“Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang baik bagi kamu……” [QS al-Ahzab
[33]: 21 ]
Rani paham bahwa sebagai seorang Muslim, sudah sepantasnya ia mengidolakan Rasulullah. Ia
ingin kedua putra-putrinya pun mengidolakan manusia yang dipilih Allah untuk menjadi teladan bagi
seluruh makhluk. Karenanya ia mulai memperkenalkan sosok Rasulullah pada kedua putra-putrinya
tersebut sejak balita melalui cerita-cerita yang rajin ia dongengkan pada kedua buah hatinya tersebut.
Namun Rani lupa bahwa cerita-cerita mengenai Rasulullah hanyalah sebagai dongeng belaka bagi
kedua anaknya, jika sebagai seorang ibu, ia tidak menjadikan Nabi Saw sebagai panutan bagi dirinya
sendiri. Tiap hari si kecil dicekokinya dengan dongeng-dongeng Nabi, namun Rani sendiri kurang
menghayati dan mengaplikasikan ajaran Nabi Allah tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Jika begini, anjuran untuk mencintai Nabi Saw atau mengikuti semua ajarannya menjadi ‘pepesan
kosong’ bagi si kecil. Apalagi jika mereka tidak melihat sendiri contoh nyata di sekitar mereka.
Mengapa? Karena bagi anak, terutama yang masih balita, sosok Rasulullah lebih sulit dijangkau
dibanding dengan sosok yang selalu ada di sekitar mereka, seperti kedua orangtuanya. Tentu sulit bagi
mereka untuk meneladani perilaku Nabi Allah tersebut, tak semudah meniru perilaku kedua
orangtuanya yang selalu ada di dekat mereka.
Lalu bagaimana untuk memperkenalkan sosok yang luar biasa ini pada si kecil sehingga mereka dapat
mengikuti teladannya. Caranya antara lain:
1. Sebagai orangtua, cobalah untuk memahami dan menghayati kisah atau ajaran yang
disampaikan oleh Rasulullah Saw serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Cobalah untuk mewujudkan perasaan cinta yang tulus pada sosok Nabi Allah ini. Menurut
sebuah penelitian mirror neuron mengungkapkan bahwa seorang anak sejak bayi tak hanya
mengimitasi ekspresi serta perilaku sang ibu, namun juga bisa merasakan emosi yang
dirasakan sang ibu [Dr. Stephen Briers dalam buku ]. Karenanya, bukan tidak mungkin rasa
cinta yang tulus dirasakan orangtua terhadap sosok Nabi Saw juga dapat ditangkap si kecil dan
membuatnya menumbuhkan perasaan yang sama terhadap sosok yang luar biasa ini.
3. Coba untuk lebih berhati-hati dalam bertingkah laku, jika tidak ingin perilaku tersebut ditiru
mentah-mentah oleh si kecil. Berpikir panjang sebelum mengambil suatu tindakan sangat
dianjurkan.
4. Tentu saja menceritakan si kecil dengan cerita-cerita tentang Nabi Saw dapat diterapkan.
Cerita-cerita ini dapat dipilih dan disesuaikan dengan usia dan kemampuan si kecil untuk
memahaminya.
5. Sesuaikan kisah Nabi Saw dengan persoalan yang ditemui si kecil di dunia nyata. Misalnya
ketika membawa si kecil berkunjung ke panti asuhan, maka Anda dapat menceritakan kisah
Nabi Muhammad Saw yang juga seorang yatim piatu, namun beliau tegar dalam menghadapi
kenyataan tersebut. Atau ketika mengajarkan si kecil untuk menyayangi binatang dengan
contoh kisah Nabi Saw yang juga menjadi penyayang binatang.
6. Melengkapi koleksi buku si kecil dengan buku-buku mengenai kisah Nabi Saw. Tentu saja
sesuaikan jenis buku dengan usia dan kemampuan si kecil.
7. Mengajak si kecil ikut dalam acara Maulid Nabi, misalnya mengikuti tabligh akbar atau
perlombaan-perlombaan di sekolah yang biasa digelar untuk memperingati hari lahirnya Nabi
Muhammad Saw. « [esthi]
Bahan: Superpowers for Parents - Dr. Stephen Briers dan berbagai sumber
Keteladanan Nabi Muhammad Saw
Semoga Anda semua sehat wal ‘afiat, dan selalu berada dalam lindungan Allah
swt. Friday Readers, Nabi Muhammad--semoga shalawat dan salam tercurah
baginya, bagi keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umatnya--telah memberi
teladan yang baik bagi umat manusia. Dalam al-Qur’an Allah swt berfirman,
“Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada Rasulullah suri teladan yang baik..”
[QS al-Ahzab [33]: 21]. Dan sebagai umatnya, wajiblah kita mengikuti teladan-
teladan itu.
Friday Readers, Rasulullah Saw telah mencontohkan kita empat sifat utamanya.
Shidq [berkata benar], amanah [dapat dipercaya], fathanah [cerdas], dan
tabligh [menyampaikan]. Empat sifat ini diajarkannya lewat perbuatan yang
bisa kita tiru. Jika perkataan dan perbuatan itu diterapkan dalam kehidupan kita
dengan baik, maka keselarasan hidup sebagai umat dan warga negara tentu
bukan sesuatu yang mustahil dicapai.
Friday Readers, melalui Maulid Nabi Muhammad Saw, 12 Rabi’ul Awal ini,
seyogyanya menambah kecintaan kita kepada beliau. Kita juga diharapkan kian
meneladani perilaku kehidupan Rasulullah Saw. Bukan saja menerapkannya
dalam kehidupan kita, tapi hendaknya lebih banyak menularkan keempat sifat
tersebut kepada lingkungan sekeliling kita. Semoga bermanfaat dan kita
termasuk kaum yang bisa meneladani akhlak Nabi Muhammad Saw. Wa Billâhi
taufîq wal hidâyah.
Mengungkapkan prihal kepribadian ahklak Rosululloh tak akan ada habisnya untuk diungkapkan,
keteladan ahkhlak mulia yang dimiliki rosululloh saw begitu luar biasa. Suatu ketika seorang Dusun
bernama Zahir bin Haram sedang berada di pasar Madinah ketika tiba-tiba seseorang memeluknya
kuat-kuat dari belakang. Tentu saja Zahir terkejut dan berusaha melepaskan diri, katanya: “Lepaskan
aku! Siapa ini?”
Orang yang memeluknya tidak melepaskannya justru berteriak: “Siapa mau membeli budak saya ini?”
Begitu mendengar suaranya, Zahir pun sadar siapa orang yang mengejutkannya itu. Ia pun malah
merapatkan punggungnya ke dada orang yang memeluknya, sebelum kemudian mencium tangannya.
Lalu katanya riang: “Lihatlah, ya Rasulullah, ternyata saya tidak laku dijual.”
“Tidak, Zahir, di sisi Allah hargamu sangat tinggi;” sahut lelaki yang memeluk dan ‘menawarkan’
dirinya seolah budak itu yang ternyata tidak lain adalah Rasulullah, Muhammad SAW.
Zahir Ibn Haram dari suku Asyja’, adalah satu di antara sekian banyak orang dusun yang sering
datang berkunjung ke Madinah, sowan menghadap Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tentang Zahir
ini, Rasulullah SAW pernah bersabda di hadapan sahabat-sahabatnya, “Zahir adalah orang-dusun kita
dan kita adalah orang-orang-kota dia.”
Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya
selalu berkata kepada setiap orang yang
mendekatinya, “WAHAI SAUDARAKAU JANGAN DEKATI MUHAMMAD , DIA ITU
ORANG GILA…..!!DIA ITU PEMBOHONG….!! DIA ITU TUKANG SIHIR..…!! .apabila
kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya” . Namun, setiap pagi
Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan,
dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan
yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui
bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan
hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW praktis tidak ada lagi orang yang
membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari
sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah
anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan istri Rasulullah SAW
dan beliau bertanya kepada anaknya itu,
Aisyah RA menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan
hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu
saja”.
“Apakah Itu?”, tanya Abubakar RA.”Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi
keujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi
buta yang ada di sana”, kata Aisyah RA.
Dari sini jelas bahwa apa yang diperoleh oleh Nabi Muhammad
Saw. melebihi apa yang diperoleh oleh Nabi Musa a.s., karena
beliau tanpa bermohon pun memperoleh kemudahan berganda,
sedangkan Nabi Musa a.s. baru memperoleh anugerah "kemudahan
urusan" setelah mengajukan permohonannya.
--oo0oo--
Bupati Jombang Drs. H. Suyanto mengajak seluruh masyarakat untuk mencontoh keteladan Nabi
Muhammad SAW yang secara iklas dan konsisten dalam mensiarkan agama islam dimasa lalu belum
dikenalnya. Untuk itu Nabi Muhammad SAW terus – menerus mensiarkan walaupun ada halangan.
Hal ini disampaikan Bupati Suyanto pada acara Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Ds.
Jogoloyo Kec. Sumobito, tanggal 8 April 2007.
Hadir pada acara tersebut adalah Camat dan Anggota Muspika, Tokog Masyarakat dan Agama
serta diikuti Muslimat NU se Kec. Sumobito.
Lebih lanjut Bupati Suyanto juga menyampaikan bahwa dengan diperingatinya hari kelahiran nabi
Muhammad SAW tersebut merupakan salah satu upaya masyarakat islam untuk membangkitkan
kembali semangat perjuangan maupun untuk peningkatan iman dan taqwanya kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Selain itu juga disampaikan bahwa semua kegiatan pembangunan baik fisik maupun non
fisik harus dengan melalui proses, dan proses tersebut harus dihadapi dengan kesabaran. Untuk itu
keteladanan Nabi Muhammad perlu sekali dicontoh dalam mensiarkan agama islam dimasa sekarang
maupun dimasa mendatang.
Disamping itu, umat islam sekarang ini banyak menghadapi tantangan dalam melakukan ibadahnya
karena pada waktu – waktu tersebut banyak tayangan TV yang disenangi, akhirnya untuk kebutuhan
ibadah ditinggalkan, seperti kegiatan yasinan maupun tiba”an ataupun pengajian seperti ini.
Diakhir sambutannya Bupati Suyanto juga menjelaskan bahwa sebentar lagi Pemerintah Kab.
Jombang akan melakukan pemilihan kepala Desa, untuk itu diharapkan agar masyarakat untuk tetap
dapat menjaga kebersamaan dan kekompakan yang ada dilingkungannya, serta untuk tetap menjaga
desanya agar tetap kondusif seperti sediakala.
Untuk acara selanjutnya, disampikan ceramah agama oleh KH Nadjib Muhammad dari Jombang.
Setelah dari Pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Ds. Jogoloyo Bupati Jombang Drs. H.
Suyanto meresmikan kolam Pancing di Ds. Sumber Agung kec. Megaluh.
Pada malam harinya, yaitu tanggal 8 April 2007 Bupati Jombang Drs. H. Suyanto juga menghadiri
acara pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Ds. Watugaluh Kec. Diwek dengan ceramah
agama yang disampaikan oleh KH. Syairodji dari Lamongan.
Alinea baru
Dengan memperingati maulid atau kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, kita setidak-tidaknya
ingat akan figur yang memiliki akhlak, memberikan rahmat dan keteladanan yang sangat luar biasa
mulianya disisi Allah, bagi seluruh umat manusia, ungkap Ir Darmawan Asisten III Setda Kab.
Sambas saat membacakan Sambutan Wakil Bupati dalam rangka Gabungan Organisasi Wanita
(GOW) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1428 H, di Balairung Sari Rumah Dinas Bupati
Sambas Kamis (12/4) yang dihadiri Asisten Pemerintahan Drs. H. Zulkifli Msi, Ketu MUI, Kepala
Dinas dan Kantor.
Ia mengatakan, banyak sekali pelajaran yang diambil dari peringatan maulid Nabi Muhammad SAW,
terutama berkaitan tingkah laku beliau semasa hidupnya. Dari peristiwa kelahiran Rasulullah yang
kita pelajari dalam Al-Quran, ada tiga makna yang terkandung dalam peristiwa besar yang diajarkan
Rasulullah yang harus diaplikasikan bagi umatnya sehari-hari, bahwa Nabi Muhammad SAW di utus
ke dunia ini adalah sebagai rahmat sekaliaan alam, sebagai penyempurna akhlak yang mulia dan
bahwa rasulullah dalam peribadinya terkandung contoh dan keteladanan sejati, ujar Darmawan.
Lanjut dr. Hj. Djuliarti Djuardi Alwi, MPh, Ketua GOW Kabupaten Sambas mengungkapkan dengan
diadakan peringantan maulid Nabi Besar Muhammad SAW kita sebagai umat islam dapat mengambil
keteladanan yang hendaknya menjadi cerminan dan pedoman hidup dalam menjalani kehidupan ini di
jadikan manajemen hati, dimana sifat kejujuran, tanggung jawab dan kecerdasan serta keterbukaan
bukan hanya diwujudkan di dalam kehidupan bermasyrakat, namun lebih jauh dari itu diperlukan
sekali dalam melaksanakan proses pembangunan dan proses berbangasa dan bernegara, jelas Wakil
Bupati.
Kemudian Drs. H. Jawani selaku penceramah mengatakan barang siapa selalu memperingati maulid
Nabi Besar Muhammad SAW setiap tahunnya mereka adalah menegakkan agama islam. keteladanan
dan sunah yang disampaikan rasulullah haruslah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan selalu
diperbanyak membaca selawat dan istipar kepada junjungan bersar Nabi Besar Muhammad SAW,
Jelas ia. Mantan Kepala Depertemen Agama Kab. Sambas mengingkatkan janganlah membicarkan
aib saudara kita itu sama juga memakan daging saudara kita sendiri, Pintannya.
Hari Sabtu, 11 November 2006, saya menghadiri upacara Milad (Dies Natalis) XLI
Universitas Islam Negeri Alauddin dan Penerimaan Jabatan Guru Besar Tetap
Prof.DR.H.Ahmad M Sewang, MA. Sebelumnya, 9 November dalam acara halalbihalal
(menurut Prof.Ahmad Sewang penulisan yang baku kata itu harus dituliskan
bersambung) di IMMIM meminta kepada saya untuk memberi umpan balik nanti dalam
hubungannya dengan isi Pidato Pengukuhan beliau dua hari yang akan datang itu.
Adapun Pidato Pengukuhan Guru Besar tsb., yaitu Hubungan Antarumat Beragama di
Masa Nabi Muhammad SAW (Bahasan Buku Sirat Nabawiyah Ibn Hisyam).
***
Flavius Valerius Aurelius Constantinus (280 - 337) M, Roman emperor (306 - 377)
M. Persuaded to adopt Chritianiy, became sole Emperor of the West (312) M; called
the great Council of Nicaea (325) M at which Nicene Creed was adopted. [Webster's
Biographical Dictionary, Spring field, USA, pg. 342]. The Creed of Nicaea: "We
believe in one God the Father, Almighty, maker of all things visible and
invisible; and in one Lord Jesus Christ, the Son of God, begotten of the Father,
only begotten that is, from the substance of the Father; God from God, light from
light, Very God from Very God".." (The History of Christianity, a Lion handbook,
p. 177). Creed ini menguatkan doctrine Athanasius, di mana dalam council doctrine
Athanasius memenangkan secara mayoritas doctrine Arius Alexander bahwa hanya ada
satu Tuhan, yaitu Tuhan yang selalu Ada dan tidak mempunyai asal usul, Dia Ada
tanpa keberadaan sebelumnya. Dalam hal ini Arius membedakan antara unsur
keistimewaan yang tetap ada di dalam Tuhan, yang merupakan kekuatan yang
kekal dengan unsur keistimewaan Jesus sebagai suatu kelebihan yang diberikan
oleh Tuhan selayaknya seorang Nabi.