Pengemispun berkata “ Kau bukan yang biasa menyuapiku. Aku hanya ingin dia yang
menyuapiku” Seketika sang pengemis hanya ingin disuapi oleh seseorang sebelumnya dan rasa
nyaman dan sayang mengisi hatinya.
Kemudian satu sahabat terbaik Nabi Muhammad SAW itupun berkata,
“Memang, benar, Aku bukan orang yang biasa datang membawa makanan dan memberimu
suapan atas makanan itu. Aku memang tidak bisa selemah lembut orang itu.” Kata Abu Bakar.
“Ketahuilah bahwa Aku adalah salah satu sahabat orang yang setiap hari menyuapimu tersebut.
Orang yang dulu biasa ke sini dan memberimu makan dan menyuapimu telah wafat. Aku hanya
ingin melanjutkan amalan yang ditinggalkan orang tersebut, karena Aku tidak ingin melewatkan
satu pun amalannya setelah kepergiannya.”
Lalu si pengemis buta Yahudi tersebut terdiam sejenak dan bertanya kepada Abu Bakar “Siapa
orang yang selama ini memberiku makan dan juga menyuapiku?”
“Ketahuilah, bahwa Ia adalah Muhammad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Orang
yang setiap hari kau hinakan dan kau rendahkan di depan orang banyak” Jawab Abu Bakar
kepada pengemis buta itu
Seketika pengemis Yahudi yang buta itu tertegun dan kaget terngiang, tak ada kata yang keluar
dari mulutnya namun tampak bibirnya bergetar. Air mata pengemis buta itu perlahan membasahi
pipinya yang mulai berkeriput tua.
Si pengemis buta tersadar, betapa orang yang selama ini ia hinakan justru memperlakukannya
dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. Lantas pengemis tersebut merasa lebih hina dari
apapun yang ada di dunia ini.
Ia seraya berkata
“Selama ini aku telah menghinanya, memfitnahnya, bahkan saat Muhammad ada di sampingku
sedang menyuapi aku. Tapi dia tidak pernah memarahiku. Dia malah dengan sabar melembutkan
makanan yang di masukkan ke dalam mulutku. Dia begitu mulia”. Kata pengemis buta dalam
isakannya.
Lantas seketika saat itu juga, Si Pengemis Yahudi buta segera bersaksi di hadapan Abu Bakar
Ash Shiddiq. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat ‘La ilaha illallah Muhammadar Rasulullah.’
Kawan- kawan yang saya sayangi.
Itulah salah satu kisah tentang keteladanan Nabi Muhammad Saw. Yang dapat kita contoh
ketabahan, kelembutan dan keikhlasan beliau dalam kebaikan. Semoga dengan kisah ini kita bisa
mengambil Ibrah atau hikmahnya.
Terima kasih dan mohon maaf jika ada tutur kata yang kurang berkenan.
Wassalamualaikum wr wb