Anda di halaman 1dari 5

QS.

Al-Qalam Ayat 52
‫َو َما ه َُو ِااَّل ِذ ْك ٌر لِّ ْل ٰع َل ِمي َْن‬
52. Padahal (Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam Dakwah

Keteguhan Menghadapi Tantangan


Dakwah
Kami selalu membangun dan berkemauan
Kami pasti akan mati tapi kami pantang hina
Kami punya tangan dan mau bekerja
Kami punya hari esok dan harapan
Dan Kami selamanya orang merdeka dan pantang menyerah

– Tsabat bermakna teguh pendirian dan tegar dalam menghadapi ujian serta cobaan di jalan
kebenaran. Dan tsabat bagai benteng bagi seorang kader. Ia sebagai daya tahan dan pantang
menyerah. Ketahanan diri atas berbagai hal yang merintanginya. Hingga ia mendapatkan cita-
citanya atau mati dalam keadaan mulia karena tetap konsisten di jalan-Nya. Dalam
Majmu’atur Rasail, Imam Hasan Al Banna menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan tsabat
adalah orang yang senantiasa bekerja dan berjuang di jalan dakwah yang amat panjang
sampai ia kembali kepada Allah SWT. dengan kemenangan, baik kemenangan di dunia
ataupun mati syahid.

. Al-Ahzab Ayat 23
 ٰ َ‫ص َدقُوْ ا َما عَاهَدُوا هّٰللا َ َعلَ ْي ِه ۚ فَ ِم ْنهُ ْم َّم ْن ق‬
ۙ ‫ضى نَحْ بَهٗۙ َو ِم ْنهُ ْم َّم ْن يَّ ْنتَ ِظ ُر ۖ َو َما بَ َّدلُوْ ا تَ ْب ِد ْياًل‬ َ ‫ِمنَ ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ ِر َجا ٌل‬

23. Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah
mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara
mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah
(janjinya),
Sesungguhnya jalan hidup yang kita lalui ini adalah jalan yang tidak sederhana. Jauh, panjang
dan penuh liku apalagi jalan dakwah yang kita tempuh saat ini. Ia jalan yang panjang dan
ditaburi dengan halangan dan rintangan, rayuan dan godaan. Karena itu dakwah ini sangat
memerlukan orang-orang yang memiliki muwashafat ‘ailiyah, yakni orang-orang yang
berjiwa ikhlas, itqan dalam bekerja, berjuang dan beramal serta orang-orang yang tahan akan
berbagai tekanan. Dengan modal itu mereka sampai pada harapan dan cita-citanya.

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan. Akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-
anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang
yang meminta-minta dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan
zakat dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang
bersabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. (Al Baqarah: 177).

Di samping itu, dakwah ini juga senantiasa menghadapi musuh-musuhnya di setiap masa dan
zaman sesuai dengan kondisinya masing-masing. Tentu mereka sangat tidak menginginkan
dakwah ini tumbuh dan berkembang. Sehingga mereka berupaya untuk memangkas
pertumbuhan dakwah atau mematikannya. Sebab dengan tumbuhnya dakwah akan
bertabrakan dengan kepentingan hidup mereka. Oleh karena itu dakwah ini membutuhkan
pengembannya yang berjiwa teguh menghadapi perjalanan yang panjang dan penuh lika-liku
serta musuh-musuhnya. Merekalah orang-orang yang mempunyai ketahanan daya juang yang
kokoh.

Kita bisa melihat ketsabatan Rasulullah SAW. Ketika beliau mendapatkan tawaran
menggiurkan untuk meninggalkan dakwah Islam tentunya dengan imbalan. Imbalan
kekuasaan, kekayaan atau wanita. Tetapi dengan tegar beliau menampik dan berkata dengan
ungkapan penuh keyakinannya kepada Allah SWT.

‘Demi Allah, wahai pamanku seandainya mereka bisa meletakkan matahari di tangan
kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan dakwah ini. Niscaya tidak
akan aku tinggalkan urusan ini sampai Allah SWT. memenangkan dakwah ini atau semuanya
akan binasa’.

Demikian pula para sahabatnya ketika menjumpai ujian dan cobaan dakwah mereka tidak
pernah bergeser sedikit pun langkah dan jiwanya. Malah semakin mantap komitmen mereka
pada jalan Islam ini. Ka’ab bin Malik pernah ditawari Raja Ghassan untuk menetap di
wilayahnya dan mendapatkan kedudukan yang menggiurkan. Tapi semua itu ditolaknya
sebab hal itu justru akan menimbulkan mudarat yang jauh lebih besar lagi.

Kita dapat juga saksikan peristiwa yang menimpa umat Islam pada masa Khalifah Al
Mu’tsahim Billah tentang fitnah dan ujian ‘khalqul Qur’an’. Imam Ahmad bin Hambal sangat
tegar menghadapi ujian tersebut dengan tegas ia menyatakan bahwa Al Qur’an adalah
kalamullah, bukan makhluk sebagaimana yang didoktrin oleh Khalifah. Dengan tuduhan
sesat dan menyesatkan kaum muslimin Imam Ahmad bin Hambal menerima penjara dan
hukum pukulan dan cambukan. Dengan ketsabatan beliau kaum muslimin terselamatkan
aqidah mereka dari kesesatan.
Para penantang Terhadap Kepribadian Rosulullah

-- Buku Sirah Nabawiyah karya


Syekh Shafiyyurrahman Al
Mubarakfuri mengisahkan
memgenai kepribadian Rasulullah
sebelum diangkat menjadi nabi.
Nabi Muhammad memiliki
kelebihan dibandingkan pemuda
sebayanya.

Nabi Muhammad merupakan sosok yang unggul dalam pemikiran, pandangan yang lurus,
mendapat sanjungan karena kecerdikan, kelurusan pemikiran, dan ketepatan dalam
mengambil keputusan. Nabi lebih suka diam lama-lama untuk mengamati, memusatkan
pikiran dan menggali kebenaran

Dengan akalnya nabi mengamati keadaan negerinya. Dengan fitrahnya yang suci dia
mengamati lembaran-lembaran kehidupan, keadaan manusia dan berbagai golongan.

Bahkan dia merasa risih terhadap khurafat dan menghindarinya. Ketika berhubungan dengan
manusia nabi selalu mempertimbangkan keadaan dirinya dan keadaan mereka

Selagi mendapatkan yang baik, maka dia mau bersekutu di dalamnya. Jika tidak, maka nabi
lebih suka dengan kesendiriannya.

Beliau tidak mau meminum khamr, tidak mau makan daging hewan yang disembelih untuk
dipersembahkan kepada berhala, tidak mau menghadiri upacara atau pertemuan untuk
menyembah patung-patung. Bahkan semenjak kecil beliau senantiasa menghindari
penyembahan yang batil ini, sehingga tidak ada sesuatu yang lebih beliau benci selain
daripada penyembahan kepada patung-patung ini, dan hampir-hampir beliau tidak sanggup
menahan kesabaran tatkala mendengar sumpah yang disampaikan kepada Latta dan Uzza.

Ibnul Atsir meriwayatkan, bahwa Rasulullah pemah bersabda, "Tidak pernah terlintas dalam
benakku suatu keinginan untuk mengikuti kebiasaan yang dilakukan orang-orang.Jahiliah
kecuali hanya dua kali. Namun kemudian Allah menjadi penghalang antara diriku dan
keinginan itu. Setelah itu aku tidak lagi berkeinginan sedikit pun hingga Allah memuliakan
aku dengan risalah- Nya.
"Siapa Saja Tokoh yang Sangat Menentang Dakwah Nabi Muhammad?"
Abu Lahab Abu Lahab merupakan paman Nabi yang menentang dakwah Islam secara
terang-terangan. Salah satu aksi Abu Lahab menentang dakwah Islam adalah ketika Nabi
Muhammad menyerukan ajarannya di Bukit Shafa. Abu Lahab juga menentang dakwah Islam
ketika Nabi Muhammad berdakwah di Pasar Dzil Majaz. Ia bahkan menemui utusan dari
kabilah-kabilah Arab yang akan menemui Nabi Muhammad. Di situ, Abu Lahab mengatakan
bahwa keponakannya, atau Nabi Muhammad, merupakan seorang penipu dan tukang sihir.

Ummu Jamil adalah istri Abu Lahab yang membenci dan memusuhi Nabi Muhammad
karena mendakwahkan Islam di Mekkah. Namanya di kutuk di dalam Al Quran dan menjadi
tokoh wanita Quraisy yang berpengaruh selain Hindun binti Utbah. Ummu Jamil pernah
membawa dahan penuh duri dan menyebarkannya di jalan yang sering dilalui oleh Nabi
Muhammad. Hal itu menyebabkan Nabi Muhammad dan para sahabatnya terluka akibat
dahan berduri yang disebar oleh Ummu Jamil.

Abu Sufyan Abu Sufyan atau Abu Sufyan bin Harb adalah pemimpin Bani Quraisy di
Mekkah yang juga menentang ajaran Islam. Ia berpendapat bahwa Nabi Muhammad dan
kaum Muslim merupakan ancaman bagi tatanan sosial Kota Mekkah.

Hindun binti Utbah merupakan istri Abu Sufyan bin Harb dan perempuan yang memiliki
pengaruh besar di Kota Mekkah. Salah satu peristiwa paling menyayat hati dari Hindun, yang
menentang Islam, adalah ketika ia memakan jantung dari Hamzah, salah satu paman Nabi
Muhammad, ketika Perang Uhud.
Keagungan Akhlak Rasulullah SAW
Ibn Abbas menyebutkan bahwa surah al-Qalam diturunkan pada urutan kedua setelah surah
al-Alaq, yaitu perintah iqra (membaca). Suatu bukti bahwa ilmu dan pena satu kesatuan tak
terpisahkan.

Para ulama mengatakan bahwa orang yang mencari ilmu tanpa menulisnya dengan kalam
seperti pemburu yang tidak mengikat hasil buruannya. Pesan pokok surah al-Qalam adalah
pembekalan bagi kaum Muslimin agar selalu menunjukkan akhlak mulia.

Inti utama diutusnya Rasulullah SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia,
“innamaa buitstu liutammima makaarimal akhlaaqi”. Dibuka dengan huruf al-muqthaah,
nuun, surah al-Qalam merekam sumpah Allah dengan pena, “wal qalami wa maa
yasthuruun” (QS 68: 1), ini untuk menunjukkan keagungan pena yang Allah ciptakan.

Ketika menjelaskan ayat tentang akhlak Nabi dalam surah al-Qalam, ulama tafsir mengatakan
bahwa akhlak mulia adalah apa yang membawa kemaslahatan bagi dunia, agama, dan akhirat,
“wa makaarimul akhlaaqi hiya shalaahud dunya wad diin wal ma’aad”. Inilah kemaslahatan
yang menjadi misi utama risalah Rasulullah SAW.

Juga inilah makna rahmat dalam ayat: “Wa maa arsalnaaka illaa rahmatan lil’aalamiin” (QS
21: 107). Karena itu Allah memuji Rasulullah SAW: “Wa innaka la’alaa khluqin azhiim
(Sesungguhnya engkau Muhammad berada pada akhlak mulia).” (QS 68: 4). Artinya,
kebaikan akhlak Nabi sebagai teladan bagi kaum Muslimin telah mencapai puncak
kemuliaannya.

Cukuplah persaksian Allah ini sebagai bukti keagungan akhlak Rasulullah SAW. Tidak ada
persaksian yang lebih objektif daripada persaksian-Nya. Sebab, Allah Maha Tahu atas segala
sesuatu. Bila ada seseorang bersaksi atas kebaikan orang lain, itu pasti hanya berdasarkan apa
yang dia ketahui secara subjketif. Namun, persaksian Allah adalah Maha Objektif.

Ibunda ‘Aisyah bersaksi bahwa akhlak Nabi adalah Alquran. Seorang sahabat yang
berkhidmah kepada Nabi selama sepuluh tahun, namanya Anas bin Malik, bersaksi bahwa
Nabi tidak pernah membentaknya dan tidak pernah menegur atau mempertanyakan apa yang
ia perbuat (HR Bukhari-Muslim)..

Anda mungkin juga menyukai