Allahu Ar rahman
Zat yang Kasih sayangNYA meluber2
Membahas urutan kemunculan di dalam Al-quran. Bukan Ijtihad. Meskipun baru ada pada masa Abu
bakar pengumpulan, dan penulisan masa Utsman, penyusunan adalah tauqifi.
Allah mengangkat kemuliaan apapun yang hubungannya sama quran, dimuliakan, seperti :
a. Malam – lailatul qadar
b. Bulan – Ramadhan, bulan mulia
c. Malaikat – Jibril As. pemimpin para malaikat
d. Nabi – Rasulullah Muhammad SAW, Rasul Mulia
e. Tempat
f. Bahkan Kertas – ditulisin Al quran, jadi mulia, gak boleh taruh sembarangan, perlakuan khusus
Kenapa kok memulai dari Al quran? Karena kemuliaan Al-quran. Sehingga berharap kemuliaan ketika
mengenal Allah SWT lewat belajar namaNYA.
Bukan acak/random. Saat manusia seperti itu, tapi tidak dengan Allah. Pasti ada hikmah besar bagi siapa saja
yang memepelajari Al quran. Bukan urutan biasa, tapi urutan yang membawa pengaruh.
57 kali makna yang berbeda, tak mungkin sama, semisal ayat 1 dan 3, maka tidak akan habis menyelami itu
semua, dengan terus melakukan penggalian.
2. Wajan fa’lan yang bersifat tidak tetap, ada keadaan lain yang kalau kosong, sampai kosong sekali
a. Ibarat lapar, sampai kosong banget perutnya, sampai pingsan
b. Semisal
c. Surat Taha 86
ض َٰ َبنََ أَ ِسفًا
ْ َۚفَ َر َج ََع ُمو َسىَ إِلَىَ قَوْ ِمِۦه َغ
Saat nabi musa kembali kepada kaumnya,
Ghadbana, marah banget, sampai menarik jenggot nabi Harun As. Saking marahnya melihat
khianatnya Bani Israil saat ditinggal Nabi Musa, apakah marahnya itu tetap? Tidak terus-terusan.
Bahkan setelah ini, ada kondisi nabi musa sangat mencintai kaumnya dan ingin terus mengajak
kepada Allah
1. Sifatnya umum
- Allah memberikan kepada semua makhluk, bi ijadihim. Menjadikan sesuatu dari ada jadi tidak
ada.
Atheis, kita gak minta diciptain, gak minta aja, dikasih lho sama Allah, klo ditanya blak2an,
mau mati apa hidup. Hidup, karena banyak hal yang bisa kita syukuri dari kehidupan ini
Beda menciptakan(dari ada jadi tidak ada), dengan menemukan(dari ada mengubah ke bentuk
yang lain).
- Wa riayatihi, Allah merawat semua urusan2
Ada kisah teman teteh meninggal saat muda, dan banyak yang kasian karena ditinggal, jadi
janda masih muda, padahal kalau kita renungi, Allah sudah siapkan. Setiap detik Allah
menyiapkan saya. Ada qadha yang sudah Allah siapkan, saking sayangnya, untuk menyambut
itu. Semisal mau jadi ibu, istri, Allah urusi sampai Allah membuat kita siap dengan kondisi
istri ataupun ibu.
- Wa rizqihim, diberikan riski
Gak mungkin abis dibuat ditinggalin, diurusin, diberikan rizki, gak ada satupun makhluk yang
gak dapat rizki Allah SWT.
Kalau gak dengan syariat, rizki bisa tertahan.
Orang kafir dalam daulah, juga tetap dapat akses jaminan kebutuhan dasar dalam negara,
bagian dari syariat, mendapat rizki kebutuhan dasar. Apalagi yang beriman. Kalau bukan dalam
islam, haknya tertahan, tidak bisa mendapatkan.
Bagaimana seorang perempuan ayahnya meinggal, saudara, paman, dan sesuai urutan tidak
menafkahi, maka ini tertahan.
- Wa indadihim, biniami, ??? diberikan oleh Allah terus nikmat kesehatan untuk terus bisa
hidup, untuk bisa menjalani kehidupannya. Karena semua dapat, mau beriman atau tidak,
semua dapat. Sama sekali tidak menunjukkan ridho Allah pada dia. Semisal ada yang bilang,
dapat rizki sehat, kaya, dkk ini karena Allah ridho, belum tentu, karena sifat dasar,
maka ucapkan Alhamdulillah hirabbil alamin, kenapa alamin, karena semua yang ada did alam
dpat kasih sayang yang Allah curahkan
Hanya diberikan di dunia
2. Sifatnya Khusus
a. Diberikan tidak hanya di dunia, tapi juga sampai akhirat
b. Tidak terputus, tapi sampai akhirat
c. Dan ini hanya untuk orang yang beriman
- Bihidayatihim wa bitauqihim
Di ihdinassiratal mustaqim. 2 miliar manusia muslim di bumi, apakah semua terus belajar dan
melayakkan diri di hadapan Allah
Beriman saja gak dapat nikmat itu.
Kita minta taufiq dan hidayah. Jangan hanya mencukupkan minta yang umum2 saja, kita butuh
yang sifatnya khusus. Karena sampai akhirat.
Kalau dapat di dunia dapat sampai akhirat.
Saat ajakan kajian, jangan sampai nanti dulu, hanya terlisan ataukah kita upayakan, atau kita
mau sampai di taufiq dan hidayah, dengan ini kita jumpai petunjuk sampai ke Allah
- Wa yusibuhum alaih. Allah akan hisab, balas,
Perjuangan terus mencari berada di jalan Allah. Petunjuk ini dicari dapat pahala dan setiap
dilewati, diamalkan, Allah balas satu persatu. Jangan terputus. Ada yang gak nyari, dapet. Tapi
saat kita terima dapat kebaikan, hisab, diamalkan, disebarkan dapat dan dapat lagi. Karena
kalau di tumpuk, sudah berhenti disitu aja. Tapi tidak dengan di lanjutkan terus, akan banyak
pahala-pahala yang terus dibalas oleh Allah
- Wa yudafiu anhum, Allah menjaga, melindungi,
Bersyukur dengan rambu halal haram, ini bentuk penjagaan Allah. Makanan, uang gak peduli
halal haram, sembarangan, gak rambu2, maka sesungguhnya sudah pasti akan sengsara. Kalau
gak dijaga sama Allah. Ngambil hak orang gak tenang.
- Wa yansuruhum, ditolong
Dikasih ke orang yang beriman, gak ada kafir yang ditolong sama Allah, hegemobi kapitalis
bukan karena Allah menolong mereka, karena di kasih kekayaan aja sama Allah, kita harus
minta rahmat ini. Mereka gak nikmati mengkaji rahmatnya sistem ekonomi islam, kapitalis,
persaingan, mengalahkan ini itu, ngambil ini itu. Dalam islam pandangan ekonomi
menentramkan, bagaimana hak2 orang itu terpenuhi.
- Wa yarzuquhum hayattut thayyiba, hidup dengan yang memberikan rizki dengan kehidupan
yang baik.
Kalau yang umum, rizki apa aja, yang khusus, plus kehidupan yang baik. Tapi hari ini banyak
yang gak peduli dengan hidup yang baik, minta aja kehidupan. Maka mintalah yang thayyib,
dariMu ya Allah. Muslim yang membutuhkan pemberian khusus, maka dia akan melayakkan
diri buat dapat hidup yang tahyyib. Tuma’ninata daiman, jiwa yang tentram. Adalah puncak
kenikmatan kehidupan yang baik.
Saat diberi Allah kenikmatan, saat dia tau harta dikelola dengan baik, opunya ilmu
- Wa yubariklana a’thahum, Allah memberikan keberkahan.
Apa itu berkah, Kebaikan yang bertambah terus,
Coba cek pernikahan kita, apakah bertambah kebaikan sebelum dan sesudah menikah, berkah
itu grafik kebaikan bertambah.
Sebelum dan sesuah mahasiswa, sebelum dan sesudah bekerja, jadi ibu. Maka lihat ada
kebaikan yang bertambah atau tidak. Mungkin sedikit kadarnya. Misal rizki jadi dikit, tapi jadi
sering minta sama Allah, jadi lebih ringan ibadah, membawa lebih dekat sama Allah. Dulu
selalu cukup, gak pernah minta sama Allah. Sekarang sering kurang, malah sering minta sama
Allah.
Kadar harta suami kita tau, maka gak akan minta lebih, kalau kadar harta ortu, kita tak tau,
bahkan gak ada akan di ada2kan buat anak.
Semisal anak gak juara ini itu, tapi dikasih tau, sami’na wa atho’na, begitu mudah di ajak ke
dalam kebaikan.
- Wa sabri wa yuinuhu indal masho’i, Kesabaran dan keyakinan ketika tertimpa musibah.
Kasus penganiyaan. Diawali pertengkaran. Kalau sesorang melihat dengan kacamata sabar dan
yakin, dia akan mikir dulu, sikap seperti apa yang diambil. Gak punya tools ilmu untuk
menghadapi. Kalau gak sabar, kita gak tau harus bersikap apa, 2 tools dasar, sabar dan yakin,
gak dipunyai. Dan solusi bagaimana islam melahirkan solusi. Kalau gak punya bisa salah
langkah. Mikir bunuh diri, mudah stres, atau melakukan hal mengerikan lain.