Dan Kami turunkan kepadamu al-Quran, agar kamu menerangkan kepada manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka (dari Allah Taala), supaya mereka memikirkan. (Qs. An Nahl: 44)
Ketika Ummul muminin Aisyah radhiyallahu anha ditanya tentang ahlak (tingkah laku)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau menjawab,Sungguh akhlak Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam adalah Al Quran. (HSR Muslim no. 746). Ini berarti
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamadalah orang yang paling sempurna dalam memahami
dan mengamalkan isi al-Quran, menegakkan hukum-hukumnya dan menghiasi diri dengan
adab-adabnya. (Lihat keterangan imam an-Nawawi dalam kitab Syarh Shahih Muslim 6/26).
Maka orang yang paling sempurna dalam memahami dan mengamalkan sunnah
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dialah yang paling sempurna dalam berpegang teguh
dan mengamalkan Al Quran dan agama Islam secara keseluruhan.
Imam Al Qadhi Iyadh Al Yahshubi berkata, Ketahuilah bahwa barangsiapa yang mencintai
sesuatu, maka dia akan mengutamakannya dan berusaha meneladaninya. Kalau tidak demikian,
maka berarti dia tidak dianggap benar dalam kecintaanya dan hanya mengaku-aku (tanpa bukti
nyata). Maka orang yang benar dalam (pengakuan) mencintai Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam adalah jika terlihat tanda (bukti) kecintaan tersebut pada dirinya. Tanda (bukti) cinta
kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang utama adalah (dengan) meneladani beliau
shallallahu alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya, mengikuti semua ucapan dan
perbuatannya, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta menghiasi diri
dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam keadaan susah maupun senang dan
lapang maupun sempit. (Asy Syifa bi Tariifi Huquuqil Mushthafa, 2/24)
Teman-teman yang saya banggakan,
Satu lagi pejuang islam yang sangat berjasa dalam memperjuangkan ajaran islam, ialah Abu
Bakar Radhiallahuanhu. Abu Bakar adalah lelaki yang lemah lembut, namun dalam hal
memerangi orang yang murtad, beliau memiliki pendirian yang kokoh. Bahkan lebih tegas dan
keras daripada Umar bin Khattab yang terkenal akan keras dan tegasnya beliau dalam pembelaan
terhadap
Allah.
Imam
Bukhari
dan
Muslim
meriwayatkan
hadits
Abu
Hurairah Radhiallahuanhu: Ketika Nabi Shallallahualaihi Wasallam wafat, dan Abu Bakar
menggantikannya, banyak orang yang kafir dari bangsa Arab. Umar berkata: Wahai Abu
Bakar, bisa-bisanya engkau memerangi manusia padahal Rasulullah Shallallahualaihi
Wasallam bersabda, aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan
Laa ilaaha illallah, barangsiapa yang mengucapkannya telah haram darah dan jiwanya, kecuali
dengan hak (jalan yang benar). Adapun hisabnya diserahkan kepada Allah? Abu Bakar
berkata: Demi Allah akan kuperangi orang yang membedakan antara shalat dengan zakat.
Karena zakat adalah hak Allah atas harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar
zakat di masaku, padahal mereka menunaikannya di masa Rasulullah Shallallahualaihi
Wasallam, akan ku perangi dia. Umar berkata: Demi Allah, setelah itu tidaklah aku melihat
kecuali Allah telah melapangkan dadanya untuk memerangi orang-orang tersebut, dan aku
yakin ia di atas kebenaran
Sebagai sahabat Nabi tentu Abu Bakar memiliki ahlak yang luhur dan dapat diteladani oleh
kita semua. Sifat yang patut kita teladaani dari Abu Bakar antara lain:
Kasih sayang, suka menolong dan dermawan.
Abu Bakar adalah salah satu sahabat kaya raya yang dermawan. Bahkan sejak masuk Islam,
dia telah mempersilahkan Rasulullah menggunakan harta bendanya untuk berdakwah demi
kejayaan agama Islam. Abu Bakar adalah sosok yang pengasih. Hal ini dibuktikan dengan
penebusan kepada seorang budak yang disiksa oleh majikannya karena masuk Islam, dialah Bilal
bin Rabbah. Tidak hanya Bilal, masih banyak lagi budak-budak beragama Islam yang dibebaskan
oleh Abu Bakar.
Kasih sayang, suka menolong dan dermawan merupakan ahlak yang sangat dianjurkan dalam
Islam. Salah satu asmaul husna adalah ar rahman dan ar rahim, artinya pengasih dan penyayang.
Dalam Al Quran dan hadis kita juga dianjurkan untuk saling menolong. Allah menyuruh kita
tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, namun dilarang tolong menolong dalam dosa
dan permusuhan. Mendermakan sebagian harta kita untuk orang lain yang membutuhkan akan
dapat mengurangi dosa kita, menjadikan harta kita bersih dan rizki akan bertambah banyak.
Rendah hati
Sikap rendah hati Abu Bakar terlihat ketika berpidato di awal pemerintahannya. Abu Bakar
berkata kepada umat Islam, Bantulah aku jika aku berada di jalan yang benar, dan bimbinglah
aku jika aku di jalan yang salah. Taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan
jika aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka janganlah engkau mengikutiku.
Penyebab iblis menjadi musuh kekal manusia dan diturunkan dari surga adalah karena sifat
sombong iblis. Allah sangat menyukai orang yang rendah hati, sebaliknya Allah sangat mengutuk
orang yang sombong. Dalam hadis dijelaskan bahwa orang yang sombong tidak akan dapat
mencium wanginya surga.
Berjiwa tenang.
Ketika Rasulullah meninggal dunia, semua orang begitu sedih karena merasa kehilangan
orang yang sangat dicintai. Bahkan Umar bin Khattab sangat marah dan menghunuskan pedang
ketika ada orang yang memberi kabar bahwa Rasululllah meninggal. Namun tidak demikian
dengan Abu Bakar, dia menampakkan kepasrahannya, dia menerima dengan ikhlas atas
meninggalnya rasulullah.
Suka bermusyawarah
Sebagai seorang pemimpin Abu Bakar jauh dari sifat otoriter. Dia selalu memutuskan
persoalan yang dihadapi umat Islam dengan jalan musyawarah. Hal ini bisa dilihat ketika Abu
Bakar jatuh sakit dan merasa ajalnya sudah dekat. Dia memanggil para tokoh Islam dari berbagai
suku untuk diajak musyawarah menentukan siapa pengganti khalifah setelah dia meninggal.
Meskipun pada akhirnya Abu Bakar menunjuk sendiri Umar bin Khattab sebagai penggantinya
namun dia tetap menawarkannya kepada para sahabat yang lain.
Setia
Saat Rasulullah berturut-turut ditinggal wafat oleh orang-orang yang disayanginya, Abu Bakar
adalah orang yang pandai menghibur Rasulullah. Abu Bakar juga selalu mendampingi dakwah
Rasulullah, baik dalam keadaan bahagia maupun bahaya. Ketika Nabi mendapatkan perlawanan
dari kaum kafir Quraisy, Abu Bakar selalu membela Rasulullah, bahkan beberapa kali Abu Bakar
berhasil menghentikan perbuatan orang kafir Quraisy yang akan membunuh Rasulullah.
Kesetiaan Abu Bakar terhadap Rasulullah juga dibuktikan ketika Abu Bakar mendampingi
Rasulullah saat hijrah ke Madinah. Padahal kejaran kaum kafir Quraisy adalah bahaya yang
mengancam ketika itu, namun Abu Bakar telah membuktikan kesetiaannya untuk menemani
Rasulullah sampai di Madinah.
Teman-teman yang saya cintai,
Demikianlah pidato yang saya sampaikan, mudah-mudahan apa yang telah saya sampaikan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, dan juga kita dapat menerapkan perilaku dan sifat pejuang
islam dalam kehidupan sehari-hari kita.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
MUHAMMAD AKMAL HIDAYAH
XII IPA 3
SMA Negeri 6 Makassar