0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan3 halaman
Teks ini membahas tentang tasawuf pada era Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Tasawuf pada era Nabi Muhammad dibagi menjadi sebelum dan sesudah diangkat menjadi rasul. Setelah diangkat menjadi rasul, Nabi Muhammad mengajarkan zuhud, hidup sederhana, bekerja keras, dan menjadi makhluk sosial. Para sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali mencontohi gaya hidup Nabi Muhammad dengan hidup sederhana walaup
Teks ini membahas tentang tasawuf pada era Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Tasawuf pada era Nabi Muhammad dibagi menjadi sebelum dan sesudah diangkat menjadi rasul. Setelah diangkat menjadi rasul, Nabi Muhammad mengajarkan zuhud, hidup sederhana, bekerja keras, dan menjadi makhluk sosial. Para sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali mencontohi gaya hidup Nabi Muhammad dengan hidup sederhana walaup
Teks ini membahas tentang tasawuf pada era Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Tasawuf pada era Nabi Muhammad dibagi menjadi sebelum dan sesudah diangkat menjadi rasul. Setelah diangkat menjadi rasul, Nabi Muhammad mengajarkan zuhud, hidup sederhana, bekerja keras, dan menjadi makhluk sosial. Para sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali mencontohi gaya hidup Nabi Muhammad dengan hidup sederhana walaup
ditulis di PPT (kalo kepanjangan tp kalo ga ya gpp).
Nanti aik baca pas presentasi aja.
I. TASAWUF PADA ERA NABI MUHAMMAD SAW
A. Tasawuf pada era Nabi Muhammad SAW dibagi menjadi dua fase, yaitu sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul dan setelah Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul. 1. Tasawuf pada Era Nabi Muhammad Belum Diangkat Menjadi Rasul Tasawuf pada era ini dibagi menjadi dua : 1) Pertumbuhan tasawuf pada awalnya dianggap Ketika Nabi Muhammad SAW menyendiri atau bertahanuts di Gua Hira’. Beliau melatih diri untuk menjauhi keramaian hidup, kemewahan dunia, bertekun, tafakkur, berfikir dan memperhatikan keadaan alam dan suasananya dengan mata hatinya. Kehidupan tasawuf ini membuat kalbu beliau menjadi jernih dan menjadi pengantar terhadap kenabian beliau. Keadaan ini berlangsung hingga Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama dan Nabi Muhammad SAW diangkat oleh Allah sebagai Rasul pada tanggal 17 Ramadhan tahun pertama kenabian. Dengan diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi rasul dan diturunkannya Al-Qur’an sebagai wahyu dapat membenahi dan membebaskan masyarakat Arab dari kejahiliyahan. 2) Tahanuts Nabi Muhammad SAW tidak dapat dijadikan awal tasawuf Islam karena terjadi sebelum Al-Qur’an diturunkan. Hanya kehidupan Rasulullah setelah turun Al-Qur’an yang dapat dipandang sebagai awal tasawuf islam. 2. Tasawuf pada Era Nabi Muhammad Setelah Diangkat Menjadi Rasul Setelah beliau menjadi Rasulullah, Rasulullah mulai mengajak manusia untuk membersihkan rohani dari sifat-sifat yang tercela dan nafsu amarah. Beliau menyerukan manusia harus memperteguh tauhid dan meninggikan akhlaknya untuk mencapai ridha Allah. Berikut perilaku tasawuf Rasulullah SAW yang menjadi teladan: 1) Pada saat perjuangan dakwah dimulai, Rasulullah menimpa berbagai macam cobaan diantaranya tidak diterima dengan baik, dicaci maki, difitnah oleh kaum kafir serta kehilangan Khadijah dan Abu Thalib untuk selamanya. Meskipun begitu, Rasulullah tetap melanjutkan dakwah dan beliau terima segala cobaan dengan tabah. B. Pokok-pokok corak tasawuf pada era Nabi Muhammad SAW 1. Zuhud. Beliau mengajarkan bahwa kekayaan yang sebenarnya bukan kekayaan harta benda melainkan kekayaan rohaniah. 2. Hidup Sederhana. Semasa hidupnya, Rasulullah menerapkan hidup dalam kesederhanaan. 3. Bekerja Keras. Rasulullah pernah menandaskan, yang artinya “Bekerjalah untuk duniamu, seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk khiratu seakan-akan engkau akan mati esok hari.” 4. Menjadi Makhluk Sosial. Rasulullah mengajarkan umatnya untuk menolong mereka dari kesulitan dan melayani kepentingan umat.
C. Praktik Tasawuf Nabi Muhammad SAW
1. Kasih Sayang Terhadap Makhluk. Ali bin Abu Thalib pernah berkata : “Beliau adalah orang yang paling lapang dada, kata-katanya paling bisa dipercaya, tata kramanya paling halus, dan keluarganya adalah yang paling mulia. Beliau selalu bergaul, bersenda gurau dan berbincang-bincang dengan para sahabatnya. Bahkan beliau sangat menyayangi anak-anak kecil, selalu memenuhi orang yang mengundangnya dan selalu menerima permintaan maaf." 2. Rendah hati. 3. Beribadah. Rasulullah tetap beribadah dengan tekun meskipun Allah telah mengampuni segala dosa beliau karena Rasulullah beribadah karena sebagai bentuk rasa syukur. Namun, dalam melaksanakan ibadah, hendaknya memperhitungkan kemampuannya dan jangan sampai memaksa-maksa diri. Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan memperhitungkan kondisi tenaga, agar dapat beramal dan beribadah lebih kuat. 4. Gemar memberi atau menderma.
II. TASAWUF PADA ERA NABI MUHAMMAD SAW
A. Pada masa sahabat juga mencontohi kehidupan Rasulullah yang serba sederhana, dimana hidupnya semata-mata diabdikan kepada Tuhannya. 1. Abu Bakar As-Siddiq Abu Bakar adalah saudagar yang berada di kota Mekkah, namun harta kekayaannya habis disumbangkan untuk kepentingan tegaknya agama Allah. 2. Umar bin Khatab Umar termasuk orang yang tinggi kasih sayangnya terhadap sesama manusia. Maka ketika menjadi khalifah beliau selalu mengadakan pengamatan langsung terhadap keadaan rakyatnya. 3. Usman bin Affan Usman termasuk sahabat dengan harta kekayaan yang melimpah namun ia sellau hidup sederhana. Harta kekayaannya yang berlimpah selalu digunakan untuk menolong orang-orang miskin. 4. Ali bin Abi Thalib Beliau juga termasuk orang yang senang hidup sederhana, sehingga diriwayatkan bahwa ketika sahabat lain berkata kepadanya: mengapa khalifah senang memakai baju itu, padahal sudah robek-robek”? Ali menjawab: Aku senang memakainya agar menjadi teladan kepada orang banyak, sehingga mereka mengerti bahwa hidup sederhana merupakan sikap yang mulia. (Mustofa, 1997) 5. Salman Al Farizy Salman dikenal sebagai orang yang sangat arif dan mengetahui secara mendalam ilmu-ilmu gaib. Beliau tergolong orang yang senang mengembara ke berbagai negeri dengan cara hidup yang miskin, padahal beliau adalah seorang putera dari penguasa yang kaya raya dari penguasa suatu negeri. Ketika bertemu dengan Rasulullah, beliau langsung mempercayai ajarannya, karena telah melihat tanda- tanda kenabian pada bahu sebelah kanan beliau, yang persis sama dengan tanda- tanda yang pernah diberitakan sebeumnya dalam kitab Injil. Beliau tertarik pada ajaran tasawuf sehingga tekun mencontohi kehidupan nabi dalam bidang tersebut.
B. Praktik Tasawuf Para Sahabat
1. Cara hidup yang selalu memilih kesederhanaan dengan sifat yang mulia,seperti zuhud, wara’, sabar, qana’ah, kedermawanan, tawakal. 2. Selalu mencari ridho Allah. 3. Selalu menggunakan aspek perasaan dan berfikir dalam berperilaku. 4. Menyelidiki diri sendiri dan menyesali dosa. 5. Cinta dan mengharap keberadaannya di sisi-Nya (Khoiri Alwan dkk, 2005).