Anda di halaman 1dari 6

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.

Adapun tujuan akhir dari pelaksanaan ibadah haji


Melalui khotbah kali ini, saya ingin mengajak adalah mendapatkan predikat haji mabrur, dan haji
kepada hadirin sekalian dan utamanya kepada diri mabrur itu tidak ada pahalanya kecuali surga
kami pribadi, marilah kita tingkatkan keimanan dan sebagaimana yang disabdakan Rasululloh SAW :
ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dengan
menambah ketaatan kita dalam menjalankan
perintah-perintahnya dan menjauhi larangan- Adapun tanda-tanda haji mabrur adalah haji yang
larangannya. Kita tingkatkan kesadaran dan dikerjakan sesuai dengan ketentuan mengikuti
kemauan dalam beribadah serta kesabaran dan cara-cara yang dilakukan oleh rasulolloh SAW dan
kewaspadaan dalam mencermati bisikan nafsu dan dikerjakan tanpa tercampur dengan perbuatan dosa
rayuan setan. Kita ikuti petunjuk-petunjuk Al- atau maksiat kepada Allah sehingga ada harapan
quran dan Al-Hadist, kita raih keutamaan- memeroleh surga Allah SWT,
keutamaan ibadah yang dianjurkannya. Dengan
demikian Insyaallah hidup kita akan selamat dan Hadirin jamaah sholat jumat rohimakumulloh
bahagia baik didunia maupun diakhirat. AMAL-AMAL YANG DAPAT MEMASUKKAN
MANUSIA KE SURGA DENGAN SELAMAT,
Hadirin sholat jumat yang dimulyakan Allah Sangatlah Banyak : Pertama
Hari ini adalah hari-hari akhir bulan Dhulhijah, Dari ‘Abdullah bin Salâm, ia berkata: “Ketika
umat islam diseluruh dunia mulai meninggalkan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke
kota suci makkah dan madinah setelah menunaikan Madinah, orang-orang segera pergi menuju beliau
ibadah haji, tak terkecuali jamaah haji Indonesia, Shallallahu ‘alaihi wa
mulai kemarin juga berangsur-angsur 1. Sabda Nabi SAW ( ‫“ )أَ ْف ُشوْ ا ال َّساَل َم‬Sebarkanlah
meninggalkan kota suci makkah dan madinah. salam.”
Sebarkanlah salam di antara kalian ! Jika engkau
melewati saudaramu, ucapkanlah salam sallam , ‘Wahai Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
kepadanya ! Dan jika dia yang memulai salam sallam , Islam yang bagaimanakah yang paling
kepadamu, maka jawablah salamnya, baik ?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Menyebarkan salam itu akan menumbuhkan rasa menjawab :
ُ ْ ُ‫ت‬.
cinta diantara manusia. Rasûlullâh Shallallahu ‫ف‬ ْ ‫ْر‬ِ ‫ َوتَ ْق َرأ ال َّساَل َم َعلَى َم ْن َع َر ْفتَ َو َعلَى َم ْن لَ ْم تَع‬، ‫ط ِع ُم الطَّ َعا َم‬
‘alaihi wa sallam bersabda : Engkau memberi makan dan engkau mengucapkan
‫ أَ َواَل أَ ُدلُّ ُك ْم‬، ‫ َواَل تُ ْؤ ِمنُوْ ا َحتَّى تَ َحابُّوْ ا‬، ‫اَل تَ ْد ُخلُوْ نَ ْال َجنَّةَ َحتَّى تُ ْؤ ِمنُوْ ا‬ salam kepada orang yang engkau kenal maupun
‫َعلَى َش ْي ٍء إِ َذا فَ َع ْلتُ ُموْ هُ ت ََحابَ ْبتُ ْم ؟ أَ ْف ُشوْ ا ال َّساَل َم بَ ْينَ ُك ْم‬ yang tidak kenal.”[3]
Tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, Salam juga merupakan hak seorang muslim atas
dan kalian tidak beriman sampai kalian saling muslim lainnya,
mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu 2. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , (
yang jika kalian kerjakan maka kalian akan saling ‫ط ِع ُموْ ا الطَّ َعا َم‬ ْ َ‫)وأ‬
َ “Berikanlah makan.”
mencintai ? Sebarkanlah salam di antara kalian[2]. Yaitu berikanlah makan kepada orang-orang yang
Karena menyebarkan salam itu menimbulkan rasa membutuhkan, kepada tamu dan tetangga. Ini
cinta, maka sebaliknya meninggalkan salam akan merupakan akhlak mulia yang bisa menghantarkan
menyebabkan kesedihan. Ini sesuatu yang lumrah pelakunya masuk surga. Orang yang memberikan
pada diri manusia. Jika ada orang yang lewat dan makan kepada orang lain akan memiliki
mengucapkan salam kepadamu maka engkau akan keistimewaan dan kedudukan di masyarakat. Orang
merasa senang dan cinta. Namun, jika yang lewat yang memberikan makan akan mendapat rizki
itu tanpa mengucapkan salam, maka engkau akan yang berlimpah. Dalam sebuah hadits yang
merasa ragu terhadapnya. Fakta ini menunjukkan diriwayatkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
bahwa salam memiliki urgensi yang tinggi. Dalam sallam dari Rabbnya Azza wa Jalla disebutkan :
sebuah hadits disebutkan, “Ada seorang yang ‫ال‬ٍ ‫ص َدقَةٌ ِم ْن َم‬ َ ‫ت‬ ْ ‫ص‬
َ َ‫… َما نَق‬
bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa Sedekah tidak mengurangi harta…[15]
َ ‫أَ ْنفِ ْق أُ ْنفِ ْق َعلَ ْي‬
‫ك‬ kita untuk dapat merutinkan shalat malam
Berinfaqlah ! Niscaya Aku akan berinfaq meskipun sedikit.
kepadamu.”[16] Barangsiapa mengerjakan ketiga amalan ini, yakni
menyebarkan salam, memberi makan dan shalat
3. Sabda Nabi S A W : (‫صلُّوْ ا بِاللَّي ِْل َوالنَّاسُ نِيَا ٌم‬
َ ‫) َو‬ malam ketika manusia tertidur, akan masuk surga
“Shalatlah di waktu malam, di saat manusia sedang dengan sejahtera, sebagaimana Allâh Azza wa Jalla
tidur.” berfirman :
Ini mencakup shalat-shalat wajib, seperti shalat َ‫ا ْد ُخلُوهَا بِ َساَل ٍم آ ِمنِين‬
‘Isya dan shalat Shubuh, juga mencakup shalat Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman.
malam, karena malam adalah waktunya orang- [al-Hijr/15:46]
orang tidur. Jika seseorang bangun dan shalat maka Itu adalah balasan mereka, pahala atau ganjaran
ini menunjukkan keimanannya karena dia lebih yang sesuai dengan jenis amalan yang dikerjakan.
memilih shalat dari pada tidur dan istirahat. Masuk surga merupakan cita-cita tujuan terbesar
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu seorang Mukmin. Masuk surga itu mudah bagi
melakukan Tahajjud sampai kakinya bengkak, siapa yang Allâh mudahkan. Semua yang ada
ketika beliau ditanya bukankah engkau sudah dalam surga berupa kebaikan, kenikmatan,
diampuni dosa-dosamu yang lalu dan akan datang. kelezatan dan kebahagiaan tidak ada yang
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, mengetahuinya kecuali Allâh Azza wa Jalla .
“Tidakkah pantas aku menjadi hamba-hamba Allâh Amal-amal untuk masuk surga semuanya mudah
Azza wa Jalla yang bersyukur ?” Shalat malam dan tidak sulit. Ada seseorang berkata kepada
adalah kebiasaan orang-orang shalih, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , ‘Wahai
menghapuskan dosa-dosa dan merupakan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tunjukkan
kemuliaan bagi seorang Muslim. Mudah-mudahan kepadaku amalan yang bisa memasukkanku ke
Allâh Azza wa Jalla memberikan kekuatan kepada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau Khattabradhiallaahu 'anhu, dan beberapa Shahabat
telah bertanya sesuatu yang besar, tapi itu mudah lainnya.
bagi siapa yang Allâh mudahkan, yaitu  
beribadahlah kepada Allâh dan jangan Tak lama kemudian, datanglah seorang pemuda
menyekutukannya dengan suatu apa pun…”[18] yang sederhana.
Ini adalah hadits yang agung, karena ketiganya Pakaiannya sederhana, penampilannya sederhana,
termasuk akhlak yang mulia. Menyebarkan salam, wajahnya masih basah dengan air wudhu.
memberi makan manfaatnya untuk orang lain, Di tangan kirinya menenteng sandalnya yang
sedangkan shalat malam di saat yang lain tertidur sederhana pula.
manfaatnya untuk orang yang melakukan amalan  
tersebut. Di kesempatan lain, ketika Rasulullah SAW
berkumpul dengan para Shahabatnya, Beliau SAW
Hadirin jamaah sholat jumat yang berbahagia pun berucap,
Adapun perbuatan Lain yang Menyebabkan masuk "Sebentar lagi kalian akan melihat seorang pemuda
Surga adalah : 1. Tidak Menyakiti Orang Lain. 2. ahli surga."
Tidak Marah dan Memaafkan 3. Menjaga Tali Dan pemuda sederhana itu datang lagi, dengan
Silaturrohim keadaan yang masih tetap sama, sederhana.
Suatu ketika, saat Rasulullah SAW memberikan Para Shahabat yang berkumpul pun terheran-heran,
taushiyyahnya, tiba-tiba Beliau SAW berucap, siapa dengan pemuda sederhana itu?
"Sebentar lagi akan datang seorang pemuda ahli  
surga." Bahkan hingga ketiga kalinya Rasulullah SAW
Para Shahabat pun saling bertatapan, di sana ada mengatakan hal yang serupa.
Abu Bakar Ash Shiddiqradhiallaahu 'anhu, Utsman Bahwa pemuda sederhana itu adalah seorang ahli
bin Affanradhiallaahu 'anhu, Umar bin surga.
Seorang Shahabat, Mu'adz bin Jabbalradhiallaahu Malam tanpa tahajjud, bacaan tilawah terbata-bata
'anhupun merasa penasaran. dan tidak begitu fasih, serta di pagi harinya tidak
Amalan apa yang dimilikinya sampai-sampai Rasul shalat dhuha.
menyebutnya pemuda ahli surga?  
  Begitu pun di hari ketiga, amalan pemuda itu masih
Maka Mu'adzradhiallaahu'anhu berusaha mencari tetap sama.
tahu. Ia berdalih sedang berselisih dengan ayahnya Bahkan di hari itu Mu'adz shaum sunnah,
dan meminta izin untuk menginap beberapa malam sedangkan pemuda itu tidak shaum sunnah.
di kediaman si pemuda tersebut. Si pemuda pun  
mengizinkan. Dan mulai saat itu Mu'adz Mu'adz pun semakin heran dengan ucapan
mengamati setiap amalan pemuda tersebut. Rasulullah SAW.
  Tidak ada yang istimewa dari amalan pemuda itu,
Malam pertama, ketika Mu'adz bangun untuk tetapi Beliau SAW menyebutnya sebagai pemuda
tahajud, pemuda tersebut masih terlelap hingga ahli surga.
datang waktu shubuh. Hingga Mu'adz pun langsung mengungkapkan
Ba'da shubuh, mereka bertilawah. Diamatinya keheranannya pada pemuda itu.
bacaan pemuda tersebut yang masih terbata-bata,  
dan tidak begitu fasih. "Wahai Saudaraku, sesungguhnya Rasulullah SAW
Ketika masuk waktu dhuha, Mu'adz bergegas menyebut-nyebut engkau sebagai pemuda ahli
menunaikan shalat dhuha, sementara pemuda itu surga.
tidak. Tetapi setelah aku amati, tidak ada amalan
  istimewa yang engkau amalkan.
Keesokkannya, Mu'adz kembali mengamati amalan
pemuda tersebut.
Engkau tidak tahajjud, bacaanmu pun tidak begitu  
fasih, pagi hari pun kau lalui tanpa shalat dhuha, "Subhanallah...kemudian apa?"
bahkan shaum sunnah pun tidak. "Yang kedua, aku berusaha untuk tidak marah dan
Lalu amal apa yang engkau miliki sehingga Rasul memaafkan.
SAW menyebutmu sebagai ahli surga?" Karena yang aku tahu bahwa Rasullullah tidak
  suka marah dan mudah memaafkan."
"Saudaraku, aku memang belum mampu tahajjud.  
Bacaanku pun tidak fasih. Aku juga belum mampu "Subhanallah...lalu kemudian?"
shalat dhuha. "Dan yang terakhir, aku berusaha untuk menjaga
Dan aku pun belum mampu untuk shaum sunnah. tali shilaturrahim.
Tetapi ketahuilah, sudah beberapa minggu ini aku Menjalin hubungan baik dengan siapapun.
berusaha untuk menjaga tiga amalan yang baru Dan menyambungkan kembali tali shilaturrahim
mampu aku amalkan." yang terputus."
   
"Amalan apakah itu?"  "Demi Allah...engkau benar-benar ahli surga.
"Pertama, aku berusaha untuk tidak menyakiti Ketiga amalan yang engkau sebut itulah amalan
orang lain. yang paling sulit aku amalkan."
Sekecil apapun, aku berusaha untuk tidak
menyinggung perasaan orang lain.
Baik itu kepada ibu bapakku, istri dan anak-
anakku, kerabatku, tetanggaku, dan semua orang
yang hidup di sekelilingku.
Aku tak ingin mereka tersakiti atau bahkan
tersinggung oleh ucapan dan perbuatanku."

Anda mungkin juga menyukai