Anda di halaman 1dari 10

_Materi Kajian_

Tema : Tanamkan jiwa


Rasulullah di hati

Pemateri : Nada Nur Islamy


Kesempurnaan Jiwa dan Kemuliaan Akhlak
Rasulullah SAW

Sebagai umat muslim yang taat, sudah sepatutnya


kita berusaha mengikuti dan meniru segala sifat dan
akhlak mulia Nabi Muhammad SAW sebagai
utusan Allah SWT. Paras dan rupa Nabi
digambarkan seperti bulan purnama yang bersinar
dan berseri, Nabi Muhammad dikaruniai
kesempurnaan yang membuat hati jatuh cinta.
Sungguh beruntung orang-orang yang diberi
kesempatan untuk menatap wajah dan hidup
berjuang bersama Rasulullah dalam menegakkan
agama-Nya. Selain paras dan wajahnya yang
rupawan, Rasulullah pun memiliki sifat dan akhlak
yang amat terpuji.

Di antara sifat mulia yang dimiliki Rasulullah SAW


adalah,
pertama di dalam kitab "Ar-Rahiq Al-Makhtum"
karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-mubarakfuri
dikatakan bahwasanya Nabi Muhammad SAW
berbeda dengan yang lainnya, beliau mempunyai
keahlian dalam berbicara, kefasihan serta kejelasan
ucapan yang disampaikannya selalu tepat dan
mudah dipahami.

Kedua, beliau juga merupakan orang yang lembut,


murah hati, mampu menguasai diri dan suka
memaafkan.

Salah satu kisah Nabi yang sangat terkenal


bahwasanya pernah suatu ketika Nabi sedang
berjalan menuju masjid, ada seorang sahabat yang
sangat membenci Nabi, sehingga setiap Nabi
melewati jalan itu, Nabi Muhammad SAW dihina,
diludahi, dicaci bahkan sampai dilempari dengan
kotoran-kotoran. Di sana Nabi tidak marah sedikit
pun apalagi dendam, Nabi hanya bersabar dan
melanjutkan perjalanannya. Hingga suatu ketika,
saat Nabi berjalan ke masjid melewati jalan itu,
tidak ada sahabat yang biasanya menghina tersebut,
dan membuat Nabi heran dan beliau pun berusaha
mencari tahu apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
Ternyata, ia sedang sakit keras, dan tidak bisa
beranjak dari tempat tidurnya. Tanpa mengingat apa
yang telah dilakukan sahabat itu kepadanya, Nabi
pun bergegas datang ke rumah lelaki tersebut untuk
menjenguknya dan sesampainya di rumahnya, Nabi
sangat terkejut melihat kondisinya yang sangat
lemah dan sahabat itu pun terkejut dan merasa takut
jika Nabi akan melakukan balas dendam
terhadapnya. Namun apa yang dilakukan Nabi?
Beliau justru menunjukkan kasih sayang dan
santunnya terhadap sahabatnya tersebut. Tiba-tiba
sahabatnya tersebut mencium tangan Nabi dan
bergetar memohon kesaksian Nabi bahwasanya ia
akan masuk Islam. MasyaaAllah, ini hanyalah salah
satu contoh dari berbagai akhlak Nabi Muhammad
yang sangat mulia. Bagaimana mungkin beliau
tidak dendam bahkan mengasihi orang yang setiap
harinya menghinanya? Sungguh sifat mulia yang
tidak tertandingi.
Ketiga, murah hati dan dermawan. Ibnu Abbas
berkata, “ Nabi Muhammad SAW adalah orang
yang paling murah hati. Kemurahan hati beliau
yang paling menonjol ialah pada bulan Ramadhan
saat dihampiri Jibril. Jibril menghampiri beliau
setiap malam pada bulan Ramadhan, untuk
mengajarkan Al-Qur ’ an kepada beliau. Beliau
benar-benar orang yang lebih murah hati untuk
hal-hal yang baik daripada angin yang berhembus.”
Jabir berkata, “ Tidak pernah beliau dimintai
sesuatu, lalu menjawab, ‘ Tidak ’ . ” Keempat,
Beliau tidak berbicara kecuali perkataan yang
dengan mengucapkannya maka akan berpahala.
Ketika beliau berbicara, semua orang yang hadir di
majelisnya diam khusyu ’ mendengarkan, dan jika
ada yang berbicara, dari mereka ada yang
menyuruhnya diam hingga Nabi selesai berbicara.
Kharijah bin Zaid berkata, “ Nabi Muhammad
SAW adalah orang yang paling mulia di dalam
majelisnya, hampir tidak ada yang keluar dari
pinggir bibirnya. Beliau lebih banyak diam, tidak
berbicara yang tidak diperlukan.”

Itulah sedikit dari gambaran kesempurnaan sifat


Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani oleh
kaum muslim lainnya. Betapa mulianya Nabi
Muhammad SAW, sampai tak ada sifat iri, dengki,
dendam sedikitpun di dalam hatinya. Maka sudah
selayaknya kita sebagai umat muslim mambacakan
sholawat atasnya, pemberi syafa ’ at dan tauladan
bagi umat muslim di dunia. Shalallahu ‘ alaihi
Wasalam.

4 Sifat Rasulullah yang patut kita contoh, sebagai


berikut :

1. Shiddiq ( jujur)
Jujur adalah sikap menyatakan sesuatu sesuai
dengan fakta. Kejujuran Rasulullah SAW sangat
terkenal, tidak hanya diakui teman dekatnya, bahkan
diakui oleh musuhnya.

Sebagai contoh, seorang anak-anak, sebut saja


namanya fulan ditanya oleh guru. "Kamu tadi pagi
salat Subuh atau tidak?" fulan menjawab dengan
berbohong, "Iya Bu, saya salat Subuh tadi pagi" Ibu
guru melanjutkan, "Jam berapa kamu salat?" fulan
berbohong lagi, "Jam 05.00 Bu" Ibu guru bertanya
lagi, "Salat sama siapa kamu?" fulan terpaksa
berbohong lagi, "Sama mama, papa, dan adek, Bu"
Hanya karena berbohong sekali, fulan terpaksa
berbohong lagi dan lagi karena guru terus bertanya.
Jadi kita tidak boleh berbohong karena berbohong
sekali pun dapat menimbulkan
kebohongan-kebohongan yang lain dan
menyebabkan kita mendapatkan banyak dosa.
Wallahu a’lam.

2. Amanah (dapat dipercaya)


Amanah merupakan sikap yang dapat dipercaya.
Apabila suatu urusan dipercayakan kepadanya maka
dia akan melaksanakan urusan tersebut dengan
sebaik-baiknya. Sebagaimana Rasulullah SAW
diberikan amanah untuk menyampaikan ajaran
Islam kepada umat manusia melaksanakan tugas itu
dengan sebaik-baiknya mesti taruhan nyawa, jiwa,
dan raga. Rasul tidak gentar untuk menjalankan
amanah itu. Ketika kita berjanji kepada teman,
orangtua, saudara, bahkan kepada musuh sekalipun
kita harus tetap menepati janji. Jika kita
mengingkarinya berarti tidak dapat dipercaya.
Misalkan, fulan diberikan amanah oleh guru untuk
memberitahu teman-temannya yang lain untuk
mengerjakan tugas. Tetapi dia tidak
menyampaikannya. Berarti fulan termasuk
orang-orang yang tidak dapat dipercaya.

3. Tabligh (menyampaikan)
Sifat tabligh yang artinya menyampaikan, yaitu sifat
wajib Nabi menyampaikan seluruh ajaran yang
diterima dari Allah SWT berupa wahyu kepada
umat manusia agar menjadi pedoman hidup.
Rasulullah SAW menyampaikan seluruh ajaran
yang diterimanya dari Allah SWT bahkan sampai
hal yang terkecil pun sehingga umat manusia
mempunyai pedoman dalam kehidupannya.
Kewajiban mencontoh dan menerapkan salah satu
sikap Rasulullah yaitu menyampaikan amanah yang
ia dapat kepada orang yang berhak menerima dan
tidak satupun tidak sampai kepada alamatnya.
Misalkan, fulan disuruh ibunya untuk
menyampaikan dan memberikan titipan uang
kepada ibu pemilik warung. Tetapi dia tidak
memberikan uang tersebut, malah menggunakannya
untuk jajan. Berarti fulan tidak menyampaikan
amanah yang diberikan oleh ibunya kepadanya.

4. Fathonah (cerdas)
Sifat fathonah merupakan sifat yang pasti dimiliki.
Kita pahami betapa sulitnya tugas yang di emban
Rasulullah SAW sehingga wajib memiliki sifat
cerdas. Rasulullah SAW terkenal sebagai seorang
yang cerdas dan pandai, serta sangat arif dan
bijaksana. Dalam mengambil keputusan didasari
dengan pertimbangan dan pemikiran matang. Jadi
dengan meneladani sifat cerdas Rasul, kita dapat
melewati berbagai rintangan dalam kehidupan
sehari-hari. InsyaAllah.
Maa Syaa Allah Tabarakallah, sungguh mulia
akhlak dan perilaku beliau. patut menjadi idola bagi
setiap umat muslim wa muslimah, sifat dan segala
yang ada di dirinya sangat menginspirasi. tinggal
bagaimana diri mau lebih memperbaiki diri,
menanamkan jiwa Rasulullah di hati sejak dini
hingga nanti. Semoga kita semua bukan orang yang
merugi, namun kita adalah manusia yang beruntung
akan bertemu Nabi Muhammad dalam keadaan baik
kelak di akhirat sampai jannahnya Allah swt.
Aamiin Allahumma Aamiin.

‫وﷲ اﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﺼﻮاب‬

Anda mungkin juga menyukai