Anda di halaman 1dari 2

Nama: M.

Sultan Varrel Vilove Kayuan

Absen: 18

Kelas: 9F

Para rasul mempunyai tugas untuk menyampaikan risalah kebenaran dari Allah swt, Kepada umatnya.
Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari seharusnya sebagai umatnya kita meneladani sifat-sifat
Rasul yang mulia tersebut. Misalnya :

1. Rasul orang yang jujur, tidak pernah berdusta. Sebagai umatnya kita harus senantiasa berlaku jujur
dalam berprilaku kepada setiap orang.

2. Rasul orang yang jujur, tidak pernah berdusta. Sebagai umatnya kita harus senantiasa berlaku jujur
dalam berprilaku kepada setiap orang.

3. Rasul orang yang dapat dipercaya dalam memegang amanah. Oleh karena itu, sebagai umatnya kita
harus selalu berbuat amanah kepada setiap orang.

4. Rasul orang yang cerdas. Sebagai umatnya, maka kita harus menjadi orang yang pandai. Kita harus
bisa menguasai ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu keduniawian. Dalam melaksanakan
perintah Allah dan rasul-Nya pun harus didasarkan ilmu.

5. Rasul selalu menyampaikan kebenaran sepahit apapun kepada orang lain. Sebagai umatnya, kita pun
harus bisa menyampaikan kebenaran walaupun dirasakan pahit.

6. Rasul selalu sabar dalam menghadapi ujuan dari Allah swt, tidak pernah berputus asa. Kita harus yakin
dengan ketetapan yang telah Allah berikan. Kita harus sabar dalam melaksanakan tugas dan amanah
Allah swt. Kita tidak boleh berputus asa.

Berlaku lemah lembut

Salah satu contoh yang dapat ditiru dari perilaku Nabi Muhammad adalah sifat nya yang lemah lembut
kepada siapapun. Pernah suatu waktu ada seorang pengemis Yahudi buta yang selalu menghina Nabi.
Pengemis tersebut selalu ditemani dengan seseorang yang menyuapinya dengan sabar dan penuh
kelembutan. Singkat cerita, seseorang yang biasa menemani pengemis tersebut tidak datang kembali
untuk menyuapinya. Kemudian digantikan oleh Abu Bakar As Shidiq. Kemudian sang pengemis tersebut
seketika hanya ingin disuapi oleh seseorang yang biasa menyuapi nya dengan penuh kelembutan dan
kasih sayang tersebut. Abu Bakar pun seketika berkata, “Aku memang bukan lah orang yang biasa
datang dan menyuapimu, aku juga tidak bisa selemah lembut orang itu, namun ketahuilah aku
merupakan sahabat dari orang yang selalu menyuapi mu. Orang yang biasa menyuapi mu tersebut kini
telah wafat dan aku hanya ingin melanjutkan amalan beliau.” Kemudian sang pengemis buta itu pun
terdiam dan bertanya kepada Abu Bakar, siapakah orang yang selama ini menyuapi dan memberikan
nya makan. Abu Bakar pun menjawab, bahwa orang tersebut adalah Rasulullah SAW. Seseorang yang
selama ini Ia hina, fitnah, dan rendahkan. Sang pengemis pun kaget luar biasa, air matanya pun
menetes, dan saat itu juga Ia bersaksi di hadapan Abu Bakar untuk mengucapkan kalimat syahadat.
Pengemis tersebut memilih untuk masuk Islam setelah hinaan dan sumpah serapahnya kepada Nabi
Muhammad dibalas dengan kasih sayang.

Kita tentu bisa mencontoh kisah tersebut dalam kehidupan kita, untuk selalu berbuat baik kepada
siapapun, termasuk orang yang menyakiti hati kita karena dibalik itu aka nada kebaikan yang terus
mengalir.

Memberi dan Mengasihi

Pernah suatu ketika Rasulullah menitipkan uang untuk disimpan kepada istrinya Aisyah Ra. Ketika
kondisi kesahatan Rasulullah semakin memburuk Ia bertanya kepada Aisyah mengenai uang yang
pernah Ia titipkan tersebut. Kemudian Rasulullah meminta Aisyah untuk membagikan uang tersebut di
jalan Allah, Ia berkata bahwa Ia akan malu apabila kelak bertemu Allah namun masih terdapat timbunan
uang di rumah nya.

Nabi Muhammad memang rajin bersedekah dan memudahkan segala urusan para umatnya yang
mengalami kesulitan. Ia pun selalu mengajak umatnya untuk selalu bersedekah dan melakukan
kebaikan.

Ketulusan dan Membantu Sesama

Rasulullah memang dikenal sangat senang membantu sesama termasuk memerdekakan para budak,
dan anak-anaknya. Salah satu nya Ummu Aiman dan putra nya Usamah bin Zaid, yang kemudian
menjadi kesayangan Rasulullah. Setelah menikah dengan Khodijah, Nabi memerdekakannya. Ia
merupakan orang yang telah merawat Nabi Muhammad SAW ketika kecil, sehingga beliau sudah
menganggapnya seperti ibu sendiri.

Ketulusan hati Rasulullah dengan memerdekakan budak dan membantu orang lain dalam kesulitan
merupakan hal yang perlu kita contoh dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai