hal yang dilakukan Rasulullah menahan diri dari makan, minum dan segala hal yang SAW didalam menjalani Hari raya idul fitri. membatalkan puasa. Dan pada malam harinya kita Pertama : Senang & Bahagia melakukan sholat taraweh, tadarus al-qur’an dan Kedua : Silaturrahim bacaan-bacaan dzikir lainnya. Ketiga : Mengunjungi sanak saudara Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah. Keempat : Berbuat baik kepada Fuqoro dan Masakin Silaturahmi adalah simbol kasih sayang dan saling Sebagaimana diceritakan dalam riwayat : mencintai, Alangkah indahnya dunia ini jika penduduknya saling cinta mencinta, saling sayang menyayangi dengan menyambung silaturrahmi. Rasulullah SAW bersabda : ”Perumpamaan orang- Senang & Bahagia karena pada hari raya idul fitri orang mukmin dalam saling cinta-mencintai dan sayang merupakan hari kemenangan kaum muslimin setelah menyayangi di antara mereka bagaikan satu tubuh. Jika sebulan penuh melakukan jihad besar, bertempur sebagian dari tubuh itu mengadu, seluruh tubuh melawan musuh yang selalu mengintai dan menyertai menghendaki pemeliharaan dan pengawasan”. (HR. kita, yaitu hawa nafsu. Bukhari dan Muslim). Hendaknya, kasih sayang itu, janganlah hanya ini, dan Allah menetapkannya sebagai seorang ahli diberikan kepada sesama manusia semata. Berikan neraka, tiada lain karena tidak hidup kasih sayang segenap cinta kasih sayang kita juga kepada makhluk dikalbunya. Allah yang lain, semacam binatang. Apalagi binatang Tetapi ada kisah sebaliknya, suatu waktu seorang peliharaan. Karena yang demikian itu akan menambah wanita berlumur dosa sedang beristirahat di pinggir lengkapnya kemuliaan akhlak kita. Karena bisa jadi sebuah lubang yang berair dalam di sebuah lembah kasih sayang pada makhluk Allah yang lain itulah yang padang pasir. Tiba-tiba datanglah seekor anjing yang menjadi jalan kita meraih rindlaNya. menjulur-julurkan lidahnya seakan sedang merasakan Dikisahkan, di hari akhir datang seorang hamba ahli kehausan yang luar biasa. Walau tidak mungkin ibadah kepada Allah, tetapi Allah malah mengecapnya terjangkau kerena dalamnya air di lubang itu, anjing itu sebagai ahli neraka, mengapa?. Ternyata karena suatu tetap berusaha menjangkaunya, tapi tidak dapat. ketika si ahli ibadah ini pernah mengurung seekor Melihat kejadian ini, tergeraklah si wanita untuk kucing sehingga ia tidak bisa mencari makan dan tidak menolongnya. Di bukalah slopnya untuk dipakai pula diberi makan oleh si ahli ibadah ini. Akhirnya mati menceduk air, setelah air didapat, diberikannya pada kelaparan lah si kucing ini. Ternyata walau ia seorang anjing yang kehausan tersebut. Subhanallah, dengan ahli ibadah, laknat Allah tetap menimpa si ahli ibadah izin Allah, terampunilah dosa wanita ini, dan Allah 4. Silaturahmi merupakan salah satu penyebab memasukkan wanita tersebut kedalam surganya. utama masuk surga dan jauh dari neraka Demikianlah, jikalau hati kita mampu meraba derita 5. Silaturahim merupakan amalan yang paling makhluk lain, Insya Allah keinginan untuk berbuat baik dicintai oleh Allah SWT. akan muncul dengan sendirinya. Dan sebaliknya apabila meninggalkan silaturahmi maka Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah. akan mendapatkan ancaman dan akibat yang diperoleh. Silaturahmi merupakan perintah Allah dan Rasul- Diantara ancaman memutuskan silaturahmi adalah: Nya, apa bila kita melaksanakan perintah tersebut 1. Tidak akan diterima amalnya disamping kita mendapatkan pahala juga akan 2. Akan terputus hubungannya dengan Allah mendapatkan keutamaan-keutamaan yang sangat SWT. banyak sekali, diantara keutamaan tersebut adalah : 3. Tidak termasuk golongan yang beriman 1. Silaturahmi merupakan sebagian dari kepada Allah SWT dan hari akherat. konsekuensi iman dan tanda-tandanya. Karena salah satu tanda keimanan 2. Silaturahmi adalah penyebab bertambah seseorang adalah senantiasa meghubungkan umur dan luas rizqi silaturahmi. 3. Akan selalu berhubungan dengan Allah SWT. 4. Akan dilaknat oleh Allah dan di masukan “Paman, ayahku telah wafat. Ia mengikuti Rasulullah kedalam neraka jahanam. SAW dalam menghadapi musuh di sebuah 5. Tidak masuk surga pertempuran. Tetapi ia gugur dalam medan perang Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah. tersebut.” Di suatu hari raya Rasulullah SAW keluar rumah untuk Rasulullah SAW terus mengikuti cerita anak yang melaksanakan shalat Idul Fitri. Sementara anak-anak murung tersebut. Sambil meraba ke mana ujung cerita, kecil tengah bermain riang gembira di jalanan. Tetapi Rasulullah SAW mendengarkan dengan seksama tampak seorang anak kecil duduk menjauh rangkaian peristiwa dan nasib malang yang menimpa berseberangan dengan mereka. Dengan pakaian sangat anak tersebut. sederhana dan tampak murung, ia menangis tersedu. “Ibuku menikah lagi. Ia memakan warisanku, Melihat fenomena ini Rasulullah SAW segera peninggalan ayah. Sedangkan suaminya mengusirku menghampiri anak tersebut. “Nak, mengapa kau dari rumahku sendiri. Kini aku tak memiliki apapun. menangis? Kau tidak bermain bersama mereka?” Makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Aku Rasulullah membuka percakapan. bukan siapa-siapa. Tetapi hari ini, aku melihat teman- Anak kecil yang tidak mengenali bahwa orang dewasa teman sebayaku merayakan hari raya bersama ayah di hadapannya adalah Rasulullah SAW menjawab, mereka. Dan perasaanku dikuasai oleh nasib “Kenapa tak sudi ya Rasulullah?” jawab anak ini kehampaan tanpa ayah. Untuk itulah aku menangis.” dengan senyum terbuka. Mendengar penuturan ini, batin Rasulullah SAW Rasulullah SAW kemudian membawa anak angkatnya runtuh. Ternyata ada anak-anak yatim dari sahabat yang pulang ke rumah. Di sana anak ini diberikan pakaian gugur membela agama dan Rasulnya di medan perang terbaik. Ia dipersilakan makan hingga kenyang. mengalami nasib malang begini. Penampilannya diperhatikan lalu diberikan wangi- Rasulullah SAW segera menguasai diri. Rasul yang wangian. duduk berhadapan dengan anak ini segera Setelah beres semuanya, ia pun keluar dari rumah menggenggam lengannya. Rasulullah dengan senyum dan wajah bahagia. Melihat “Nak, dengarkan baik-baik. Apakah kau sudi bila aku perubahan drastis pada anak ini, para sahabatnya menjadi ayah, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai bertanya. “Sebelum ini kau menangis. Tetapi kini kau paman, Hasan dan Husein sebagai saudara, dan Fatimah tampak sangat gembira?” sebagai saudarimu?” tanya Rasulullah. “Benar sahabatku. Tadinya aku lapar, tetapi lihatlah, Mendengar tawaran itu, anak ini mengerti seketika sekarang tidak lagi. Aku sudah kenyang. Dulunya aku bahwa orang dewasa di hadapannya tidak lain adalah memang tidak berpakaian, tetapi kini lihatlah. Sekarang Nabi Muhammad SAW. aku mengenakan pakaian bagus. Dulu memang aku ini yatim, tetapi sekarang aku memiliki keluarga yang “Celaka, sungguh celaka. Kini aku kembali terasing. sangat perhatian. Rasulullah SAW ayahku, Aisyah Aku bukan siapa-siapa lagi. Aku kini menjadi yatim. ibuku, Hasan dan Husein saudaraku, Ali pamanku, dan Sepi,” katanya terisak. Fatimah adalah saudariku. Apakah aku tidak bahagia?” Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq yang menyaksikan Mendengar sahabatnya, mereka tampak menginginkan anak ini segera memeluknya. Sayyidina Abu Bakar nasib serupa. “Aduh, cobalah ayah kita juga gugur pada kemudian mengambil alih pengasuhannya… Wallahu peperangan itu sehingga kita juga diangkat sebagai a‘lam. anak oleh Rasulullah SAW.” * Waktu terus berjalan. Usia semakin bertambah. Kebahagiaan anak ini pun lenyap ketika selang beberapa tahun setelah itu Rasulullah SAW meninggal dunia. Meratapi kepergian ayah angkat paling mulia ini, ia keluar rumah seraya menaburkan debu di atas kepalanya.