Anda di halaman 1dari 10

MERAIH CINTA

DALAM KETAATAN

Haidar Fatah Honggo Sasongko

RESUME BY MAGERIIN
Pembahasan
Meraih adalah salah satu kata. Ya, salah satu hal
bagaimana seseorang itu bisa mendapatkan sesuatu
hal yang diinginkan. Kita harus bersungguh-sungguh
dalam mendapatkannya, maka butuh proses di
dalamnya proses
Imam Syafi’i dalam syairnya telah menjelaskan

‫َأخي َلن َتناَل الِع لَم ِإاّل ِبِس َّتٍة َس ُأنبيَك َع ن َتفصيِلها ِبَبياِن َذ كاٌء‬
‫ما‬ ‫َز‬ ‫ِاجِتهاٌد ُبلَغ ٌة ُص ح ُة ُأ‬
‫ِن‬ ‫طوُل‬ ‫َو‬ ‫ستاٍذ‬ ‫َب‬ ‫َو‬ ‫َو‬ ‫َو ِح رٌص َو‬

“Saudaraku, tidak akan memperoleh ilmu kecuali


dengan enam perkara yang akan saya beritahukan
perinciannya yaitu kecerdasan, semangat, sungguh-
sungguh, berkecukupan, bersahabat (belajar)
dengan ustadz (guru), dan membutuhkan waktu
yang lama.”

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫َع ىَل‬ ‫ِديِنِه َك اْلَق اِبِض‬ ‫َزَم اٌن الَّص اِبُر ِفيِه ْم َع ىَل‬ ‫الَّناِس‬ ‫َيْأِتى َع ىَل‬
‫اْلَجْم ِر‬

“Akan datang kepada manusia suatu zaman,


orang yang berpegang teguh pada agamanya
seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR.
Tirmidzi no. 2260.)
Dalam hadis tadi yang diriwayatkan oleh Anas bin
Malik RA. di dalam Kitab at-tirmidzi bahwasanya
seperti umat Islam di akhir zaman yang di mana dia
itu berpegang teguh kepada kepada agamanya yang
mana dia memperhatikan ketika perempuan
memakai pakaian dia tidak memakai pakaian yang
ketat.

Ketika kita mungkin berkumpul mungkin ngerjain


tugas maka diperbolehkan tetapi kita juga harus
memperhatikan batasan-batasannya seperti ketika
kita mungkin berkumpul harus memperhatikan
bagaimana tingkah laku kita, bagaimana sikap kita
kepada lawan jenis tersebut.
Banyak kasus perzinahan perempuan-perempuan
yang tidak memiliki rasa malu kepada lawan jenis
yang bermudah-mudahan dia berkumpul dengan
teman yang menganggap itu hal biasa.

‫صىل هللا‬- ‫ َق اَل َرُس وُل ِهَّللا‬، ‫َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِلٍك رضي هللا عنه َق اَل‬
.» ‫ « ُحَّف ِت اْلَجَّنُة ِباْلَم َكاِرِه َوُحَّف ِت الَّناُر ِبالَّش َه َو اِت‬-‫عليه وسلم‬

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata:


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Surga itu diliputi dengan hal2 yang tidak
menyenangkan, dan neraka itu diliputi hal2 yang
menyenangkan." (HR. Muslim IV/2174 no.2822, At-
Tirmidzi IV/693 no.2559, dan Ahmad III/284 no.14062)
Misalnya kita mungkin main bersama dengan teman
kita ketika waktunya azan kita ke masjid pasti banyak
orang yang tidak suka ‘Wah ini orang terlalu Alim nih’
atau perempuan bermain ternyata teman-temannya
misal pakai-pakaiannya yang ketat, lantas kamu
sendiri gamis dan sebagainya sehingga tidak disukai
itu sesuatu yang wajar karena surga itu dihiasin
dengan sesuatu yang tidak disukai oleh manusia.

Ketika ingin mendapatkan cintanya Allah Subhanahu


wa Ta’ala maka kita harus memperhatikan Bagaimana
ketaatan kita kepada-Nya. Bahkan di dalam memilih
pasangan pun juga sama harus memerhatikan
bagaimana ketaatan dia kepada Allah, bagaimana
sikap dia kepada kedua orang tuanya.

Ada salah satu cerita tentang rukqayah adalah salah


satu dari anaknya Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi
Wasallam dari Khadijah.

Awalnya empat sahabat Rasulullah Sallallahu Alaihi


Wasallam salah satunya itu adalah Utsman bin Affan.
Utsman bin Affan ini adalah orang yang taat dan
pedagang dan sudah bersahabat dengan Rasulullah
Sallallahu Alaihi Wasallam.

Sebelum Rasulullah ini menjadi nabi, Utsman sudah


berteman dengan beliau. Pada zamannya, beliau
sangat terkenal terutama pada kalangan perempuan,
nah banyak orang tua yang menginginkan Ustman ini
menjadi mantunya.
Sampai akhirnya Utsman bin Affan ini
berjumpa seorang wanita yang bernama
Ruqayyah yang merupakan anak dari Nabi
Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam dari
istrinya dari Khadijah. Pada saat itu, Utsman
bin Affan ini suka kepada Ruqayyah dan ingin
menikahi.

Lantas kata bibinya Suadah Binti Quraisy


menyuruh kepada Ustman bin Affan ini untuk
segera melamar ataupun meminang tetapi
kata Ustman masih memiliki satu pekerjaan
yaitu mengantar barang atau berdagang lagi
sekali lagi. Nanti ketika dia pulang, saya
langsung melamar Ruqayyah ternyata Ustman
bin Affan ini pergi berdagang ke suatu kota.
Lantas ketika ini kembali ke kota Makkah, pada
saat itu kali ternyata bibinya ini bercerita
bahwa Ruqayyah sudah dipinang oleh anaknya
Abu Lahab.

Ketika Utsman ini mendengar bahwasanya


Ruqayyah ini sudah dipinang oleh anaknya Abu
Lahab maka Utsman ini langsung pergi lagi ke
luar kota untuk berdagang.

Maka dari itu di sini mengartikan teman-teman


patah hati karena dia dipinang ataupun disukai
oleh seseorang. Maka jangan sedih atau jangan
berdiam diri di pojokan sampai sakit beberapa
hari tapi buatlah suatu prestasi mulai hatinya
untuk bangkit ataupun semangat bangkit
dengan menyibukkan dirinya.
Ternyata pada saat itu nabi Muhammad sallallahu alaihi
itu berpidato menyampaikan kepada masyarakat
Makkah di bukit Marwah memerintahkan ataupun
mengajak umat untuk tidak menyembah berhala.
Lantas tadi besannya yaitu Abu Lahab itu menentang
Rasulullah lalu mengatakan ‘Celakalah kamu
Muhammad, Apakah engkau mengumpulkan kami
hanya untuk mendengarkan ocehan seperti ini?’

Ketika Utsman pulang dari dagangnya, Abu Bakar ini


langsung menemui Utsman mengatakan bahwasanya
ada kejadian-kejadian yang besar dan menyuruhnya
kepada bibinya.
Bibinya Suadah menjelaskan bahwasanya temanmu
mengatakan bahwa dirinya itu adalah nabi, Ustman
langsung bingung.

Kemudian ia berkomunikasi ataupun berbicara dengan


Abu Bakar perkataannya bahwa tidak mungkin bersatu
antara kecintaan kepada berhala dengan kecintaan
kepada Allah subhanahu wa taala.

Lalu Abu Lahab ini bertanya kepada anaknya yaitu


ukbah ‘kamu memilih orang tuamu atau kamu memilih
istrimu? Kalau kamu memilih orang tuamu maka
ceraikanlah istrimu tetapi kalau kamu memilih istrimu
maka kami akan akan menjauh’. Ternyata ukbah di sini
lebih memilih Bapaknya dan Ibunya. Lalu Abu Lahab
mendatangi Rasulullah bersama mujami, bersama
ukbah dan bersama Ruqayyah. Lantas di sini ukbah
mengatakan ‘saya akan mentalaq kamu dan akan
mengikuti perkataan bapak’.
Lantas ternyata berita tersebut itu pertama kali
yang yang hatinya itu senang mendengar itu
adalah Su’adah Binti Quraisy yaitu bibi dari
Utsman bin Affan. ketika itu langsung
menceritakan kepada Utsman bahwasanya
ternyata ukbah ini mentalak anaknya Nabi
Muhamad Sallallahu Alaihi Wasallam.

ketika Utsman bin Affan ini yang mendengar


berita, ia menunggu masa iddah Ruqayyah,
setelah selesai Ustman pun langsung
meminang Ruqayyah.

Nah dari cerita ini banyak hal yang bisa kita


dapati. Ternyata sebenarnya jodoh itu sudah
diatur oleh Allah subhanahu wa taala tetapi
kita juga harus berusaha. Ada orang yang
mendapatkan jodohnya ini dengan jalan yang
halal dan ada juga orang yang mendapatkan
jodohnya dengan cara yang haram.

Bila ingin mendapatkan cintanya Allah


Subhanahu wa Ta’ala maka kita harus taat dan
mengikuti apa yang Allah perintahkan dan
meninggalkan apa yang Allah larang. Kalau kita
cinta kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam maka kita harus mengikuti apa yang
dicontohkan kepada kita.
Sesi Tanya Jawab

Pertanyaan :
Kalau kita melihat seseorang itu bisa melihat dari kepribadian
orang tuanya yang mungkin itu adalah cerminan anaknya. Nah
itu menjadi salah satu kekhawatiran aku. Sebelumnya
mungkin aku itu latar belakangnya dari keluarga yang bisa
dibilang itu berantakanlah istilahnya aku punya orang tua
yang mungkin di masa lalu menurut aku itu sifat atau sikap
yang kurang baik. Seperti aku punya ayah yang meninggalkan
dari kecil sampai sekarang dan Alhamdulillah aku juga baru
tahu kabar beliau beberapa waktu yang lalu. Jadi dari kecil aku
enggak pernah ketemu sama ayah dan disitu juga tahu kenapa
Sebab sampai Ayah meninggalkan kami kayak gitu dan juga
dari sisi Ibu juga kebetulan qadarullahnya dapat seorang yang
mungkin ada hal yang juga kurang berkenan tapi tidak bisa
aku ceritain apa halnya. Sampai aku akhir-akhir ini selalu
melihat beberapa seperti kalimat yang menyatakan bahwa
kalau misalnya seorang anak perempuan itu bakalan dapat
jodoh yang cerminan seperti ayahnya. Aku selalu berdoa
semoga Allah itu suatu saat ngasih aku jodoh pastinya yang
terbaik yang bisa setia, yang bisa bertanggung jawab, tidak
seperti ayah kandungku tapi bukan berarti aku tidak
menghormati orang tuaku. Aku sangat bersyukur Allah masih
ngasih orang tua walaupun dengan kejadian hal-hal yang yang
menjadi trauma. Yang ingin aku tanyakan apakah dengan yang
tadi yang di bahas masalah bahwa melihat seseorang itu dari
orang tuanya? Dengan orang tuaku yang berantakan seprti ini
apa aku masih pantas mendapatkan yang baik?
Jawaban :
Mungkin pernah mendengar jodoh itu cerminan, kalau kita baik pasti
kita akan mendapatkan orang yang baik, kalau kita buruk pasti akan
mendapatkan orang yang buruk juga. Nah di sini ada salah satu hal
yang mungkin pernah menemukan misal mungkin istrinya baik, rajin
ibadah ternyata suaminya tidak.
Jadi yang tadi di sampaikan itu bukan secara saklek di sini saja, kalau
orang tuanya baik pasti anaknya juga baik bukan seperti itu. Ini hanya
bahwasanya ternyata kita itu masih memiliki kesempatan.
Ini ada cerita, jadi aku disini aku dulu mondok 6 tahun dari awal SMP
sampai awal sampai akhir SMA dan ternyata aku itu setelah mondok,
sempat kuliah di Jakarta sekitar hampir satu semester. Pada akhirnya
aku kuliah pindah ke Solo ini sudah sampai 4 tahun dan ternyata
teman-teman kalau misal aku mungkin Berada di posisi ini berbicara
banyak mendapatkan ilmu ya itu dengan salah satu Ustadz.
Jadi ini aku cerita, ustadzku ini pernah mendengar dari beberapa
orang-orang, mungkin orang tuanya itu bisa dikatakan sering
berantem, sering bertengkar tapi tidak sampai broken home. Bahkan
ustadz ini sekolahnya dari SD sampai SMA Negeri. Nah sampai ustadz
ini baru belajar Al-Qur'an dan baru belajar shalat ya itu sekitar akhir
SMP.
Ternyata dari keresahan ini mungkin mulai mempelajari ilmu agama,
belajar salat, belajar baca Al-Qur'an. Ketika setelah lulus SMA
ustadzku ini ingin ngetes di Lipia tidak diterima, di iskarima tidak k
diterima, pada akhirnya beliau mondok di arroya, Sukabumi selama
tahun, di situ beliau tidak bisa bahasa Arab, karena bukan dari
Pondok dan ternyata setelah dari aroyah tersebut dapat beasiswa di
Sudan sampai S2, sekarang beliau sudah hafal 16.000 hadis, bayangin
sekarang beliau itu mendirikan Pondok hadis di dekat rumah
hambahku makanya aku banyak belajar dengan beliau.
Bisa kita ambil pelajarannya bahwa jangan jadikan masalah itu bisa
menghakimi diri kita. Tetapi ciptakan sesuatu yang baru mungkin di
situ Allah mau memberitahu kepada apa yang terbaik buat kita.
Padahal di dalam kehidupan ketika Allah subhanahu wa taala itu
memberikan masalah di dalam kehidupan kita pasti ada tujuannya
tentang berumah tangga kamu nantinya yang mana harus
menjadikan rumah tangga lebih dekat kepada Allah subhanahu wa
taala. Ketika nanti memilih pasangan kamu harus melihat pasangamu
itu dari segi apa khususnya yang paling utama adalah dari segi
agamanya. Karena kalau orang yang sudah Paham benar-benar
agama, pasti dia akan menerima kekurangan kita.
Closing Statement

Intinya satu jangan bergantung kepada orang lain


selain Allah Subhanahu wa Ta’ala karena ini aku
rasakan sendiri apapun itu kita mau ditinggalin
oleh teman dekat kita, kita mau mungkin Kita mau
menyukai seseorang ternyata orang tersebut itu
disukain oleh orang lain atau dinikahin oleh orang
lain. Itu menurut saya tidak jadi masalah, karena
ketika kita sudah dekat dengan Allah subhanahu
wa taala maka Insyaallah Allah pasti bakal
memberi yang terbaik untuk kita. Contoh kita
dekat dengan teman kita, pasti teman kita akan
memberikan yang terbaik buat kita dibandingkan
teman-teman yang lain.

Begitu juga Allah Subhanahu wa Ta’ala kalau kita


dekat dengan Allah subhanahu wa taala kita
menyukai seseorang diambil oleh orang lain
Insyaallah Allah akan memberikan yang lebih
terbaik dari apa yang telah Allah dari kita ya
sebelumnya.

Cukuplah Allah sebagai sebaik-baiknya penolong


karena kalau kita sudah dekat dengan Allah kita
mau kita mau mengalami kejadian apapun itu
tidak mungkin Allah itu tidak beri solusinya.
Jangan jauh-jauh dari Allah karena segala apapun
masalah yang kita hadapi pasti ada rencana baik
yang telah Allah siapkan untuk kita ataupun
hikmah yang bisa kita ambil.

Anda mungkin juga menyukai