Anda di halaman 1dari 4

1.

Kisah 8 Dirham

Dalam kisah ini, diceritakan Nabi Muhammad SAW memperhatikan baju yang dikenakannya sudah mulai lusuh dan
usang.
Baju tersebut merupakan satu-satunya baju yang dimiliki oleh Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW Membantu Budak Wanita yang Kehilangan Uang

Dengan berbekal rezeki uang sebanyak 8 dirham, Rasulullah SAW berniat untuk membeli pakaian baru untuk dirinya
sendiri. Beliau pun bergegas pergi menuju pasar. Di tengah perjalanan, Rasulullah SAW teralihkan oleh seorang budak
wanita yang menangis tersedu-sedu.

Rasulullah SAW pun bertanya padanya dengan lemah lembut, “Apa yang terjadi padamu?”.

Kemudian budak wanita tadi menjawab, “Ya Rasulullah, uang sebanyak 4 dirham yang diberikan oleh majikanku hilang.
Uang tersebut akan aku gunakan untuk membeli berbagai kebutuhan mereka. Karenanya, aku tidak berani kembali ke
rumah,”.

Dengan kemurahan hatinya, Rasulullah SAW memberikan 4 dirham yang beliau miliki kepada wanita tersebut. Kini uang
Rasulullah SAW hanya tinggal 4 dirham. Beliau pun bergegas kembali melanjutkan perjalanan untuk membeli pakaian
yang diinginkannya.

Rasulullah SAW Menolong Orang yang Kelaparan

Sesampainya di pasar, Nabi Muhammad SAW mendengar ada seseorang yang memanggil dirinya dan meminta tolong
karena ia kelaparan dan tidak memiliki uang sama sekali. Lagi-lagi, dengan kemuliaan hatinya, Rasulullah SAW
memberikannya uang sebesar 2 dirham.

Sisa uang Rasullullah SAW tinggal 2 dirham. Beliau pun masuk ke pasar dan membeli baju seharga 2 dirham, sesuai
dengan sisa uang yang dimilikinya. Setelahnya, Nabi Muhammad SAW tidak membuang waktu di pasar dan segera
kembali menuju arah pulang.

Rasulullah SAW Memberikan Pakaian kepada Orang yang Bertelanjang Dada

Kemudian di tengah perjalanan, beliau mendengar seseorang yang tidak menggunakan pakaian (atasan) berteriak-teriak,
“Siapapun yang memberikan aku pakaian, maka Allah SWT akan memberikannya pakaian dari surga!”.

Nabi Muhammad SAW pun menghampirinya lalu memberikannya pakaian seharga 2 dirham yang baru saja dibelinya.
Rasulullah SAW pun pulang dengan tangan hampa, tanpa memiliki uang ataupun pakaian yang diinginkannya.

Rasulullah SAW Membantu Budak Wanita Menemui Majikannya

Kisah teladan Nabi Muhammad SAW tentang 8 dirham belum selesai sampai di situ. Di perjalanan pulang, beliau
kembali bertemu dengan budak wanita yang menangis karena kehilangan uang tadi.

Hamba sayaha tersebut tidak berani pulang ke rumah majikannya karena sudah terlambat.
Nabi Muhammad SAW pun bersedia mengantarkan wanita tadi dan berkata akan membantunya berbicara dengan
majikannya. Sesampainya di rumah majikan budak Wanita tersebut, Nabi Muhammad mengetuk pintu sembari
mengucapkan salam.

Salamnya yang pertama dan kedua tidak mendapatkan jawaban. Setelah mengetuk dan memberi salam tiga kali, barulah
majikan wanita tersebut membukakan pintu. Majikan wanita tersebut sangat Bahagia melihat Rasulullah SAW datang
bertamu ke rumahnya.

Rasulullah SAW menyampaikan bahwa budak wanita tersebut terlambat pulang karena suatu hal dan yang lainnya.
Beliau juga berkata bahwa apabila majikannya ingin menghukum bukan wanita tadi, maka Nabi Muhammad SAW
bersedia menggantikannya untuk menerima hukuman.

Majikan budak wanita tersebut merasa tersentuh dengan kebaikan dan budi pekerti Rasulullah SAW.
Tanpa berpikir panjang, majikan budak wanita tadi bahkan membebaskannya tanpa syarat apapun. Mendengar hal
tersebut, sang budak wanita merasa sangat bahagia dan bersyukur.

Nabi Muhammad SAW pun pulang dengan rasa senang, beliau bahkan tidak menyangka berkah dari uang 8 dirham yang
dimilikinya bisa untuk mengatasi rasa takut seseorang, memberi makan orang kelaparan, memberikan pakaian untuk yang
membutuhkan dan membebaskan seorang budak.
2. Kisah Pengemis Yahudi Buta

Kisah lainnya yang juga termasuk ke dalam kisah teladan Nabi Muhammad SAW yang banyak diceritakan adalah tentang
pengemis yahudi yang buta. Pengemis ini tinggal di sebuah pasar yang ada di kota Madinah.

Selain mengemis, pengemis buta ini selalu berteriak menyuarakan rasa ketidaksukaannya terhadap Rasulullah SAW.

Ia bahkan tak ragu mengucapkan sumpah serapah, mengutuk dan menghina Rasulullah SAW. Setiap hari ia mengejek dan
mengatakan bahwa Rasulullah SAW adalah orang gila.

Pengemis Buta Tidak Sendirian

Pengemis buta ini tidak memiliki siapa-siapa. Tidak ada anggota keluarga yang mendampinginya selama ia mengemis di
pasar. Akan tetapi, ia memiliki seseorang yang dengan setia dan sabar menyuapinya hingga makanannya habis.

Tanpa menjawab sedikitpun, orang tersebut mendengarkan cacian dan hinaan yang dilontarkan oleh orang buta untuk
Nabi Muhammad SAW.

Pengemis buta ini merasa senang dengan bantuan yang diberikan oleh seseorang tersebut, meski ia tidak pernah
mengetahui siapa sosok orang baik ini.

Kedatangan Abu Bakar Ash Shiddiq

Beberapa waktu kemudian, pengemis buta ini kehilangan sosok yang selalu menyuapinya. Orang tersebut sudah tidak
pernah datang lagi. Tidak ada lagi orang yang dengan sukarela memberi makan pengemis buta tersebut.

Suatu hari, datanglah Abu Bakar Ash Shiddiq ke pasar Madinah dan mendapati pengemis buta tersebut sedang berteriak
dan menhina dina Nabi Muhammad SAW.

Amarah Abu Bakar memuncak, namun beliau masih bisa menahan diri untuk tidak menghardik pengemis buta tersebut.

Abu Bakar kemudian mulai menyuapi pengemis buta tersebut sambil menahan marahnya, mendengar Rasulullah SAW
dicaci dan dijelek-jelekkan. Pengemis buta tersebut sadar bahwa orang yang menyuapinya bukanlah orang yang biasa
datang.

“Aku yang biasa menyuapimu,” ujar Abu Bakar.

Pengemis buta itu tidak percaya dan berkata bahwa orang yang biasa datang menyuapinya selalu menghaluskan makanan
terlbih dahulu sebelum menyuapinya, sehingga ia makan dengan sangat mudah dan tidak kesulitan.

Mendengar ucapan pengemis tersebut, Abu Bakar tak kuasa menahan air matanya. Beliau pun menangis terisak-isak dan
mengakui bahwa beliau bukanlah orang yang biasa datang dan menyuapi pengemis tadi.

Beliau juga mengatakan tak akan bisa bersikap selemah lembut orang tersebut.

Pengemis Buta Sadar akan Perilaku Buruknya

Pengemis buta pun bertanya kepada Abu Bakar ke mana orang yang biasa datang dan menyuapinya? Abu Bakar
menjawab kalau orang tersebut sudah meninggal dunia. Beliau datang menggantikannya karena ingin meneruskan
amalannya.

Abu Bakar pun bercerita bahwa yang datang menyuapinya selama ini adalah Nabi Muhammad SAW, Rasulullah yang
selama ini dicaci, dihina dan direndahkan oleh pengemis tersebut di depan semua orang yang ada di pasar.

Tertegun mendengar ucapan Abu Bakar, pengemis buta itu pun perlahan menyadari perlakuan kasar dan buruknya kepada
Nabi Muhammad SAW, orang yang selama ini telah membantunya dengan sabar dan ikhlas.

Pengemis but aitu pun ikut menangis menyesali perbuatannya. Ia pun langsung mengutarakan niatnya untuk masuk Islam
kepada Abu Bakar As Shiddiq dan mengucapkan dua kalimat syahadat setelahnya.

Sungguh kasih sayang dan sifat lemah lembut yang ditunjukkan dalam kisah teladan Nabi Muhammad SAW ini dapat
menyentuh hati setiap orang.
3. Kisah Nabi Muhammad SAW yang Tidak Suka Menyimpan Harta

Kisah teladan para Nabi dan Rasul yang terakhir adalah tentang kisah Nabi Muhammad SAW yang gemar bersedekah
dan tidak suka menyimpan harta di rumahnya.

Dalam cerita ini, dikisahkan Nabi Muhammad SAW sedang berada dalam kondisi kesehatan yang semakin menurun.

Beliau bertanya kepada istrinya, Aisyah RA mengenai uang yang pernah dititipkannya beberapa waktu yang lalu.

Nabi Muhammad SAW pun meminta Aisyah untuk membagikan uang tersebut untuk orang-orang yang membutuhkan,
membelanjakannya di jalan Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW merasa malu sekali apabila sudah saatnya beliau dipanggil oleh Allah SWT, masih ada sisa harta
yang disimpannya sendiri.

Dari kisah ini, dapat dilihat bahwa meskipun sedang dalam kondisi sakit, Nabi Muhammad SAW selalu memikirkan
orang lain dan tidak ingin memakan hartanya sendiri.

Sungguh kisah ini merupakan kisah yang patut menjadi suri tauladan bagi semua umat muslim.

Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, perlu diingat bahwa di dalam harta yang kita miliki, terdapat hak orang lain.

Oleh sebabnya, jangan sungkan dan ragu untuk memberikannya pada kaum dhuafa.

Dari ketiga kisah Nabi Muhammad SAW di atas, terlihat bahwa Rasulullah SAW merupakan orang yang gemar
bersedekah.

Ketika beliau hanya memiliki 8 dirham untuk membeli pakaian, beliau ikhlas memberikan uangnya bagi orang-orang
yang membutuhkan.

Demikian pula ketika Rasulullah SAW dihina dan dicemooh oleh seorang pengemis buta.

Beliau tetap memberikan sebagian rezeki yang dimilikinya dengan memberi makan pengemis tersebut meskipun ia setiap
hari menghina dirinya di depan orang-orang yang datang ke pasar.

Di kisah terakhir, Nabi Muhammad SAW dalam masa sakitnya masih memikirkan betapa meruginya beliau jika
menghadap Allah SWT dalam kondisi masih menyimpan harta di dalam rumahnya.

Ini bisa menjadi pelajaran bagi umat muslim semua untuk berlomba-lomba melakukan sedekah.

Semoga kisah teladan Nabi Muhammad SAW yang juga masuk ke dalam kisah teladan Nabi dan Rasul populer di atas
dapat meningkatkan semangat umat muslim untuk terus meneladani sifat mulia Rasulullah SAW.
10 November merupakan Hari Pahlawan Nasional yang setiap tahunya diperingati oleh bangsa Indonesia
Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan
ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia
dan pasukan Inggris. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang
menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945,
keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan
tentara Inggris di Surabaya.

Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris
untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945. Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak
Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh
mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan
menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya
dari darat, laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya
harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.
Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat
pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.
Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit.
Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga
sipil.
Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1600 orang prajurit
Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.
Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta semangat membara tak kenal menyerah
yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian
dikenang sebagai kota pahlawan
.
Tema tersebut merujuk pada pengertian pahlawan bagi generasi sekarang dan mendatang.
Melainkan, disematkan bagi yang berjasa pada kehidupan masyarakat lewat ide, kerja keras, dan kontribusi serta karya.
Pahlawan bisa berasal dari semua kalangan dengan berbagai kondisi dan latar belakang.
Berkaca dari hal diatas Pahlawan hari ini bisa datang dari media sosial, kegiatan sehari-hari baik dilingkungan kecil
maupun besar.

Anda mungkin juga menyukai