Anda di halaman 1dari 2

MENELADANI SIKAP RASULULLAH

Lahir pada tahun 570 M di Mekkah, ayahnya bernama Abdullah dan Ibunya bernama
Aminah. Ayah Nabi Muhammad meninggal dunia ketika Nabi Muhammad masih
berusia 2 bulan dalam perut ibunya, dan ibunya meninggal dunia ketika Nabi
Muhammad berusia 6 tahun. Nabi Muhammad saw adalah sosok yang sangat istimewa
bagi kaum muslim. Nabi Muhammad saw adalah orang yang sangat sabar, ia pun jujur,
dapat dipercaya, dan cerdas. Nabi Muhammad ditugaskan oleh Allah swt untuk untuk
hanya menyembah kepada Allah, Menunjukkan dan membimbing manusia ke jalan
yang lurus. Wafatnya Nabi Muhammad terjadi di usianya yang ke 63 tahun. Ini terjadi
pada hari Senin, 8 Juni 832 M.

Pada Zaman Rasulullah Muhammad saw kota Madinah menjadi tempat yang sangat
ramai dan sering di kunjungi. Para warga hidup dalam kedamaian, namun dengan
kedamaian tersebut orang-orang tetap pedagang di pasar dengan jujur. Namun di
keramaian tersebut ada pengemis yahudi buta yang sering mencaci maki Nabi
Muhammad “ si Muhammad adalah seorang penyihir, kenapa kalian bisa percaya
dengan omongannya.” kata si pengemis. Pada suatu hari ada orang yang memberi duit
emas kepada pengemis tersebut, dan dia adalah Nabi Muhammad saw. Sang
pengemis pun berterima kasih kepada Nabi Muhammad tanpa mengetahui siapa dia
sebenarnya. Demikian lah seterusnya, Rasulullah sejak saat itu memberinya makan
dan menyuapinya walau si pengemis itu mencaci makinya. Hingga suatu ketika
Rasulullah dipanggil oleh Allah swt. Setelah Rasulullah wafat ada satu sahabatnya yaitu
Abu Bakar yang pergi menuju rumah anaknya yaitu Aisyah, “apakah ada kebiasaan
Rasulullah yang belum aku lakukan,” tanya Abu Bakar kepada Aisyah. “Semua
kebiasaan sudah ayah lakukan semua kecuali 1 yaitu memberi makan kepada
pengemis yang berada di pasar.” Keesokan harinya Abu Bakar pun pergi menuju pasar
untuk menemui pengemis buta itu berada. Setelah menemui pengemis itu Abu bakar
memberinya makan kepada sang pengemis tersebut. Si pengemis itu sudah lapar
menunggu orang yang memberi makanan setiap harinya tapi saat Abu Bakar memberi
makan kepadanya ia mengatakan “kau bukan orang yang biasanya, orang yang
biasanya akan menyapaku dengan ramah dan lembut, ia juga memperlakukanku
dengan lembut, ngomong-ngomong anda siapa?” Abu Bakar pun menjelaskan
semuanya bahwa orang yang memberinya makan adalah Nabi Muhammad saw dan
Abu Bakar juga menjelaskan bahwa Nabi Muhammad sudah wafat 2 hari yang lalu.
Setelah mendengar penjelasan Abu Bakar pengemis itu menangis di pundak Abu Bakar
sambil menyesali omongan-omongannya dan juga belum bisa membalas kebaikan
Rasulullah. Pada saat itu pun ia langsung memeluk agama islam dan memohon ampun
kepada Allah swt

Dari kisah tersebut kita dapat mengetahui bahwa Nabi Muhammad saw mempunyai
pribadi yang sangat mulia. Walau dicaci maki pun Rasulullah tetap sabar, Rasulullah
memiliki sifat sabar yang luar biasa. Beliau juga memiliki sifat yang lemah lembut, walau
pengemis itu menghina Rasulullah, Rasulullah tetap menyuapinya dengan perlahan.
Dengan sifatnya tersebut kita mengetahui bahwa Nabi Muhammad saw memiliki sifat
pemaaf dan penyayang. Tidak satu hari pun Rasulullah tidak mengunjungi pengemis
tersebut untuk memberinya makan. Di kisah ini kita diajarkan untuk jangan menilai
orang lain tanpa mengetahuinya dulu dan juga mengajarkan kita untuk hidup saling
berbagi kasih sayang. Semoga kisah ini dapat menjadi contoh untuk kita semua.

Anda mungkin juga menyukai