KELAS:XII.IPA
َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفي َرُس وِل ِهَّللا ُأْس َو ٌة َح َس َنٌة ِلَم ْن َك اَن
َيْر ُج و َهَّللا َو اْلَيْو َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر َهَّللا َك ِثيًر ا
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.“
(QS Al Ahzab : 21)
Pada suatu hari terdapat seorang pengemis Yahudi buta yang selalu
berteriak dan menghina Nabi Muhammad SAW. Pengemis tersebut
selalu ditemani oleh seseorang yang senantiasa menyuapi dengan
penuh lembut dan kasih sayang. Suatu waktu, seseorang tersebut tidak
datang kembali untuk menyuapi dan tergantikan oleh sahabat
Rasulullah yaitu Abu Bakar As-Shidiq. Seketika sang pengemis hanya
ingin disuapi oleh seseorang sebelumnya dan rasa nyaman dan sayang
mengisi hatinya.
Ia seraya berkata
َۛو َأْنِفُقوا ِفي َس ِبيِل ِهَّللا َو اَل ُتْلُقوا ِبَأْيِد يُك ْم ِإَلى الَّتْه ُلَك ِة
َو َأْح ِس ُنواۛ ِإَّن َهَّللا ُيِح ُّب اْلُم ْح ِس ِنيَن
Artinya:
“Bawa orang itu pergi dari sini dan potong saja lidahnya!”
Pada saat itu Umar sedang marah melihat perbuatan Abbas yang
hampir saja melaksanakan perintah Rasulullah untuk memotong
lidahnya. Seketika Ali tiba-tiba menyeret Abbas dan membawanya ke
lapangan dimana binatang ternak rampasan dikumpulkan.
Sejak saat itu ia pun menyusun dan membacakan syair kecuali yang
berisi pujian kepada Rasulullah SAW. Hidayah menyelimuti hati
Abbas menjadi umat yang berperilaku terpuji dan bertutur kata
dengan baik atas karena ketegasan Nabi Muhammad SAW.
ُم َح َّم ٌد َرُس وُل ِهَّللاۚ َو اَّلِذ يَن َم َعُه َأِش َّداُء َع َلى اْلُك َّفاِر
ُرَح َم اُء َبْيَنُهْم ۖ َتَر اُهْم ُر َّك ًعا ُسَّج ًد ا َيْبَتُغوَن َفْض اًل ِم َن
ِهَّللا َو ِرْض َو اًناۖ ِس يَم اُهْم ِفي ُو ُج وِهِهْم ِم ْن َأَثِر الُّسُج وِد
Artinya:
(Al-Fath : 29)
4. Sifat Nabi Muhammad SAW yang Senantiasa Memberi
Meskipun Dalam Keadaan Sakit
“Tolong kau bagikan uang itu di jalan Allah. Karena aku akan
malu bertemu Allah SWT yang dicintai, sedangkan dirumahnya
masih ada timbunan dan simpanan uang.”
َم َثُل اَّلِذ يَن ُيْنِفُقوَن َأْم َو اَلُهْم ِفي َس ِبيِل ِهَّللا َك َم َثِل َح َّبٍة
َأْنَبَتْت َس ْبَع َس َناِبَل ِفي ُك ِّل ُس ْنُبَلٍة ِم اَئُة َح َّبٍةۗ َوُهَّللا
ُيَض اِع ُف ِلَم ْن َيَش اُء ۗ َوُهَّللا َو اِس ٌع َع ِليٌم
Artinya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui.”