Anda di halaman 1dari 9

MEMPERINGATI

MAULID

NABI MUHAMMAD
S.A.W

1443 H
KELAHIRAN NABI MUHAMMAD S.A.W
Nabi Muhammad lahir di kota Mekkah

Hari Senin, 12 Robiul Awal, tahun gajah

Ayahnya bernama Abdullah

Ibunya bernama Siti Aminah

Kakeknya bernama Abdul Muthallib

Pamannya bernama Abu Thalib


4 SIFAT TERPUJI NABI MUHAMMAD S.A.W

SIDDIQ TABLIQ
BERKATA
MENYAMPAIKAN
BENAR

AMANAH FATANAH
DIPERCAYA BIJAKSANA
Kisah Rasulullah dan Pengemis Yahudi Buta

Dikisahkan, di sudut pasar Madinah Al-Munawarah


hiduplah seorang pengemis Yahudi buta, yang
setiap hari kerjanya meminta-minta kepada
orang orang yang berlalu lalang di pasar
tersebut, apabila ada orang yang mendekatinya
ia selalu berkata, “Wahai saudaraku jangan dekati
Muhammad. Dia itu orang gila, dia itu pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya
kalian akan dipengaruhinya”. Terus saja mulutnya
menghina, mencaci maki dan menjelekkan
Muhammad. Hari demi hari pengemis Yahudi itu
mencela Rasulullah. Kejadian itu terus
berlangsung di pojok Pasar Madinah.
Setiap pagi ada seorang pemuda
yang senantiasa berlemah lembut
terhadapnya dan mendatanginya
dengan membawa makanan, dan
tanpa berkata sepatah kata pun
pemuda itu menyuapi makanan
yang dibawanya kepada pengemis itu.
Saat pemuda itu menyuapinya, si
pengemis Yahudi itu tetap berpesan
agar tidak mendekati orang yang
bernama Muhammad.
Hari demi hari pun berlalu sampai suatu ketika Abu
Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk
diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar
mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu
kepadanya. Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, si
pengemis marah sambil berteriak, “Siapakah kamu?”. Abu
Bakar menjawab, “Aku orang yang biasa menyuapimu”.
“Bukan!, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”,
jawab si pengemis buta itu.
“Apabila ia datang kepadaku, tangan ini tidak susah
memegang dan mulut ini tidak susah untuk mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku,
tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu dengan
mulutnya. Setelah itu ia berikan padaku,” kata pengemis
itu melanjutkan perkataannya.
Abu Bakar tidak dapat menahan air
matanya, ia menangis sambil berkata
kepada pengemis itu, “Aku memang bukan
orang yang biasa datang pada mu. Aku
adalah salah seorang dari sahabatnya,
orang yang mulia itu telah tiada. Ia
adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Setelah pengemis itu mendengar cerita
Abu Bakar, ia pun menangis sedih dan
kemudian berkata, benarkah demikian?
“Selama ini aku selalu menghinanya,
memfitnahnya, ia tidak pernah
memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku
dengan membawa makanan setiap pagi, ia
begitu mulia. Pengemis Yahudi buta itu
akhirnya bersyahadat di hadapan
Abubakar.
Demikian kisah Rasulullah dengan
pengemis Yahudi buta yang begitu
menyentuh hati. Nabi Muhammad
SAW mengajarkan kepada kita
betapa kelembutan akhlak dan budi
pekerti yang baik dapat
mendatangkan kebaikan kepada
orang lain.
Pesan dari kisah ini adalah kita
jangan mudah marah, bersabar
untuk selalu berbuat kebaikan dan
bersikap lemah lembut meski
terhadap orang yang membenci
kita.
Sholawat
Badar

MARI KITA
BERSHOLAWAT
BERSAMA-SAMA

Tim HBI

Anda mungkin juga menyukai