Anda di halaman 1dari 2

PENTINGNYA SALING MENGHARGAI dan ettitude DALAM KEHIDUPAN

BERSOSIAL

Oleh : Raheemiyya Noor Fajrani

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya erat kaitannya dengan saling berhubungan
dan saling membutuhkan satu sama lain. Arti sosial menurut para ahli “bahwa manusia tidak
bisa hidup tanpa berhubungan dengan manusia lainnya bahkan untuk urusan terkecil pun kita
tetap memerlukan orang lain”.

Tentang saling menghargai saya sangat teringat akan kisah tauladan tentang orang
yang sangat teristimewa di alam dunia yg kedatangannya menjadi Rahmat untuk seluruh alam
tak lain baginda Rasulullah SAW. Beliau laksana penerang karena begitu indahnya akhlak
Rasulullah SAW, pernah suatu saat pada zaman khalifah Abu Bakar Kala itu Rasullullah
sehari setelah wafat Rasulullah abu Bakar datang dan bertanya kepada fatimah azzahra putri
Rasulullah SAW “Ya Fatimah amalan apakah yang belum saya lakukan sperti yang dilakukan
oleh baginda Rasulullah SAW?” Fatimah menjawab “Semua telah engkau lakukan wahai
khalifah Rasulullah namun...” lalu Abu Bakar RA pun bertanya kembali “ amalan apa yang
belum saya lakukan hingga saya bisa menyempurnakan amalan yang dilakukan Rasulullah
SAW” “ada satu yang belum engkau lakukan wahai Abu Bakar yaitu memberi makan
pengemis buta di pinggiran pasar”

Tidak menunggu lama Khalifah Abu Bakar bergegas untuk menemui si pengemis
buta tersebut alangkah terkejutnya abubakar ketika mendengar cacian makian hinaan dari
pengemis kepada Rasulullah SAW “Muhammad pembohong Muhammad Ahli sihir” Abu
Bakar pun mencoba menyuapi si pengemis setelah disuapi si pengemis pun berkata kenapa
tangan yang menyuapiku tidak selembut tangan yang sering menyuapi dan mengunjungiku
kemana orang yang terpuji itu? Abu bakar pun terdiam dan menangis krna membayangkan
betapa mulianya hati Rasulullah sehingga beliau begitu lembut nya menyuapi si pengemis
buta yang sering mencaci maki beliau. Dan waktu pun berganti Abu Bakar pun teru
mengunjungi si pengemis tersebut sembari menyuapinya namun tetap si pengemis buta itu
tetep menanyakan dimana orang yang menyuapinya dulu.. Abu bakar pun tak hentinya
menangis dan Akhirnya Abu Bakar pun menjawab bahwa orang yang sering menyuapinya
telah meninggal dunia dan ketahuilah bahwa orang yang sering engkau caci maki dialah
tangan yang lembut itu dialah Muhammad. Lalu si pengemis buta itu pun masuk agama islam
karena kebaikan hati Rasullullah SAW.

Nah sekilas dari cerita tadi bisa kita ambil hikmahnya dalam kebaikan hati dan
timbulah saling menghargai banyak sekali kisah kisah tauladan Rasulullah untuk sarana kita
belajar mengabil hikmah dalam pergaulan sosial kita dalam kehidupan bermasyarakat dalam
menjalankan pendidikan dan dalam segala hal karena tadi kita adalah makhluk yang saling
membutuhkan. Saling menghargai sangat erat kaitanyya dengan toleransi rasulullah SAW
sebai contoh terhadap toleransi dan saling menghargai antar umat beragama dimana ketika
berperangpun Rasullah mengharamkan perang untuk anak anak dan wanita bahkan tawanan
perang pun masih dilindungi. Sehingga dengan akhlaknya beliau bisa membawa banyak
umat menyatukan umat dan membawa kejayaan untuk agama islam.

Lalu kenapa ettitude pun sangat penting dalam kehidupan sosial?

Menurut ettitude merupakan suatu tingkatan afeksi, baik bersifat positif maupun negatif
dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis, seperti: simbul, prase, slogan, orang,
lembaga, cita-cita dan gagasan.

Mengapa attitude penting dalam kehidupan bersosial menurut saya ettitude merupakan suatu
kpribadian yang dibentuk sehingga mudah beradaptasi terbuka dan rendah hati. Attitude yang
baik akan menimbulkan kekompakan memiliki banyak teman dan bisa melakukan hal
yang baik secara kontinyu karena telah memiliki attitude yang baik.
Ketika kita sudah bisa saling menghargai dan juga memiliki attitude yang baik maka akan
terjalin lah kekerabatan akan terjalinlah kenyamanan dan kemudahan dalam segala urusan
dalam kehidupan sosial.
Attitude harus dilatih? Ya menurut saya membentuk karakter orang dengan attitude yang baik
berawal dari keinginan pribadi belajar dan terus belajar melatih diri berintrospeksi kalau lah
belum sepenuhnya bisa menjadi pribadi yang santun rendah hati lah niat baik juga telah
bernilai ibadah.
Untuk itu menyikapi segala hal dalam kehidupan adakalanya kita harus bisa mengalah dan
harus saling menghargai ketika kita bergaul diawali dengan niat yang tulus ikhlas agar semua
hal yang kita jalani terasa mudah dan berdoalah suapaya kebaikan kebaikan lah yang akan
kita tebarkan dalam kehidupan bersosial.
Sekian essai yang bisa saya tuangkan semoga pembaca berkenan untuk memberikan kritik
dan saran yang membangun. Salam sahabat.

Anda mungkin juga menyukai